Academy
Riset Terkini Ekosistem Blockchain Layer-1 di Tahun 2025
Tim Research Tokocrypto kini membahas Layer 1 (L1) yang menjadi tulang punggung berbagai aktivitas on-chain, termasuk smart contract, DeFi, NFT, hingga infrastruktur teknis yang memungkinkan ribuan aplikasi berjalan secara terdesentralisasi.
Dalam pembahasan ini, tim menyoroti bagaimana teknologi L1 mengalami evolusi cepat, didorong oleh kebutuhan akan kecepatan lebih tinggi, biaya yang lebih rendah, serta skalabilitas yang mampu mengakomodasi pengguna global.

Layer 1 (L1) adalah pondasi utama dari seluruh ekosistem blockchain. Ibarat mesin inti sebuah kota digital, L1 mengatur transaksi, keamanan, hingga desentralisasi. Semua proses paling krusial, mulai dari penyimpanan data, eksekusi transaksi, sampai konsensus—terjadi di sini. Karena itu, L1 adalah “rumah” bagi smart contract, dApps, DeFi, hingga segala aktivitas on-chain modern.
Namun, dunia L1 tidak lagi sesederhana dulu. Persaingan semakin brutal—blockchain lama mulai ditinggalkan, sementara pendatang baru naik pamor dengan kecepatan yang mengejutkan.
Arsitektur Layer 1: Mesin yang Bekerja di Balik Layar
Di balik setiap blockchain L1, terdapat struktur teknologi besar yang bekerja tanpa henti. Inilah komponennya:
| Architecture | Function |
|---|---|
| Network Nodes | Menjaga jaringan tetap sinkron dan tahan gangguan. |
| Consensus Layer | Mengatur cara node memvalidasi transaksi (PoW/PoS). |
| Data Layer | Mencatat, memverifikasi, dan mengamankan data transaksi. |
| Transaction Layer | Menjalankan transaksi on-chain dengan aman. |
| Application Layer | Tempat dApps dan DeFi berjalan. |
| Native Tokens | Energi ekosistem untuk transaksi, insentif, dan governance. |
Setiap Layer 1 yang sukses harus berjalan tanpa celah keterlambatan kecil saja dapat menimbulkan kerugian besar.
Contoh Layer 1 Terbesar Dunia: Mana yang Masih Bertahan?
Daftar Isi
1. Bitcoin
Blockchain pertama yang menjadi sistem pembayaran peer-to-peer, menggunakan Proof of Work demi keamanan maksimum.
2. Ethereum
Pelopor smart contract yang menjadi pusat DeFi dan NFT, kini menggunakan Proof of Stake untuk efisiensi.
3. BNB Chain
Layer 1 berbiaya rendah dan berkecepatan tinggi, didorong oleh token BNB untuk transaksi dan governance.
4. Solana
Dirancang untuk throughput tinggi dengan kombinasi Proof of Stake dan Proof of History, sangat cocok untuk aplikasi berkecepatan tinggi.
Layer 1 vs Layer 2: Siapa yang Lebih Penting?
| Sector | Layer 1 | Layer 2 |
|---|---|---|
| Fungsi | Blockchain dasar | Dibangun di atas L1 |
| Keamanan | Finalitas di L1 | Bergantung pada L1 |
| Biaya & Kecepatan | Lebih mahal dan lambat | Lebih murah dan cepat |
Layer 2 memperbaiki kecepatan, tetapi keamanan tetap berada di Layer 1. Keduanya bukan pesaing, melainkan saling melengkapi.
On-chain Layer 1: Fakta Penting Sepanjang Tahun

- BTC dan ETH tetap menjadi jangkar pasar dengan stabilitas tertinggi.
- L1 generasi baru seperti SUI dan APT melonjak tajam dan mengungguli rata-rata pasar.
- L1 generasi lama seperti ADA dan ATOM mengalami stagnasi atau penurunan, menandakan rotasi investor menuju teknologi yang lebih cepat.
Performa Transaksi dan TVL: Siapa Pemimpin Baru?

Solana Unggul dalam Jumlah Transaksi
Mencatat sekitar 800 juta transaksi dalam 1 tahun, mengungguli hampir seluruh chain lainnya.
Ethereum Tetap Raja TVL
Mendekati 100 miliar dolar, menunjukkan bahwa banyak aset tersimpan meski transaksi tidak sebanyak Solana.
Biaya dan Revenue: Aktivitas On-chain Mengalami Penurunan

- Biaya transaksi Solana dan Ethereum sempat menembus 90 juta dolar, namun kini turun di bawah 20 juta.
- Revenue Solana sempat mencetak rekor mendekati 200 juta dolar, namun kini pasar bergerak datar di bawah 25 juta dolar.

Dari sini terlihat adanya penurunan aktivitas on-chain meskipun ekosistem semakin berkembang.
Kesimpulan: Arah Baru Layer 1

- Solana unggul dalam transaksi, sementara Ethereum tetap memimpin TVL.
- Modal investor mengalir meninggalkan L1 lama menuju teknologi generasi baru.
- Revenue dan fees yang menurun mencerminkan penurunan aktivitas on-chain.
- Tidak akan ada satu chain yang menguasai semuanya.
- Ethereum tetap memimpin keamanan aset, sementara Solana unggul dalam DeFi cepat dan murah.
- L1 yang tidak cepat dan berbiaya rendah akan ditinggalkan.
- Nilai L1 masa depan akan sangat dipengaruhi pengguna aktif dan integrasi dunia nyata.
Layer 1 tidak hanya menjadi fondasi blockchain, tetapi juga akan menjadi ekosistem ekonomi digital. Di masa depan, hanya L1 yang cepat, murah, aman, dan memiliki pengguna nyata yang akan bertahan.
Baca juga: Linea: Kuda Hitam Layer-2 Ethereum Siap Geser Arbitrum dan zkSync!
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli
Tokocrypto berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan.
-
Market6 days agoPasar Kripto Hari Ini 14 November 2025: BTC Turun di Bawah $100K
-
Altcoin News6 days agoReli Terus Berlanjut, Harga RESOLV Naik 30% Dalam Sehari ke $0,1538
-
Bitcoin News5 days agoTren Bitcoin 17-21 November 2025: ATH Masih Akan Terjadi Lagi
-
Bitcoin News6 days agoAnalisa Harga BTC Hari Ini: Bitcoin Turun ke $99K, Tekanan Bearish Kuat

