Market Analysis
Tertarik Trading? Simak Jenis Indikator Trading Paling Akurat!

Daftar Isi
Kini siapa, sih, yang tak tergiur oleh cuan yang didapatkan dari hasil trading bitcoin? Yaps, nilainya yang sungguh tinggi tak ayal membuat banyak trader ingin memilikinya. Namun, jangan salah! Dalam trading bitcoin, seorang trader tentunya membutuhkan indikator yang berguna untuk membantu mereka dalam memprediksi pergerakan harga. Lantas, ada apa saja, sih, indikator trading tersebut? Dan manakah yang paling akurat? Yuk, simak selengkapnya!
Indikator Teknikal beserta Fungsinya
Dalam mengamati pasar, seorang trader menggunakan sebuah formula matematis yang dikenal dengan indikator teknikal. Pada dasarnya indikator teknikal dalam trading aset kripto sama seperti yang digunakan pada saham dan forex.
Mengapa Anda perlu menggunakan indikator teknikal? Karena indikator teknikal dapat membantu Anda untuk melakukan trading dengan arah yang jelas. Melalui penggunaan indikator teknikal, para trader dapat menganalisa maupun mengantisipasi perubahan harga di masa mendatang. Selain itu, indikator teknikal juga berfungsi untuk mengukur volatilitas dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk entry ataupun exit.
Indikator Trading Terbaik yang Umum Digunakan
Berikut adalah beberapa indikator trading terbaik yang bisa Anda gunakan:
-
Moving Average
MA merupakan indikator yang lazim digunakan oleh trader karena penggunaannya yang sederhana. Indikator ini digunakan untuk mengukur ke arah mana tren akan bergerak yang didasari dari perhitungan rata-rata token dalam periode tertentu (20, 50, an 200).
Nah garis MA berfungsi sebagai garis support dan resistance yang terbagi dalam: SMA (Simple Moving Average), WMA (Weighted Moving Average), dan EMA (Exponential Moving Average). Apabila keadaan market mengalami uptrend maka garis MA akan berada di bawah pergerakan harga, dan sebaliknya.
Dilansir dari Inbizia.com, Joe Lee yang merupakan salah satu trader menyebutkan bahwa MA merupakan salah satu indikator terbaik untuk trading bitcoin karena mampu menunjukkan arah pergerakan harga dengan lebih mudah, sehingga Anda akan terhindar dari spekulasi.
-
Bollinger Band
Bollinger Band adalah indikator yang dikembangkan oleh John Bollinger yang digunakan untuk mengukur volatilitas market. Nah, pada Bollinger Band terdapat 3 garis yang dapat Anda gunakan sebagai garis Support dan Resistance, yakni garis bawah, tengah, dan atas.
Garis-garis tersebut bisa mengecil dan membesar karena volatilitas market yang tengah terjadi. Jika pergerakan harga dalam kondisi kurang kuat (sideways) maka garis akan merapat dan mengecil dan apabila pergerakan harga tengah kuat atau berfluktuasi maka garis akan bergerak membesar.
-
Ichimoku Cloud
Ichimoku Cloud merupakan indikator yang menampilkan area Support dan Resistance melalui awan-awannya. Indikator ini dikembangkan oleh jurnalis bernama Goichi Hosoda dan dimuat dalam bukunya yang terbit pada tahun 1969 silam. Periode yang biasa digunakan pada setting default adalah 9, 26, 52.
Adapun teori umum pada Ichimoku Cloud adalah apabila tren harga masih bullish, maka awan Ichimoku akan berada di bawah candlestick dan ini berfungsi sebagai Support. Begitu pula sebaliknya, ketika harga masih bearish, maka awan tersebut akan berada di atas candlestick dan berfungsi sebagaI Resistance.
-
Relative Strength Index (RSI)
RSI merupakan indikator dengan batasan rentang terendah (0) hingga rentang tertinggi (100). Adapun periode RSI adalah 14, namun dapat diubah menjadi 12, 10, atau 9 hari untuk mendapatkan sinyal yang lebih sensitif.
Rentang di bawah 30 disebut dengan area oversold dan rentang di atas 70 disebut dengan overbought. Apabila garis RSI menembus ke bawah garis rentang 70 ini menandakan sinyal bearish, sedangkan apabila garis RSI menembus ke atas garis rentang 30 ini menandakan sinyal bullish.
-
Moving Average Convergence Divergence (MACD)
MACD diciptakan oleh Gerald Appeal pada tahun 1979. Umumnya, MACD digunakan untuk mengukur kekuatan tren yang sedang terjadi, mengukur momentum pasar, dan sebagai indikator apakah sedang terjadi divergensi bullish atau bearish.
Indikator MACD memiliki dua garis, yakni garis sinyal dan garis MACD. Garis MACD sendiri merupakan selisih dari dua buah EMA (misal EMA 26 dan EMA 12). Cara membacanya adalah pada saat garis MACD memotong ke bawah garis sinyal maka ini merupakan sinyal jual, dan begitupun sebaliknya.
Itulah beberapa indikator trading yang bisa Anda gunakan. Sebelum mendaftar dan trading bersama Tokocrypto, yuk tambah pengetahuan trading Anda dengan mengunjungi Tokonews ataupun ikuti media sosial Tokocrpto di Instagram dan juga Twitter untuk informasi terbaru lainnya.
Market Analysis
Proyeksi Gerak Pasar Kripto Bulan Juni: Bitcoin dan Kebijakan The Fed

Para investor mungkin akan menanti bagaimana kondisi pasar kripto di bulan Juni nanti, setelah sejumlah aset tengah mengalami pergerakan yang cukup volatil dan cenderung menurun sepanjang bulan Mei 2023. Bahkan secara month-to-date (MTD) harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan sekitar US$ 1.439 (-5.03%) dari posisi awal bulan Mei di sekitar US$ 28.640. Pada Rabu (31/5)pukul 14.00 WIB, Bitcoin diperdagangkan sekitar US$ 27.150 dan turun 2,44% dalam 24 jam terakhir.
Melihat performa pasar kripto terutama Bitcoin yang terus menurun sejak awal tahun ini, bagaimana proyeksi di bulan Juni nanti?
Trader Eksternal Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, melihat secara keseluruhan potensi pasar kripto masih dalam tren bullish untuk jangka pendek. Sentimen yang masih kuat mendorong gerak harga kripto adalah kesepakatan debt ceiling alias plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS) yang tengah menjadi angin segar bagi investor dan pelaku industri kripto. Namun, masih ada kekhawatiran soal efek ke depannya.
“Selain ikut memicu pergerakan harga Bitcoin dan kripto lain, kesepakatan ini juga disebut membatalkan rencana pungutan pajak listrik penambang Bitcoin hingga 30%. Tapi, dibalik kesepakatan yang belum terlalu jelas masih menimbulkan kegelisahan investor tentang pemungutan suara plafon utang AS yang akan datang sehingga membuat BTC merugi,” kata Fyqieh.
Fokus Utang AS

Baca juga: Optimalkan Nabung Kripto: Temukan Potensi Token yang Menarik
Plafon utang AS kali ini diprediksi akan menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin pada bulan Juni mendatang. Menurut Fyqieh, jika AS meningkatkan plafon utang, hal tersebut mungkin berdampak negatif pada pasar kripto karena pemerintah akan berusaha membangun saldo kas dengan menerbitkan obligasi pemerintah.
Fyqieh menjelaskan, “Penerbitan utang untuk meningkatkan pendapatan akan memiliki efek sebaliknya, di mana uang akan dialihkan dari kas dan aset berisiko ke obligasi pemerintah AS, terutama karena imbal hasil instrumen ini meningkat untuk mengimbangi peningkatan pasokan.”
Namun, di sisi lain, investor Bitcoin tidak perlu panik mengenai polemik mengenai plafon utang. Karena ini merupakan hal yang berulang dan akan terjadi pada setiap waktu jatuh tempo. Jika pemerintah AS memutuskan untuk terus meningkatkan plafon utang, maka dalam jangka panjang, nilai dolar kemungkinan akan terdevaluasi, yang dapat menguntungkan harga Bitcoin dan aset berisiko lainnya.
Menurut Fyqieh, sinyal kesepakatan debt ceiling pemerintah AS ikut mengerek proyeksi kenaikan suku bunga acuan The Fed atau bank sentral AS pada bulan Juni mendatang. Diproyeksikan The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga hingga 25 basis poin (bps). Apabila ini benar akan mempengaruh pasar kripto sepanjang bulan Juni 2023.
“Kembali menurunnya tingkat inflasi di Amerika Serikat memberikan peluang bagi The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Kemungkinan adanya penundaan kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC 13-14 Juni 2023 dapat memberikan dampak positif bagi harga Bitcoin. Namun, situasi ini dapat berubah seiring dengan perkembangan terkini dalam kondisi makroekonomi,” jelas Fyqieh.
Analisis Teknikal
Data CME FedWatch Tool memproyeksi probabilitas kenaikan suku bunga 25 bps ke kisaran 5,25-5,50% mencapai 64,2% per 31 Mei 2023. Angka ini naik tajam dari probabilitas 17,4% yang tercatat sepekan sebelumnya.
Sisanya, 35,6% probabilitas menyatakan suku bunga tidak akan naik pada Juni. Perubahan drastis proyeksi suku bunga ini menandakan pengaruh kuat dari kesepakatan debt ceiling antara pemerintah AS dengan oposisi.

Baca juga: Kolaborasi Tokocrypto x IDNFT Dorong Edukasi Web3 dan Blockchain
Indikator teknis BTC melihatkan ada kemungkinan Bitcoin akan mengalami penurunan di harga US$ 25.000, namun dengan adanya pola pembalikan arah ini kemungkinan BTC akan menjumpai di harga US$ 30.000 di bulan Juni mendatang.
Bitcoin mengalami pullback ke arah resisten line-nya di harga sekitar US $28.069 dan kembali mengalami koreksi setelahnya. Dengan adanya pullback ini berarti investor dan trader melakukan test apakah bisa breakout dari resisten line-nya dan mengalami lanjutan bullish.
Namun kenaikan yang tinggi ini juga akan ada gelombang koreksi. untuk penurunan berikutnya berada di area harga US$ 27.000-US$ 27.220 sehingga ini bisa menjadi kesempatan pembelian yang cukup bagus dengan sentimen yang ada. Jika Bitcoin mencoba kembali dan menembus ke harga diatas US$ 28.500 dan candlestick menutup sempurna secara timeframe daily diatas itu maka bisa saja Bitcoin akan menjumpai di harga US$ 30.000 kembali.
Saran Investor
Untuk saat ini investor bijak untuk mengambil sikap tenang. Investor Bitcoin bisa menilai volatilitas yang sideways dan cenderung jenuh. Investor sebaiknya melakukan diversifikasi portofolio dengan menambahkan berbagai aset kripto. Ini dapat membantu mengurangi risiko dan memastikan bahwa portofolio tidak terlalu bergantung pada satu jenis aset saja.
“Pertimbangkan untuk mengambil pendekatan jangka panjang dalam investasi. Pasar kripto terkenal dengan volatilitasnya, jadi bersiaplah untuk menghadapi fluktuasi harga jangka pendek dan jangan terlalu terpengaruh oleh pergerakan harian,” sara Fyqieh.
Untuk investor jangka panjang bisa mulai menabung atau DCA (dollar cost averaging) dengan rutin hingga 1 tahun ke depan setelah halving Bitcoin. Ini merupakan sentimen yang sangat bagus. Kuncinya adalah konsisten untuk melakukan DCA dan tetap melakukan riset.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Market Analysis
Optimalkan Nabung Kripto: Temukan Potensi Token yang Menarik

Dalam era investasi digital, semakin banyak orang yang tertarik untuk mengoptimalkan hasil dari kegiatan nabung kripto mereka. Banyak orang mulai memperhatikan potensi besar yang bisa ditawarkan oleh pasar kripto.
Meskipun investasi kripto juga memiliki risiko yang perlu diperhitungkan, namun dengan strategi yang tepat, Anda dapat mengoptimalkan pengalaman nabung kripto. Salah satu kunci kesuksesan dalam nabung kripto adalah dengan menemukan potensi token yang menarik.
Penting untuk melakukan riset mendalam dan mengidentifikasi token kripto yang memiliki prospek dan potensi pertumbuhan yang tinggi. Ada ribuan token yang tersedia di pasar kripto, dan masing-masing memiliki karakteristik unik.
Anda dapat memulai dengan melihat proyek-proyek yang memiliki teknologi inovatif, tim yang berpengalaman, dan roadmap yang jelas. Selain itu, penting juga untuk melihat adopsi token tersebut di pasar dan dukungan komunitas yang kuat. Dengan menggali informasi ini, Anda dapat menemukan potensi token yang menarik untuk membantu mengoptimalkan hasil dari nabung kripto.

Baca juga: Kolaborasi Tokocrypto x IDNFT Dorong Edukasi Web3 dan Blockchain
Berikut adalah sejumlah token yang diperkirakan memiliki potensi profit jika melakukan nabung kripto sejak dini, menurut Trader Eksternal Tokocrypto, Fyqieh Fachrur.
Daftar Token Potensi untuk Nabung Kripto
Near Protocol (NEAR)
Near Protocol adalah sebuah platform blockchain yang bertujuan untuk memfasilitasi pengembangan dan operasional aplikasi terdesentralisasi (dApps). Protokol ini dirancang untuk mengatasi beberapa masalah yang sering terjadi dalam ekosistem blockchain, seperti skalabilitas, biaya transaksi yang tinggi, dan pengalaman pengguna yang buruk.

Near Protocol menggunakan pendekatan yang disebut “shared blockchain” untuk meningkatkan skala dan kinerja. Dengan pendekatan ini, jaringan Near Protocol dibagi menjadi beberapa shard (bagian), dan setiap shard dapat memproses transaksi dan menjalankan smart contract secara independen. Ini memungkinkan Near Protocol untuk mengatasi jumlah transaksi yang lebih tinggi dan mempercepat waktu konfirmasi, sehingga meningkatkan kinerja keseluruhan platform.
Near Protocol juga menyediakan berbagai alat dan infrastruktur untuk pengembang, termasuk SDK (Software Development Kit) yang memudahkan pembuatan dApps di atas platform Near Protocol.
- ATH : US$ 20,41
- Price Now : US$ 1,65
- Persentase Loss dari ATH : – 91,92%
- Persentase Profit jika mencapai ATH : +1136,2%
- Estimasi Mencapai ATH : 2025
Solana (SOL)
Solana adalah sebuah protokol blockchain yang dirancang untuk mendukung aplikasi terdesentralisasi (dApps) dengan kecepatan tinggi dan skalabilitas yang tinggi. Dikembangkan oleh Solana Labs, Solana menggunakan pendekatan inovatif dan teknologi yang unik untuk memberikan kinerja yang superior dalam hal throughput (kapasitas pemrosesan) dan waktu konfirmasi transaksi.

- ATH : US$ 265,36
- Price Now : US$ 20,77
- Persentase Loss dari ATH : – 92,17%
- Persentase Profit jika mencapai ATH : +1177,61%
- Estimasi Mencapai ATH : 2025
Baca juga: Daftar Aset Kripto Potensi Bullish Akhir Mei 2023
Flux (FLUX)
Flux (Flux) adalah protokol DeFi yang berjalan di blockchain Solana. Dengan fitur farming, staking, dan protokol AMM, Flux memungkinkan pengguna untuk mendapatkan penghasilan pasif dan melakukan pertukaran aset dengan likuiditas tinggi. Mereka juga berencana memperkenalkan stabilcoin Ares Protocol dan menyediakan akses ke pembiayaan terdesentralisasi. Melalui integrasi dengan ekosistem Solana, Flux bertujuan untuk membangun ekosistem keuangan terdesentralisasi yang aman dan efisien.

- ATH : US$ 3,50
- Price Now : US$ 0,517
- Persentase Loss dari ATH : – 85,26%
- Persentase Profit jika mencapai ATH : +576,9%
- Estimasi Mencapai ATH : 2025
Pastikan kamu hanya melakukan Nabung kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, nabung kripto jadi lebih mudah.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Market Analysis
Daftar Aset Kripto Potensi Bullish Akhir Mei 2023

Daftar Isi
Akhir Mei 2023 telah menjadi momen yang menarik bagi pasar aset kripto, baik dari sisi bullish maupun bearish. Meskipun fluktuasi harga yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, beberapa aset kripto menunjukkan potensi bullish yang menarik.
Berikut ini adalah daftar beberapa aset kripto yang menunjukkan potensi bullish di akhir Mei 2023, menurut Trader Eksternal Tokocrypto, Fyqieh Fachrur:
Bitcoin (BTC)

Bitcoin mengalami pullback ke arah resisten line nya di harga sekitar US$ 28.300 dan kembali mengalami koreksi setelahnya. Dengan adanya pullback ini berarti investor dan trader melakukan test apakah bisa breakout dari resisten line nya dan mengalami lanjutan bullish.
Namun kenaikan yang tinggi ini juga akan ada gelombang koreksi. untuk penurunan berikutnya berada di area harga US$ 27.200-US$ 27500 sehingga ini bisa menjadi kesempatan pembelian yang cukup bagus dengan sentimen yang ada. Jika Bitcoin mencoba kembali dan menembus ke harga diatas US$ 28.500 dan candlestick menutup sempurna secara timeframe daily diatas itu maka bisa saja Bitcoin akan menjumpai di harga US$ 30.000 kembali.
“Beberapa analis mengatakan bahwa kemungkinan Bitcoin akan mengalami penurunan di harga US$ 25.000, namun dengan adanya pola pembalikan arah ini kemungkinan bitcoin akan menjumpai di harga US$ 30.000 di bulan Juni,” kata Fyqieh.
Investor harus waspada, lonjakan terbaru dalam harga BTC tidak boleh dianggap sebagai pemulihan yang berkelanjutan. Meskipun ini mengalami peningkatan harga sementara, tren naik ini mungkin tidak berlangsung lama. Kemungkinan para pelaku pasar yang optimis terjebak pada saat harga Bitcoin mencapai puncaknya dalam tren naik. Penting untuk bersikap berhati-hati selama periode seperti ini, karena euforia pasar yang naik dapat menyebabkan keputusan yang tergesa-gesa.
Solana (SOL)

Baca juga: Kisah Sukses Trading Meme Coin Dogecoin hingga Pepe
Solana adalah proyek blockchain yang memiliki ekosistem smart kontrak yang kuat dan telah menarik banyak perhatian dengan ratusan proyek yang dibangun di atasnya. Saat ini, harga Solana telah melewati level resistensi dan belum menguji kembali level supportnya.
Diprediksi bahwa harga Solana mungkin mengalami penurunan kecil sekitar US$ 20, dengan harga saat ini sekitar US$ 20,7, dengan koreksi maksimal sebesar 3%. Namun, jika pengujian kembali ini gagal dan harga turun di bawah US$ 18, maka secara teknis Solana dapat mengalami penurunan lebih lanjut. Meskipun demikian, Solana dianggap memiliki potensi yang kuat dari segi ekosistem dan timnya. Dalam jangka pendek, target kenaikan harga Solana diperkirakan berada di sekitar US$ 22,5.
Flux (FLUX)

Aset kripto Flux mengalami peningkatan pergerakan yang signifikan dengan volume transaksi yang tinggi. Hal ini menunjukkan minat yang meningkat dari pelaku pasar, termasuk smart money dan retail, yang mulai membeli aset kripto Flux dalam waktu dekat.
Ada potensi kenaikan harga yang signifikan untuk Flux dalam waktu dekat, dengan potensi keuntungan sekitar 15,13%, jika harga mencapai resisten pada pertengahan bulan Mei sebesar US$ 0,591. Namun, kemungkinan juga terdapat koreksi untuk menguji level support, yang akan memastikan bahwa breakout yang terjadi bukanlah semata-mata “fake breakout” yang tidak berkelanjutan.
Near Protocol (NEAR)

Baca juga: Holder Jangka Pendek Bitcoin Kembali Jual Untung, Sinyal Apa?
Dikonfirmasi bahwa harga telah breakout dan telah melakukan retest support dalam beberapa jam terakhir. Dalam perkiraan ini, diprediksi bahwa Near akan mengalami peningkatan lebih cepat dibandingkan dengan aset kripto lainnya karena kondisinya yang menguntungkan secara teknikal. Support harga Near berada di sekitar US$ 1,62, dan diprediksi bahwa harga akan mengalami pergerakan bullish menuju level US$ 1,78, dengan potensi keuntungan sekitar 10,28% dalam beberapa hari ke depan.
“Namun, penting untuk diingat bahwa pasar kripto sangat fluktuatif dan sulit diprediksi dengan akurasi. Harga aset kripto dipengaruhi oleh berbagai faktor yang meliputi sentimen pasar, berita terkait proyek, dan kondisi pasar secara keseluruhan. Koreksi yang lebih dalam juga merupakan kemungkinan jika Near kembali ke area support di bawah US$ 1,6,” tutur Fyqieh.
Arpa Chain (ARPA)

Aset kripto ARPA mengalami kenaikan yang signifikan, dengan keuntungan lebih dari 200% dalam waktu 3 minggu, dari harga US$ 0,04 menjadi US$ 0,083. Peningkatan ini telah menjadi perbincangan yang panjang di kalangan penggiat aset kripto karena besarnya kenaikan tersebut. Namun, perlu dicatat bahwa ARPA juga sedang mengalami pola pembalikan yang tajam.
Volume transaksi yang tinggi juga mengindikasikan minat dan perhatian yang kuat dari para trader, dengan total volume transaksi mencapai US$ 140 juta USD dalam periode 24 jam, dengan rata-rata volume transaksi sekitar US$ 80 juta saat terjadi tren bullish. Dalam skenario koreksi, ARPA mungkin akan mencari support di level moving average 200-day di sekitar harga US$ 0,06 dan moving average 100-day di sekitar harga US$ 0,07.
Pastikan kamu hanya melakukan Nabung kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, nabung kripto jadi lebih mudah.
Meskipun potensi bullish kripto Mei ini dapat memberikan peluang besar bagi para investor, penting untuk diingat bahwa pasar aset kripto tetaplah sangat fluktuatif dan berisiko tinggi. Penting untuk melakukan penelitian yang mendalam dan berkonsultasi dengan ahli keuangan sebelum mengambil keputusan investasi.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
-
Crypto7 days ago
Nabung Kripto Sekarang, Potensi Panen Cuan saat Halving Bitcoin
-
Market Analysis3 days ago
Mengapa Pasar Kripto dan Bitcoin Naik Hari Ini (29/5)?
-
Market Analysis2 weeks ago
Bitcoin Bangkit: Investasi di 4 Altcoin Ini Jadi Pilihan Menarik
-
Academy1 week ago
Mengenal Pepe (PEPE), Meme Coin yang Listing di Tokocrypto
-
Market Analysis1 day ago
Daftar Aset Kripto Potensi Bullish Akhir Mei 2023
-
Academy1 week ago
Kenal Floki (FLOKI), Aset Kripto yang Telah Listing di Tokocrypto
-
Market Analysis1 week ago
Mengapa Pasar Kripto Turun Hari Ini (25/5)?
-
Market6 days ago
Apa yang Terjadi pada Bitcoin dan Ethereum Jika AS Gagal Bayar Utang?