Bitcoin News
Bitcoin Akan Melonjak ke Titik Tertinggi, Jika Momen Ini Terjadi

Aset kripto Bitcoin mengalami momen fluktuasi besar dalam beberapa pekan terakhir. Nilainya bahkan sempat anjlok hingga USD28.694 pada pertengahan Mei 2022.
Kabar baiknya, nilai aset kripto terbersar di dunia tersebut perlahan melonjak sejak penutupan Mei 2022. Pada pekan pembuka Mei 2022, Bitcoin berhasil kembali ke angka USD30.000 per tokennya.
Analis Altcoin, Austin Arnold mengungkapkan antusiasmenya atas masa depan token kripto tersebut setelah masa-masa penurunan pada Mei 2022 lalu.
Ia mengutip salah satu analisa dari layanan perdagangan aset kripto, Santiment yang juga mengungkapkan hal senada.
“Bitcoin, menyoroti pekan besar lainnya yang dipenuhi dengan perdagangan besar. Bitcoin menduduki posisi kedua di antara delapan non-stable coins dalam volume perdagangan total sepakan terakhir” tulis pemilik akun @santimentfeed pada Rabu, 3 Juni 2022.
Austin menampilkan bahwa perdagangan aset kripto Bitcoin tersebut disandingkan dengan beberapa aset lainnya, seperti ETH, BNB, DOGE, SOL, ADA, DOT, dan AVAX.
Ia menjelaskan bahwa perdagangan aset kripto pada dasarnya tetap memenuhi konsep dasar yang dipahami mayoritas investor.
Baca juga: Persib Luncurkan Fan Token Kripto Ikuti Jejak AC Milan dan Barcelona FC
“BTC mengalami perdagangan, setiap penjualan akan disertai pembelian, begitu juga setiap pembelian diiringi penjualan,” ujar Austin.
Austin juga mengutip keterangan dari analis lainnya, yakni GlassNode yang mengungkapkan bahwa penjualan aset kripto tersebut mengalami perlambatan dalam beberapa periode terakhir.
“Penambang BTC telah menjadi jaringan distribusi sejak momen sell-off. Neraca penambang mengalami penurunan penjualan dari tingkat puncak nerasa 5.000 menjadi 8.000 BTC per bulannya,” tulis GlassNode di akun Twitter resminya @glassnode.
Menurut GlassNode, jumlah tersebut merupakan indikasi perlambatan kebiasaan belanja hingga 3.300 BTC per bulan.
Menanggapi fakta tersebut, Austin berpendapat bahwa para penambang secara kolektif memilih untuk mengambil sejumlah keuntungan dari penahanan aset kripto tersebut. Menurut Austin, hal tersebut menjadi latar belakang melambatnya tren fluktuasi Bitcoin dalam beberapa momen terakhir.
Namun di balik hal tersebut, Austin justru mengungkapkan optimismenya.
“Kabar baiknya adalah penurunan penjualan memperlambat tren, sehingga tampaknya tren akan berbalik lagi (menanjak, red), namun kita membutuhkan lebih banyak waktu dan informasi,” ujarnya.
Austin juga berpendapat bahwa analisa dan data tersebut membuat para investor dapat melalui masa-masa krusial nilai Bitcoin dengan kepercayaan diri yang lebih besar.
Tidak hanya itu, Austin juga menyajikan analisa lain dari Will Clemente yang menampilkan potensi kenaikan nilai Bitcoin secara fantastis.
Baca juga: Prediksi Harga Ethereum (ETH) Hari Ini: Teknikal Analisis (Update Setiap Minggu)
Austin mengungkapkan bahwa tidak hanya sejumlah penambang yang berusaha mengambil keuntungan dengan memperlambat tren dan menahan penjualan. Di sisi lain, terdapat sejumlah institusi yang juga memiliki pergerakan strategis pada aset kripto tersebut.
“Sangat menarik melihat arus masuk berkelanjutan ke Bitcoin oleh Canadian Purpose, Bitcoin ETF,” tulis Will Clemente.
Dalam keterangan tersebut, Canadian Purpose telah menambahkan 11.350 BTC dalam sebulan terakhir. Hal tersebut dinilai sebagai langkah yang sangat agresif di pasar kripto.
“Mereka secara agresif menambahkan Bitcoin ke aset pendanaan mereka lagi, saya pikir ini tentang cara membuat perbedaan di pasar,” ujar Austin berkomentar pada kabar tersebut.
Austin menerangkan bahwa pergerakan nilai Bitcoin dalam jangka pendek merupakan sebuah misteri. Namun terdapat gambaran besar yang dapat dilihat dengan jelas.
Austin memperkenalkan gagasan tentang “Bitcoin Halving” yang menempatkan Bitcoin sebagai aset kripto yang sangat menjanjikan.
Menurut analisa Austin, Bitcoin telah menetapkan jumlah 21 juta Bitcoin yang dapat beredar di pasar. Jumlah tersebut merupakan besaran tetap yang tidak akan berubah.
Uniknya, beberapa aset Bitcoin terakhir tentu tidak akan dipublikasikan atau ditambang dalam jangka waktu yang cukup panjang di masa depan. Ia mengungkapkan bawah setiap 10 menit, terdapat satu blok Bitcoin yang ditambang.
Jumlah tersebut terus menurun sejak tahun 2009 yang masih mendistribusikan total 50 blok. Penurunan juga terjadi pada 2012 yang menyusut menjadi 25 blok. Hal tersebut berlanjut hingga catatan 2020 lalu yang juga menampilkan penurunan hingga 6,25 BTC per blok.
“Anda tentu pernah mendengar, alasan penting menghitung harga untuk aset apapun berdasar penawaran dan permintaan,” ujar Austin.
Hal tersebut merujuk pada konsep permintaan dan suplai. Austin menjelaskan bahwa apabila permintaan BTC dalam jumlah tetap sementara pasokan terpotong separuhnya, maka hal tersebut akan mendorong kenaikan nilai secara besar-besaran.
“Kita telah melihatnya berulang kali,” ujar Austin.
Baca juga: 52% Investor Kaya di Asia Memiliki Kripto, Indonesia Salah Satunya
Austin mendefinisikan kondisi tersebut sebagai salah satu katalis yang lazim untuk mendorong pertumbuhan jaringan Bitcoin. Namun dampak dari pemotongan jumlah pasokan tersebut tidak terasa secara spontan dan biasanya mendekati puncaknya sekitar 12-18 bulan.
“Misalnya pada 2020 itu terjadi dan kemudian hampir secara harfiah 12 bulan kemudian kami mencapai puncak,” ujar Austin.
Austin memperkirakan momen Bitcoin Halving berikutnya terjadi pada bulan Maret 2024 dan telah dimulai saat ini. Namun ia juga mengungkapkan bahwa situasi faktual dapat berbeda dengan analisanya.
“Apabila tidak ada hal lain, ini akan menjadi katalis utama dan harga akan naik jika permintaan tetap sama,” ucap Austin.
Dalam keterangan lanjutannya, Austin juga menjelaskan beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk dapat mencapai posisi idela tersebut. Hal tersebut hanya berlaku pada aset yang jumlahnya tidak dapat dimanipulasi tanpa izin.
Austin membandingkan situasi Bitcoin dengan mata uang konvensional Dollar Amerika Serikat. Ia menjelaskan tentang kebebasan penyedia uang untuk menambah jumlah sebaran uang di pasar. Ia berpendapat bahwa hal tersebut yang menjadi dasar penurunan nilai uang dari masa ke masa.
“Jadi uang USD100 pada 1913 bernilai satu sen hari ini, pada dasarnya tidak berharga sama sekali hari ini karena mereka terus mencetak,” jelas Austin.
Pada kesimpulan analisanya, Austin menjelaskan dua katalis utama tersebut, yakni pasokan dan kendali aset berpotensi menjadikan Bitcoin memiliki kekuatan luar biasa di masa depan.
Bitcoin News
Transaksi Bitcoin Meningkat di Kalangan Investor Jangka Panjang

Transaksi pada Bitcoin sedang meningkat di kalangan investor jangka panjang sejak beberapa hari terakhir. Data terbaru mengungkapkan peningkatan tajam dalam volume transaksi yang dikirim oleh pemegang Bitcoin jangka panjang yang menguntungkan tahun ini, menandai kenaikan hampir 2.000%.
Jumlah yang ditransfer oleh investor Bitcoin tersebut yang saat ini berada dalam posisi menguntungkan telah meningkat secara dramatis dari US$ 25 juta pada awal tahun menjadi US$ 489 juta saat ini . Terlepas dari kenaikan besar-besaran ini, volume transfer yang menguntungkan masih turun sebesar 71,4% dari nilai puncaknya sebesar US$ 1,74 miliar.
Rekor volume transfer ini diamati selama fase pasar bullish yang dialami Bitcoin pada tahun 2021. Namun, penting untuk dicatat bahwa volume transaksi saat ini, meskipun lebih rendah dari puncak tahun lalu, masih merupakan kenaikan yang signifikan sejak awal tahun 2023.
Aktif Transaksi

Baca juga: Mengapa Pasar Kripto dan Bitcoin Naik Hari Ini (29/5)?
Pengamatan yang lebih dekat pada data menunjukkan pola yang menarik saat memecah pengeluaran pemegang saham jangka panjang berdasarkan kelompok usia. Kelompok investor yang memegang Bitcoin untuk jangka waktu antara 6 bulan hingga 12 bulan tampaknya menjadi yang paling aktif dalam hal pembelanjaan. Volume transaksi mereka tiga kali lipat dari semua kelompok pemegang jangka panjang lainnya, mereka yang telah memegang Bitcoin selama satu tahun atau lebih.
Menggali lebih dalam pola transaksi grup pemegang 6 bulan hingga 12 bulan, kami menemukan bahwa 92% hari akuisisi potensial mereka saat ini menguntungkan dibandingkan dengan harga spot Bitcoin saat ini. Profitabilitas yang signifikan ini dapat menjelaskan dengan baik mengapa kohort ini mengalami volume transaksi tertinggi tahun ini.
Selain itu, profitabilitas ini juga sejalan dengan lonjakan volume transfer yang menguntungkan secara keseluruhan baru-baru ini, serta volume pengeluaran tahunan yang tinggi yang diamati di antara pemegang Bitcoin yang berusia antara 6 hingga 12 bulan. Tren ini berpotensi mempengaruhi dinamika pasar dan perilaku investor dalam beberapa bulan mendatang.
Aktivitas Alamat Wallet Melonjak

Baca juga: Bitcoin Bangkit: Investasi di 4 Altcoin Ini Jadi Pilihan Menarik
Alamat wallet aktif Bitcoin telah melonjak ke level tertinggi tiga minggu, menunjukkan peningkatan utilitas yang signifikan, menurut Santiment . Untuk pertama kalinya sejak 3 Mei, jumlah wallet aktif BTC telah mencapai 960.000.
Kebangkitan dalam aktivitas alamat wallet Bitcoin ini merupakan tanda positif setelah penurunan yang mengkhawatirkan yang diamati pada bulan Mei. Utilitas yang meningkat sangat penting untuk pertumbuhan kripto yang berkelanjutan, dan akan menarik untuk mengamati apakah BTC dapat melampaui 1 juta alamat aktif harian saat kita memasuki bulan Juni.
Lonjakan aktivitas dicerminkan oleh pergeseran positif yang mencolok dalam harga BTC. aset kripto telah mengalami pertumbuhan hampir 4%, tingkat reklamasi di atas US$ 27.000. Lintasan ke atas dalam harga ini sangat menggembirakan karena membuka jalan bagi kemungkinan melampaui level terendah April di US$ 26.942, dengan pasar memiliki setidaknya empat hari lagi untuk menutup di atas ambang penting ini. Perkembangan seperti itu membawa implikasi signifikan bagi pergerakan harga Bitcoin.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Bitcoin News
Survei: Bitcoin Masuk 3 Aset Potensial, Jika AS Gagal Bayar Utang

Sebuah survei yang dilakukan Bloomberg mengungkap bahwa Bitcoin (BTC) bisa menjadi tiga aset potensial teratas, jika terjadi gagal bayar utang teoretis di Amerika Serikat. Bitcoin akan menjadi tempat berlindung yang lebih populer daripada dolar AS, yen Jepang, atau franc Swiss, menurut sebuah survei tersebut.
Dilaporkan Cointelegraph, saat Presiden AS, Joe Biden bersiap untuk bertemu dengan Kongres pada 16 Mei lalu, untuk membahas plafon utang AS, investor mencari lindung nilai untuk melindungi tabungan mereka jika terjadi gagal bayar.
Emas, Treasurys AS, dan Bitcoin akan menjadi tiga aset teratas, jika AS gagal menaikkan plafon utangnya dan gagal membayarnya, menurut data dari survei Markets Live Pulse dari Bloomberg. Survei dilakukan dari 8-12 Mei, melibatkan total 637 responden, termasuk investor profesional dan ritel.
Lebih dari 50% profesional keuangan akan membeli emas, jika pemerintah AS tidak bisa menghindari gagal bayar utang. Treasurys AS akan menjadi yang kedua, dengan Bitcoin sebagai alternatif paling populer ketiga bagi investor ritel.

Baca juga: Mengapa Pasar Kripto Turun Hari Ini (25/5)?
Bitcoin Pilihan Teratas
Ini menjadikan Bitcoin pilihan yang lebih populer daripada dolar AS, yen Jepang, atau franc Swiss. Menurut data survei, sekitar 8% responden investor profesional dan 11% responden investor ritel mengatakan bahwa mereka lebih bersedia membeli Bitcoin.
Jajak pendapat tersebut dilakukan karena pasar semakin gelisah tentang plafon utang AS. Pada awal Mei, Menteri Keuangan Janet Yellen memperingatkan bahwa AS berisiko mengalami default bencana segera setelah 1 Juni jika batas utang tidak ditangguhkan atau dinaikkan. Presiden Biden kemudian menyatakan bahwa “seluruh dunia” akan berada dalam masalah jika AS gagal membayar utangnya.
Menurut survei Bloomberg, hampir 60% responden mengatakan risiko kali ini lebih besar daripada tahun 2011. Empat puluh satu persen responden juga percaya bahwa default langsung mengancam dolar AS sebagai mata uang cadangan global utama.
Analisis Harga Bitcoin
Kegagalan pemerintah AS dan Partai Republik untuk mencapai kesepakatan tentang plafon utang membebani aset berisiko. Kurangnya kemajuan menuju kesepakatan plafon utang meningkatkan prospek gagal bayar AS yang dapat membuat BTC membalikkan keuntungan dari tahun tersebut.
Risalah pertemuan FOMC juga menguji selera pembeli. Risalah rapat FOMC tidak memberikan kejutan untuk mengalihkan perhatian investor dari krisis plafon utang. Tidak ada indikasi kuat tentang apa yang diharapkan investor di bulan Juni. Namun, anggota FOMC mengangkat kekhawatiran tentang plafon utang.

Baca juga: Bitcoin Naik Kecil Saat Hong Kong Umumkan Pelonggaran Peraturan
BTC harus bergerak melalui pivot US$ 26.550 untuk menargetkan Level Perlawanan Utama Pertama (R1) di US$ 27.033. Pengembalian ke US$ 26.500 akan menandakan sesi bullish yang diperpanjang. Indikator ekonomi AS dan berita terkait plafon utang AS dapat mendukung reli yang diperpanjang.
Jika reli diperpanjang, BTC kemungkinan akan menguji Level Resistensi Utama Kedua (R2) di US$ 27.722 dan resistensi di US$ 28.000.
Jika gagal untuk bergerak melalui pivot akan meninggalkan Level Dukungan Utama Pertama (S1) di US$ 25.861 dalam permainan. Namun, kecuali aksi jual lain yang memicu risiko, BTC harus menghindari di bawah US$ 25.000.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Bitcoin News
Holder Jangka Panjang Bitcoin Capai ATH Baru, Saatnya Nabung Kripto

Pasokan Bitcoin yang dipegang oleh investor atau holder jangka panjang meningkat, begitu pula keengganan mereka untuk menjualnya. Selain itu, aksi pasar baru-baru ini telah menjadi salah satu rentang perdagangan terketat selama beberapa tahun terakhir.
Pada 22 Mei, platform analitik on-chain Glassnode melaporkan bahwa sebagian besar pasokan Bitcoin tetap tidak aktif di wallet investor, walaupun volatilitas pasar kripto meningkat. Glassnode mencatat pemegang jangka panjang atau long-term holder (LTH) sekarang memiliki 14,46 juta BTC. Definisi LTH di sini mengacu pada salah satu dari dua kelompok utama di mana pasar Bitcoin umumnya dibagi.
Grup LTH ini mencakup semua investor yang memegang BTC setidaknya sejak 155 hari yang lalu, tanpa memindahkan atau menjualnya di jaringan. Sisi lain dari sektor ini terdiri dari pemegang jangka pendek atau short-term holders (STH), investor yang memegang koin BTC dengan jumlahnya kurang dari waktu ambang batas di bawah 155 hari.
Sinyal Bitcoin
Secara statistik, semakin lama seorang investor memegang koin mereka, semakin kecil kemungkinan mereka untuk menjualnya kapan saja. Karena alasan ini, LTH merupakan bagian dari pasar dengan keyakinan yang lebih kuat. Kelompok ini juga terkadang disebut “tangan berlian” pasar karena fakta ini.
LTH merupakan bagian pasar yang penting, sehingga perilakunya layak untuk dilihat. Salah satu indikator yang membantu melacak pergerakan mereka adalah “pasokan LTH,” yang mengukur jumlah total Bitcoin yang saat ini disimpan di dompet para investor ini.
Sekarang, inilah grafik yang menunjukkan tren indikator BTC ini selama beberapa tahun terakhir:

Baca juga: Bitcoin Naik Kecil Saat Hong Kong Umumkan Pelonggaran Peraturan
Seperti yang ditampilkan pada grafik di atas, pasokan Bitcoin LTH menurun selama paruh pertama tahun 2021, ketika bull run terjadi. Ini berarti bahwa situasi ambil untung dari reli tersebut telah berhasil menggoda bahkan para investor jangka panjang ini untuk melakukan aksi jual pada saat itu.
Namun, setelah reli, para holder ini mulai menunjukkan tren akumulasi lagi dan sejak itu menambahkan jumlah koin Bitcoin ke dompet mereka. Tren naik awalnya tajam, tetapi metrik sebagian besar bergerak menyamping antara titik tertinggi bull run di paruh kedua tahun 2021 dan awal bear market.
Nabung Kripto
Selama bear market, para pemegang ini menabung kripto atau akumulasi secara perlahan namun konstan, hanya menjual sedikit selama peristiwa tertentu seperti jatuhnya FTX pada November 2022.

Baca juga: Mengenal Pepe (PEPE), Meme Coin yang Listing di Tokocrypto
Kemudian, dalam beberapa bulan pertama reli yang dimulai tahun ini, pertumbuhan pasokan mereka kembali melambat hingga merangkak, tetapi tidak ada periode penurunan yang mencolok. Ini menyiratkan bahwa sementara beberapa investor mungkin telah menjual, STH baru juga akan matang ke dalam grup ini untuk menyeimbangkan penjual ini.
Namun, dalam beberapa minggu terakhir, LTH Bitcoin sekali lagi menunjukkan tren akumulasi yang cepat dan telah membawa pasokannya ke level tertinggi baru sepanjang masa sebesar 14,46 juta BTC. Ini menunjukkan bahwa holder Bitcoin ini tidak goyah dari perebutan harga baru-baru ini.
Ambang batas 155 hari akan menempatkan sumber LTH yang baru matang ini di posisi terendah setelah jatuhnya FTX, yang berarti bahwa investor ini saat ini akan menjadi salah satu pihak yang paling menguntungkan di pasar.
Pastikan kamu hanya melakukan Nabung kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, nabung kripto jadi lebih mudah.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
-
Crypto7 days ago
Nabung Kripto Sekarang, Potensi Panen Cuan saat Halving Bitcoin
-
Market Analysis3 days ago
Mengapa Pasar Kripto dan Bitcoin Naik Hari Ini (29/5)?
-
Market Analysis2 weeks ago
Bitcoin Bangkit: Investasi di 4 Altcoin Ini Jadi Pilihan Menarik
-
Academy1 week ago
Mengenal Pepe (PEPE), Meme Coin yang Listing di Tokocrypto
-
Market Analysis1 day ago
Daftar Aset Kripto Potensi Bullish Akhir Mei 2023
-
Academy1 week ago
Kenal Floki (FLOKI), Aset Kripto yang Telah Listing di Tokocrypto
-
Market Analysis1 week ago
Mengapa Pasar Kripto Turun Hari Ini (25/5)?
-
Market6 days ago
Apa yang Terjadi pada Bitcoin dan Ethereum Jika AS Gagal Bayar Utang?