Connect with us

Media Update

Cara Membaca Indikator MACD Untuk Trader Pemula!

Published

on

Cara Membaca Indikator MACD

Bagi Anda yang ingin berkecimpung di dunia kripto tentulah harus memahami strategi yang harus dilakukan. Karena menggunakan feeling saja itu tidak cukup. Nah penggunaan strategi ini bisa dilakukan dengan memilih indikator apa yang akan digunakan. Salah satu indikatornya adalah MACD. Lalu, apa sih Indikator MACD itu? Dan bagaimana cara membaca indikator MACD?

Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Apa itu MACD?

Moving Average Convergence Divergence, adalah sebuah indikator momentum yang dihitung untuk menunjukan hubungan antara dua moving average dari sebuah mata uang kripto. Penggunaan indikator ini membuat Anda bisa mengidentifikasi tren yang terjadi, bahkan sebelum tren tersebut terjadi. 

MACD ini diperhitungkan dengan menggunakan EMA (Exponential Moving Average) atau rerata bergerak eksponensial. EMA sendiri merupakan jenis rerata bergerak (moving average) yang menekankan pada pentingnya poin data terkini. EMA pun juga disebut sebagai rerata bergerak tertimbang eksponensial (exponentially weighted moving average). Dimana ia akan bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga aset terkini dibanding simple moving average

Kenapa Menggunakan Indikator MACD

Indikator MACD bukanlah satu-satunya indikator momentum yang dapat digunakan, masih banyak indikator lain yang dapat digunakan dalam trading aset kripto. Kendati demikian, MACD memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya banyak digunakan oleh para trader. Lantas, apa saja sih keunggulannya?

Keunggulan yang pertama ialah indikator MACD merupakan indikator trading yang sederhana, namun bisa memberikan sinyal yang baik. Indikator ini juga sangat mudah digunakan dan dibaca. Sehingga membuat indikator MACD mudah dipelajari bagi Anda yang pemula dan masih belajar trading aset kripto.

Keunggulan selanjutnya adalah Anda bisa mengamati arah trend aset yang sedang diperdagangkan sedang bergerak ke arah downtrend atau uptrend. Tentunya hal ini dapat mempertajam analisis pasar Anda. 

MACD juga memiliki kemampuan untuk menentukan pembalikan trend, sehingga trader dapat mengetahui titik mana yang tepat untuk masuk dan keluar, dan yang terakhir MACD menyediakan informasi yang lebih update.  

Indikator serta Komponen MACD 

MACD berkaitan dengan convergence dan divergence dari dua rerata bergerak yang diamati. Nah, convergence atau konvergensi terjadi ketika rerata bergerak saling mendekati satu sama lain. Sedangkan divergence atau divergensi terjadi ketika sebaliknya. 

Sementara itu, MACD memiliki 3 komponen utama yang terdiri dari:

  • MACD

Nilai MACD diperoleh dari selisih antara EMA periode pendek (12) dengan EMA periode panjang (26). Kedua angka tersebut -12 dan 26- adalah periode standar yang digunakan. Jadi Anda masih tetap bisa menyesuaikan berdasarkan kebutuhan Anda sendiri. 

  • Sinyal

Sinyal sebagai komponen indikator MACD juga menggunakan EMA. Namun, EMA yang dipakai untuk komponen sinyal biasanya adalah EMA yang memiliki periode yang lebih pendek dari EMA periode pendek pada MACD. 

  • Histogram 

Histogram diperoleh dari selisih antara MACD dan sinyal.  

Cara Membaca Indikator MACD

Ada beberapa cara yang bisa Anda ketahui, pahami, dan ikut. Secara umum, inilah 3 cara membaca indikator MACD:

  • MACD berpotongan dengan sinyal

Cara ini adalah cara membaca indikator MACD yang paling umum yang digunakan oleh para trader dalam membaca indikatornya. Ketika garis MACD memotong dan berada di atas garis sinyal, maka ada dua kesimpulan, yaitu:

  • Apabila garis MACD memotong garis sinyal dan berada di atasnya, maka grafik menunjukkan prediksi bahwa harga akan naik.
  • Apabila garis MACD memotong garis sinyal dan berada di atas garis sinyal, hal tersebut merupakan tanda atau sinyal beli (titik beli), dan sebaliknya. 
  • Garis MAC memotong 0

Ketika nilai MACD memotong dan ada di atas titik 0, menunjukkan adanya momentum trend strong bullish, yang berarti harga aset akan mengalami kenaikan, dan dapat dikatakan ada momentum uptrend disini. Dan begitu juga sebaliknya.

Apabila garis MACD bergerak ke atas, namun masih berada di bawah titik 0, hal ini berarti harga aset akan mengalami kenaikan, namun belum bisa dikatakan bullish. Karena masih ada kemungkinan harga akan mengalami kenaikan. Berbeda cerita jika garis MACD sudah berhasil memotong dan bahkan berada di atas titik 0, artinya inilah indikasi yang menunjukkan adanya momentum uptrend atau strong bullish. Hal yang sama pun berlaku sebaliknya. 

  • MACD histogram

Apabila garis histogram berada di bawah 0, lalu mengecil dan menuju ke atas 0,artinya harga akan mengalami kenaikan, dan sebaliknya. Histogram digunakan sebatas untuk memprediksi pergerakan harga aset saja.

Itulah penjelasan mengenai indikator MACD dan cara membacanya. Apakah Anda tertarik untuk segera melakukan strategi ini pada aset kripto milik Anda? Yuk lakukan trading maupun investasi aset kriptonya di Tokocrypto

Bitcoin News

CEO Celsius Network: Bitcoin Pulih ke $ 38.000, Inflasi Tidak Dapat Menghentikan Kripto

Published

on

Di tengah kekhawatiran ekonomi yang menyusutkan selera risiko investor, CEO Celsius Network mengatakan bahwa pasar kripto dan Bitcoin akan bangkit, inflasi tidak akan menghentikannya.

Alex Mashinsky mengungkapkan pandangannya tersebut dalam sebuah wawancara bersama Kitco News, yang memperkirakan pasar kripto justru akan mulai pulih dari sini. Ia menambahkan:

“[Bahkan] JP Morgan… mengeluarkan laporan minggu ini yang mengatakan bahwa mungkin aksi jual crypto berlebihan, dan mereka melihat rebound ke level 38.000 [USD per Bitcoin] dari tempat kita hari ini… Jadi saya pikir kita akan melihat pembalikan atas akhir pekan dan minggu depan.”

Ia pun menilai bahwa, pasar Bearish saat ini memberi dampak baik untuk memisahkan para penipu dan spekulan dari industri kripto.

Menurutnya, pasar kripto memiliki dua jenis pelaku pasar, yakni HODLer seperti Michael Saylor, Komunitas Celsius dan lainnya, dan juga ada para investor yang bersifat spekulan.

Baca juga: Shiba Inu Dilepaskan Pendirinya!

Dengan kondisi bearish saat ini, para spekulan telah dihapuskan dari permainan, yang akan menghentikan aksi jual besar-besaran dan mulai beralih lagi ke kenaikan harga yang bagus. Ia mengatakan:

“Ingat, ketika Bitcoin pulih, awalnya pulih 5 hingga 8 kali dari tempatnya, atau bahkan lebih.”

Selain itu, Alex juga mengatakan bahwa ia masih percaya Bitcoin dapat menjadi aset pelindung nilai dari inflasi. Menurutnya, jika membandingkan periode satu dekade pada S&P versus inflasi versus Bitcoin, maka Bitcoin akan mengungguli keduanya.

Menanggapi potensi inflasi, Alex tidak melihat itu akan mereda, karena ia memperkirakan AS tengah menuju puncak dari inflasi dan akan butuh waktu lebih lama bagi ekonomi AS untuk pulih dan memperbaikinya.

Baca juga: Prediksi Harga Bitcoin 2022: Analisa BTC Mingguan

Disisi lain, Alex juga mengatakan, inflasi harus dibawah 8% untuk Bitcoin rally dan jika inflasi masih diatas 8.3%, harga Bitcoin akan terus merosot.

Pada tanggal 14-15 Juni, The Fed akan melakukan meeting lagi. Semua trader masih menunggu tanggal tersebut.

Alex juga memberitahukan beberapa exchange yang dia ketahui sudah tidak melakukan likuidasi lagi dan banyak pengguna celsius menukarkan stablecoin mereka ke Bitcoin atau altcoin.

Sumber

Continue Reading

Altcoin News

Proposal Pemulihan Terra Telah Disetujui dengan Memiliki 65% Suara

Published

on

Ilustrasi aset kripto, Terra Classic (LUNC).

Akhirnya, setelah melalui masa voting beberapa hari, proposal pemulihan Terra secara resmi telah disetujui, dengan mendapatkan 65% suara yang mendukung, mengatakan “Ya.”

Ekosistem baru yang dijuluki Terra 2.0 ini akan secara resmi diluncurkan pada 27 Mei atau hari ini, yang tentu sangat diharapkan mampu membawa kabar pemulihan yang layak dan tepat bagi ekosistem.

Baca juga: Direktur IMF Akui Keunggulan Aset Kripto dan Sepakat Bukan Mata Uang

Berikut laporan resmi dari salah satu akun sosial media Terra:

“Proposal tata kelola Terra No. 1623 untuk mengganti nama jaringan yang ada Terra Classic (LUNC), dan kelahiran kembali Terra blockchain (LUNA) baru telah resmi disahkan!”

Proposal ini akan membuat pengembang melakukan forking pada jaringan Terra, untuk menghadirkan blockchain Terra baru dan token LUNA baru.

Baca juga: Inilah 4 Cara Orang Kaya Menghasilkan Pendapatan Pasif

Sementara, jaringan blockchain lama akan disebut Terra Classic, dan token LUNA yang lama akan disebut Terra Classic, dengan simbol LUNC. Ini tepatnya telah didukung oleh suara sebanyak 65,50%.

Tentu saja, investor sangat bersemangat dengan ini, yang juga mendapatkan dukungan dari pertukaran crypto, Binance dalam upaya pemulihan ekosistem ini.

Meski secara jelas belum terlihat, apakah pembaruan ini hanya akan baik bagi LUNA yang baru, atau juga akan baik bagi UST dan LUNC, tetapi ini terlihat masih lebih baik dibandingkan hanya diam saja dan melihat ekosistem mati dan investor yang terbengkalai.

Dalam proposal, para pemegang UST dan LUNC akan mendapatkan token LUNA dalam hitungan porsi, melalui skema airdrop, dengan perhitungan yang berbeda, terlebih bagi pemegang yang sudah HODL sejak sebelum dan sesudah crash terjadi.

Do Kwon dan tim kini tengah dalam sorotan, bukan hanya karena proposal pemulihan, tetapi juga dari pantauan regulator setempat yang begitu terarah pada mereka. Kejatuhan LUNA dan UST telah memakan banyak korban lokal di Korea Selatan.

Sumber

Continue Reading

Blockchain

Peserta TSBA Batch 1 Kolaborasi Tokocrypto dan BRI Ventures Raih Pendanaan US$ 40 Juta

Published

on

Program Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA)

Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA) Batch 1 dengan bangga meluluskan 12 startup blockchain terpilih yang berhasil mendapatkan pelatihan dan bimbingan dari mentor terkemuka di industrinya. Program TSBA ini sendiri adalah inisiasi Tokocrypto bekerja sama dengan BRI Ventures. 

TokoLabs dari Tokocrypto telah membantu berbagai project blockchain terbaru dari startup peserta TSBA Batch 1 dengan dukungan teknologi, jaringan komunitas dan juga memungkinkan mereka untuk mendapatkan akses ke peluang pendanaan.

Peserta startup TSBA Batch 1 mendapat dukungan yang diperlukan untuk penggalangan dana, membuat manajemen tim yang solid, pengembangan teknologi blockchain, penasihat project dan tokenomics untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam industri blockchain. 

12 Startup Blockchain Lulus Program TSBA Batch 1

Peresmian program TSBA dari Tokocrypto dan BRI Ventures di Bali.
Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto (kiri) dan Nicko Widjaja, CEO BRI Ventures (kanan) di peresmian program TSBA dari Tokocrypto dan BRI Ventures di Bali pada (18 Februari 2022. Foto: Tokocrypto

Baca juga: Tokocrypto & BRI Ventures Umumkan 13 Startup TSBA Angkatan Pertama

Adapun, 12 startup finalis terpilih dalam program ini termasuk, VC Gamers, Nanobyte, Avarik Saga, Creo Engine, Eizper Chain, Duckie Land, Play Fix, Play it Forward DAO, Mythic Protocol, getKupon, Avarta dan Survein.

Startup yang terpilih merupakan cerminan dari berkembangnya ekosistem blockchain di Indonesia, dan ini baru permulaan. Dua tahun lalu, istilah blockchain tampak asing, tetapi hari ini blockchain telah menjadi penggerak yang kuat dalam dunia digital dengan bentuk berupa NFT, DeFi, dan bahkan GameFi. Di Tokocrypto, kami bangga dapat mendisrupsi industri ini,” kata Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto.

TSBA telah menginkubasi dan mengembangkan project dari peserta startup terpilih dalam 4 pilar utama: Branding dan marketing, strategi investasi, taktik lanskap investasi, dan akses ke peluang pendanaan. Mereka juga dapat dukungan mentoring dari para mentor industri blockchain lokal seperti Nicko Widjaja (CEO BRI Ventures), Pang Xue Kai (CEO Tokocrypto), Teguh Kurniawan Harmanda (COO Tokocrypto), Lai Chung Ying (CSO Tokocrypto) dan Nanda Ivens (CMO Tokocrypto), serta mentor lainnya dari industri blockchain global.

Para Peserta TSBA Batch 1 Dapat Pendanaan

Daftar startup peserta program TSBA dari Tokocrypto dan BRI Ventures.
Daftar startup peserta program TSBA dari Tokocrypto dan BRI Ventures.

Baca juga: Avarta dan Tokocrypto Jalin Kemitraan Strategis Kembangkan Ekosistem Blockchain di Indonesia

Salah satu peserta TSBA Batch 1, Javier Tan, CEO Creo Engine mengatakan, “Program TSBA sangat membantu proyek kami. Kami telah mengenal dan bekerja dengan banyak mitra hebat secara internal dan eksternal, sejak dimulainya program ini. Kami benar-benar berharap bahwa program TSBA terus memperjuangkan proyek-proyek blockchain lokal dan mendukung startup dalam jangka panjang.”

Program ini juga memprakarsai dukungan lebih dari 50 investor termasuk Tokocrypto, Binance Labs, Cydonia, Solana Labs, Signum Capital, YGGSEA, Alameda Research, Huobi Ventures, Crypto.com, QCP, Avocado DAO, dan Intudo Ventures. Hingga Graduation Day, pada 22 April 2022, telah terkumpul total pendanaan lebih dari US$ 40 Juta yang diterima oleh para peserta TSBA Batch 1.

Nicko Widjaja, CEO BRI Ventures, mengungkapkan antusiasmenya terhadap program akselerator ini, “kami melihat blockchain sebagai bagian integral dari masa depan internet, yang akan menjadi penggerak ekonomi digital. Kami berharap ke depannya akan lebih banyak lagi manfaat yang dikembangkan di berbagai sektor dengan menggunakan teknologi blockchain.”

Apresiasi Kementerian Perdagangan Terhadap Program TSBA

Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi
Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi.

Baca juga: Mendag Lutfi Apresiasi Program Akselerator Startup Blockchain, TSBA

Dalam Graduation Day, Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi mengapresiasi program TSBA, karena merupakan salah satu kendaraan tepat untuk mendorong percepatan project dan startup di Indonesia yang menggunakan blockchain sebagai tulang punggung bisnis untuk memberikan impact lebih besar bagi pertumbuhan industri.

“Menyambut masifnya Web3, metaverse dan lainnya di waktu mendatang, Indonesia sangat terbuka dan mendorong pertumbuhan industri ini. Program TSBA bisa menjadi percontohan dan tentunya acuan awal bagi pemerintah dalam memetakan geliat bisnis startup berbasis blockchain di Indonesia. Tentunya hal ini perlu didukung dengan strategi dan pemetaan skema industri serta bisnis di mana akan berdampak pada sistem perekonomian dan perdagangan di Indonesia,” ungkap Lutfi yang turut memberikan selamat atas kelulusan para peserta TSBA Batch 1.

Program akselerator TSBA adalah bagian dari TokoVerse, ekosistem blockchain dan kripto yang diprakarsai oleh Tokocrypto, yang diciptakan untuk meningkatkan adopsi teknologi blockchain di Indonesia dan sekitarnya. Tidak hanya TokoLabs, TokoVerse telah mengembangkan T-Hub, hub crypto pertama di Asia; TokoMall, NFT marketplace pertama dan terbesar di Indonesia; Kriptoversity, aplikasi seluler pendidikan blockchain; Dan inisiatif lainnya. Untuk informasi lebih lanjut tentang TSBA, Anda dapat mengunjungi tsba.tokolabs.io.

Baca juga: Direksi Tokocrypto Gabung Cydonia Fund, Bangun Ekosistem Web3 Berskala Global

Continue Reading

Popular