Altcoin News
Polemik Bitcoin Core: OP_RETURN di Kebijakan Relay Baru

Perubahan kebijakan relay dalam Bitcoin Core kembali memicu perdebatan tajam di komunitas kripto. Isu utama menyangkut penggunaan fungsi OP_RETURN dan dampaknya terhadap stabilitas serta arah masa depan jaringan Bitcoin.
Bitcoin Core kembali menjadi sorotan. Pada 7 Juni 2025, kelompok pengembang inti Bitcoin mengumumkan rencana perubahan kebijakan relay melalui akun resmi mereka di X (sebelumnya Twitter). Pengumuman ini menyoroti niat mereka untuk memberikan keleluasaan lebih kepada node individu dalam memilih transaksi mana yang akan diteruskan di jaringan — sebuah langkah yang diklaim mendukung inklusi dan inovasi, tetapi justru memicu gelombang kritik tajam dari tokoh-tokoh penting dalam komunitas Bitcoin.
OP_RETURN Jadi Titik Sentral Perdebatan
Isu paling kontroversial adalah perubahan kebijakan seputar OP_RETURN, sebuah fungsi dalam Bitcoin Script yang memungkinkan pengguna melampirkan data tambahan ke dalam transaksi. Sebelumnya, OP_RETURN dibatasi hanya hingga 80 byte, tetapi proposal baru mengusulkan peningkatan hingga 160 byte.
Tujuan dari perluasan ini adalah untuk mendukung proyek-proyek inovatif seperti BitVM, namun banyak pihak khawatir hal ini akan memperbesar beban blockchain dan mengalihkan fokus Bitcoin dari tujuan utamanya sebagai sistem keuangan terdesentralisasi.
Sejak batas data OP_RETURN dihapus pada 8 Mei 2025, volume transaksi telah meningkat signifikan. Pada 5 Mei, tercatat lebih dari 620.000 transaksi harian — angka yang memicu kekhawatiran soal kemacetan jaringan dan pembengkakan ukuran blockchain.
Kritik Tajam dari Tokoh-Tokoh Bitcoin
Dilaporkan The Coin Republic, reaksi keras datang dari sejumlah tokoh terkenal dalam komunitas Bitcoin. Samson Mow, salah satu pendukung Bitcoin paling vokal, pada 8 Juni mempertanyakan motif di balik perubahan ini. Ia menyebut kebijakan OP_RETURN baru sebagai keputusan yang prematur dan menuduh para pengembang inti mengabaikan prioritas penting yang lebih mendesak.
“Apakah benar ini yang seharusnya menjadi fokus utama para pengembang?” tulis Mow di X, sambil menyindir bahwa proyek seperti BitVM belum cukup matang untuk mendikte arah kebijakan jaringan.
Luke Dashjr, kontributor lama Bitcoin Core, juga menyuarakan keprihatinannya. Ia menyoroti risiko jangka panjang terhadap kesehatan jaringan, serta potensi dampak terhadap desentralisasi jika node-node besar atau pool penambangan mulai menetapkan standar mereka sendiri dalam menyaring transaksi.

Baca juga: Platform Bitcoin DeFi ALEX Lab Diretas, Kerugian Capai $8,3 Juta
Ancaman Sentralisasi dan Biaya yang Meningkat
Pergeseran ini juga memicu kekhawatiran akan potensi sentralisasi kontrol relay, ketika kekuatan dalam menyaring transaksi hanya dimiliki oleh sebagian node besar. Beberapa pengguna menilai bahwa ini bisa mengurangi ketahanan dan sifat trustless dari jaringan Bitcoin.
“Jika aturan penyaringan transaksi menjadi tergantung pada beberapa pihak besar, maka kita bukan lagi bicara tentang jaringan desentralisasi,” tulis seorang pengguna bernama Zatoichi42 di X.
Selain itu, lebih dari 60 juta prasasti (inscriptions) telah membebani blockchain sejak 2023, dan penambahan data lewat OP_RETURN yang diperbesar hanya akan memperparah kondisi tersebut. Imbasnya bisa berupa biaya transaksi yang lebih tinggi dan waktu konfirmasi yang lebih lambat.
Masa Depan Bitcoin Diuji
Komunitas kini terpecah antara mereka yang melihat perubahan ini sebagai langkah progresif dan yang menilainya sebagai kesalahan fundamental. Para pendukung perubahan berpendapat bahwa ini akan membuka jalan bagi lebih banyak inovasi di jaringan Bitcoin. Sebaliknya, para pengkritik melihatnya sebagai pengkhianatan terhadap prinsip dasar Bitcoin sebagai sistem moneter yang ringan, efisien, dan fokus pada nilai.
Tak hanya debat teknis, harga Bitcoin pun ikut terpengaruh. Dalam beberapa hari terakhir, harga BTC mengalami penurunan dari puncaknya dan kini diperdagangkan di level $105.766,33.
Beberapa bulan ke depan akan menjadi penentu arah kebijakan ini: apakah komunitas akan menerima perubahan, atau tekanan dari dalam memaksa para pengembang untuk mundur dan mengkaji ulang pendekatan mereka?
Baca juga: Harga BTC Tembus $100.000, Bitcoin Jadi Aset Langka?
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.
-
Altcoin News2 days ago
Pi Network: Dari Aplikasi Mobile ke Ekosistem Blockchain Global
-
Altcoin News2 days ago
Harga XRP Anjlok 22% Pasca Hakim Tolak Kesepakatan Ripple-SEC
-
Market2 days ago
Tren Bitcoin 9-13 Juni 2025: Waktunya Average Down Kalau Masih Ada by Hoteliercrypto
-
Altcoin News7 days ago
Tiga Altcoin yang Diakumulasi Whale, Potensi Keuntungan di Juni