Connect with us

Bitcoin News

Bitcoin Merosot Tajam: Analisis Penyebab di Balik Penurunan ke $115 Ribu

Published

on

Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami tekanan signifikan setelah sempat mencatatkan reli positif dalam dua bulan terakhir.

Berdasarkan data terbaru via Tokocrypto, Bitcoin diperdagangkan pada kisaran $115.226,24 per BTC, turun -2,43% dalam 24 jam terakhir.

Kapitalisasi pasarnya kini berada di level $2,293,92 miliar, dengan volume perdagangan harian mencapai $55,49 miliar.

Penurunan ini cukup mengejutkan karena terjadi setelah Bitcoin sempat stabil di atas level psikologis $118 ribu dan bahkan mencatatkan rekor tertinggi baru di $124.457,12 beberapa pekan lalu.

Apa yang sebenarnya terjadi di balik penurunan harga aset digital terbesar di dunia ini?

Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Minggu, 17 Agustus 2025. Sumber: Tokocrypto.
Pergerakan harga Bitcoin (BTC/USDT) pada Senin, 18 Agustus 2025. Sumber: Tokocrypto.

Baca Juga: Naik Tipis, Harga Bitcoin Bertahan di Atas $118.000

Tekanan Jangka Pendek: Profit Taking Investor

Salah satu faktor utama penurunan harga BTC adalah fenomena profit taking. Setelah Bitcoin mencapai harga puncak sepanjang masa di atas $124 ribu, banyak investor memilih merealisasikan keuntungan.

Hal ini menekan harga secara signifikan dalam perdagangan jangka pendek, terutama karena sebagian besar trader ritel bereaksi cepat terhadap volatilitas harga.

Data perdagangan menunjukkan bahwa dalam 24 jam terakhir, BTC sempat menyentuh level terendah $115.067,24 sebelum kembali bertahan di atas $115 ribu. Gerakan ini memperlihatkan adanya tekanan jual yang cukup besar di pasar.

Koreksi Pasar Setelah Reli Panjang

Dalam 60 hingga 90 hari terakhir, Bitcoin sebenarnya masih mencatatkan kinerja positif. Harga BTC mengalami kenaikan +9,63% dalam 60 hari dan +8,48% dalam 90 hari.

Namun, dalam satu minggu terakhir, BTC justru terkoreksi -5,48%, menandakan adanya fase konsolidasi.

Koreksi seperti ini lazim terjadi setelah reli panjang. Pasar kripto, yang dikenal sangat volatil, cenderung memasuki fase “pendinginan” setelah mencatatkan lonjakan signifikan.

Dengan kapitalisasi pasar yang begitu besar, pergerakan harga dalam beberapa ribu dolar saja bisa berdampak pada sentimen global.

Faktor Eksternal: Suku Bunga dan Regulasi

Selain faktor internal pasar, penurunan harga BTC juga dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi global. Ketidakpastian terkait suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) masih menjadi salah satu momok bagi aset berisiko, termasuk kripto.

Investor global masih berhati-hati karena adanya spekulasi bahwa The Fed bisa menunda pemangkasan suku bunga di tengah inflasi yang belum sepenuhnya terkendali.

Situasi ini membuat dana institusional cenderung parkir pada aset yang lebih aman seperti obligasi atau emas, bukan Bitcoin.

Selain itu, kabar mengenai regulasi ketat di beberapa negara juga turut menambah tekanan. Misalnya, beberapa otoritas keuangan kembali menyoroti aktivitas perdagangan derivatif kripto yang dianggap berisiko tinggi.

Sentimen regulasi ini cenderung membuat investor besar cenderung wait and see.

Psikologis Pasar: Level Support $115 Ribu

Secara teknikal, level $115 ribu kini menjadi titik support penting bagi Bitcoin.

Jika harga menembus ke bawah level ini, maka ada kemungkinan BTC akan melanjutkan penurunan hingga mendekati $112 ribu atau bahkan lebih rendah.

Namun, jika BTC berhasil bertahan dan rebound dari area $115 ribu, investor bisa kembali melihat momentum bullish baru.

Saat ini, sekitar 94,8% pasokan total Bitcoin telah beredar, dengan suplai sirkulasi mencapai 19,91 juta BTC dari maksimal 21 juta BTC.

Keterbatasan suplai inilah yang masih menjadi daya tarik jangka panjang bagi investor.

Apakah Saatnya Beli atau Tunggu?

Bagi investor jangka panjang, koreksi harga seperti ini bisa dianggap sebagai peluang akumulasi.

Selama fundamental Bitcoin tidak berubah dengan jumlah pasokan terbatas dan adopsi institusional yang terus meningkat, potensi pertumbuhan di masa depan masih besar.

Namun, untuk trader jangka pendek, volatilitas tetap menjadi tantangan. Dengan perubahan harga -2,54% dalam sehari dan -5,48% dalam sepekan, strategi yang lebih hati-hati sangat diperlukan, terutama dengan manajemen risiko yang ketat.

Baca Juga: Harga Bitcoin Tertahan $117 Ribu: Tanda Kekuatan atau Awal Koreksi?

Penurunan harga Bitcoin ke kisaran $115 ribu bukanlah tanda melemahnya fundamental aset digital ini, melainkan bagian dari dinamika pasar yang wajar setelah reli besar.

Tekanan profit taking, ketidakpastian makroekonomi global, serta faktor regulasi menjadi pemicu utama koreksi kali ini.

Meski demikian, dengan pasokan terbatas dan posisi dominan sebagai aset kripto nomor satu di dunia, Bitcoin masih dipandang sebagai instrumen investasi yang menjanjikan di jangka panjang.

Investor disarankan tetap bijak membaca momentum, karena di balik setiap koreksi besar, selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Popular