Connect with us

Highlight 1

Technical analysis, Apa itu?

Published

on

Sebelum memulai trading kripto, ada baiknya kita mempelajari analisa teknikal (technical analysis), sebagai bahan pertimbangan sebelum kita memutuskan untuk menjual atau membeli kripto di harga tertentu. Baca berikut ini tentang pengertian lengkap dan manfaat analisis teknikal.

Apa sih Technical Analysis Itu?

Technical Analysis (TA) merupakan sebuah metode yang mempelajari  pergerakan harga dengan melihat data historis harga yang terjadi di market  melalui media chart. Dengan mempelajari data historis ini dapat ditarik sebuah kesimpulan untuk pengambilan keputusan investasi di market.

Mengapa Kita Perlu Technical Analysis (TA)?

Ada beberapa alasan mengapa kita harus menggunakan TA, yang pertama, tidak serta merta analisa fundamental bisa diterapkan dalam trading. Saya tidak mengatakan Fundamental tidak penting, namun disini yang perlu digarisbawahi analisa fundamental akan jauh lebih berperan jika posisi kita sebagai Investor dimana jangka waktu investasinya bisa memakan waktu lebih dari satu tahun.

Yang kedua, dengan media chart akan terlihat bagaimana perjalanan dari sebuah harga saham dimana hal ini sangat membantu para trader untuk menganalisa untuk mengantisipasi perubahan harga di masa mendatang dan melihat pola pola yang terjadi dalam pergerakan harga sebuah saham, sehingga para trader tidak melakukan trading dlam ‘kegelapan’ atau tanpa arah yang jelas.

Apa 3 Konsep Dasar Analisis Teknikal?

Untuk memahami bagaimana analisa teknikal itu bekerja maka kita perlu memahami 3 konsep dasar TA yang biasa dikenal dengan The Dow Theory.

Adapun konsep tersebut adalah :

1. Market Actions Discount Everything

Semua yang terlihat dalam chart pada dasarnya sudah menampilkan psikologis market secara keseluruhan, seperti perbedaan pendapat, harapan di masa mendatang, rasa takut, dan sentimen pelaku pasar kecuali keadaan force majeure seperti gempa bumi, perang, dsbnya.

2. Prices Move In Trend

Harga bergerak dalam bentuk trend. Bisa arah sideways, naik atau turun dan dengan adanya pola/trend ini maka trader bisa mengantisipasi adanya perubahan harga kedepannya. Dan baisanya para chartist minded tidak meyakini bahwa fluktuasi harga bergerak dalam kondisi random/acak. Contoh :

technical analysis | analisa saham | teknikal analisis

3. History Repeat Itself

Sejarah akan selalu berulang demikian juga dengan pergerakan sebuah harga juga aka nteus berulang dengan sendirinya yang tercermin dalam pola-pola/trend, maka  pergerakan market tentunya dapat diprediksi, Pola-pola ini dihasilkan dari pergerakan harga, yangdikenal denga istilah “sinyal”. Jika sinyal ini muncul maka biasanya trader akan mengantisipasi/menganalisa yang diberikan oleh kondisi pasar saat ini dengan mempelajari sinyal yang sudah terjadi sebelumnya.

Aplikasi TA sudah seharusnya diterapkan dengan disiplin yang diwujudkan dalam bentuk Trading Plan. Permasalahannya adalah tidak semua trader mampu mengikuti trading plan yang sudah disusunnya sendiri. Untuk itu dibutuhkan proses untuk mencapai konsistensi kedisiplinan tinggi dalam penerapan TA.

Ini Indikator Analisis Teknikal yang Kita Perlu Tahu

Dalam penggunaan TA tidak lepas dari penggunaan Indikator teknis lainnya seperti:

1. Moving Average

Moving Average merupakan indikator sederhana yang paling banyak banyak digunakan oleh trader ataupun investor karena sangat sederhana dan mudah menggunakannya. Garis M dapati menunjukkan adanya sebuah trend yang sedang berjalan dan kemungkinan yang akan terjadi. Waktu yang digunakan biasanya adalah MA 20,50 dan 200. Garis MA ini juga bisa berfungsi sebagai garis Suppport dan Resistance serta terbagi dalam: SMA (Simple Moving Average); WMA (Weighted Moving Average); dan EMA (Exponential Moving Average)

technical analysis | analisa saham | analisa teknikal

Contoh : Penggunaan MA 20,50 dan 200

Jika keadaan market sedang mengalami uptrend maka garis MA berada di bawah pergerakan harga, sedangkan pada kondisi downtrend garis MA berada di atas pergerakan harga. Perlu diingat Moving Average adalah indikator yang bersifat lagging karena terbentuk setelah adanya pergerakan harga.

2. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Pertama kali diciptakan oleh Gerald Appel. MACD termasuk indikator lagging dan sifat pergerakannya naik atau turun (oscillator) dan terbagi menjadi dua bagian area oversold dan area overbought.

analisa teknikal | technical analysis

Contoh:  Penggunaan Indikator MACD

Indikator MACD memiliki dua garis ,warna tidak penting yang penting berbeda, dimana salah satunya adalah garis sinyal dan yang lain adalah garis MACD. Garis MACD adalah selisih dari dua buah EMA (misal EMA 26 dan EMA 12) dan menggunakan harga penutupan saham.

Standar garis sinyal yang biasa digunakan adalah sembilan hari sedangkan garis MACD adalah 26 dan 12. Jika garis sinyal dibuat lebih pendek, misalnya tujuh hari maka akan memberikan sinyal yang lebih sensitif. Jika semakin rendah periodenya maka kekurangannya adalah akan memberikan banyak sinyal palsu. Garis sinyal sifatnya lebih lambat dan merupakan moving average dari garis MACD.

Cara bacanya jika Sinyal jual adalah pada saat garis MACD memotong ke bawah garis sinyal maka ini merupakan sinyal jual. Dan disebut  sinyal beli jika garis MACD memotong ke atas garis sinyal.

3. RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI)

RSI adalah suatu indikator osilator dengan batasan rentang terendah (0) sampai rentang tertinggi (100). Rentang di bawah 30 disebut sebagai area oversold dan rentang di atas 70 disebut sebagai area overbought.

technical analysis | analisa saham

Contoh : Penggunaan RSI 14 di area overbought

Periode RSI standardnya  menurut pembuatnya adalah 14 hari, namun dapat dirubah agar menghasilkan sinyal yang lebih sensitif menjadi 12, 10, atau 9 hari). Bila garis RSI menembus ke bawah garis rentang 70 memberikan sinyal bearish. Bila garis RSI menembus ke atas garis rentang 30 memberikan sinyal bullish.

Jika terjadi penyimpangan garis RSI dengan grafik pergerakan harga saham (bertolak belakang), maka dapat pula sebagai sinyal jual atau sinyal beli. Apabila garis RSI berada di atas garis rentang 70 (kondisi overbought) menunjukan arah yang berlawanan dengan market, maka memberikan sinyal bearish. Apabila garis RSI berada di bawah garis rentang 30 (kondisi oversold) menunjukan arah yang berlawanan dengan market, maka memberikan sinyal bullish.

4. Stochastic Oscilator

Ditemukan oleh George C Line. Line melihat hubungan antara harga penutupan terakhir dengan harga terendah dan tertinggi dalam satu kurun waktu. Harga penutupan terakhir yang mendekati harga tertinggi memberikan sinyal beli (bullish), sedangkan harga penutupan yang semakin mendekati harga terendah menandakan adanya tekanan jual atau distribusi (bearish).

analisa teknikal | analisa saham

Pergerakan Stochastic hampir menyerupai pergerakan RSI, namun Stocasthic  memilik dua garis yang disebut garis %K dan %D yang berkisar di level vertikal 0-100. Area diatas 80 termasuk area overbought sedangkan area di bawah 20 termasuk area oversold.

Mana yang disebut garis sinyal? Garis %K adalah disebut garis sinyal dan garis yang terpenting. Garis % D disebut garis trigger (pemicu). Dikatakan ada sinyal beli jika pada area oversold garis %K memotong ke atas garis %D. Dikatakan sinyal jual jika pada area overbought garis %K memotong ke bawah garis %D.

5. Bollinger Band

Dikembangkan oleh John Bollinger dan merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur volatilitas market. Garis garis dalam Bollinger Band terbagi dalam 3 garis, yakni garis bawah, tengah dan atas. Kita juga dapat menggunakan garis garis ini sebagai garis Support dan Resistance.

analisa saham | bollinger band

Contoh : Penggunaan Garis Bollinger Band

Garis garis Bollinger Band ini bisa mengecil dan membesar, hal ini terjadi dikarenakan volatilitas market itu sendiri, dimana jika pergerakan harga dalam kondisi tidak bergairah atau kurang kuat (sideways) biasanya garis Bollinger Band ini merapat dan bahkan mengecil dan jika pergerakan harga mulai berfluktuasi maka garis Bollinger Band akan bergerak membesar.

Pada akhirnya tidak semua indikator tersebut harus digunakan  dan tidak ada indikator yang 100 % sempurna.  Semuanya berpaling pada trading style masing masing trader, ada yang suka menggunakan beberapa indikator dalam menganalisa pergerakan harga bahkan ada yang tidak menggunakan indikator sama sekali. Semakian banyak menggunakan indikator terkadang bisa membuat kita tidak fokus dalam trading dan terkadang malah membingungkan. Sekali lagi Tidak ada benar atau salah dalam hal ini, yang ada hanyalah, THE MARKET IS  ALWAYS RIGHT !

Semoga Bermanfaat and  Happy Trading !! 

Catatan: Ulasan diatas hanya mengupas beberapa indikator dari banyaknya jenis indikator lainnya dan merupakan indikator yang umum sering digunakan saja. (based on experiences), dan disusun untuk tujuan edukasi dan bukan pengambilan keputusan investasi.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Highlight 1

Apex Legends Mobile Kedatangan Karakter Crypto, Apa yang Menarik?

Published

on

Ilustrasi karakter Crypto di Apex Legends Mobile. Foto: Apex Legends.

Musim terbaru dari video game, Apex Legends Mobile, akhirnya akan segera hadir. Musim yang dinamakan Hyperbeat ini akan memperkenalkan karakter baru bernama Crypto ke daftar permainan.

Crypto merupakan Legends atau karakter permainan yang mampu melacak musuh maupun objek yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu dia dikenal dengan drone-nya.

Crypto diperkenalkan ke Apex Legends untuk komputer atau PC di Musim 4 tetapi tidak banyak digunakan sejak itu. Crypto sering dipandang sebagai karakter yang malas karena kerjaannya hanya duduk, pasalnya ia harus tetap diam saat drone-nya berkeliaran.

Crypto Punya Kemampuan Lebih

Tetapi, pemain Apex Legends berspekulasi bahwa Crypto akan lebih beruntung di Apex Legends Mobile berkat sistem perk game. Pengembang Apex Legends Mobile telah memaparkan semua yang perlu diketahui pemain tentang kit Crypto dalam sebuah posting blog resmi.

Ilustrasi karakter Crypto di Apex Legends Mobile. Foto:  Apex Legends.
Ilustrasi karakter Crypto di Apex Legends Mobile. Foto: Apex Legends.

Baca juga: Game Shiba Eternity Bikin Harga SHIB Naik, Bakal Rilis di Indonesia

Pengembang mencatat dalam posting blog bahwa ada beberapa perubahan yang datang ke Crypto yang membuat para pemain PC iri. Drone yang dimiliki Crypto akan secara otomatis melacak musuh terdekat selama beberapa waktu di game mobile.

Kemampuan drone Crypto telah mengalami beberapa peningkatan karena Apex Mobile adalah game third-person yang sedikit lebih sulit untuk dikendalikan. Pemain Crypto di smartphone akan mendapat manfaat dari memiliki drone yang melakukan beberapa pekerjaan untuk mereka. Tetapi pola yang lebih dapat diprediksi akan memungkinkan musuh untuk menghancurkan drone jauh lebih cepat.

Kemampuan Crypto di Apex Legends Mobile

  • Passive: Neurolink – Musuh dan jebakan yang terdeteksi oleh pengawasan Anda Drone ditandai untuk pasukan Anda dalam jarak 30 meter.
  • Tactical: Surveillance Drone – Musuh dan jebakan yang terdeteksi oleh pengawasan Anda Drone ditandai untuk pasukan Anda dalam jarak 30 meter.
  • Ultimate: Drone EMP – Drone Anda memicu ledakan EMP yang memberikan kerusakan Shield, memperlambat musuh, dan menonaktifkan jebakan.

Manfaat Crypto di Apex Legends Mobile

Peningkatan nyata pada Crypto hadir dengan fasilitas barunya. Setiap Legends di Apex Mobile memiliki sistem perk, termasuk Crypto. Pengembang telah mengungkapkan manfaat dalam pembaruan terbaru mereka, membuat penggemar bersemangat untuk mencoba legenda pengumpulan-intel ini.

Ilustrasi karakter Crypto di Apex Legends Mobile. Foto:  Apex Legends.
Ilustrasi karakter Crypto di Apex Legends Mobile. Foto: Apex Legends.

Baca juga: Cara Mudah Main Rising Force NFT, Game Penghasil Bitcoin Terkini

  • Self Destruct – Drone melakukan self-destruct selama tiga detik saat dihancurkan, memberikan damage dan memperlambat musuh dalam radius kecil.
  • Hidden User – Saat dalam tampilan drone, Crypto menjadi semi-transparan.
  • System Scan – Drone Crypto dapat mengungkapkan HP dan baju besi musuh setelah tiga detik pemindaian
  • Shut Down – EMP Crypto memberikan kerusakan pada musuh. Pada level rendah, itu tidak akan membunuh mereka dan akan meninggalkan mereka dengan 1 HP.
  • Lag Bomb – Drone meluncurkan bom yang dapat digunakan.
  • Salvage Operation – Crypto dapat menggunakan item jarahan dengan drone-nya.
  • Battle Adaption – Saat Anda melakukan finisher, ia menambahkan 100 poin ke Evo-Shield Crypto.
  • Restart – Sebagai alternatif, menggunakan finisher dapat mereset HP drone sambil menambahkan 30% cooldown EMP.
  • Interogator – Seorang finisher yang sukses akan mengungkapkan lokasi rekan satu tim korban di peta Anda.
Continue Reading

Bitcoin News

Kenali Serba-Serbi Bitcoin Cash dan Perbedaannya dengan Bitcoin

Published

on

Ilustrasi aset kripto Bitcoin.

Jual beli aset kripto hingga saat ini menjadi perbincangan yang sangat hangat. Banyak pihak yang turut meramaikan ranah ini. Bagi yang baru menyelami bidang aset kripto, pasti bingung dengan nama-nama aset yang beredar. Bahkan di antara aset-aset tersebut memiliki nama yang serupa. Sebut saja Bitcoin, Bitcoin Gold (BTG), dan Bitcoin Cash (BCH).

Kendati memiliki kemiripan, ada beberapa hal yang secara mendasar membedakan ketiganya. Untuk mengetahui perbedaannya, Yuk, kita simak sama-sama.

Apa Itu Bitcoin Cash

Di tahun 2017 ada sebuah peristiwa yang dinamakan Hard Fork. Peristiwa ini terjadi karena ada satuan kripto yang terbagi menjadi dua. Alhasil, satuan kripto yang terbagi menjadi dua tersebut menghasilkan kode lama dan kode baru, yang tidak sesuai satu sama lain. Dari peristiwa inilah memunculkan aset kripto yang bernama Bitcoin Cash.

Bitcoin Cash adalah aset kripto yang merupakan hasil dari fork dari Bitcoin. Keduanya memiliki kemiripan satu sama lain. Meski serupa, Tetapi kedua aset kripto ini memiliki perbedaan yang signifikan, yakni Bitcoin Cash memiliki sistem blockchain-nya sendiri. 

Di samping itu, para pendukungnya juga percaya bahwa, aset kripto satu ini lebih mendekati apa yang dicita-citakan oleh sang pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto sebagai mata uang elektronik peer-to-peer yang pernah ia tulis di dalam white paper pada tahun 2008.

Baca juga: Cara Membuat Wallet Bitcoin Untuk Pemula, Simak Caranya Disini!

Bagaimana Cara Bitcoin Cash Bekerja

Kendati memiliki sistem blockchain sendiri, pada dasarnya aset kripto satu ini memiliki cara kerja yang identik dengan Bitcoin. Kedua aset tersebut menggunakan node peer-to-peer atau jaringan komputer yang dibangun dengan bantuan miner atau penambang. Selain itu, aset kripto ini memanfaatkan algoritma yang bernama Secure Hash Algorithm (SHA). 

Perbedaan Bitcoin dengan Bitcoin Cash 

Tidak seperti aset kripto lain, hasil fork dari Bitcoin ini merupakan salah satu yang berhasil. 

Keduanya tentu sama-sama berada di sistem blockchain. Akan tetapi, Bitcoin Cash berada di dalam sistem blockchain yang berbeda. Selain hal tersebut, ada beberapa perbedaan mendasar antara keduanya, apa sajakah itu?

1. Ukuran Block

Perbedaan pertama yang paling mendasar antara kedua aset kripto ini adalah ukuran block-nya. Bitcoin Cash memiliki ukuran block yang lebih besar dibandingkan oleh Bitcoin, yakni sebesar 32MB. Dengan ukuran block yang lebih besar, memungkinkan para trader-nya untuk bertransaksi dengan ukuran yang lebih besar. 

2. Biaya Transaksi

Di samping ukuran block-nya, keduanya memiliki perbedaan di biaya transaksinya. Ukuran block yang besar ini tentu memengaruhi biaya transaksinya. Alhasil, biaya transaksinya aset kripto ini jauh lebih murah. 

3. Hash Rate

Usia dari Bitcoin Cash tentu jauh lebih muda dibandingkan Bitcoin. Dengan demikian, Bitcoin kini menjadi seperti ‘Dollar”-nya aset kripto. Penambangan aset kripto ini tentu dipengaruhi oleh apa yang dinamakan hash rate

Hash Rate Bitcoin pun lebih unggul, dibandingkan oleh Bitcoin Cash. Alhasil, penambang Bitcoin hingga kini juga lebih banyak. 

Cara Membeli Bitcoin Cash

Bagi Anda yang ingin membeli aset kripto ini, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

1. Membeli Bitcoin Cash dari pihak pertama

Pertama, Anda bisa membelinya dari pihak pertama. Apabila Anda pergi ke beberapa negara yang sudah mendukung transaksi dengan menggunakan aset kripto, Anda bisa mendapatkan aset kripto ini di ATM (Anjungan Tunai Mandiri/Automated Teller Machine).

2. Mendapatkan secara gratis

Apabila Anda beruntung, Anda bisa mendapatkan aset kripto ini secara gratis. Karena didapat secara gratis, tentu jumlahnya tidak sebanyak ketika Anda membelinya. Anda bisa mendapatkannya secara gratis di situs resminya. 

3. Membeli dari pihak ketiga

Cara ketiga agar Anda bisa mendapatkan aset kripto satu ini adalah dengan membelinya dari pihak ketiga. Pihak ketiga ini bisa Anda beli di beberapa situs seperti Coinbase. 

4. Berjualan

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa beberapa negara sudah melayani transaksi dengan menggunakan Bitcoin Cash. Transaksi dengan metode ini tentu memungkinkan Anda membuka usaha dengan menggunakan transaksi ini. Nah, dari sinilah Anda bisa mendapatkan aset kripto satu ini.

Baca juga: Apakah Bitcoin Jadi Mata Uang di Singapura? Simak Faktanya!

Namun, tak bisa dipungkiri juga, nanti di masa depan justru karena kelebihan-kelebihannya, aset kripto ini bisa jadi akan lebih populer dibanding aset lainnya. Dengan ini, Anda bisa memahami aset kripto lebih dalam. Untuk informasi lebih banyak tentang aset kripto, Anda bisa mengunjungi situs resmi Tokocrypto. Dan jangan lupa untuk bergabung di Telegram dan Discord Tokocrypto sekarang juga!

Continue Reading

Bitcoin News

Yuk, Buat Mining Makin Mudah dengan Kalkulator Bitcoin!

Published

on

kalkulator bitcoin

Bagi Anda yang memahami seluk-beluk dunia kripto, pasti sudah tak asing lagi dengan berbagai istilah di dalamnya. Namun, jika Anda baru terjun ke dunia kripto, Anda mungkin akan bingung saat menemukan istilah seperti mining

Mining merupakan salah satu cara untuk mendapatkan Bitcoin. Saat ini, ada banyak cara yang dapat membantu Anda melakukan mining. Salah satunya adalah dengan kalkulator Bitcoin. Apa itu Bitcoin dan kegiatan mining? Lalu, apa itu kalkulator Bitcoin yang dapat membantu kegiatan mining? Simak pembahasannya di sini!

Serba-Serbi Bitcoin 

Teknologi yang semakin berkembang dengan pesat menciptakan hal baru, yang kini salah satunya adalah aset digital atau aset kripto. Salah satu aset kripto yang populer hingga saat ini adalah Bitcoin. Mata uang digital ini dibuat dan disimpan secara online. Hingga saat ini, Bitcoin tidak memiliki otoritas yang mengatur peredarannya. Teknologi blockchain-lah yang mengesahkan seluruh transaksi Bitcoin dalam jaringannya. Peredarannya pun transparan sehingga publik dapat merasa aman.

Bitcoin muncul pada akhir 2008 lalu. Seorang pengguna dengan nama Satoshi Nakamoto mengeluarkan makalah berjudul ‘Bitcoin: A Peer-to Peer Electronic Cash System’.  Dari sanalah berkembangnya Bitcoin. Hingga akhirnya pada 2009, Bitcoin resmi dirilis dan bahkan dapat digunakan secara anonim.

Sampai akhir 2009, Bitcoin belum memiliki nilai tukar. Namun, berkat kepopulerannya yang terus meningkat, pada 2015 lalu, satu Bitcoin bernilai setara dengan 384 Dolar Amerika. Nilai tukar Bitcoin pun semakin meningkat sejak 2017.

Baca juga: 4 Cara Simpan Bitcoin yang Aman pada Wallet Kripto

Konsep Mining Bitcoin 

konsep mining bitcoin

Bitcoin bisa dimiliki dengan kegiatan ‘menambang’ atau mining. Aset kripto ini diperoleh dan disimpan dalam sebuah jaringan yang bisa diakses kapan saja. Orang akan menggunakan mesin komputer untuk melakukan proses perhitungan rumit dengan imbalan Bitcoin tersebut. 

Untuk melakukan kegiatan mining ini, Anda membutuhkan komponen yang beragam seperti perangkat yang canggih dan daya listrik besar. Jika Anda memiliki alat yang memadai, maka menghasilkan Bitcoin akan mudah dilakukan. Namun, jika tidak, maka kegiatan ini akan sangat memakan waktu dan hasilnya belum tentu setimpal dengan modal yang Anda keluarkan. Karenanya, muncullah metode kalkulator Bitcoin yang bisa membantu Anda dalam melakukan mining

Apa Itu Kalkulator Bitcoin?

contoh kalkulator mining bitcoin

Kalkulator Bitcoin adalah sebuah layanan yang dapat Anda gunakan untuk memberikan gambaran keuntungan serta pengeluaran yang dibutuhkan ketika mining Bitcoin. Saat ini, sudah banyak platform atau website yang memberikan layanan ini dengan mudah dan gratis. 

Anda akan melihat simulasi perhitungan keuntungan yang dihasilkan saat melakukan mining berdasarkan hashrate, harga Bitcoin, dan daya listrik yang digunakan. Hashrate sendiri adalah daya komputasi yang digunakan saat mining. Anda bisa menggunakan website coinwarz atau 99bitcoins untuk melakukan perhitungan ini.

Jika Anda menggunakan layanan yang mereka berikan, Anda akan mendapat gambaran jelas. Anda bisa memahami apakah mining yang Anda lakukan sudah menggunakan cara tepat. Tak hanya tepat, namun juga menguntungkan bagi Anda. 

Baca juga: Berikut Jenis Asic Miner yang Bisa Dipakai Untuk Mining Aset Kripto!

Komponen Kalkulator Bitcoin

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, perhitungan kalkulator Bitcoin didasari oleh beberapa komponen atau faktor. Hashrate dan harga Bitcoin akan sangat memengaruhi keuntungan mining.

Hashrate di jaringan Bitcoin setidaknya tumbuh 0,452% setiap hari. Meskipun hashrate meningkat setiap hari, harga Bitcoin bisa saja membantu menutupi sebagian kerugian. Kenaikan harga Bitcoin per harinya tak lebih tinggi dari hashrate. Perlu Anda pahami juga bahwa kalkulator Bitcoin ini hanya memprediksi dalam jangka waktu tertentu, setidaknya satu tahun saja saat block rewards berada di angka 6.25

Nah, apakah Anda sudah mulai mendapatkan gambaran apa itu kalkulator Bitcoin dan kegunaannya? Anda bisa mendapatkan lebih banyak pengetahuan mengenai Bitcoin dan dunia kripto lewat Tokocrypto! Kunjungi website Tokocrypto dan jangan lupa untuk bergabung di komunitas Tokocrypto di Telegram dan Discord sekarang juga!

Continue Reading

Popular