Connect with us

Blockchain

3 Cara Mining Ethereum Auto Cuan! Pelajari Caranya Disini

Published

on

Ilustrasi Ethereum.

Rencana perpindahan Ethereum dari mekanisme konsensus Proof of Work (PoW) menjadi Proof of Stake (PoS) masih belum selesai. Itu sebabnya, hingga saat ini Ethereum masih dapat diperoleh lewat penambangan atau yang biasa di sebut dengan mining layaknya Bitcoin, lho. Para penggemar Ethereum, apakah Anda tertarik untuk mencobanya? Yuk, intip penjelasan mengenai cara mining ethereum berikut ini!

Apa Itu Mining Ethereum?

Mining Ethereum adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan sejumlah ETH, selain dengan membelinya. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memecahkan suatu teka-teki matemtika untuk kemudian memverifikasi transaksi yang terjadi, sehingga terdapat satu blok yang bertambah dalam blockchain.

Kemudian, apabila transaksi tersebut berhasil terverifikasi, maka si penambang atau miner akan mendapatkan sejumlah imbalan dalam bentuk ETH. Hingga saat ini, jumlah imbalan per blok adalah 2 ETH ditambah dengan transaksi dan gas fee yang telah dibayarkan.

Lalu, apa bedanya dengan mining Bitcoin?

Modifikasi Ethereum adalah hal yang membuat penambangan Ethereum berbeda dengan Bitcoin. Sebab, Ethereum sudah didesain agar kegiatan mining lebih efisien dengan memanfaatkan perangkat bernama Graphic Processing Unit (GPU) saja. Sementara itu, dalam mining Bitcoin diperlukan perangkat khusus yang dinamakan Application System-Integrated Circuit (ASIC) yang cenderung lebih mahal dan kelas berat.

Baca juga: Apa Itu Bitcoin dan Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Hal ini dikarenakan Ethereum ingin memberikan kesempatan bagi para penambang perseorangan mencobanya di rumah. Meskipun masih tetap dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi, tetapi tidak menutup kemungkinan penambangan akan berhasil. Ditambah lagi, supply Ethereum tidak terbatas seperti Bitcoin dan telah dilakukan pemotongan imbalan blok, sehingga penurunan nilainya tidak akan terlalu drastis. 

Selain itu, Ethereum juga sedang dalam proses migrasi ke mekanisme konsensus Proof of Stake (PoS) dan akan selesai dalam waktu dekat. Jika Ethereum sudah sepenuhnya menggunakan PoS, kegiatan mining sudah tidak bisa lagi dilakukan dan berubah menjadi staking.

3 Cara Mining Ethereum yang Bisa Dipilih

cara menambang ethereum

Dalam menambang Ethereum, terdapat 3 cara yang bisa dipilih sesuai dengan kemampuan miner, yaitu:

1. Solo Mining

Cara pertama adalah dengan melakukan mining secara perseorangan. Cara ini memang terlihat mudah, karena tidak ada biaya yang perlu dibayar dan jika berhasil, hasil mining bisa dinikmati sepenuhnya. Akan tetapi, cara satu ini sebenarnya sangat bergantung pada kemampuan perangkat komputer yang digunakan untuk mining, lho. Sehingga tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.

Para miner harus memiliki hardware dengan kualitas yang mumpuni, bahkan membutuhkan beberapa GPU. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan biaya listrik, perawatan perangkat, hingga tempat untuk melakukan mining. Sehingga, cara ini dianggap kompleks dan memiliki peluang yang lebih sedikit untuk berhasil, apalagi jika hanya menggunakan perangkat yang seadanya atau dilakukan oleh miner pemula.

2. Pool Mining

Berbeda dengan solo mining, cara mining ethereum satu ini dilakukan secara bersama-sama dalam suatu wadah yang disebut dengan pool atau kolam. Tiap kali ada seseorang yang berhasil mendapat imbalan hasil memecahkan teka-teki matematika, maka imbalan tersebut akan dibagi rata kepada setiap anggota dalam pool. Terdengar lebih mudah, bukan?

Baca juga: Kenali Perbedaan Proof of Work dan Proof of Stake

Memang, pool mining sangat cocok untuk para miner pemula yang tidak memiliki perangkat yang cukup canggih. Akan tetapi, tidak semua pool memiliki nilai yang setara, lho. Jadi, Anda wajib memperhatikan 3 hal ini sebelum memutuskan untuk bergabung, yaitu ukuran, biaya, dan jumlah terkecil yang bisa ditarik dari pool. Jika tidak sesuai, Anda bisa mencoba mencari pool yang lain.

3. Cloud Mining

Nah, cara terakhir adalah dengan cloud mining, yaitu mempekerjakan seseorang untuk melakukan mining. Bagaimana bisa? Nah, caranya adalah dengan menyewa seseorang yang memiliki perangkat komputer yang canggih dan bersedia untuk melakukan mining. Nantinya, imbalan dari keberhasilan mining akan diberikan untuk Anda.

Cara mining ethereum ini dianggap lebih menguntungkan karena Anda tidak memiliki tanggung jawab besar dalam proses teknis mining. Anda hanya perlu membayar biaya sewa yang biasanya sudah mencakup biaya listrik dan perawatan perangkat. 

Namun, Anda juga harus tetap berhati-hati dalam memilih jasa cloud mining, ya. Sebab, hampir seluruh transaksi dilakukan secara online dan tidak semua jasa bisa dipercaya. Untuk itu, lebih baik Anda memilih platform cloud mining yang cukup besar dan dapat dipercaya.

3 Platform untuk Menambang Ethereum

platform menambang ethereum1. MinerGate

Platform penambangan berupa mining pool yang satu ini sangat cocok digunakan oleh para miners pemula, nih. Sejak peluncurannya pada 2014 lalu, MinerGate masih menjadi pilihan banyak miners, totalnya sekitar 5.1 juta pengguna di seluruh dunia melansir Software Testing Help, dikarenakan memiliki tampilan yang jelas beserta tools yang lengkap dan mudah dioperasikan. MinerGate memiliki 2 jenis penambang, yaitu Graphical User Interface (GUI) dan Console.

Kelebihan lainnya adalah di MinerGate, tidak hanya ETH saja yang bisa ditambang oleh pengguna, tetapi juga aset kripto lain seperti Bitcoin (BTC), Litecoin (LTC), hingga yang terbaru ada ICON Representative (ICX). MinerGate berencana untuk terus menambahkan aset kripto lain dan mendukung mekanisme konsensus lain seperti PoS.

2. NiceHash

Platform selanjutnya dianggap sebagai salah satu pionir dalam kegiatan cloud mining, dikarenakan sudah dirilis sejak 2014 lalu. Sebagai platform cloud mining, NiceHash telah digunakan oleh lebih dari 650 ribu pengguna dari seluruh dunia setiap harinya. NiceHash juga dilengkapi banyak fitur yang bermanfaat, seperti kemampuan cloud mining menggunakan lebih dari 30 algoritma.

Baca juga: 5 Situs Mining Bitcoin Terpercaya yang Aman Digunakan

NiceHash juga memungkinkan para penggunanya untuk memantau aktivitas mining secara real time. Selain itu, para pengguna NiceHash tidak diikat dengan perjanjian khusus, sehingga para pengguna yang ingin membatalkan sewa dapat melakukannya tanpa dipotong biaya pembatalan layaknya marketplace.

3. NBMiner

Terakhir adalah platform bernama NBMiner yang bisa dimanfaatkan oleh para solo miners, khususnya yang memiliki perangkat kartu grafis NVIDIA LHR. Ditambah lagi, baru-baru ini NBMiner melakukan pembaruan yang meningkatkan performa mining hingga 70 persen, yaitu melalui pemanfaatan mode LHR terbaru yang bisa meningkatkan hash rate.

Selain ETH, NBMiner juga bisa digunakan dalam menambang aset kripto lainnya seperti Zilliqa (ZIL), Grin (GRIN), juga Conflux (CFX). NBMiner dapat beroperasi dengan baik di dua sistem operasi besar, yaitu Windows juga Linux, sehingga para miners tidak perlu khawatir.

Sekarang, Anda sudah paham, kan, mengenai cara menambang Ethereum? Ternyata, memang tidak semudah yang dibayangkan, ya. Akan tetapi jangan khawatir, karena Anda masih bisa mendapatkan ETH dengan investasi! Tentunya di exchange yang terpercaya dan sudah resmi terdaftar di Bappebti seperti Tokocrypto. 

Yuk, segera kunjungi www.tokocrypto.com untuk informasi lebih lengkap dan gabung bersama komunitas Tokocrypto di Discord!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Blockchain

Ridwan Kamil Siapkan Beasiswa Pendidikan Teknologi Blockchain

Published

on

Ridwan Kamil Tawarkan Beasiswa Pendidikan Teknologi Blockchain 2,2 Miliar bagi Mahasiswa. Sumber: GRN Energy.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengumumkan penawaran beasiswa pendidikan teknologi blockchain sebesar 2,2 miliar untuk anak muda di Indonesia. Kabar bahagia ini dia dapat setelah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat pada tanggal 1-7 Mei 2023.

Ridwan Kamil mengungkapkan keberhasilannya dalam mendapatkan beasiswa tersebut saat menghadiri acara bakti sosial operasi katarak di RSUD Kiwari, Kota Bandung pada tanggal 9 Mei 2023. Dia menjelaskan bahwa kunjungannya ke luar negeri, khususnya ke Amerika Serikat, melibatkan 30 agenda yang sangat padat, dan salah satunya adalah memperoleh beasiswa pendidikan.

Selama di Amerika Serikat, salah satu agenda penting adalah mempresentasikan inovasi Jawa Barat sebagai provinsi terbaik dalam penamaan geografis dalam acara Third Session of the United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN) di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Dalam forum tersebut, Ridwan Kamil memaparkan inovasi Jawa Barat dalam memanfaatkan sumber daya alam dalam mitigasi bencana gempa di Kabupaten Cianjur, dengan judul presentasi “Penggunaan Toponimi dalam Merespons Bencana Gempa di Kabupaten Cianjur.”

Beasiswa Pendidikan Blockchain

Ilustrasi blockchain. Sumber: Pixabay.
Ilustrasi blockchain. Sumber: Pixabay.

Baca juga: Bitcoin Bangkit: Investasi di 4 Altcoin Ini Jadi Pilihan Menarik

Selain itu, Gubernur Ridwan Kamil juga menjadi pembicara utama dalam forum dunia yang diadakan di Johns Hopkins University dan Columbia University. Dia mengungkapkan bahwa selama kunjungan tersebut, selain mengikuti konferensi internasional dan melakukan negosiasi bisnis, ia juga berhasil memperoleh beasiswa pendidikan teknologi blockchain sebesar Rp 2,2 miliar.

Ridwan Kamil menganggap keberhasilan memperoleh beasiswa pendidikan teknologi blockchain sebagai hadiah yang luar biasa bagi generasi Z untuk dapat terus belajar dan mengantisipasi dampak disrupsi digital seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan perdagangan aset kripto. Gubernur berharap agar generasi muda tidak menjadi korban atau objek dalam era perubahan tersebut.

“Teknologi Blockchain yang transparan dan trackable ini bisa merevolusi banyak hal, selain transaksi keuangan digital juga termasuk transparansi pelayanan publik seperti permasalahan sertifikat tanahnya kadang suka dobel-dobel. Dan banyak lagi potensi manfaatnya. Semoga bangsa kita melalui anak-anak Gen Z yang melek digital tidak selalu menjadi objek penderita tapi menjadi pemeran utama dalam setiap perkembangan disrupsi digital yang datang kepada kita. Aamiin,” tulis Ridwan di akun Twitter-nya.

Beasiswa pendidikan blockchain yang ditawarkan Ridwan Kamil ini akan disalurkan melalui Bitcoin Blockchain Academy di Jawa Barat yang diinisiasi salah satunya oleh GRN Energy dan MOON. Gubernur Ridwan Kamil juga akan menjadi pembicara utama selama acara Bitcoin Conference 2023 di Miami, AS pada 19 Mei 2023.

Bitcoin Conference 2023

Bitcoin Conference 2023, salah satu acara kripto terbesar di dunia, yang akan diadakan di Miami, Amerika Serikat pada 18-20 Mei mendatang. Sumber: Bitcon Conference 2023.
Bitcoin Conference 2023, salah satu acara kripto terbesar di dunia, yang akan diadakan di Miami, Amerika Serikat pada 18-20 Mei mendatang. Sumber: Bitcon Conference 2023.

Baca juga: Ethereum Kesulitan Capai U$ 1.900: Tiga Faktor yang Perlu Diperhatikan

Ridwan Kamil, akan berpartisipasi sebagai pembicara utama dalam Bitcoin Conference 2023, salah satu acara kripto terbesar di dunia, yang akan diadakan di Miami, Amerika Serikat pada 18-20 Mei mendatang.

Dalam postingan resminya, panitia Bitcoin Conference 2023 mengatakan kehadiran Ridwan Kamil dalam konfenresi akbar tersebut akan membahas mengenai masa depan adopsi dan penambangan Bitcoin (BTC) di Jawa Barat, yang berpenduduk sekitar 50 juta jiwa.

Gubernur Jawa Barat itu diagendakan akan berbicara di sesi Fireside Chat dengan tema “Indonesia Bitcoin Campaign” selama 15 menit pada 20 Mei mendatang. Ia akan berada di atas panggung Nakamoto Stage bersama Samson Mow yang merupakan CEO JAN3, sebuah perusahaan teknologi Bitcoin yang berfokus pada percepatan hyperbitcoinization.

itcoin Conference 2023 merupakan konferensi tahunan Bitcoin terbesar di dunia yang diselenggarakan oleh Bitcoin Magazine. Acara ini menjadi wadah untuk pengumuman terobosan terbesar dalam sejarah Bitcoin. Untuk menghadiri konferensi akrab ini selamatiga hari diperlukan tiket sebesar US$ 849-US$ 9.999 atau sekitar Rp 12 juta-Rp 148 juta.

Continue Reading

Blockchain

Atasi Krisis Perumahan Afrika: Solusi dari Platform DeFi di Cardano

Published

on

Ilustrasi Cardano Empowa. Sumber: Cardano Cube.

Empowa, platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang didukung oleh Cardano (ADA), yang berusaha meredakan krisis keterjangkauan perumahan di Afrika.

Dalam menghadapi tingkat pinjaman perumahan yang sangat tinggi yang menghambat pasar perumahan Afrika, Coinbase, bursa kripto terkemuka, telah menekankan bagaimana teknologi blockchain berpotensi untuk merevolusi situasi tersebut.

Coinbase telah memuji upaya inovatif dari Empowa, sebuah platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang berjalan di atas jaringan Cardano (ADA), yang berambisi untuk menyelesaikan krisis keterjangkauan perumahan di Afrika.

Empowa berkomitmen pada misi ambisius: memfasilitasi 1 juta keluarga Afrika menjadi pemilik rumah pintar berkelanjutan hingga tahun 2030. Mereka bertekad untuk mengubah pasar real estat yang saat ini dipenuhi dengan tingkat pinjaman perumahan yang tinggi. Sebagai contoh, di Zimbabwe, tingkat pinjaman perumahan hampir mencapai 45%, menurut data dari Empowa. Biaya finansial yang tinggi ini telah memperparah siklus perumahan yang tidak terjangkau di seluruh benua.

Bantu Negara Berkembang

Ilustrasi Cardano Empowa. Sumber: Cardano Cube.
Ilustrasi Cardano Empowa. Sumber: Cardano Cube.

Baca juga: Ripple (XRP) Diprediksi Bersiap untuk Kenaikan Harga, Ini Alasannya

Dalam whitepaper mereka, tim Empowa menekankan betapa seriusnya masalah ini, mencatat bahwa investasi rendah, suku bunga tinggi, dan durasi pinjaman pendek (jika pinjaman tersedia) telah mengakibatkan biaya modal yang tinggi. Laporan Tahunan Pusat Perumahan Terjangkau (CAHF) 2020 mencatat bahwa tingkat pinjaman perumahan di Zambia adalah 32%, sementara sekitar 25% di Guinea, Nigeria, dan Zimbabwe.

Pada 12 Mei 2023, Coinbase berbagi di Twitter tentang situasi pinjaman perumahan yang sangat tinggi di Mozambik, di mana tingkatnya telah mencapai 22%. Meski memiliki penghasilan yang memadai, banyak penduduk pesisir tidak bisa mendapatkan pinjaman perumahan karena pendapatan mereka bersifat informal, bukan gaji tetap. Akibatnya, banyak yang terpaksa tinggal di tempat tinggal sementara yang seringkali rentan terhadap angin topan.

Tingkatkan Penghasilan

Ilustrasi Cardano Empowa. Sumber: Cardano Cube.
Ilustrasi Cardano Empowa. Sumber: Cardano Cube.

Baca juga: Pasar Kripto Melonjak Tipis, Tanda Mulai Bangkit?

Empowa, bekerja sama dengan Casa Real, menggunakan NFT dan teknologi blockchain untuk mereformasi sistem pinjaman perumahan yang ketinggalan zaman ini, membuat perumahan lebih terjangkau bagi penduduk Mozambik. Melalui model pendanaan terdesentralisasi dan teknologi NFT, individu dapat membeli rumah tanpa perlu mengajukan pinjaman perumahan tradisional. Harga rumah tahan siklon di lokasi ini dimulai dari US$ 10.000, menjadikannya terjangkau bagi keluarga berpenghasilan rendah dan menengah.

Coinbase memilih untuk menyoroti masalah ini mungkin karena beberapa alasan. Pertama, untuk meningkatkan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi oleh penduduk Afrika dalam mendapatkan perumahan terjangkau. Kedua, sebagai bursa kripto terkemuka, Coinbase menunjukkan potensi teknologi blockchain dan kripto dalam menyelesaikan masalah dunia nyata.

Ketiga, langkah ini mungkin menunjukkan minat Coinbase dalam menjelajahi peluang ekspansi pasar di wilayah seperti Mozambik. Terakhir, komitmen Coinbase terhadap tanggung jawab sosial perusahaan terbukti saat menggunakan pengaruhnya untuk menjelaskan masalah sosial dan mempromosikan solusi inovatif.

Continue Reading

Blockchain

Microsoft Gabung ke Konsorsium Bangun Jaringan Blockchain Baru

Published

on

Ilustrasi Microsoft. SUmber: Getty Images.

Microsoft dan Goldman Sachs dilaporkan bergabung dengan beberapa perusahaan teknologi dan finansial untuk membentuk inisiatif sebuah konsorsium untuk membangun jaringan blockchain baru. Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk mempromosikan adopsi teknologi blockchain di berbagai sektor industri dan menyoroti potensi teknologi ini untuk mengubah cara bisnis beroperasi.

Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam konsorsium ini termasuk Microsoft, Goldman Sachs, IBM, JPMorgan, dan beberapa perusahaan lain. Mereka akan berbagi pengetahuan, sumber daya, dan pengalaman mereka untuk mendukung pengembangan dan implementasi solusi berbasis blockchain. Selain itu, konsorsium ini bertujuan untuk menciptakan standar yang akan membantu memastikan keamanan, keandalan, dan interoperabilitas teknologi blockchain.

Salah satu fokus utama dari konsorsium yang akan membangun jaringan blockchain, Canton Network ini adalah untuk membantu perusahaan dalam menghadapi tantangan yang muncul dalam adopsi teknologi blockchain. Beberapa tantangan ini termasuk kekurangan tenaga ahli, kebutuhan akan kebijakan dan standar yang jelas, serta masalah keamanan dan privasi yang terkait dengan teknologi ini.

Canton Network

Ilustrasi blockchain. Sumber: Pixabay.
Ilustrasi blockchain. Sumber: Pixabay.

Baca juga: Inflasi CPI AS Turun di Bulan April, Bitcoin Sempat Naik di Atas US$ 28K

Canton Network akan menjadi jaringan blockchain interoperable dengan privasi yang ditujukan untuk mereka yang bekerja dengan aset institusional. Ini akan memungkinkan sinkronisasi pasar keuangan yang “sebelumnya terkurung”.

Jaringan tersebut akan mulai menguji kemampuannya pada bulan Juli, yang meliputi kontrol privasi ekstensif dan kemampuan untuk mencapai skala dan kinerja yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan besar. Peserta dalam jaringan saat ini termasuk BNP Paribas, Cboe Global Markets, Aset Digital, Paxos, Microsoft, Goldman Sachs, Deloitte, dan lainnya.

Cathy Clay, wakil presiden eksekutif Cboe Global Markets – salah satu mitra dalam proyek tersebut – mengatakan bahwa, ketika dimanfaatkan, teknologi blockchain berpotensi “membuka” peluang baru di pasar.

“Tokenisasi aset dunia nyata dapat menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menciptakan infrastruktur pasar baru dan mendorong efisiensi dalam perdagangan produk di seluruh dunia,” jelas Clay dikutip Cointelegraph.

Adopsi Blockchain

Ilustrasi teknologi blockchain. Sumber: Leewayhertz.
Ilustrasi teknologi blockchain. Sumber: Leewayhertz.

Baca juga: Kenal Open Campus (EDU), Token Blockchain Pendidikan Basis Web3

Dengan berkumpulnya perusahaan-perusahaan raksasa seperti Microsoft dan Goldman Sachs dalam inisiatif ini, teknologi blockchain diharapkan mendapatkan dorongan besar dalam hal adopsi dan inovasi. Kolaborasi antara perusahaan teknologi dan finansial ini diharapkan akan menciptakan solusi yang lebih efisien dan transparan di berbagai industri, mulai dari perbankan hingga rantai pasokan dan sektor publik.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan besar semakin melihat potensi teknologi blockchain dan ingin berinvestasi dalam pengembangannya. Konsorsium blockchain diharapkan membantu mempercepat adopsi teknologi ini di seluruh dunia dan membawa manfaat bagi berbagai sektor ekonomi.

Selama bertahun-tahun, bank dan bisnis besar lainnya telah mengerjakan dan menilai aplikasi blockchain dengan harapan mereka akan menyederhanakan dan mempercepat beberapa prosedur mereka yang paling rumit.

Sementara itu, pasar blockchain global diperkirakan akan meningkat dari US$ 7,18 miliar pada tahun 2022 menjadi US$ 163,83 miliar pada tahun 2029, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 56,3% selama periode perkiraan, menurut data dari Fortune Business Insights.

Continue Reading

Popular