Event
Jurus Memulai Investasi Layaknya Pacaran & Menikah ala Aliyah Natasya

Investasi adalah salah satu kegiatan yang menjadi momok sebagian besar orang, tak peduli gendernya. Banyak orang yang ragu memulai investasi, padahal hal ini adalah jalan utama untuk mewujudkan manajemen keuangan yang sehat atau financial wellness.
Certified Financial Planner, Aliyah Natasya, mengakui saat ini banyak orang yang masih ragu-ragu untuk memulai investasi, baik itu saham, reksa dana hingga aset kripto. Kebanyakan dari mereka takut untuk memulai dan belum berani keluar dari zona nyaman guna mengambil risiko.
Aliyah bahkan mengeluarkan konsep memulai investasi seperti layaknya orang berpacaran dan menikah. Persamaan konsep antara investasi, pacaran dan pernikahan adalah pasti melakukan riset terlebih dahulu dan memulai untuk menjalin komitmen dengan rasa aman.
“Investment is like in marriage. Kamu ada risiko, but you just to put some faith. Kamu harus percaya saja. Kalo things will get better, jika dilakukan bersama-sama. Thats marriage, sama aja dengan investment, kadang naik, kadang turun, kadang apes, kadang happy banget. Sama seperti memulai pernikahan, ketika lo merasa ada yang enggak nyaman ya jangan dipaksakan,” kata Aliyah dalam IG Live bersama Tokocrypto, Jumat (5/3).
Menurut Aliyah, ketika mau memulai investasi apa pun harus dibarengi dengan rasa percaya. Kemudian, lakukan riset atau (Do Your Own Research) dari sumber-sumber yang tepercaya juga, seperti artikel berita, sharing dengan orang yang lebih ahli atau ikut bergabung di komunitas.
“Start small, mulailah dengan rasa aman. Belajar berani mengambil risiko, jadikanlah investasi sebagai ‘sahabat’, bisa kompromi dan saling support. Life is about taking risk, kalo kamu tidak taking risk, enggak akan ke mana-mana dan hanya berada di comfort zone. The more take risk, the more you know, the more you gain, the more you live,” tutur Perempuan yang juga menjabat sebagai Vice CEO Value Emagz.
Baca juga: Kiat Perempuan Memulai Investasi Aset Kripto agar Mandiri Finansial
Aset Kripto Bisa Jadi Salah Satu Pilihan Produk Investasi
Untuk memulai investasi, bisa melirik instrumen aset kripto. Alasannnya instrumen ini menjadi pilihan investasi dengan anggaran yang tidak terlalu besar serta mudah di akses. Investasi aset kripto memiliki tingkat risiko yang rendah sampai yang paling tinggi, investor tinggal menyesuaikan dengan profil risiko masing-masing.
Aliyah mengakui pertama kali masuk ke dunia aset kripto dibayangi dengan rasa takut dan keragu-raguan. Dia bercerita pertama kali berkenalan dengan blockchain, kripto, NFT, Web3 dan lain-lainnya berkat dorongan dari suami.

Certified Financial Planner, Aliyah Natasya. Foto: Instagram @aliyah.natasya.
“Awalnya bingung banget, menurut saya salah satu product financial yang sangat sulit dipelajari itu adalah blockchain dan turunan, seperti kripto, NFT, Web3 dan lain-lain. Kenapa? Definisinya semua masih baru. Tapi, kalo enggak mencoba, enggak pernah tahu apa yang kamu lakukan. Kita eksplor bareng, sampai akhirnya yakin this is really make money dan masuk ke rekening kita,” ujarnya.
Baca juga: Trader Kripto Dibayangi Masalah Kesehatan Mental, Ini Cara Cegahnya
Prospek Investasi Aset Kripto
Berbeda dengan investasi saham, menurut Aliyah, aset kripto bisa dimulai dengan nominal yang kecil dan banyak pilihan produknya. Meski begitu, kembali lagi untuk memulai harus dilandasi rasa percaya dan masuk dengan nominal yang kecil terlebih dahulu untuk melihat market dan prospek ke depannya.
“Punya teman dan partner itu penting yang sudah duluan masuk ke kripto sebagai part penting investasi. Ingat trusted source. Mereka bisa kasih advice dengan kompetensi yang dimiliki, sehingga bisa menimbulkan gain confidence dan ilmu baru. Setelah itu mulailah top up untuk meningkatkan nilai investasi,” tutur ibu dua anak ini.

Ilustrasi aset kripto.
Dengan ilmu dan pengalaman yang dimiliki, Aliyah yakin aset kripto memiliki prospek yang baik. Namun, kripto juga jangan dilihat sebagai instrumen investasi atau komiditi saja, tetapi ada teknologi dan ekosistem yang harus dibangun.
“Prospek (aset kripto) baik, cuma untuk perkembangan yang naik secara signifikan we need times. Pasar modal aja yang udah ada hampir 30 tahun, untuk bisa mencapai jutaan investor. Smartphone, akses informasi teknologi dan knowledge yang membuat kripto naik cepat. Kalo ada ekosistem yang mendukung, dan tak sebatas komoditi yang di-trading-kan, kripto akan bagus banget ekosistemnya,” terang Aliyah.
Baca juga: Investasi Aset Kripto Bisa Jadi Passive Income untuk Perempuan
Event
Women in Web3: Semangat Inspirasi dalam Industri Teknologi Blockchain

“Women in Web3” menjadi topik hangat dalam perkembangan industri teknologi blockchain yang punya semangat keberagaman dan inklusivitas. Perempuan kini mempunyai peran yang kuat dalam pertumbuhan web3 dan blockchain, baik sebagai founder startup, developer, kreator dan lainnya.
Dunia web3 telah membuka peluang baru bagi semua orang untuk berpartisipasi dalam dunia teknologi yang lebih terbuka dan transparan. Namun, terlepas dari manfaat potensial dari teknologi baru ini, perempuan terkadang menghadapi tantangan unik di ruang web3.
Dari kurangnya keragaman dalam industri hingga bias gender, perempuan menghadapi kendala signifikan yang dapat mempersulit mereka untuk berkembang di dunia yang terdesentralisasi.
Berangkat dari semangat untuk meningkatkan keberagaman dan inklusivitas dalam industri teknologi dan memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi perempuan yang tertarik untuk memulai karir di web 3.0, Tokocrypto bersama Fempire menyelenggarakan talkshow “How Women Make the Leap into Web3“pada Senin, 20 Maret 2023 melalui YouTube Live.
Acara yang dikhususkan untuk merayakan International Women’s Day (IWD) ini mengundang beberapa pembicara perempuan yang ahli di bidang masing-masing. Di antaranya, Mutia Rachmi, Founder and CEO of Back2our; Vanny Bananow, NFT Creators from Bananow; dan Juliana Soetjahja, IT Project Manager of Tokocrypto. Selama acara dimoderatori oleh Rahmani Nitiyudo, Co-Founder Fempire.id.
“Masuk ke dalam dunia web3 ini adalah momen di mana saya berpikir, kalau ini terbuka sekali untuk para perempuan, untuk datang ke web3 mengenal seperti apa verse ini buat kita. Dan kita bisa jadi apa saja. Kita tidak harus menjadi orang lain. Jadi ini adalah momen yang sangat bagus bagi kita semua sebagai perempuan untuk belajar tentang teknologi juga,” kata Vanny.
Karier di Web3

Baca juga: IWD 2023: Perempuan Bisa Berkarya di Bidang Blockchain dan Kripto
Boston Consulting Group (BCG) dan People of Crypto Lab melakukan riset untuk melihat keragaman gender dari pendiri dan investor Web3 . Studi tersebut menggunakan database dari Crunchbase yang terdiri dari hampir 2.800 peserta global.
Hasilnya mencolok. Hanya 13% startup Web3 menyertakan pendiri perempuan, dan hanya 3% perusahaan yang memiliki tim khusus perempuan. Mengenai perusahaan yang telah mengumpulkan lebih dari US$ 100 juta, tidak ada tim pendiri yang semuanya perempuan. Semua statistik ini lebih buruk dari rata-rata untuk startup pada umumnya.
Sementara pangsa perempuan lebih tinggi sekitar 27% di perusahaan Web3, mereka sering ditemukan dalam peran nonteknis, seperti sumber daya manusia (SDM) dan pemasaran. Hal ini yang menjadi tantangan bagi Juliana yang bekerja di bidang teknis sebagai IT Project Manager di Tokocrypto.
“Satu hal yang menjadi tantang selama berkarier di Tokocrypto itu waktu masuk membuat project NFT platform. Jadi benar di awal itu bingung, web3 ini apa? Terus dibuat platform NFT, jadi banyak pertanyaan in my mind. Terus semakin menyelami, semakin seru,” kata perempuan yang akrab disapa Juju.
“Teamwork dan environment team (Tokocrypto) yang sangat mendukung. Temen-temen di team product dan tech terutama sangat membantu dan membimbing saya untuk selalu terus berkembang,” ungkap Juju.
Dobrak Stigma
Baca juga: 5 Perempuan Hebat di Balik Industri Teknologi Blockchain Indonesia
Saat Web3 terus berkembang, stigma terhadap perempuan di industri teknologi mengalami perubahan. Mutia Rachmi memberi saran bagi para perempuan yang ingin serius untuk mendalami dunia web3, baik sebagai jalan karier atau berkarya. Menurutnya, ubah pola pikir atau mindset yang membuat diri takut untuk berkembang.
“Kita harus tahu dulu kekuatan kita. kalau kita terjebak dalam stigma, bahwa perempuan tidak cocok masuk ke tech industry. Jika kita bisa, mungkin barrier akan lebih mudah untuk menjadi bagian industri ini,” jelas Mutia.
Aset kripto, NFT, metaverse, dan DeFi, semuanya didukung oleh teknologi blockchain, menunjukkan meningkatnya popularitas adopsi kripto di seluruh dunia. Kripto dan blockchain harus menguntungkan semua individu dengan menciptakan lebih banyak peluang kerja, menghilangkan hambatan terhadap kemandirian finansial dan sarana lain bagi orang-orang dari latar belakang dan pengalaman yang berbeda.
“Pemerintah menjadi kunci melihat potensi teknologi (web3) dan pihak swasta mengembangkan produknya lebih baik lagi, maka perkembangan akan melesat. Perempuan sudah berkontribusi di blockchain dan lebih spesifik lagi kripto. Adopsi kripto awal industri berkembang. Masyarakat awam yang paham terkait kripto dan blockchain maka trennya semakin positif,” tutur Mutia.
Event
Bulan Literasi Kripto Ditutup, Bappebti Ingatkan Paham Sifat Aset Kripto

Bulan Literasi Kripto telah resmi ditutup pada 28 Februari 2023. Selama pelaksanaan Bulan Literasi Kripto (BLK), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bersama Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) menilai program kegiatan tersebut telah berjalan sukses.
Program BLK 2023 berhasil membuka wawasan masyarakat Indonesia, khususnya kaum milenial dan generasi Z terhadap perkembangan industri aset kripto.
Sejak dibuka Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada 2 Februari 2023 lalu, BLK 2023 sukses menggelar berbagai kegiatan seperti temu wicara, diskusi panel, workshop, seminar web, podcast, exchange goes to campus, community share, trading bareng, turnamen, hingga metaverse gathering yang diadakan di tujuh provinsi yaitu DKI Jakarta, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Baik secara daring maupun luring dengan total peserta 83.662 orang.
“Bappebti beserta Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia, dan seluruh pelaku usaha di bidang perdagangan pasar fisik aset kripto pada bulan Februari ini telah menjalankan salah satu tugas untuk memberikan edukasi dalam membangun pemahaman yang benar dan tepat untuk masyarakat,” kata Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko, saat menutup Bulan Literasi Kripto di Jakarta, Selasa (28/2).
Pahami Kripto

Baca juga: SingularityNET (AGIX) Melonjak Setelah Rumor AI Terkait Elon Musk
Didid meminta masyarakat memahami sifat dan karakteristik aset kripto agar bisa mendapatkan manfaatnya secara optimal dan mencegah terjadinya kerugian. Dengan penggunaan teknologi blockchain, Didid meminta masyarakat lebih cepat beradaptasi mengikuti perkembangan perdagangan aset kripto.
“Sesuai sifatnya, nilai aset kripto sangat volatile, bisa saja nilainya mengalami peningkatan maupun penurunan yang sangat drastis dalam kurun waktu pendek. Memang perdagangan atau sering disebut investasi aset kripto mengandung risiko tinggi,” tegas Didid.
“Kita harus berusaha cepat beradaptasi dalam mengikuti perkembangan perdagangan aset kripto, seperti penyesuaian berbagai regulasi dalam mengatur ekosistem penyelenggaraan aset kripto yang wajar dan adil. Selain itu juga mengutamakan perlindungan terhadap masyarakat sebagai pelanggan.”
Kepala Bappebti juga menyampaikan pendirian perihal ekosistem aset kripto yang terdiri atas bursa kripto, kliring, dan kustodian. Proses panjang yang dilakukan Bappebti dalam pendirian bursa kripto bertujuan untuk menciptakan bursa yang mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat dan dapat meliterasi masyarakat dengan lebih baik.
“Bappebti tidak mungkin berjalan sendiri. Bappebti membutuhkan masukan dari kementerian/lembaga pemerintahan serta masyarakat terkait mengenai tata kelola perdagangan aset kripto sehingga ke depan dapat terus dilakukan perbaikan dan dapat dinamis sesuai kebutuhan masyarakat. Masukan juga diperlukan terkait transisi perpindahan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar Didid.
Membuka Wawasan
Baca juga: Bappebti Optimis Pasar Kripto Indonesia Bangkit di Tahun 2023
Ketua Bulan Literasi Kripto 2023, Robby mengatakan “Program Bulan Literasi Kripto berupaya mengarusutamakan berbagai isu di sektor industri aset kripto secara keseluruhan, agar masyarakat semakin familiar dengan ragam jenis, regulasi, manfaat, serta risikonya. Dari antusiasme masyarakat, kami melihat BLK ini bisa menjadi katalisator dalam penguatan industri ke arah yang lebih baik.”
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ASPAKRINDO, Teguh Kurniawan Harmanda menyampaikan keterlibatan ASPAKRINDO dalam BLK ini menjadi wujud nyata komitmen asosiasi dalam menghadirkan edukasi, literasi, dan sosialisasi yang relevan melalui kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah, asosiasi, dan pelaku usaha.
“Edukasi dan literasi menjadi kunci dan pondasi dari pertumbuhan Industri aset kripto. Industri ini telah tumbuh dan jauh lebih legitimate dengan adanya perkembangan dari regulasi. Bahkan aset kripto berkontribusi bagi perekonomian nasional yang dapat dilihat dari pendapata pajak transaksi kripto per Desember 2022 telah terkumpul sebesar Rp 246,5 Miliar. Ini menjadi bukti kontribusi positif industri aset kripto,” jelas Manda.
Event
Upaya Tokocrypto Sinergi Wujudkan “Good Crypto Exchange” yang Ideal

Jakarta, 24 Februari 2023 – Industri aset kripto di Indonesia terus menghasilkan pertumbuhan positif, meski begitu ada kekhawatiran akan dampak situasi market global yang kurang stabil dalam beberapa waktu terakhir. Bencana crypto exchange, FTX telah membawa beberapa pelajaran yang dapat digunakan banyak pelaku usaha di industri kripto untuk menghindari kegagalan di masa mendatang.
Untuk mengantisipasi kekhawatiran akan pelambatan pertumbuhan industri kripto, baik para pelaku usaha dan seluruh stakeholder terus bersinergi untuk mewujudkan “Good Crypto Exchange” yang terus mengutamakan keamanan dan kenyamanan, baik bagi pelaku industri dan juga investor atau nasabah. Salah satu upaya itu adalah melalui kegiatan Bulan Literasi Kripto yang diselenggarakan sepanjang bulan Februari 2023.
Program Bulan Literasi Kripto bertujuan untuk memberikan edukasi dan literasi tidak hanya kepada pelanggan, calon pelanggan, masyarakat, tetapi juga para pelaku usaha serta pemangku kepentingan terkait aset kripto, perdagangan fisik aset kripto, serta peraturan-perundangan perdagangan fisik aset kripto. Hal ini dapat juga membangun pemahaman dan keyakinan untuk menciptakan industri yang sehat.
Optimalkan Industri Kripto

Baca juga: Bappebti Optimis Pasar Kripto Indonesia Bangkit di Tahun 2023
Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga, mengapresiasi program Bulan Literasi Kripto yang bisa memberikan pemahaman tentang “Good Crypto Exchange” dan dapat memberikan ruang diskusi yang konstruktif bagi pegiat dan praktisi perdagangan aset kripto untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan gagasan dalam rangka terus mengoptimalkan industri aset kripto di Indonesia dalam upayanya untuk memberikan dampak yang lebih optimal bagi masyarakat luas maupun ekonomi nasional, khususnya ekonomi digital.
“Konsep aset kripto dan blockchain akan memberikan pengaruh luas dan intensif dalam berbagai sektor serta mengubah pola pengaturan ekonomi perdagangan menjadi berbasis otoritas pasar dan komunitas. Maka dari itu, aset kripto harus teratur dan terlembaga serta harus berada di bawah pengaturan negara dalam tujuannya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat serta dapat memberikan manfaat terbaik bagi perekonomian nasional,” kata Jerry dalam acara Media Briefing Bulan Literasi Kripto “Industri Aset Kripto, Kini dan Nanti” pada Jumat (24/2).
Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO), Teguh Kurniawan Harmanda, menjelaskan industri aset kripto terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam dua tahun terakhir. Untuk mengakomodasi pertumbuhan tersebut, asosiasi akan menjadi wadah para anggota untuk mendorong penguatan keamanan dan kenyamanan transaksi pelanggan.
“Tren investasi aset kripto kini sudah menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat dari berbagai usia dan profesi. Animo masyarakat untuk memilih kripto sebagai salah satu aset atau alternatif atas instrumen investasi konvensional akan semakin tinggi di waktu mendatang. Untuk menjaga agar pertumbuhan tetap sustainable, kami memperbanyak diskusi dan audiensi kepada seluruh stakeholder untuk bersama-sama menguatkan industri lebih baik lagi. Kami bersama pelaku industri lain turut menguatkan industri dengan membuat program edukasi dan literasi, seperti Bulan Literasi Kripto,” ucap pria yang akrab disapa Manda.
Patuh Peraturan

Baca juga: BLK 2023: Ekosistem Blockchain & Aset Kripto Tumbuh Subur di Indonesia
CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, menambahkan dari sisi pelaku usaha akan terus bersama regulator dan asosiasi untuk mewujudkan konsep “Good Crypto Exchange.” Tokocrypto bersama-sama dengan regulator, sebagai stakeholder penting industri kripto di Indonesia, siap untuk terus patuh ke peraturan yang berlaku dan bersinergi, serta mendukung penuh program dan inisiatif.
“Sebagai pelaku usaha tentu harus comply dengan regulasi yang ada dan mengutamakan costumer protection. Tokocrypto akan tetap menjalankan prinsip tata kelola Good Governance yang kuat dan terus menjalin komunikasi dengan regulator. Jadi “Good Crypto Exchange” dalam masa ini harus bisa menempatkan standar yang tinggi user protection dan kepatuhan kepada regulator sebagai suatu prioritas. ISO requirement, pemisahan dana nasabah dan operasional, listing dari project yang sesuai daftar, terus melakukan evaluasi yang harus dijalankan oleh pedagang aset kripto,” tutur Yudho.
Dengan perwujudan “Good Crypto Exchange” diharapkan bisa menjadikan industri aset kripto lebih kuat. Dari sisi lertumbuhan nilai transaksi maupun jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia sangat luar biasa. Berdasarkan data yang Bappebti nilai transaksi pada tahun 2022 menyentuh angka Rp 306,4 triliun kendati menurun lebih dari 50% dibandingkan tahun 2021, nilai transaksi ini patut menjadi perhatian karena nilainya yang mencapai ratusan triliun Rupiah.
Pada bulan Januari 2023 tercatat transaksi aset kripto sebesar Rp 12.14 trilliun. Penurunan nilai transaksi ini tidak menyurutkan minat pelanggan untuk berinvestasi, tercatat jumlah pelanggan terdaftar hingga bulan Januari 2023 mencapai 16,9 juta.
-
Altcoin News2 weeks ago
XRP Whales Beli Token Senilai US$ 155 Juta, Tanda Sinyal Bullish?
-
Business1 week ago
Tokoh di Balik Kripto Terra Luna Do Kwon Ditangkap di Montenegro
-
Business3 days ago
Burger King Mulai Terima Pembayaran Bitcoin dan Kripto
-
Market2 days ago
Market Watch: Mengapa Bitcoin Naik Hari Ini (30/3)?
-
Press Release5 days ago
Jumlah Investor Kripto di Indonesia Hampir Tembus 17 Juta Pelanggan
-
Policy & Regulations17 hours ago
Bank Indonesia Dorong Pengembangan CBDC di Asia Tenggara
-
Altcoin News1 day ago
Harga Ripple (XRP) dan Shiba Inu (SHIB) Naik, Ini Alasannya
-
Altcoin News1 week ago
Harga Kripto Litecoin (LTC) Melonjak, Salip Kapitalisasi Pasar Shiba Inu