Market News

Trading Untuk Pemula : Mengenal Pasar Bearish, Bullish Dan Sideways

Published

on

Dalam dunia trading baik itu saham, komoditas aset kripto maupun forex terdapat istilah yang sama terhadap kondisi pasar, kondisi pasar tersebut antara lain Bearish, Bullish dan Sideways, mungkin bagi para trader profesional istilah-istilah tersebut sudah sangat mengerti.

Apa Itu Bullish dan Bearish

Mungkin bagi para pemula masih ada yang belum paham dengan 3 istilah tersebut, nah pada artikel kali ini akan dijelaskan apa itu Bearish, Bullish dan Sideway.

Bearish

Bearish merupakan kondisi bursa ketika pergerakan harga yang diperdagangkan turun dalam jangka waktu yang cukup lama. Istilah Bearish sendiri diambil dari kata “Bear” yang berati beruang atau penjual.

kondisi bearish akan membuat harga menjadi menurun atau downtrend dikarenakan volume penjual lebih banyak dibanding pembeli. Pada kondisi bearish akan terjadi yang namanya panic sell atau aksi jual bersamaan. Dan dalam grafik kondisi bearish biasa ditandai dengan warna merah yang berarti harga mengalami penurunan.

Bullish

Istilah Bullish sendiri diambil dari kata “Bull” yang artinya banteng atau pembeli. Kebalikan dari Bearish, Bullish merupakan kondisi bursa harga saham, obligasi dan komoditas yang diperdagangkan naik dalam jangka waktu yang cukup lama.

Kondisi bullish terjadi karena pembeli lebih banyak dari pada penjual sehingga harga mengalami kenaikan. Dan jika dilihat dari grafik kondisi bullish biasanya ditandai dengan warna hijau yang artinya harga mengalami kenaikan.

Sideways

Sideways adalah kondisi dimana market sedang datar, dimana terjadi keraguan dalam market. Bull dan Bearish sama-sama kuat sehingga menyebabkan Sideways.

Ciri-ciri sideways adalah terbentuknya gunung kecil dan lembah yang dangkal dengan candle hijau dan merahnya berbentuk pendek-pendek , pergerakan market stabil tidak naik tidak juga turun.

Trend bullish akan berakhir pada saat jumlah buy terlalu banyak dan harga sudah terlalu tinggi. Di titik ini, para trader akan menutup posisi buy dan beralih ke posisi sell. Sedangkan sebaliknya, bearish akan berakhir pada saat posisi sell terlalu banyak dan para trader akan memulai posisi close dan beralih membuka posisi buy.

Itulah pengertian tentang Bearish dan Bullish serta Sideways. Kondisi pasar kripto memang sangat fluktuatif, kadang cryptocurrency bergerak naik dan kadang turun. Sah-sah saja kalau Anda ingin membeli kripto pada saat pasar sedang bullish. Atau sebaliknya, menjual semua kripto saat pasar sedang bearish. 

Alternatif lain bagi pemula untuk trading pada saat market sedang Sideways yaitu dapat melakukan Staking Coin. Apa itu staking coin? Simplenya staking adalah cara mendapatkan penghasilan tambahan dari aset crypto. Prinsipnya hampir mirip dengan deposito, di mana Anda menyetorkan nominal uang (dalam hal ini aset crypto), meminta bank untuk mengelolanya (token yang di invest), dan Anda akan mendapatkan return dalam bentuk bunga.

Tetapi perlu diingat, bahwa staking coin tidak bisa dilakukan pada semua coin, hanya kripto yang berbasis DeFi saja seperti Cosmos, Dash, Ether. Sedangkan untuk versi lokal, token berbasis DeFi pertama yang dapat distaking adalah Token TKO.

Apa itu Token TKO? Tokocrypto mengembangkan token CeDeFi hybrid pertama di Indonesia yang dibangun di atas Binance Smart Chain.

TKO merupakan gabungan dari keunggulan sistem keuangan terpusat (CeFi) dan sistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan dibangun di atas Binance Smart Chain. Yuk cari tau selengkapnya tentang Token TKO di sini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular

Exit mobile version