Bitcoin News
Ketahui Pengertian Kriptografi dan Penjelasan Lengkapnya di Sini

Tahukah Anda bahwa kriptografi adalah dasar dari aset kripto? Kriptografi sendiri dikenal sebagai ilmu sekaligus praktik untuk membangun dan menganalisis protokol dalam melindungi dari campur tangan pihak ketiga. Berangkat dari situ, kriptografi kemudian dikembangkan menjadi sebuah aset dengan tingkat keamanan tinggi yang sulit untuk ditembus pihak luar. Namun, sebenarnya, bagaimana cara kerja kriptografi itu sendiri? Yuk, ketahui bersama!
Apa Itu Kriptografi?
Menurut buku Introduction to Modern Cryptography (2005) yang ditulis oleh Mihir Bellare dan Phillip Rogaway, Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membangun dan menganalisis suatu protokol yang dapat mencegah campur tangan pihak ketiga dalam suatu informasi pribadi.
Istilah kriptografi berasal dari bahasa Yunani Kuno, “kryptós”, yang berarti rahasia dan tersembunyi, serta “graphein” yang berarti menulis. Secara harfiah, kriptografi berarti menulis rahasia atau pesan tersembunyi.
Dari definisi ini, bisa diketahui bahwa kriptografi memiliki fungsi untuk menciptakan suatu sistem kerahasiaan yang melindungi informasi pribadi seseorang dari keterlibatan pihak ketiga. Lalu, bagaimana kriptografi dapat mencapai fungsi tersebut?
Cara Kerja Kriptografi

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa konsep dari kriptografi adalah tentang kerahasiaan. Dalam kriptografi, suatu informasi bersifat rahasia dan hanya dapat diakses oleh pihak yang telah dikehendaki.
Secara sederhana, cara kerja kriptografi adalah sebagai berikut.
- Pengirim menerapkan suatu sistem kerahasiaan untuk melindungi informasi yang akan dikirimkan, di mana sistem tersebut merupakan sebuah kata sandi.
- Saat proses pengiriman, informasi berubah menjadi sebuah kode yang tidak dapat dibaca.
- Untuk bisa mengetahui isi pesan tersebut, penerima harus memasukkan kata sandi dari pengirim.
- Setelah kata sandi dimasukkan, secara otomatis kode akan berubah menjadi pesan yang dapat dibaca.
Jenis Metode Kriptografi
Proses pengubahan pesan menjadi kode dalam kriptografi disebut dengan istilah enkripsi. Nah, metode enkripsi dalam kriptografi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Symmetric encryption
Metode ini menggunakan kunci rahasia yang sama untuk mengenkripsi pesan pengirim, mengirimkan pesan ke penerima, dan mendekripsi pesan untuk penerima. Jenis metode ini terdiri dari tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Berikut adalah contoh symmetric encryption yang paling sederhana.
Katakanlah Anda ingin mengirim pesan “HAI” dengan menggunakan kode alfabet yang diubah menjadi angka. Itu artinya, A menjadi 1, B menjadi 2, dan seterusnya. Maka, pesan “HAI” akan terenkripsi menjadi kode 819. Kode inilah yang kemudian dikirimkan kepada penerima. Nantinya, penerima akan melakukan dekripsi dengan sistem yang telah disepakati hingga pesan “HAI” muncul.
2. Asymmetric encryption
Pada metode ini, terdapat dua kunci rahasia yang berbeda, kunci publik (public key) dan kunci privat (private key). Satu kunci berfungsi sebagai enkripsi dan kunci lainnya sebagai dekripsi. Kunci publik bisa disebarluaskan, sedangkan kunci privat hanya akan diketahui oleh pemiliknya. Nantinya, pesan dapat dienkripsi dengan kunci publik penerima, namun proses dekripsinya hanya bisa diketahui oleh pemilik kunci privat.
3. Hash
Terakhir ada metode hash. Metode ini biasanya digunakan untuk memverifikasi apakah data transaksi di suatu jaringan sudah terintegrasi dengan baik. Salah satu contoh penerapan hash adalah pemeliharaan struktur data blockchain serta pengkodean alamat akun pengguna. Sering kali, metode hash juga dilengkapi dengan tanda tangan digital sebagai jaminannya. Dengan tanda tangan digital, mereka yang memiliki kewenangan terhadap data bisa membuktikan identitas kepada jaringan.
Baca juga: Wajib Tahu! Inilah Faktor yang Buat Harga Aset Kripto Berubah
Peran Kriptografi dalam Aset Kripto

Kriptografi merupakan jantung aset kripto. Tanpa penerapan kriptografi, maka aset kripto akan sangat mudah untuk ditembus dan dikuasai oleh pihak ketiga. Dalam transaksi aset kripto, kriptografi memungkinkan terjadinya proses yang lebih aman dan rahasia.
Dengan kriptografi, Anda juga bisa melakukan transaksi aset kripto hanya dengan pihak yang bersangkutan, tanpa ada campur tangan dari pihak ketiga seperti bank atau perusahaan kartu kredit. Selain itu, metode enkripsi kriptografi seperti hashing juga diperlukan untuk merawat struktur data blockchain yang menjadi “rumah” dari aset kripto.
Apa manfaat langsung dari praktik kriptografi pada transaksi aset kripto?
Mengutip Coinbase, dikarenakan aset kripto merupakan aset digital yang hanya terdiri dari sekumpulan kode, besar kemungkinan untuk terjadinya duplikasi kode dalam memperoleh aset dalam jumlah banyak oleh oknum. Dalam mengatasinya, dicetuskan lah solusi dengan memanfaatkan konsep kriptografi oleh Satoshi Nakamoto, pendiri aset kripto pertama yang ada yaitu Bitcoin.
Bitcoin menggunakan enkripsi public-private key yang ada pada jenis metode asymmetric encryption yang dikenal dengan sebutan ‘secp256k1’. Di mana dalam jaringan Bitcoin, para pengguna mendapatkan private key yang juga sudah terikat dengan public key, di mana proses pengikatan itu menggunakan konsep hash.
Jadi, jaringan akan secara otomatis “mengenal” siapa saja pemilik Bitcoin dan sifatnya permanen hingga Bitcoin tersebut pindah ke tangan pengguna lain dan menghindari adanya praktik penduplikasian aset kripto.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa kriptografi adalah suatu proses yang mengubah informasi menjadi kode. Tujuannya adalah agar informasi tersebut tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak ada kaitannya sama sekali.
Dalam pengelolaan aset kripto, teknik ini digunakan untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan transaksi, juga menjamin agar tidak ada pihak ketiga yang ikut campur dalam suatu transaksi.
Kriptografi juga telah diterapkan di exchange kripto pertama Indonesia, Tokocrypto. Di Tokocrypto, Anda dapat jual-beli aset kripto dengan rahasia dan tentunya aman karena sudah resmi terdaftar di Bappebti. Terlebih, Tokocrypto juga menyediakan pairing yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari BIDR, USDT, hingga BUSD. Daftarkan diri Anda untuk investasi aset kripto di Tokocrypto dan gabung di komunitas Tokocrypto di Telegram dan Discord sekarang!
Bitcoin News
Ini Alasan Harga Bitcoin Bisa Capai US$ 30.000

Minat investor kripto terhadap Bitcoin meningkat di tengah gejolak krisis perbankan global. Banyak analis melihat potensi peningkatan ini bisa mencapai harga US$ 30.000 atau sekitar Rp 425 juta.
Dikutip BeInCrypto, melihat lebih dekat pada metrik on-chain mengungkapkan bahwa whales dan pemegang jangka panjang sekarang memposisikan diri untuk Bitcoin di harga US$ 30.000.
Sejak tren ambil untung baru-baru ini pada 7 Maret, usia rata-rata Bitcoin yang diperdagangkan telah menurun drastis. Bitcoin secara konsisten diperdagangkan di atas US$ 27.000 selama hampir dua minggu terakhir.
Krisis Perbankan
Gejolak di sektor perbankan, baik di Amerika Serikat dan global tampaknya baru-baru ini menghidupkan kembali minat investor korporat dan ritel terhadap Bitcoin. Metrik on-chain kritis mengungkapkan bagaimana minat investor yang diperbarui dapat mempercepat reli harga BTC yang sedang berlangsung.

Baca juga: Lebih dari 1.200 Bank di Jerman Tawarkan Perdagangan Bitcoin
Signature Bank dan Silicon Valley Bank (SVB) mengalami bank run, sementara bank Swiss berusia 166 tahun, Credit Suisse, juga terkena peristiwa yang dramatis pada Maret 2023.
Menurut platform Santiment, lebih sedikit token yang dipegang lama saat ini diperdagangkan di jaringan Bitcoin. Sejak lonjakan baru-baru ini pada 7 Maret menjadi 24,58 bulan, BTC Age Consumed telah turun menjadi 2,78 bulan pada 27 Maret.
indeks Age Consumed menunjukkan jumlah token yang mengubah alamat pada tanggal tertentu, dikalikan dengan jangka waktu terakhir dipindahkan. Ketika nilai Age Consumed meningkat, hal ini menunjukkan bahwa peserta jaringan yang sudah lama melakukan divestasi dari aset dasar.
Aksi Harga Bitcoin
Target selanjutnya untuk BTC adalah US$ 30.000, menurut data Global In/Out of Money (GIOM) IntoTheBlock. GIOM menunjukkan distribusi pemegang saat ini di sepanjang garis harga pembelian rata-rata mereka.
Jika BTC dapat menembus resistensinya saat ini sekitar US$ 28.000, ia akan menghadapi resistensi minimal hingga mencapai US$ 30.800, di mana 1,36 juta wallet mungkin terlihat mengambil untung dari 536.000 kepemilikan BTC mereka.

Baca juga: Bitcoin Targetkan Bull Run US$ 30K pada Aksi UBS Akuisisi Credit Suisse
Namun, BTC dapat memasuki reli berkepanjangan jika resistensi US$ 30.800 tidak memicu koreksi yang signifikan. Resistensi kritis berikutnya adalah sekitar US$ 39.000, dengan hampir 5 juta wallet addresses menyimpan 2 juta Bitcoin.
Namun, bearish dapat membatalkan sikap bullish ini jika harga Bitcoin turun di bawah US$ 27.000. Jika dukungan US$ 23.000 di mana 4 juta alamat membeli 1,54 BTC tidak dapat menahan penurunan harga, BTC dapat sekali lagi turun di bawah US$ 20.000. Di sekitar wilayah US$ 19.800, BTC akan menemukan dukungan lain yang cukup besar dari 6 juta wallet yang membeli hampir 3 juta Bitcoin.
Pastikan kamu hanya melakukan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah. Anda juga bisa menyimak berbagai informasi terbaru mengenai kripto dengan mengunjungi website Tokocrypto, Instagram, Twitter, serta komunitas Tokocrypto.
DISCLAIMER: Analisa Market ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Bitcoin News
Lebih dari 1.200 Bank di Jerman Tawarkan Perdagangan Bitcoin

Industri kripto di Jerman alami kemajuan pesat. Lebih dari 1.200 bank di Jerman yang terafiliasi dengan Deutsche WertpapierService Bank AG (Dwpbank) kini menawarkan perdagangan Bitcoin (BTC) kepada pelanggan ritelnya.
Dwpbank adalah raksasa pemrosesan sekuritas Jerman yang mengelola lebih dari 5,3 juta rekening sekuritas yang kini telah meluncurkan platform baru bernama wpNex yang bisa melakukan trading Bitcoin. Melalui platform wpNex, perdagangan kripto dapat diintegrasikan dengan mulus ke dalam pengalaman perbankan pelanggan secara digital.
Layanan baru ini akan menampilkan akun kripto pelanggan di samping akun lain, termasuk rekening bank dan sekuritas. Selain itu, pelanggan tidak akan memerlukan prosedur tambahan, seperti Know Your Costumer (KYC) tambahan, menurut laporan media lokal.
Inovasi Produk

Baca juga: Cara Lapor Penghasilan dari Transaksi Aset Kripto di SPT Tahunan
CEO Dwpbank, Heiko Beck, mengatakan bank berencana untuk menambahkan aset kripto lain, aset digital, dan sekuritas tokenized ke layanan mereka di masa mendatang. Saat ini, hanya tersedia perdagangan atau trading Bitcoin. Akun kripto akan ditautkan ke akun tunai Euro, sehingga transaksi dapat dilakukan tanpa melalui akun pembayaran terpisah.
Dikutip Cointelegraph, MLB Banking adalah afiliasi Dwpbank pertama yang masuk ke platform wpNex dan telah melakukan transaksi di dalamnya. Kepala pemrosesan akun dan sekuritas MLP Banking, Paul Utzat, mengatakan dalam sebuah pernyataan:
“Di portal pelanggan MLP kami, ini merupakan tambahan logis untuk penawaran manajemen kekayaan yang ada.”
Langkah Dwpbank berpotensi memberi tekanan pada bank dan lembaga keuangan Jerman lainnya untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan akses mudah ke perdagangan dan investasi kripto. Sesuai pengumuman, dengan platform wpNex, dwpbank sedang menyiapkan panggung bagi Jerman untuk menjadi pemain utama dunia kripto.
Kripto di Jerman

Baca juga: 6 Cara Belajar Main Kripto untuk Pemula yang Baik dan Bijak
Jerman dinobatkan sebagai salah satu negara paling menguntungkan di dunia untuk kripto. Sebelumnya, DZ Bank mengumumkan pada bulan Februari, bahwa mereka menambahkan kripto ke layanan manajemen asetnya. DZ Bank adalah bank terbesar kedua di Jerman berdasarkan aset dan lembaga pusat untuk jaringan koperasi bank dengan 8.500 kantor cabang.
Sementara itu, Bank kripto Jerman, Nuri, bagaimanapun, ditutup pada bulan November tahun lalu di bawah tekanan bear market kripto. Mereka pada saat itu memiliki setengah juta pelanggan.
Di sisi keuangan tradisional, saham Deutsche Bank anjlok pada 24 Maret karena ketidakstabilan menyebar di antara bank-bank Eropa. Divisi manajemen aset Deutsche Bank DWS dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan tradias tentang investasi dalam layanan tersebut.
Bitcoin News
Menelisik Keuntungan Bitcoin dalam Krisis Perbankan Global

Bitcoin diuntungkan dari krisis perbankan global yang terjadi akhir-akhir ini. Saat dunia bergulat dengan krisis perbankan di ambang kekacauan, Federal Reserve (Fed) telah mengambil langkah drastis untuk memompa likuiditas ke pasar. Inisiatif ini menghasilkan respons yang tidak terduga dari pasar kripto, khususnya Bitcoin.
Di tengah kenaikan suku bunga dan serangkaian dana talangan bank, tindakan penyeimbang The Fed antara pengetatan dan pelonggaran kebijakan moneter telah membuat banyak investor mempertanyakan keamanan aset mereka.
Di Amerika Serikat, banyak bank, termasuk Silvergate, Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank, dan First Republic Bank, berada di bawah tekanan yang luar biasa, membutuhkan intervensi pemerintah atau swasta untuk mengatasi krisis. Tetapi, krisis tidak terbatas pada AS.
Bank-bank Eropa seperti Credit Suisse dan Deutsche Bank juga berjuang untuk bertahan.
Krisis Perbankan Global

Baca juga: Jumlah Investor Kripto di Indonesia Hampir Tembus 17 Juta Pelanggan
Pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia telah mengambil langkah untuk mengurangi krisis dengan menyediakan likuiditas.
Federal Reserve, FDIC, dan organisasi lain telah melemparkan serangkaian kebijakan moneter sebagai langkah penyelematan ke bank-bank yang terkepung krisis di AS. Langkah ini telah membuat neraca Fed membengkak sebesar US$ 400 miliar hanya dalam dua minggu.
Peningkatan pesat ini secara efektif meniadakan 64% dari kemajuan yang dibuat dalam pengetatan kuantitatif selama setahun terakhir.
Pasar, bagaimanapun, tetap tidak yakin dengan strategi Fed. Sementara suku bunga terus meningkat, suntikan likuiditas besar-besaran telah membingungkan pasar.
Dikutip BeInCrypto, Torsten Slok, Mitra dan Kepala Ekonom di Apollo, berpendapat bahwa kesenjangan antara Dana Fed dan suku bunga pada rekening deposito adalah “alasan mendasar mengapa uang dipindahkan dari deposito bank.”
Slok percaya bahwa perbedaan yang berkembang ini “sangat tidak biasa dibandingkan dengan krisis perbankan sebelumnya, di mana sumber ketidakstabilan biasanya adalah kerugian kredit.”
Pertumbuhan Bitcoin
Akibat ketidakpastian ini, banyak investor beralih ke alternatif seperti Bitcoin, emas, dan real estat. Kekhawatiran yang berkembang tentang keamanan perbankan tradisional telah menyebabkan “kebangkitan psikologis” dalam komunitas Bitcoin.
Hal ini, dikombinasikan dengan keinginan untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi, telah menyebabkan masuknya dana ke dalam dana pasar uang dan aset non-deposit lainnya, yang semakin menekan sistem perbankan.

Baca juga: Alasan Bitcoin Dekati Harga US$ 25.000, Pasca Kejatuhan Signature Bank
Ekonom Nouriel Roubini menegaskan bahwa deposan mulai menyadari “mereka bisa mendapatkan 4% dari T-Bills jangka pendek yang aman sambil mendekati 0% dari deposito bank.” Ini berfungsi sebagai pendorong utama untuk menjalankan bank yang sedang berlangsung.
Era bank yang mendapat untung dari simpanan gratis akan segera berakhir, menurut Roubini “Dr. Doom”. Roubini menyimpulkan bahwa respons deposan terhadap perubahan suku bunga telah meningkat secara signifikan.
Terlepas dari situasi yang mengerikan, para ahli percaya bahwa krisis perbankan pada akhirnya akan teratasi, dengan pemerintah dan bank sentral bekerja tanpa lelah untuk mencegah kegagalan bank baik di AS maupun internasional.
Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde, mengatakan pada konferensi pers setelah pengumuman kenaikan suku bunga deposito sebesar 0,5 poin persentase:
“Di bawah baseline, ekonomi tampaknya akan pulih selama kuartal mendatang. Produksi industri harus meningkat karena kondisi pasokan terus membaik, kepercayaan terus pulih, dan perusahaan bekerja melalui tumpukan pesanan yang besar. Kenaikan upah dan penurunan harga energi sebagian akan mengimbangi hilangnya daya beli yang dialami oleh banyak rumah tangga akibat inflasi yang tinggi. Ini, pada gilirannya, akan mendukung belanja konsumen.”
Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde
Namun demikian, upaya untuk menstabilkan sistem tersebut kemungkinan besar akan menciptakan tekanan inflasi lebih lanjut dan kenaikan harga pangan lebih lanjut.
Sementara itu, investor semakin mendiversifikasi portofolio mereka dan menaruh kepercayaan pada alternatif seperti Bitcoin. Lebih dari 4,28 juta wallet Bitcoin telah dibuat di jaringan, dengan saldo 0,1 BTC atau lebih.
Saat dunia terus menavigasi bidang krisis perbankan global, manfaat Bitcoin sebagai aset safe haven menjadi nyata dan dapat muncul sebagai pemenang terbesar.
-
Altcoin News2 weeks ago
Daftar 10 Kripto yang Diproyeksikan Berkinerja Baik di Tahun 2023
-
Altcoin News1 week ago
XRP Whales Beli Token Senilai US$ 155 Juta, Tanda Sinyal Bullish?
-
Business6 days ago
Tokoh di Balik Kripto Terra Luna Do Kwon Ditangkap di Montenegro
-
Business15 hours ago
Burger King Mulai Terima Pembayaran Bitcoin dan Kripto
-
Bitcoin News2 weeks ago
Bitcoin Dominance Raih Level Tertinggi, Tanda Tren Harga BTC Naik?
-
Press Release3 days ago
Jumlah Investor Kripto di Indonesia Hampir Tembus 17 Juta Pelanggan
-
Tips & Tricks2 weeks ago
Cara Lapor Penghasilan dari Transaksi Aset Kripto di SPT Tahunan
-
Bitcoin News2 weeks ago
Bitcoin Sulit Menuju US$ 25.000 Imbas Krisis Credit Suisse