Connect with us

Academy

Solo Miner Ini Berhasil Tambang 3 BTC Senilai Rp4,5M! Kok Bisa?!

Published

on

Pada tanggal 12 Desember 2025, seorang miner individu atau lebih sering dikenal dengan solo miner yang menggunakan solo pool dengan Solo CK berhasil menyelesaikan blok Bitcoin nomor 927474. Blok ini memberikan subsidy (hadiah blok) sebesar 3.125 BTC plus biaya transaksi 0.008 BTC, total 3.133 BTC. 

Blok yang berhasil ditambang dengan hadiah 3 BTC senilai Rp4,5 miliar. Sumber: Mempool

Nilai ini setara dengan sekitar kurang lebih $284.000 USD, atau sekitar Rp4,8 miliar. Kejadian seorang solo miner yang berhasil menambang BTC dalam jumlah besar, bukan hanya kali ini terjadi. Sebelumnya pernah juga kasus serupa di mana penambang tunggal dengan perangkat terbatas berhasil menambang satu blok penuh. Misalnya, pada tahun 2022 seorang solo miner dengan kekuatan hash yang relatif kecil berhasil menemukan blok dan menerima hadiah lebih dari 6 BTC.

Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun jaringan Bitcoin didominasi oleh mining pool besar dengan kekuatan komputasi masif, peluang bagi penambang solo nampaknya masih terus ada walaupun kemungkinannya sangat kecil.

Lantas apa kenapa hal ini bisa terjadi dan kenapa solo miner bisa mendapatkan ubah dari blok yang sangat besar, bahkan bisa mengalahkan miner dengan hashrate yang lebih tinggi?

Apa itu Solo Mining?

Solo mining adalah metode penambangan di mana miner bekerja sendirian untuk menyelesaikan blok. Berbeda dengan pool mining, di mana ribuan miner menggabungkan kekuatan komputasi mereka dan berbagi hadiah, solo miner mengambil semua risiko dan hadiah sendiri. 

Proses solo mining ini menggunakan peralatan ASIC (Application-Specific Integrated Circuit) yang melakukan triliunan hash per detik untuk memecahkan puzzle SHA-256.

Namun, karena hash rate jaringan Bitcoin saat ini mencapai sekitar 1.100-1.243 ZH/s (zettahashes per detik), yang berarti lebih dari 1 kuadriliun hash per detik, bagi miner dengan hash rate rendah, seperti 6 TH/s (terahashes per detik), peluang menemukan blok adalah 1 banding 180 juta. 

Jadi solo miner yang berhasil menambang blok 927474 dan mendapatkan 3 BTC Senilai Rp4,5M dengan hash rate 90 TH/s, sama dengan seperti mendapatkan hadiah lotre dengan peluang 1 banding 12 juta.

Baca juga: Apa itu Cloud Mining di Dunia Kripto, dan Bagaimana Cloud Mining Bekerja?

Alasan Kenapa Solo Miner Bisa Tambang 3 Bitcoin Sendiri

Meskipun peluang mendapatkan hadiah blok fantastis dari mining Bitcoin bagi solo miner sangat kecil, solo mining tetap memungkinkan karena sifat acak dari proses Proof-of-Work (PoW). Berikut beberapa alasannya!

Mekanisme Proof-of-Work yang Acak

Bitcoin dirancang oleh Satoshi Nakamoto agar siapa pun bisa berpartisipasi dalam penambangan tanpa perlu izin dari pihak ketiga. Proses PoW melibatkan pemecahan puzzle matematis (hashing) untuk memvalidasi transaksi dan menambahkan blok baru ke blockchain

Miner yang pertama kali menemukan hash valid mendapatkan hadiah blok penuh, dalam kasus di atas hadiahnya berupa 3.125 BTC ditambah biaya transaksi sekitar 0.008 BTC.

Karena PoW bersifat probabilistik atau acak, maka tidak ada jaminan siapa yang menang; ini seperti lotre di mana setiap hash yang dihasilkan adalah tiket. Meskipun hash rate jaringan Bitcoin mencapai ratusan exahash per detik (EH/s), seorang solo miner dengan hash rate rendah masih memiliki peluang, meski sangat kecil. 

Jika beruntung solo miner dapat mendapatkan hadiah blok untuk dirinya sendiri, ini berbeda dengan pool mining, di mana miner menggabungkan kekuatan untuk meningkatkan peluang kolektif, tapi hadiah dibagi rata berdasarkan kontribusi.

Siapa Saja Bisa Melakukan Mining Bitcoin

Meskipun 80-90% hash rate dikuasai oleh pool besar seperti Foundry USA atau AntPool, protokol Bitcoin memastikan bahwa setiap individu masih bisa ikut serta untuk melakukan mining secara mandiri. Ini mencegah sentralisasi penuh dan menjaga jaringan tetap aman dari serangan.

Dukungan dari Pool Solo Khusus dan Perangkat Efisien

Banyak solo miner sukses menggunakan layanan seperti Solo CK Pool, yang bukan pool berbagi hadiah melainkan infrastruktur untuk miner independen. Pool ini memungkinkan miner menjalankan node tanpa setup rumit, dengan biaya minimal 2% jika menang. Ini membuat solo mining lebih mudah diakses, meskipun tetap sendirian dalam kompetisi.

Selain itu, perangkat ASIC modern di 2025 semakin efisien, dengan hash rate tinggi tapi konsumsi listrik rendah (misalnya Bitaxe Gamma 601 dengan 1.2 TH/s). Ini memungkinkan miner rumahan bersaing, meski odds rendah. Bandingkan dengan pool: Di pool, hardware sederhana cukup karena kontribusi kecil pun dibayar, tapi potensi untung besar hilang. Solo mining cocok untuk mereka yang sabar dan punya toleransi risiko tinggi.

Keberuntungan

Keberuntungan menjadi salah satu faktor kunci kenapa solo miner bisa berhasil mendapatkan blok rewards dari mining Bitcoin.

Secara teknis, peluang seorang penambang tunggal untuk menemukan blok sangat kecil karena harus bersaing dengan total hash rate global yang didominasi oleh mining pool besar. 

Semakin besar hash rate, peluang yang dimiliki untuk memecahkan puzzle matematis Bitcoin, dan menemukan  blok. Tetapi meskipun hashrate kecil, tetap ada kemungkinan untuk memecahkan puzzle tersebut dan mendapatkan blok, meskipun peluangnya 1 berbanding jutaan.

Baca juga: Mengenal Mining Pool Kripto: Solusi Efektif untuk Miners Kecil 

Penutup

Rewards dari solo mining memang terlihat menggiurkan tapi, dengan probabilitas yang sangat kecil maka peluang menemukan blok sangat rendah. Ini berarti solo miner juga harus siap berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tanpa menemukan blok sama sekali.

Selain dengan mining, kamu juga bisa mendapatkan Bitcoin dengan membeli langsung di exchange resmi dan terpercaya seperti Tokocrypto—dapatkan potongan 20% dengan memasukkan kode TEMUTOKO saat registrasi. Download dan daftar di sini!


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli

Tokocrypto berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan.

Trending