Blockchain
Riset: Industri NFT Bakal Tetap Tumbuh, Meski Bear Market
Industri NFT dikhawatirkan akan mengalami penurunan pertumbuhan di saat market aset kripto diketahui sedang lesu. Namun sebuah laporan riset terbaru, menyebutkan sektor NFT masih dapat tumbuh, meski industri kripto sedang bear market.
Laporan terbaru dari perusahaan akutan publik, Deloitte bersama Credit Suisse Research Insititute menjelaskan industri NFT masih akan terus tumbuh ke depannya, terlepas dari penurunan pasar yang terjadi saat ini. Namun, dari data saat ini, pasar NFT sedang mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan loncatan drastis yang terjadi di tahun 2021.
Total volume transaksi di kuartal pertama 2022 menurun menjadi hampir US$ 17 miliar, tapi masih jauh di atas volume pada periode yang sama tahun lalu. Jumlah transaksi NFT juga turun cukup drastis sejak mencapai puncaknya di kuartal ketiga 2021.
Menurut laporan itu, ada banyak faktor yang memengaruhi fluktuasi pasar NFT. Salah satunya sentimen investor yang melemah akibat guncangan situasi geopolitik global yang sedang terjadi.
Baca juga: Apa Itu Web3: Konsep Baru Internet di Masa Depan
Meski begitu, Deloitte memprediksi sektor NFT akan terus berkembang dalam hal popularitas dan keberagaman, dan yang lebih penting, di atas basis fundamental ketimbang sebatas pertumbuhan spekulatif seperti yang terjadi tahun lalu. Di sisi lain, ekosistem metaverse play-to-earn (P2E) menciptakan peluang bagi kripto asli untuk menghasilkan uang terlepas dari kondisi pasar.
Seperti yang telah kita lihat dari siklus pasar sebelumnya, ekosistem kripto selalu kembali. Mengikuti tren saat ini, NFT dan metaverse tampaknya menjadi DApps yang paling disukai di era ini. Tahun lalu, NFT mencatat penjualan lebih dari US$ 25 juta sementara penilaian metaverse meroket hingga lebih dari US$ 1 Miliar.
Kategori NFT
Laporan Deloitte membagi NFT menjadi lima kategori: Crypto art, Collectible, Gaming, Metaverse dan Utility. Pertama, NFT Collectible mengacu pada aset-aset NFT berupa avatar yang umumnya dikoleksi untuk membentuk suatu komunitas atau digunakan dalam video game dan olahraga merupakan salah satu segmen yang populer di kategori ini.
Di posisi kedua ada NFT Gaming dengan volume transaksi sebesar US$ 5,17 miliar. Contoh NFT yang masuk kategori ini adalah senjata atau equipment di game RPG, maupun skin eksklusif buat karakter. Kategori ketiga, NFT Crypto art, dengan proyek-proyek artistik yang terjual dengan harga fantastis, semisal NFT bikinan Beeple yang laku US$ 69 juta pada bulan Maret 2021.
Baca juga: Memahami Aset Kripto, NFT dan Gagasan “Greater Fool Theory”
Posisi keempat dan kelima ditempati oleh kategori NFT Metaverse dan Utility, masing-masing dengan volume transaksi di kisaran setengah miliar dolar AS. Kategori metaverse umumnya tak hanya mengacu aset NFT yang merepresentasikan lahan virtual, melainkan juga pakaian dan aksesori untuk mendandani avatar di dunia virtual.
Kategori NFT utility mengacu pada aset yang berfungsi sebagai nama domain, tiket konser, maupun kode akses ke konten eksklusif. Data dari NonFungible.com, tercatat kategori collectible adalah yang terbesar volume transaksinya, dengan angka mencapai US$ 8,47 miliar per akhir 2021 lalu.
Dari kelima kategori tersebut, NFT Gaming adalah yang paling likuid, jika ditinjau dari segi jumlah pemilik, wallet, dan jumlah transaksi. Harga rata-rata NFT Gaming berada di kisaran US$ 200, sementara harga rata-rata NFT Metaverse dan Crypto art bisa mahal menembus angka US$ 3.500.
Melihat fundamental ini, beberapa analis memperkirakan bahwa NFT dan metaverse tidak hanya akan bertahan di bear market, tetapi juga berkembang setelah pembalikan terjadi. Bagaimanapun, seni secara historis merupakan lindung nilai inflasi yang baik. Pergerakan crypto bull berikutnya kemungkinan akan didominasi oleh NFT dan dunia metaverse P2E yang menawarkan insentif yang besar.
Baca juga: Ini 5 Game NFT Gratis yang Dapat Memberi Keuntungan
-
Altcoin News6 days ago
3 Airdrop Kripto di Minggu Kedua Oktober: Inilah yang Perlu Anda Ketahui
-
Bitcoin News4 days ago
Tren Bitcoin 14-18 Octobull 2024: Sumber Liquidity Stimulus Tiongkok By Hoteliercrypto
-
Bitcoin News5 days ago
Siapa Peter Todd yang Diduga Satoshi Nakamoto di Dokumenter HBO?
-
Altcoin News6 days ago
3 Altcoin yang Perlu Diperhatikan di Minggu Kedua Oktober 2024