Connect with us

Ethereum News

Inilah 4 Mural Artists yang Berhasil Menjual Karyanya Sebagai NFT

Published

on

Mural Artists

Istilah ‘mural’ tidak jarang menimbulkan konotasi negatif. Padahal, mural merupakan jenis karya seni, lho, dan tidak semua berkaitan dengan vandalisme. Para mural artists juga memiliki keterampilan khusus dalam menggambar, tidak kalah dengan seniman rupa. Terbukti dengan banyak di antara mereka yang sudah mulai berkiprah di dunia NFT dan berhasil meraup banyak dari penjualan karya seninya. Penasaran siapa saja?

Eits, sebelum itu, mari kita bahas mengenai mural secara umum terlebih dulu. Yuk, baca terus artikel ini!

Apa Itu Mural?

Mengutip situs Imural, mural adalah sebuah karya seni berupa gambar atau lukisan yang memanfaatkan media yang luas dan ‘terlihat’, seperti pada dinding, tembok, hingga tidak sedikit pula yang melakukannya di atas jalanan. Seniman di balik mural biasanya disebut dengan mural artists. Sudah banyak seniman mural yang terkenal di dunia, seperti Banksy, Lady Pink, dan masih banyak lagi.

Mural sendiri masuk ke dalam golongan street art, di mana umumnya karya seni ini dibuat sesuai dengan hukum alias legal, meskipun sebenarnya peraturannya tetap bergantung pada masing-masing negara. Selain itu, mural juga lebih memungkinkan para seniman untuk mendapatkan bayaran atas karya seni miliknya tersebut. 

Sebagai contoh, kini mural sudah berkembang tidak hanya digambar di dinding bangunan bagian luar saja, tetapi juga bagian dalam dari bangunan atau ruangan. Sudah banyak bisnis dari berbagai sektor yang menggunakan jasa mural artists untuk meramaikan ruangan miliknya. Selain itu, seniman mural juga sudah banyak yang ikut merambah ke seni digital.

Perbedaan Mural dan Graffiti

Perbedaan Mural dan Graffiti

Dikarenakan menggunakan media yang sama dengan graffiti, masih banyak yang belum mengetahui bahwa mural sebenarnya berbeda dengan graffiti. Dilansir dari situs Columbia Edu, seni graffiti sudah ada sebelum munculnya street art dan mural. Namun, keduanya memang saling berkaitan karena inspirasi gaya seni mural juga tak lepas dari graffiti.

Perbedaan lainnya adalah dalam pendekatannya. Jika mural lebih terstruktur dan mengutamakan gambar, maka graffiti lebih mengambil pendekatan teks sebagai ekspresi langsung dari masyarakat. Hal inilah yang membuat graffiti memiliki pengaruh besar dalam perkembangan budaya. Mayoritas graffiti juga digambar secara bebas dan tidak selalu memiliki makna yang jelas, bergantung pada keinginan pembuatnya.

Advertisement

Partisipasi Street Art dalam NFT Melalui Mural

Seiring perkembangan teknologi terlebih blockchain, banyak seniman yang memperluas jangkauannya, salah satunya dengan menjual karya seni miliknya lewat NFT. Tidak hanya seniman rupa hingga visual saja, tetapi juga sudah mulai banyak street artist yang ikut terjun ke NFT, lho! Hal ini menunjukkan bahwa adopsi seni terhadap NFT sebenarnya bersifat tidak terbatas.

Baca juga: Atasi Era Digital dengan Digitalisasi Karya Seni 2 Dimensi

Migrasi street art ke NFT ini tentunya diawali dengan banyaknya mural artists ternama yang menjual mural miliknya ke dalam NFT. Jadi, dilakukan digitalisasi karya seni untuk kemudian menerbitkannya ke dalam NFT. Umumnya, para seniman menaruh karya seni tersebut dalam sebuah lelang. Hal ini tentunya menambah daftar adopsi NFT oleh seni konvensional, dalam hal ini adalah street art.

4 Mural Artists yang Menjual Karyanya Menjadi NFT

Nah, berikut ini terdapat 4 seniman mural Artists yang menjual karyanya menjadi NFT:

1. Loro Masnah (Another Flex on the Wall)

Pada Oktober lalu, seorang seniman mural asal Kolombia bernama Loro Masnah bersama timnya menggambar mural di tembok di Williamsburg, berupa replikasi dari koleksi NFT ternama yang telah terjual sebelumnya. Proses penggambaran mural ini tentunya bisa terjadi setelah mendapatkan izin dari para pemilik gedung juga kolektor NFT.

The wall

“Street Cool Cat “The Beast” 2665” oleh Another Flex on the Wall

Masnah membuka kesempatan bagi para kolektor untuk mendapatkan jatah karya seni mural di atas tembok tersebut, dengan cara membeli koleksi NFT spesialnya yang diberi nama “Another Flex on the Wall” terlebih dulu. Beberapa koleksi NFT yang berhasil di-recreate oleh Masnah, antara lain “Cool Cat “The Beast” 2665” dan “Board Ape “CryptoPainter” #768”.

2. Pascal Boyart

Advertisement

Seniman mural yang satu ini awalnya dikenal dengan muralnya yang bertajuk “Liberty Leading the People”. Tidak hanya di atas tembok saja, ia kemudian mengubah karya seni tersebut ke dalam versi digital dan di-mint menjadi NFT. 

Nft project

“Contemplations of the Red Jester” oleh Pascal Boyart

Tidak sampai situ saja, Boyart juga menjual versi digital dari muralnya yang lain ke dalam bentuk NFT yang bertajuk “Contemplations of the Red Jester”. NFT tersebut berhasil terjual di harga USD 112.000 pada akhir Februari lalu. Hingga saat ini, Boyart sudah mendigitalisasi lebih dari 10 mural miliknya menjadi NFT.

3. Jason Peterson

Seniman yang satu ini sebenarnya merupakan seorang fotografer asal Amerika Serikat, tetapi berhasil berkolaborasi dengan seniman Tubszilla dalam menggambar sebuah mural dengan konsep potret dari Kanye West. Untuk mengapresiasi jutaan pengunjung yang telah mendatangi lokasi mural di West Loop Chicago, Peterson akhirnya memutuskan untuk menjadikan mural tersebut menjadi NFT.

Mural NFT art street

“41°53’07.9″N 87°39’04.9″W Mural NFT” oleh Jason Peterson

Hal unik dari NFT ini adalah Peterson juga menyediakan QR code pada mural, yang jika di-scan maka akan muncul siapa saja para pemilik dari NFT tersebut. NFT ini berhasil dilelang pada bulan Oktober lalu dan terjual di harga 1512 AVAX atau sekitar 119.296 USD (harga fluktuatif).

4. Austin Zucchini-Fowler

Pada Maret lalu, seniman mural Austin Zucchini-Fowler meluncurkan NFT berupa versi digital dari mural miliknya yang sangat terkenal, bertajuk “Healthcare Hero”. Mural yang terletak di Colfax Avenue ini mengisahkan perjuangan tenaga kesehatan dalam melawan pandemi COVID-19.

Mural digital

“Healthcare Hero” oleh Austin Zucchini-Fowler

Zucchini-Fowler kemudian menjadikan mural tersebut ke dalam versi digital dan melelangnya sebagai NFT. Pelelangan ini berlangsung mulai tanggal 31 Maret hingga 12 April 2021 lalu. Hingga kini, Zucchini-Fowler telah merilis banyak NFT yang merupakan versi digital dari mural miliknya.

Ternyata, partisipasi para mural artists terhadap blockchain khususnya NFT sudah mulai meningkat. Hal ini membuktikan bahwa NFT tidak terbatas hanya untuk seniman rupa saja, tetapi seniman lain juga bisa ikut serta menjual karya seninya dalam bentuk digital. Bagi Anda yang tertarik dengan NFT, segera daftarkan diri Anda sebagai Official Partner (Kreator) dan juga Creator (Kolektor) di TokoMall!

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular