Bitcoin News
4 Persamaan Bitcoin dan Emas Sebagai Alat Investasi Masa Kini
Daftar Isi
Lalu apa itu Bitcoin?
Bitcoin adalah mata uang digital yang menggunakan kriptografi rumit dan bekerja di jaringan canggih bernama blockchain. Bitcoin dapat digunakan sebagai alat pembayaran di tempat yang sudah menyediakan pembayaran dengan menggunakan Bitcoin. Aset ini juga bisa didapatkan dengan membelinya di bursa cryptocurrency tanpa perlu ke bank konvensional.
Jika Bitcoin dapat disebut sebagai mata uang, pertanyaan selanjutnya adalah berapa nilai Bitcoin?
Nilai Bitcoin selalu berubah seiring waktu, saat pertama kali dikenalkan ia bahkan tidak bernilai. Tapi seiring berjalannya waktu Bitcoin memiliki nilai hingga ribuan dolar. Harga Bitcoin tertinggi terjadi di tahun 2017, yakni menyentuh $20.000 setara dengan 2 Milyar. Kemudian, di tahun 2020 ini, 1 Bitcoin dihargai dikisaran harga $9.000 atau jika dirupiahkan adalah Rp130 jutaan.
Karena harga Bitcoin yang berada di ribuan dollar, aset ini pun bisa dijadikan pertimbangan sebagai alat investasi.
Bitcoin dan Emas
Bitcoin sebagai alat investasi juga kerap kali dibandingkan oleh emas, karena sejauh ini emas memang memiliki nilai yang cukup stabil dan sudah bertahan sejak lama. Tapi daripada dibandingkan ternyata Bitcoin dan emas itu punya kesamaan. Apa saja kesamaan mereka ?
Simak artikel ini sampai habis, dan dapatkan jawaban untuk memilih investasi emas atau Bitcoin.
Jumlah terbatas
Persamaan pertama dari Bitcoin dan emas adalah jumlah mereka yang terbatas. Bitcoin hanya memiliki suplai sebanyak 21 juta koin saja dan hingga saat ini sudah ada 80% Bitcoin yang ditambang dan diperkirakan mata uang kripto paling populer itu akan habis di tahun 2140.
Kemudian dilansir dari Gold.org per 2019 diperkirakan jumlah emas yang berhasil ditambang adalah 197,576 ton. Jumlah tersebut jika disetarakan kurang lebih akan muat di tiga kolam renang berstandar Olimpiade. Masih diambil dari sumber yang sama, saat ini jumlah emas tanah diperkirakan ada sisa 54.000 ton saja, dan ini diprediksi akan habis kurang dari 20 tahun lagi.
Karena keduanya memiliki jumlah terbatas, maka saat persediaannya habis, keberadaan mereka akan sangat langka, dan ini akan menjadi keuntungan bagi orang-orang yang sudah memiliki aset tersebut.
Apa keuntungannya?
Tentu saja harganya akan semakin mahal! Karena Anda akan memiliki barang yang sudah sangat langka di dunia. Bahkan Bitcoin di tahun-tahun mendatang memiliki prediksi hingga ratusan dolar. Salah satu penyebabnya adalah karena ia makin langka dan susah didapatkan.
Jadi, ketika Anda memiliki aset yang jumlahnya terbatas ini, Anda bisa memanfaatkannya untuk jadi kaya raya dengan menyimpannya dan menjualnya saat harganya meroket.
Safe Haven Asset
Emas selalu jadi tempat yang aman dan pilihan pertama ketika orang-orang mau berinvestasi untuk berjaga-jaga di tengah krisis. Hal ini dikarenakan harga emas yang cenderung stabil dan naik ketika krisis terjadi, sehingga bisa dijadikan semacam “pengaman” ketika ekonomi sedang buruk. Namun, di zaman sekarang ada lagi Bitcoin yang bisa dijadikan pilihan sebagai aset masa kini yang bisa dijadikan investasi saat krisis melanda.
Contoh terbaru adalah ketika WHO menetapkan pandemi Covid-19. Saat itu Bitcoin memang harus anjlok dan buat para pemiliknya khawatir. Namun tidak butuh waktu lama kini Bitcoin cukup stabil berada di $9.000-an ketika pandemi masih berlangsung dan krisis ekonomi global semakin mengancam. Oleh karena itu aset kripto tertua ini mulai dipandang sebagai aset yang cukup aman ketika ada kesulitan keuangan.
Tidak Dikontrol Pemerintah
Bitcoin bekerja di jaringan blockchain yang bebas campur tangan pemerintah dan sulit untuk diretas. Pemerintah tidak mengatur bagaimana Bitcoin diciptakan atau di distribusi. Semua sudah diatur oleh Satoshi Nakamoto, seseorang/sekelompok yang menciptakan Bitcoin. Pemerintah pun akhirnya tidak memiliki kontrol langsung atas Bitcoin.
Hal ini pun dialami oleh emas, pemerintah tidak bisa menentukan harga emas sesuka hati karena harga aset ini dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Mengingat jumlah emas yang terbatas, makin sedikit maka harganya bisa terdorong naik. Kemudian pemerintah tidak bisa menambah pasokan Bitcoin dan emas ketika aset ini habis.
Aset Pribadi tanpa Bank
Bitcoin dan emas sama-sama bisa menjadi aset pribadi tanpa harus kita laporkan ke pihak lain atau membelinya melalui bank konvensional. Anda dapat membeli Bitcoin di bursa dan emas di toko emas atau tempat lainnya dan tidak perlu melaporkannya kepada pemerintah. Anda dapat mengontrol penuh kedua aset ini.
Baca Juga: S&P 500 Akan Melonjak Menuju ATH Baru: Akankah Bitcoin Mengikuti?
Investasi Bitcoin atau Emas ?
Hingga saat ini Bitcoin masih menjadi aset yang cukup spekulatif dibandingkan dengan emas. Sebetulnya hal ini wajar, karena emas sudah ada sejak lama dan berhasil melewati banyak krisis dan ujian selama ada digunakan sebagai alat pembayaran atau investasi. Sedangkan Bitcoin masih terbilang baru dan masih butuh waktu untuk dikenalkan dan diadopsi di berbagai aspek kehidupan.
Karena itu Bitcoin bisa sangat mengungguli emas karena ada teknologi canggih dibaliknya, yakni Blockchain. Kemudian, Bitcoin juga akan mengalami adopsi massal ke masyarakat dunia, sehingga akan makin banyak orang yang mengenal dan menggunakan Bitcoin. Jika hal ini terwujud maka kapitalisasi pasar aset ini akan semakin besar dan kesempatannya untuk menyaingi emas yang terbuka lebar.
Menurut analis Bloomberg Intelligence Morgan Barna mengatakan, daripada membandingkan Bitcoin dan emas sebagai aset yang berlawanan. Mereka berdua ini dapat dijadikan aset investasi yang saling melengkapi sebuah portofolio investasi.
“Emas memiliki sifat investasi yang lebih baik dalam beberapa kasus dibandingkan dengan bitcoin, tetapi bitcoin pun demikian terhadap emas,” ujar Morgan dilansir dari Bloomberg pada 2019 lalu.
Ia juga mengatakan jika Bitcoin di sisi lain memiliki potensi untuk memberikan nilai lebih besar bagi investor dibandingkan dengan emas.
Jadi, apa pilihan aset investasimu di masa depan ? Bitcoin, emas atau mau mencoba keduanya?