Academy
Enkripsi Simetris vs Enkripsi Asimetris dalam Kriptografi
Dalam dunia kriptografi saat ini, kita mengenal dua bidang penting, yaito enkripsi simetris dan enkripsi asimetris. Meskipun enkripsi simetris sering disebut sebagai sinonim dari kriptografi simetris, kriptografi asimetris memiliki dua kegunaan utama, yaitu enkripsi asimetris dan tanda tangan digital.
Oleh karena itu, kita dapat menggambarkan pembagian kelompok ini sebagai berikut:
Kriptografi Kunci Simetris
- Enkripsi Simetris
Kriptografi Kunci Asimetris
- Enkripsi Asimetris
- Tanda Tangan Digital (dapat melibatkan enkripsi atau tidak)
Dalam artikel ini, kita akan menfokuskan perhatian pada algoritma enkripsi simetris dan asimetris.
Daftar Isi
Perbandingan antara Enkripsi Simetris dan Enkripsi Asimetris
Algoritma enkripsi sering dibagi menjadi dua kategori utama: enkripsi simetris dan enkripsi asimetris. Perbedaan mendasar antara kedua metode enkripsi ini terletak pada fakta bahwa algoritma enkripsi simetris menggunakan satu kunci, sedangkan enkripsi asimetris menggunakan sepasang kunci yang berhubungan.
Meskipun perbedaan ini terlihat sederhana, sebenarnya memiliki implikasi fungsional yang signifikan dalam penggunaan teknik enkripsi.
Memahami Kunci Enkripsi
Dalam dunia kriptografi, algoritma enkripsi menghasilkan kunci, yaitu serangkaian bit yang digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi informasi. Perbedaan antara enkripsi simetris dan enkripsi asimetris terlihat dari cara kunci ini digunakan.
Pada algoritma enkripsi simetris, satu kunci digunakan untuk melakukan kedua fungsi enkripsi dan dekripsi. Sebaliknya, algoritma enkripsi asimetris menggunakan sepasang kunci: kunci publik untuk mengenkripsi data dan kunci pribadi untuk mendekripsinya. Dalam sistem asimetris, kunci publik dapat dibagikan dengan aman kepada pihak lain, sementara kunci pribadi harus dijaga kerahasiaannya.
Misalnya, jika Alice mengirimkan pesan terenkripsi kepada Bob menggunakan enkripsi simetris, Alice harus membagikan kunci yang sama kepada Bob agar Bob dapat membuka pesan tersebut. Hal ini berarti jika seseorang jahat berhasil mencuri kunci tersebut, mereka dapat membuka informasi yang terenkripsi.
Namun, jika Alice menggunakan metode asimetris, ia dapat mengenkripsi pesan dengan kunci publik milik Bob, yang nantinya hanya bisa di-dekripsi oleh Bob dengan kunci pribadinya. Oleh karena itu, enkripsi asimetris menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi, karena jika seseorang berhasil mendapatkan pesan dan menemukan kunci pribadi Bob, mereka tetap tidak dapat membuka pesan tersebut.
Ukuran Kunci
Perbedaan fungsional antara enkripsi simetris dan asimetris juga berhubungan dengan panjang kunci yang digunakan, diukur dalam bit, dan memiliki kaitan langsung dengan tingkat keamanan yang diberikan oleh masing-masing algoritma kriptografi.
Dalam pendekatan simetris, kunci dipilih secara acak dan panjangnya umumnya ditetapkan pada 128 atau 256 bit, bergantung pada tingkat keamanan yang dibutuhkan. Namun, dalam enkripsi asimetris, ada keterkaitan matematis antara kunci publik dan pribadi yang harus dijaga, yang menghasilkan pola matematis di antara keduanya.
Akibat fakta ini, pola tersebut dapat dieksploitasi oleh penyerang untuk meretas enkripsi, sehingga diperlukan kunci asimetris yang lebih panjang untuk menyediakan tingkat keamanan yang setara. Perbedaan dalam panjang kunci ini sangat jelas, misalnya, kunci simetris 128 bit dan kunci asimetris 2048 bit memiliki tingkat keamanan yang hampir setara.
Kelebihan dan Kekurangan
Kedua jenis enkripsi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Algoritma enkripsi simetris jauh lebih cepat dan memerlukan daya komputasi yang lebih rendah, namun memiliki kelemahan dalam distribusi kunci.
Dikarenakan kunci yang sama digunakan untuk enkripsi dan dekripsi, kunci tersebut hanya bisa diberikan kepada pihak yang berwenang untuk mengakses data tersebut, sehingga menimbulkan risiko keamanan (sebagaimana diilustrasikan sebelumnya).
Di sisi lain, enkripsi asimetris mengatasi masalah distribusi kunci dengan menggunakan kunci publik untuk enkripsi dan kunci pribadi untuk dekripsi. Namun, pertukaran ini mengakibatkan sistem enkripsi asimetris menjadi lebih lambat dibandingkan dengan enkripsi simetris dan memerlukan daya komputasi yang lebih besar karena panjang kunci yang lebih besar.
Penggunaan
Enkripsi Simetris
Dikarenakan kecepatannya, enkripsi simetris banyak digunakan untuk melindungi informasi dalam sistem komputer modern. Sebagai contoh, Advanced Encryption Standard (AES) digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk mengamankan informasi rahasia. AES menggantikan Data Encryption Standard (DES) yang digunakan sebelumnya dan dikembangkan pada tahun 1970-an sebagai standar enkripsi simetris.
Enkripsi Asimetris
Enkripsi asimetris cocok untuk sistem di mana banyak pengguna dapat mengenkripsi dan mendekripsi pesan atau data, terutama ketika kecepatan dan daya komputasi bukanlah faktor utama. Salah satu contoh penerapannya adalah dalam enkripsi email, di mana kunci publik digunakan untuk mengamankan pesan dan kunci pribadi digunakan untuk membukanya.
Sistem Hybrid
Dalam banyak situasi, enkripsi simetris dan asimetris digunakan bersamaan. Contoh umum dari pendekatan ini adalah protokol kriptografi Security Sockets Layer (SSL) dan Transport Layer Security (TLS), yang dirancang untuk menyediakan komunikasi aman di internet. Saat ini, protokol SSL dianggap tidak aman dan tidak dianjurkan untuk digunakan, sementara protokol TLS dianggap sangat aman dan digunakan secara luas oleh berbagai peramban web terkemuka.
Apakah Mata Uang Digital Menggunakan Enkripsi?
Teknik enkripsi menjadi komponen penting dalam banyak dompet mata uang digital, menghadirkan lapisan tambahan keamanan bagi pengguna akhir. Algoritma enkripsi menjadi kunci, terutama saat pengguna menetapkan kata sandi untuk akses dompet mata uang digital mereka. Dalam hal ini, berkas yang memungkinkan akses ke perangkat lunak dienkripsi.
Namun, karena Bitcoin dan mata uang digital lainnya bergantung pada pasangan kunci publik-pribadi, seringkali terdapat kesalahpahaman bahwa sistem blockchain menggunakan enkripsi asimetris. Namun, seperti telah disebutkan sebelumnya, enkripsi asimetris dan tanda tangan digital merupakan dua aspek utama dalam kriptografi asimetris (kriptografi kunci publik).
Oleh karena itu, tidak semua sistem tanda tangan digital melibatkan enkripsi, meskipun kunci publik dan pribadi digunakan. Bahkan, suatu pesan dapat ditandatangani secara digital tanpa harus dienkripsi. Salah satu contoh adalah algoritma RSA, yang dapat digunakan untuk menandatangani pesan terenkripsi. Namun, algoritma tanda tangan digital yang digunakan oleh Bitcoin (dikenal sebagai ECDSA) tidak melibatkan proses enkripsi.
Kesimpulan
Baik enkripsi simetris maupun asimetris memiliki peran penting dalam menjaga keamanan informasi dan komunikasi yang bersifat rahasia di era digital saat ini. Meskipun keduanya sangat bermanfaat, mereka memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, serta digunakan dalam konteks yang berbeda-beda. Seiring dengan evolusi ilmu kriptografi guna menghadapi ancaman terbaru dan lebih kompleks, baik sistem kriptografi simetris maupun asimetris akan terus relevan dalam memastikan keamanan dunia komputasi.
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”
Sumber: Binance Academy Indonesia
-
Bitcoin News2 days ago
Tren Bitcoin 25-28 November 2024: Bitcoin Koreksi By Hoteliercrypto
-
Market4 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 20 November 2024
-
Market7 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 18 November 2024
-
Event4 days ago
Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial