Bitcoin News
Reli Bitcoin Untungkan Investor Kripto yang Baru Masuk

Reli harga aset kripto Bitcoin (BTC) dalam seminggu terakhir ini rupanya telah menciptakan keuntungan untuk investor baru. Aset kripto terbesar berdasarkan nilai pasar itu baru-baru ini diperdagangkan pada level US$ 23.000, jadi titik tertinggi sejak FTX bangkrut pada November lalu.
Menurut firma analitik Glassnode, persentase investor atau pemegang BTC yang baru masuk telah mendapat untung dengan peningkatan mencapai 97,5%, level tertinggi sejak November. Bitcoin juga menguntungkan bagi pemegang BTC untuk jangka panjang.
Glassnode membagi kategori investor jangka pendek dan panjang dengan lama waktu memegang Bitcoin sebagai aset mereka. Kategori investor jangka pendek adalah bagi mereka yang memegang BTC kurang dari 155 hari. Sedangkan, investor jangka panjang adalah mereka yang memegang BTC lebih dari 155 hari.
Koreksi Harga

Baca juga: Sambut Imlek, Tokocrypto Gelar Kompetisi Trading Hadiah Rp 200 Juta
Saat ini pada Rabu (25/1) pukul 09.00 WIB, kisaran perdagangan Bitcoin dan Ethereum mulai menyempit karena dua aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar berupaya membangun area dukungan baru. Menyusul kenaikan 8% dan 5% minggu lalu, pergerakan harga BTC dan ETH belum melebihi satu poin persentase selama empat hari terakhir.
BTC naik 0,4% pada hari Sabtu (20/1), sedikit menurun pada hari Minggu (21/1) dan naik tipis masing-masing 1% dan 0,09%, selama dua hari pertama minggu ini. Eter telah melakukan perjalanan serupa selama periode yang sama.
Grafik Bitcoin menyiratkan level dukungan baru yang terbentuk di dekat US$ 22.900. Alat volume profile visible range (VPVR), menunjukkan peningkatan tingkat aktivitas dan kesepakatan harga pada tanda ini. Seringkali ini disebut node volume tinggi, dan dapat menunjukkan di mana pasar melihat aset dengan harga wajar, setidaknya untuk saat ini.
Investor Bitcoin

Baca juga: Market Kripto Kembali Reli Panjang, Adakah Risiko Bull Trap?
Dari rasio MVRV (Market Value by Realised Value) pemegang Bitcoin jangka panjang (nilai pasar terhadap nilai yang direalisasikan) telah meningkat di atas 1,0 untuk pertama kalinya dalam enam bulan, menunjukkan bahwa basis biaya untuk pemegang jangka panjang sekarang di bawah harga spot BTC.
Dikutip Coindesk, jelas saat ini investor mengambil posisi long (membeli dan memiliki aset yang diperkirakan akan meningkat dari waktu ke waktu) di BTC dengan biaya lebih rendah setelah penurunan harga BTC yang berkepanjangan mendorong tren ini.
Tetapi dengan lebih dari 97,5% dari pasokan jangka pendek yang sekarang untung, akankah investor BTC baru menguangkan di harga yang lebih tinggi atau mempertahankan posisi mereka, pada akhirnya menjadi pemegang jangka panjang sendiri? Dan apa pentingnya kedua gerakan itu?
Bukti dari Januari 2018, April 2021, dan November 2021 menunjukkan bahwa peningkatan penawaran laba jangka pendek di atas 97,5% mendahului penurunan harga yang tajam. Apakah pasar sekarang menuju ke arah itu?
Pastikan Anda hanya melakukan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah. Anda juga bisa menyimak berbagai informasi terbaru mengenai kripto dengan mengunjungi website Tokocrypto, Instagram, Twitter, serta komunitas Tokocrypto!
DISCLAIMER: Bukan saran atau ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset kripto masih berisiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.
Bitcoin News
CEO Ark Invest Cathie Wood Prediksi Harga Bitcoin Capai Rp 7,4 Miliar

CEO Ark Invest, Cathie Wood telah memprediksi melalui tesisnya bahwa Bitcoin (BTC) akan mencapai US$ 500.000 atau sekitar Rp 7,4 miliar pada tahun 2030. Wood adalah kepala Ark Invests yang berpikiran maju dan ARKK ETF andalannya yang berorientasi teknologi. Ia pun terkenal karena bertaruh besar pada bioteknologi terbaru dan terhebat.
Cryptonews melaporkan, pada tahun 2020, Wood menjadi berita utama dengan prediksi terkenal bahwa Bitcoin akan mencapai US$ 500.000 pada tahun 2030. Dan pada November 2022, dia melipatgandakan ketika muncul Ark Innovation ETF unggulan menginvestasikan US$ 62,7 juta lebih lanjut ke ruang kripto.
Modal yang fantastis itu dikerahkan untuk mengakuisisi saham di Coinbase , Silvergate, dan Grayscale Bitcoin Trust. Langkah berani yang dilakukan Wood, seminggu setelah runtuhnya raksasa FTX.
Pada tahun 2020, ARKK ETF mengalami reli 150% yang sensasional. Tetapi kepercayaan pasar pada ETF menyaksikan penurunan 59% pada tahun 2022 (lebih buruk dari S&P500).
Prediksi Bitcoin

Baca juga: 5 Kripto Altcoin yang Paling Untung di Bulan Januari 2023
Setelah tahun yang sulit bagi kripto, Wood yakin untuk mempertahankan tesis yang berani soal prediksi harga Bitcoin tersebut. Ketika ditanya apakah Ark Innovation mendukung prediksinya di tahun 2020:
“Ya – kami sedikit lebih tinggi dari itu dalam kasus bearish kami untuk tahun 2030. Dan dalam kasus bullish kami jauh lebih tinggi,” kata Wood.
Klaim yang mengesankan di tengah musim dingin kripto yang panjang membuat prediksi Wood soal harga BTC banyak dikritik. Pasar kripto memasuki mode krisis setelah runtuhnya bursa FTX pada awal November. Sementara bencana ini memberi penentang kripto kesempatan untuk memprediksi masa depan aset digital ini yang paling suram.
Menurut Wood, dia menganggap Bitcoin dan Ethereum, dua aset kripto terbesar, sebagai manifestasi terbaik. Terlepas dari turbulensi ini, Bitcoin dan Ethereum bekerja dengan sangat baik.
Baca juga: Stablecoin Berbasis Cardano Siap Rilis, Harga ADA Bakal Naik?
DISCLAIMER: Bukan saran atau ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset kripto masih berisiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.
Bitcoin News
Bisakah Nilai Bitcoin Capai Rp 449 Juta pada Februari 2023?

Reli panjang yang terjadi pada awal tahun ini, membuat banyak investor optimisi nilai Bitcoin bisa mencapai US$ 30.000 atau sekitar Rp 449 juta di Februari 2023. Harga Bitcoin sendiri merebut kembali posisi nilai US$ 23.000 pada 1 Februari, setelah sempat alami koreksi.
Setelah pertemuan FOMC yang digelar The Fed pada 31 Januari-1 Februari, pasar saham Amerika Serikat dan kripto tetap dalam suasana optimis menjelang perkembangan. Jika indeks saham AS melanjutkan kenaikannya menjelang pertemuan, efek riak juga bisa menjadi kabar baik untuk pasar aset kripto.
Dengan tujuan untuk mengekang inflasi, The Fed terus menaikkan suku bunga sepanjang tahun. Oleh karena itu, sebagian besar aset berisiko termasuk kripto mengalami penurunan drastis. Namun dengan adanya kemungkinan penggunaan Quantitative easing sambil melonggarkan suku bunga ke depan akan menjadi skenario bullish yang brilian untuk Bitcoin dan altcoin.
Penentuan The Fed

Baca juga: Proyeksi Market Kripto Bulan Februari Selepas Rapat FOMC The Fed
Dikutip Watcher Guru, hasil pertemuan The Fed pada hari Kamis (2/2) dapat menentukan arah Bitcoin dalam indeks. Mark Gibson, seorang profesor ekonomi di Washington State University mengatakan kepada Yahoo bahwa pasar kripto dapat reli, jika Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau bps.
“Kami telah melihat beberapa kemajuan dalam hal inflasi turun. Jadi pemikirannya adalah bahwa Fed sekarang mungkin mulai mengurangi kenaikan suku bunga. Jadi itulah mengapa pasar berpikir bahwa 25 basis poin lebih mungkin terjadi pada pertemuan ini,” katanya.
Bergabung dengan banyak pandangan lainnya, analis aset kripto pseudonim, Altcoin Sherpa memperkirakan bahwa Bitcoin dapat mencapai US$ 30.000 dalam beberapa minggu mendatang. Analis percaya bahwa kenaikan 25 bps dapat diterima oleh pasar yang mengarah ke reli lainnya di bulan Februari.
“BTC: Semakin lama ini bertahan di sekitar area ini, saya semakin bullish. Saya pikir sangat mungkin kita melihat celah terisi hingga 30 ribu pada akhirnya, ” dia memprediksi.
Rawan Tekanan
Baca juga: 5 Kripto Altcoin yang Paling Untung di Bulan Januari 2023
Meskipun demikian, Prof Gibson memperingatkan bahwa jika Fed memberikan kejutan lebih dari 25 bps, pasar dapat bereaksi dengan kuat. “Jika pasar mengharapkan kenaikan 25 basis poin dan ternyata menjadi kenaikan 50 basis poin, itu akan menjadi kejutan. Jadi pasar akan bereaksi negatif terhadap itu, ” katanya.
Kesimpulannya, Bitcoin mencapai angka US$ 30.000 atau kisaaran Rp 449 juta sekarang semata-mata bergantung pada bagaimana pasar bereaksi terhadap pertemuan FOMC.
Pada saat pers, Bitcoin diperdagangkan pada US$ 23.003 dan naik 1% dalam perdagangan 24 jam sehari. BTC turun 66,6% dari level tertinggi sepanjang masa di US$ 69.044, yang dicapai pada November 2021.
Bitcoin News
ChatGPT Prediksi Bagaimana Bitcoin Akan Akhiri Dominasi Uang Fiat

ChatGPT adalah alat kecerdasan buatan inovatif yang dilengkapi untuk memecahkan masalah yang menantang hingga menjawab pertanyaan kompleks. Tanpa disadari ChatGPT memberikan jawaban bahwa kehadiran Bitcoin (BTC) dapat mengakhiri dominasi mata uang fiat.
Dikutip Investing, Parman, seorang pendidik dan penulis di bidang Bitcoin self-custody, memprediksikan kepada ChatGPT bahwa munculnya Bitcoin akan diikuti oleh penghapusan mata uang fiat yang dikeluarkan pemerintah.
Dalam serangkaian tweet-nya Parman memicu diskusi panas dengan merinci alasan di balik ramalan tersebut. Sebelumnya, ia memulai dengan mengajukan pertanyaan ke ChatGPT: Bagaimana umat manusia dapat mengakhiri bank sentral?
Ramalan Bitcoin & Blockchain
Pertanyaan itu kemudian dijawab secara garis besar bahwa setelah dimulainya setelah kesulitan keuangan global tahun 2008, Bitcoin muncul sebagai penanda penentangan terhadap perbankan terpusat.
Baca juga: Tokocrypto Setor Pajak Transaksi Kripto Pengguna Puluhan Miliar Rupiah
ChatGPT kemudian mengidentifikasi munculnya teknologi blockchain sebagai platform yang akan merevolusi sistem keuangan global dan juga mengakhiri bank sentral.
ChatGPT menekankan bagaimana Bitcoin berpotensi memberikan otonomi individu atas keuangan mereka, karena pengguna tidak perlu lagi bergantung pada sistem perbankan terpusat.
Parman, kemudian memberi tahu AI bahwa DeFi pada dasarnya adalah nama yang disamarkan untuk keuangan terpusat yang dirancang untuk menipu orang. Kemudian diminta untuk menganalisis lebih lanjut. Sebagai balasannya, ChatGPT menyatakan, “matikan mata uang fiat.”
Ramalan DeFi

Baca juga: Tesla Simpan Bitcoin Senilai US$ 184 Juta meski Market Kripto Lesu
Parman menyinggung asal-usul Bitcoin saat itu adalah unit virtual tanpa nilai nyata. Dan bahkan tanpa jaminan nilai. Sebaliknya, dia berkomentar bahwa aset kripto lainnya “memiliki kelompok yang mengatur dan karenanya terpusat.”
ChatGPT kemudian menyimpulkan analisisnya dengan menambahkan bahwa Bitcoin pada akhirnya memungkinkan individu menjadi bank mereka. Dan mengandalkan sistem tanpa kepercayaan, sehingga menghilangkan kebutuhan akan fiat.
Prediksi kepunahan mata uang yang dikeluarkan pemerintah tergolong berani. Dan masih harus dilihat apakah Bitcoin benar-benar akan menjadi kekuatan revolusioner seperti yang diharapkan.
Bagaimana kamu percaya?
-
Policy & Regulations2 weeks ago
Bappebti: Bursa Kripto Indonesia Hadir Paling Lambat Juni 2023
-
Bitcoin News1 week ago
ChatGPT Prediksi Bagaimana Bitcoin Akan Akhiri Dominasi Uang Fiat
-
Altcoin News12 hours ago
Harga Shiba Inu Naik 16% saat Peluncuran Shibarium Semakin Dekat
-
Press Release7 days ago
Tokocrypto Hadirkan Fitur Bukti Pajak Kripto Pengguna Dukung PMK 68
-
Altcoin News2 weeks ago
Token Kripto Aptos (APT) Capai Harga Tertinggi Sepanjang Masa
-
Business5 days ago
Misterius Harga Bitcoin 60% Lebih Tinggi di Nigeria, Kenapa?
-
Policy & Regulations2 weeks ago
Mendag: Sebagian Tugas Bappebti Soal Kripto Dialihkan ke OJK
-
Market6 days ago
Proyeksi Market Kripto Bulan Februari Selepas Rapat FOMC The Fed