Bitcoin News
Terlambatkah Membeli Bitcoin? Analisis Ini Jawabannya

Banyak investor ritel awam yang merasa bahwa saat ini harga Bitcoin sudah terlalu tinggi. Hal ini disebabkan harga Bitcoin yang terus membentuk harga tertinggi baru dimana saat ini telah berhasil mencapai $36.800.
Akibatnya, banyak pihak yang ragu untuk membeli karena khawatir harganya akan turun setelah melakukan pembelian. Walau kemungkinan tersebut masih ada, analisis ini membuktikan bahwa tidak ada waktu yang terlambat untuk membeli Bitcoin.
Analisis Bitcoin Stock to Flow
Salah satu analisis yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan harga Bitcoin ke depannya adalah analisis Stock to Flow. Analisis ini memperlihatkan perbandingan antara beberapa aset untuk menjadi cerminan prediksi.
Prediksi ini dapat menjadi jawaban untuk terlambat atau tidaknya pembelian Bitcoin akibat memprediksi potensi keuntungan di depan. Salah satu pihak yang telah membuat analisis dengan metode ini adalah Plan B.
Baca juga: Survey Bitcoin di Indonesia 2020: Ketertarikan tentang Bitcoin Meningkat
Plan B menggunakan analisis Stock to Flow untuk melihat perkembangan harga Bitcoin dengan membandingkan pergerakannya di masa lalu. Analis dari Plan B membandingkan pergerakan tahun 2012 hingga 2016, pergerakan 2016 hingga 2020, dan pergerakan 2020 hingga saat ini.
Dari analisis tersebut, terjadi penyamarataan skala dimana semua harga dibentuk untuk mencerminkan pergerakan harga saat ini. Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa jika bercermin pada pergerakan masa lalu, Bitcoin dapat menyentuh harga $100.000 dalam 3 hingga 8 bulan ke depan.
Sehingga analisis tersebut dapat menjawab bahwa tidak ada kata terlambat untuk investasi terutama terhadap Bitcoin. Hal ini disebabkan adanya potensi keuntungan yang cukup besar di waktu yang akan datang.
Metode Dollar Cost Averaging
Namun, agar investasi dilakukan secara aman, terdapat beberapa metode untuk menjaga dana investor, mengingat masih adanya potensi penurunan harga atau koreksi. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Dollar Cost Averaging atau (DAC).
Metode ini sering digunakan oleh mayoritas perusahaan investasi dan pengelola dana. Hal ini disebabkan metode ini dapat memberikan keamanan dana terutama dalam investasi akibat bagian dari diversifikasi melalui waktu.
Baca juga: Tom Lee: Harga Bitcoin Bisa Lebih dari US$40 Ribu Pada Tahun Ini
Metode ini dilakukan dengan menginvestasikan sejumlah uang yang tetap dalam beberapa waktu yang berbeda. Hal ini dilakukan mayoritas investor besar untuk memitigasi risiko dari investasi akibat dari fluktuasi harga.
Sebagai contoh nyata, metode ini dapat digunakan dalam investasi Bitcoin dimana dapat terjadi averaging up atau averaging down. Averaging up dilakukan saat harga naik dimana investasi dilakukan bersama harga yang naik, sedangkan averaging down dilakukan saat harga turun.
Oleh karena itu dengan melakukan metode DAC ini, walaupun harga mengalami penurunan, rata-rata keuntungan di portfolio investasi menjadi tetap aman. Selain itu, keuntungan yang didapat saat harga naik adalah investor mendapat keuntungan saat harga naik dan tetap dapat melakukan investasi di harga yang lebih tinggi akibat tetap memiliki dana.
Tidak Ada Waktu Yang Tepat
Metode tersebut menjadi salah satu solusi untuk mempermudah investor memitigasi risiko dalam investasi. Namun, untuk menjawab pertanyaan apakah ada waktu yang tepat untuk melakukan investasi, mayoritas pasar percaya bahwa jawabannya tidak ada waktu yang tepat.
Baca juga: 6 Alasan Kenapa Kamu Harus Investasi Bitcoin di 2021
Hal ini disebabkan pasar keuangan yang akan selalu bergerak akibat fluktuasinya yang cukup tinggi, terutama saat ada sentimen besar. Sehingga walau banyak analisis yang dapat dilakukan, secara fakta tidak ada waktu yang tepat untuk memulai investasi kecuali sekarang.
Menurut mayoritas analis dan investor, pola pikir ini berlaku untuk investasi akibat jika terus menunda, tidak akan ada dorongan untuk memulai. Sehingga mengingat investasi juga dilakukan untuk jangka panjang, tidak ada waktu yang tepat akibat semakin lama berinvestasi akan semakin besar keuntungannya.
Bitcoin News
Badai Pasti Berlalu! Bitcoin Terkoreksi, Waktunya Serok?

Durasi pemulihan harga Bitcoin (BTC) rupanya hanya berlangsung singkat. Setelah sempat naik tipis, raja dari seluruh aset kripto itu kembali menunjukkan volatilitasnya.
Pada perdagangan terbaru, harga BTC tercatat berada di level $107,323.60 per BTC, mengalami penurunan -1.39% dalam 24 jam terakhir.
Kapitalisasi pasar Bitcoin kini berada di angka $2,137.29 miliar USD, dengan volume perdagangan harian yang relatif tinggi mencapai $51.23 miliar USD.
Koreksi ini menempatkan Bitcoin masih jauh dari rekor tertingginya di $124,457.12, meskipun tetap bertahan sebagai aset kripto paling dominan di pasar global.
Baca Juga: Harga Bitcoin Merangkak Naik, Sinyal Baru di Tengah Tekanan Pasar Global
Tren Pergerakan Harga BTC
Jika ditarik dalam rentang waktu yang lebih panjang, pergerakan harga Bitcoin menunjukkan tren fluktuatif:
- Hari ini: turun -1.39% atau -$1,515.21.
- 30 hari terakhir: anjlok -5.87% atau sekitar -$6,689.97.
- 60 hari terakhir: masih melemah tipis -1.49%.
- 90 hari terakhir: justru mencatat kenaikan +1.9%, menandakan ada fase rebound di periode sebelumnya.
Kendati harga sempat menguat di kuartal lalu, tekanan jual kembali membayangi BTC dalam beberapa minggu terakhir.
Faktor Penyebab Penurunan Harga Bitcoin
Ada sejumlah alasan yang mendorong koreksi harga Bitcoin saat ini:
- Tekanan Likuiditas Global
Kenaikan suku bunga acuan dari bank sentral di beberapa negara besar membuat investor lebih berhati-hati. Likuiditas yang ketat mendorong investor melepas aset berisiko, termasuk Bitcoin. - Tekanan Teknis Pasar
Dengan harga yang sempat menyentuh level psikologis di atas $109,000, banyak trader jangka pendek memilih melakukan aksi ambil untung (profit taking). Hal ini menimbulkan tekanan jual yang cukup signifikan dalam 24 jam terakhir. - Ketidakpastian Regulasi
Pasar kripto masih dibayangi berbagai isu regulasi. Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia terus memperketat aturan main industri kripto. Setiap kebijakan baru sering kali menimbulkan kepanikan sesaat di kalangan investor. - Sentimen Negatif dari Altcoin
Beberapa altcoin besar, termasuk Ethereum (ETH), juga mengalami penurunan. Efek domino ini ikut menarik Bitcoin ke bawah karena korelasi yang cukup erat di antara aset kripto papan atas.
BTC Masih Perkasa
Meski harga BTC terkoreksi, data pasar menunjukkan Bitcoin masih mendominasi:
- Sirkulasi pasokan: 19.91 juta BTC, atau 94.83% dari total maksimum 21 juta BTC.
- Kapitalisasi pasar yang diencerkan sepenuhnya: mencapai $2,253.35 miliar USD.
- Volume perdagangan 24 jam: tinggi, di kisaran $52 miliar USD, menunjukkan pasar masih aktif dan likuid.
Angka-angka ini mengindikasikan bahwa meski harga terkoreksi, minat investor terhadap Bitcoin tetap kuat.

Prospek Jangka Pendek
Jika harga tidak mampu bertahan di atas level support $107,000, Bitcoin berisiko melanjutkan penurunan ke kisaran $105,000–$103,000.
Namun, jika mampu rebound dan menembus kembali resistance di $109,000, peluang untuk kembali menguji level psikologis $110,000 masih terbuka lebar.
Baca Juga: Bitcoin Terperosok ke $108 Ribu, Market Cap Menyusut
Koreksi Bitcoin kali ini mempertegas sifat volatilitas yang melekat pada aset kripto. Meskipun BTC tengah berada dalam fase penurunan, fundamentalnya tetap kuat sebagai aset digital paling langka dengan pasokan terbatas.
Investor jangka panjang biasanya melihat koreksi seperti ini sebagai peluang akumulasi, sementara trader jangka pendek harus lebih waspada terhadap pergerakan harga yang cepat.
Bitcoin masih menjadi pusat perhatian global, dan setiap pergerakannya selalu membawa dampak besar bagi seluruh ekosistem kripto.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.
Bitcoin News
Bitcoin Dominance Turun ke 57%, Ethereum Kian Tancap Gigi

Bitcoin (BTC) masih menjadi ikon utama pasar kripto, tetapi dominasinya perlahan mulai terkikis. Pangsa pasar BTC yang sempat bertengger di atas 65% pada akhir Juni kini merosot ke kisaran 57–58% per akhir Agustus 2025, menurut data terbaru. Penurunan ini menandakan pergeseran arus modal yang semakin kuat ke altcoin seperti Ethereum (ETH) dan Hyperliquid (HLP).
Ethereum & Hyperliquid Jadi Penantang Serius
Ethereum semakin mengukuhkan statusnya sebagai aset alternatif utama. Pasar berjangka dan opsi ETH mencatat rekor volume perdagangan baru, menunjukkan minat investor institusional maupun ritel yang mulai lebih condong ke ETH dibanding BTC.
Sementara itu, Hyperliquid (HLP) mencatat lonjakan luar biasa. Volume spot harian platform ini menembus $3,4 miliar, menjadikannya salah satu pusat perdagangan BTC terbesar. Bahkan, volume bulanan Hyperliquid telah melampaui Robinhood selama tiga bulan berturut-turut, sebuah capaian yang mempertegas pergeseran besar dalam ekosistem likuiditas kripto.
Musim Altcoin Mulai Berkembang
Merosotnya dominasi Bitcoin memperkuat keyakinan bahwa altseason berikutnya tengah berkembang. ETH dan HLP telah membuktikan posisinya sebagai pilihan utama, namun muncul pula Remittix (RTX) sebagai kandidat baru yang siap menarik perhatian investor.
Berbeda dari altcoin yang sekadar mengandalkan hype, Remittix memiliki fondasi utilitas dunia nyata, akses bursa yang semakin luas, peluncuran produk nyata, serta kampanye komunitas berskala besar. Faktor-faktor ini membuat RTX dipandang bukan hanya sebagai aset spekulatif, tetapi juga pencipta nilai jangka panjang melalui adopsi global.
Data Terbaru Dominasi Bitcoin

- Bitcoin: 57,1% (turun dari 65,1% di Juni 2025)
- Ethereum: 14,3% (naik dari 11,8% bulan lalu)
- Altcoin lain: 28,6%
Jika dibandingkan dengan posisi terendah tahunan pada Desember 2024 (53,9%), dominasi BTC masih relatif tinggi, namun tren pelemahannya kini semakin jelas.
Apa Artinya Bagi Pasar?
Menurunnya dominasi Bitcoin biasanya menandakan meningkatnya spekulasi pada altcoin. Investor cenderung mengalihkan modal ke aset lain dengan potensi keuntungan lebih besar. Namun, tren ini juga membawa risiko volatilitas yang lebih tinggi.
Dengan kondisi saat ini, pasar tampaknya sedang menuju fase di mana Ethereum, Hyperliquid, dan bahkan proyek baru seperti Remittix bisa menjadi motor utama pertumbuhan, sementara Bitcoin berperan sebagai aset lindung nilai utama.
Baca juga: Saga (SAGA): Protokol Layer 1 untuk Masa Depan Blockchain
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.
Bitcoin News
Harga Bitcoin Merangkak Naik, Sinyal Baru di Tengah Tekanan Pasar Global

Harga Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah mencatatkan kenaikan tipis namun signifikan di tengah tekanan pasar yang cukup tinggi.
Berdasarkan data terbaru, Bitcoin diperdagangkan di level $108,976.17 per BTC, naik 0.32% dalam 24 jam terakhir.
Kenaikan ini menandai adanya sinyal pemulihan jangka pendek meskipun dalam periode 30 hari terakhir harga masih mencatat penurunan sebesar -5.55%.
Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai $2.17 triliun dan volume perdagangan 24 jam sebesar $44.40 miliar, Bitcoin masih menjadi aset kripto dengan dominasi tertinggi di pasar global.
Dari total pasokan maksimum 21 juta BTC, saat ini sudah beredar sekitar 19.91 juta BTC, atau sekitar 94.83% dari total suplai.
Fakta ini semakin menegaskan kelangkaan Bitcoin yang kian dekat dengan status aset digital paling terbatas di dunia.
Baca Juga: Bitcoin Terperosok ke $108 Ribu, Market Cap Menyusut
Sinyal Pemulihan Setelah Tekanan Mingguan
Meski kenaikan harga harian terbilang tipis, pergerakan positif ini penting karena datang setelah Bitcoin mengalami tren menurun selama sepekan terakhir, yakni -5.15%.
Perlu dicatat, dalam 30 hari terakhir, harga Bitcoin juga sempat terkoreksi cukup dalam hingga -6,402.35 dolar (-5.55%).
Namun, pergerakan positif harian menunjukkan bahwa tekanan jual mulai melemah. Investor tampak mulai melakukan aksi beli kembali di kisaran support $108,000 hingga $109,000.
Level ini menjadi penting karena jika mampu dipertahankan, peluang untuk menguji kembali resistance psikologis di level $110,000 terbuka lebar.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga
Ada beberapa faktor utama yang menjadi pemicu kenaikan Bitcoin meski dalam kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian:
- Aksi Beli Investor Institusional
Volume perdagangan yang tetap tinggi, lebih dari $44 miliar dalam 24 jam terakhir, mengindikasikan adanya aktivitas besar dari investor institusional. Lembaga keuangan besar yang memanfaatkan momen koreksi harga untuk akumulasi kembali memberi dorongan pada stabilitas pasar. - Optimisme Terhadap ETF Bitcoin Spot
Kehadiran ETF Bitcoin spot di berbagai negara masih menjadi katalis penting. Meski volatilitas tetap tinggi, ketersediaan instrumen investasi yang lebih mudah diakses oleh investor ritel maupun institusional memperkuat prospek jangka panjang Bitcoin. - Sentimen Global terhadap Inflasi dan Suku Bunga
Pasar tradisional saat ini sedang menanti kepastian kebijakan moneter global. Ekspektasi bahwa bank sentral besar, termasuk The Federal Reserve, akan menahan kenaikan suku bunga memberi ruang bagi aset berisiko seperti Bitcoin untuk kembali naik. - Kelangkaan Pasokan dan Momentum Halving
Dengan suplai yang sudah beredar mencapai 94.83%, ruang ketersediaan Bitcoin semakin sempit. Hal ini diperkuat dengan siklus halving yang akan datang, yang secara historis selalu menjadi katalis kenaikan harga besar dalam jangka menengah hingga panjang.

Risiko yang Masih Menghantui
Meski ada tanda-tanda positif, Bitcoin belum sepenuhnya keluar dari tekanan. Beberapa faktor yang masih berpotensi menghambat laju kenaikan antara lain:
- Koreksi lanjutan setelah kenaikan singkat, karena pasar kripto dikenal dengan volatilitas tinggi.
- Ketidakpastian regulasi global, terutama dari Amerika Serikat yang terus memperketat pengawasan industri aset digital.
- Tekanan ekonomi makro, seperti potensi resesi atau krisis geopolitik, yang bisa memicu investor beralih kembali ke aset aman seperti emas dan obligasi.
Prospek Jangka Pendek Bitcoin
Jika Bitcoin mampu mempertahankan level support di kisaran $108,000, peluang untuk melanjutkan kenaikan ke area $110,000–$112,000 terbuka lebar.
Sebaliknya, jika gagal menahan tekanan jual, harga bisa kembali tertekan menuju area $106,000.
Namun secara jangka panjang, faktor fundamental seperti kelangkaan pasokan, dukungan institusional, serta penerimaan global terhadap aset digital masih menjadi katalis utama yang mendukung potensi kenaikan lebih besar.
Baca Juga: Harga Bitcoin Drop ke $110 Ribu, Pasar Kripto Masuki Fase Konsolidasi
Kenaikan tipis Bitcoin hari ini menjadi sinyal penting bahwa aset kripto terbesar ini masih memiliki daya tarik yang kuat di tengah tekanan pasar.
Dukungan institusional, optimisme terhadap ETF, serta momentum kelangkaan pasokan menjadi faktor kunci yang membuat Bitcoin tetap kokoh di atas level $100,000.
Dengan kapitalisasi pasar lebih dari $2.17 triliun, Bitcoin bukan hanya sekadar aset digital, melainkan instrumen finansial global yang terus membentuk arah ekonomi digital masa depan.
Lonjakan harga kali ini bisa jadi hanya awal dari pergerakan lebih besar yang akan datang.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.
-
Business6 months ago
Dapatkan Kartu Global Debit Tokocrypto Sekarang!
-
Event1 week ago
Event Tokocrypto Minggu Ini
-
Altcoin News6 months ago
Cara Penarikan Worldcoin (WLD) di World App ke Rekening Bank
-
Academy1 year ago
18 Istilah Dalam Crypto yang Pemula Minimal Harus Paham
-
Highlight 12 years ago
Cara Membaca Candlestick bagi Pemula
-
Altcoin News2 years ago
Simak Serba-Serbi Pi Network, Solusi Mining Lewat Smartphone
-
Altcoin News5 years ago
21Shares Tambahkan ETP Polkadot Pertama di Dunia!
-
Altcoin News4 years ago
Maksimalkan Cuan dengan Beli Koin Duluan