Connect with us

Crypto

Stock to Flow: Satu Tahun Setelah Halving Bitcoin Diprediksi Berharga $23.000

Published

on

Ada beragam cara untuk memprediksi pergerakan harga Bitcoin di masa depan. Salah satunya adalah dengan menggunakan model stock to flow. Model ini memperlakukan Bitcoin sama dengan emas, perak atau platinum yang dikenal sebagai  penyimpanan nilai. Karena komoditas tersebut berhasil mempertahankan nilainya dalam jangka waktu yang lama karena memiliki kelangkaan yang senantiasa berubah.

Semakin langka barangnya maka akan semakin naik nilainya, menghitung STF juga sederhana. Cukup membagi total komoditi yang sekarang beredar dengan jumlah komoditi yang diproduksi dalam satu tahun. Nantinya akan muncul hasil yang bisa memberikan memperkirakan langka atau tidaknya sebuah komoditas, makin tinggi angkanya maka semakin langka dan bernilai.

Mari lihat tabel berikut ini

Dari tabel tersebut emas memiliki SF paling tinggi yang berarti butuh 62 tahun produksi untuk mendapatkan sisa suplai saat ini untuk sepenuhnya bisa beredar, perak berada di posisi kedua dengan SF 22.

SF yang tinggi ini membuatnya jadi barang moneter, komoditas lainnya tidak memiliki SF yang tinggi jadi dia bukan termasuk barang langka. Stok ini biasanya akan sama atau lebih rendah, faktor produksi dalam model STF ini sangat penting karena komoditas yang mendapatkan SF tinggi maka harganya akan semakin mahal, seperti yang kita tahu emas harganya naik setiap tahun.

Angka SF Bitcoin Menurut Stock to Flow

Bitcoin yang beredar saat ini sekitar 18.220.337 dan terus bertambah rata-rata tiap 10 menit. Saat ini laju produksinya (flow) Bitcoin adalah 12,5 BTC per blok dan satu hari ada sekitar 144 blok terbentuk.

Maka kita akan mendapatkan hasil laju Bitcoin satu tahun sebanyak 657.000 BTC. Skor SF Bitcoin adalah 18.220.337/657.000 BTC = 27,7. Ini berarti Bitcoin membutuhkan waktu sekitar 27 tahun untuk menghasilkan sisa suplai saat ini untuk sepenuhnya beredar.

Meski jumlahnya masih jauh dari emas, namun karena Bitcoin memiliki peristiwa halving di mana Bitcoin akan dikurangi separuh. Nilai SF Bitcoin pun akan semakin tinggi, yang berarti akan makin langka dan makin mahal.

Setelah halving ketiga yang diprediksi akan terjadi bulai Mei, laju produksi Bitcoin akan sebesar 6,25 BTC per block atau sehari mendapatkan 900 BTC dan pertahun sebesar 328.500 BTC. Jika kita menghitung kembali dengan STF 18.375.000/328.500 = 55, 9. Itu adalah angka SF yang akan diperoleh saat halving ketiga nanti. Jika ini relevan maka halving ketiga bisa membuat harga Bitcoin meroket.

Advertisement

Baca juga: Harga Bitcoin Ikuti Stock to Flow 700 Juta Mungkin Jadi Kenyataan

Prediksi Harga Bitcoin Saat dan Sesudah Halving

Model stock to flow buatan PlanB ini beranggapan jika sejarah akan berulang (cycle repeat) di sini ada dua acuan harga yang digunakan yakni 10 hari dan 365 hari. Mari lihat gambar stock to flow dari Digitalik.net ini.

Di sini diprediksi jika harga Bitcoin di akhir hari atau price end of day adalah 7249,19 di mana saat ini pukul 10.10 harga Bitcoin berada di kisaran angka 7,186. Kemudian, jika kita melihat tabel berikut ini dengan menggunakan 10 hari dan 365 hari adalah 7.088 (SF 24,2 dan 8.524 (25,6). Di stock to flow PlanB ini harga akan diperbarui setiap 15 menit.
Berdasarkan acuan ini mari kita lihat harga di 10 Mei 2020, menurut model STF harga Bitcoin akan menyentuh harga 6.085 dan pada 13 Mei di mana halving terjadi harga Bitcoin akan menyentuh 6.222,80. Harga tersebut mengalami kenaikan.

Jika melihat sejarah Halving, harga Bitcoin akan naik berbulan-bulan sesudahnya. Mengacu pada model ini maka dalam rentang waktu 6 bulan setelah Halving yakni bulan November, harga Bitcoin akan menyentuh 10.889 dan akan mengalami penurunan tajam di 14 November menjadi 7.535.

Namun Bitcoin terus akan mengalami kenaikan dan penurunan harga sebelum akhirnya pada bulan Mei 2021 tepat satu tahun sesudah halving ketiga harga Bitcoin akan bernilai 23.001,38. Harga ini jika benar maka akan memecahkan rekor harga tertinggi Bitcoin sebesar 20.000 yang terjadi pada 2017.  Kemudian jika melihat grafik di bawah ini, maka Bitcoin akan berhasil menyentuh lebih dari 100.000 pada November 2021.

PlanB Merespon Prediksi Harga Bitcoin Sesudah Halving

PlanB analis yang membuat model ini pun berpendapat soal kenaikan harga Bitcoin karena halving dalam serangkaian tweet yang diunggah pada 16 April lalu. Menurutnya reward block halving akan menjadi momen penentu layaknya hidup dan mati.

“(Menurut pendapat saya) #bitcoin 2020 halving seperti tahun 2012 & 2016. Sesuai dengan model S2F saya mengharapkan harga 10x (urutan besarnya, tidak tepat) 1-2 tahun setelah  peristiwa halving, tulisnya.

Ia kembali menambahkan, “ halving akan membuat atau mengistirahatkan model  S2F. Saya berharap halving ini akan mengajarkan kita lebih banyak tentang dasar-dasar dan efek jaringan yang mendasarinya.

Baca juga: Pencarian Bitcoin Halving di Google Meningkat Signifikan

Advertisement

Namun prediksi ini tentu sangat tentatif, mengingat tengah terjadi krisis global yang sempat membuat harga Bitcoin terpengaruh. Padahal sebelumnya Bitcoin diklaim sebagai safe haven asset. PlanB pun merespon krisis ini. Ia menyoroti Dow Jones, bahwa korelasi saat ini adalah hasil dari krisis virus Covid-19 yang lebih luas dan bukan hal permanen bagi Bitcoin.

“Selama krisis semuanya berkorelasi. Apa selanjutnya yang menarik. Mereka tidak akan dikorelasikan selamanya (menurut saya), “

PlanB pun bahkan berjanji jika ia akan membuang model Stock to Flow jika gagal memenuhi apa yang direncanakan. Dilansir dari Cointelegraph, beberapa tokoh cryptocurrency terkenal pun mengkritik model ini untuk Bitcoin karena dianggap terlalu optimis.

Oleh karena itu sebaiknya model ini bukan dijadikan acuan utama untuk memprediksi harga Bitcoin di masa mendatang, model ini tampak ilmiah tetapi sebetulnya tidak ilmiah itu karena baru menggunakan dua data halving sebelumnya, data yang termasuk kecil untuk membuktikan model ini bisa dipercaya apalagi masih banyak hal yang perlu dipelajari dari Bitcoin dan bagaimana aset kripto itu terus berkembang di tengah ekonomi global yang dinamis.

Sumber

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular