Academy
Perbedaan AI Trading di Pasar Crypto vs Saham

Dengan karakteristik yang berbeda antara pasar kripto dan saham—mulai dari struktur pasar, sumber data, hingga dinamika volatilitas. Pendekatan AI trading juga memiliki pendekatan yang berbeda bagi pasar kripto dan saham.
Artikel ini membahas perbedaan AI trading di pasar crypto dan saham beserta strategi yang umum digunakan.
Baca lebih lengkap mengenai AI trading: Apa Itu AI Trading, Pengertian, dan Cara Kerjanya?
Daftar Isi
Struktur Pasar
Perbedaan struktur pasar kripto dengan pasar saham membawa pendekatan berbeda bagi pengguna AI trading, salah satunya adalah peluang arbitrage atau arbitrase.
Arbitrase sendiri merupakan strategi trading yang memanfaatkan perbedaan harga antar pasar.
Misalnya ketika AI melihat ada peluang dari perbedaan harga dari exchange A dan exchange B, dimana harga Bitcoin di exchange A lebih murah dari exchange B. Maka ini kesempatan untuk membeli di exchange A dan menjualnya di exchange B.
Peluang arbitrase ini biasanya hadir lebih besar di pasar kripto karena terdesentralisasi, dengan ratusan exchange yang beroperasi secara independen. Berbeda dengan pasar saham yang menawarkan harga yang relatif seragam, meskipun begitu bukan berarti arbitrase saham mustahil dilakukan.
Sumber Data
Salah satu keunggulan AI di pasar kripto adalah kemampuan untuk memanfaatkan data on-chain, yang merupakan informasi transparan dan real-time dari blockchain.
Data ini dapat mencakup volume transaksi DEX, aktivitas dompet besar (whale movements), staking patterns, dan aliran perpindahan aset, yang dapat memberikan insight lebih untuk memprediksi pergerakan harga.
Sedangkan, AI di pasar saham cenderung bergantung pada harga historis, indikator teknis, laporan keuangan perusahaan, dan berita ekonomi.
Baca juga: Tips Deteksi Pergerakan Whale Lewat Volume dan Aktivitas Dompet
Analisis Sentimen dan Media Sosial
Berita pasar kripto sangat dipengaruhi oleh sentimen media sosial dan berita terbaru, AI dapat digunakan sebagai alat analisis data dari platform seperti Twitter, Reddit, atau Telegram untuk mengidentifikasi sentimen yang tengah terjadi. Hal ini akan sangat membantu trader dalam menentukan analisa arah pergerakan pasar ke depannya.
Sedangkan di pasar saham, analisa sentimen media sosial tidak memiliki peran yang penting dibandingkan dengan analisis fundamental, seperti laporan keuangan dan indikator ekonomi.
Penetrasi Trading Algoritmik
Menurut data dari riset “Algorithmic Trading Market Size, Share & Trends Analysis” pasar Amerika Serikat secara mayoritas volume sudah dikuasai oleh AI, algoritma dan sistem otomatis—terutama di segmen institusional dan short-term trading.
Mayoritas volume ini berasal dari institusi seperti bank, hedge fund, dan advisor yang secara aktif menggunakan algoritma kompleks berbasis AI dan machine learning untuk analisis pola dan prediksi keputusan.
Di pasar kripto, trading algoritmik, termasuk AI, masih relatif baru dengan fokus pada strategi seperti arbitrage, trend following, dan hybrid trading terutama di kalangan trader ritel.
Baca juga: Kapan Volume Trading Bisa Jadi Sinyal Beli Agar Trading Lebih Akurat? atau gabung Telegram Official Tokocrypto untuk diskusi analisa sinyal harian bersama trader lain.
Korelasi Aset
Di pasar saham, korelasi antara aset lebih stabil dan didasarkan pada faktor seperti sektor industri, indeks (misalnya S&P 500), dan kinerja ekonomi. AI dapat memodelkan berdasarkan korelasi data tersebut dengan lebih mudah karena data historis yang panjang dan terstruktur.
Sedangkan di pasar kripto, korelasi pergerakan harga sering dipengaruhi oleh Bitcoin, yang cenderung memimpin pergerakan pasar kripto secara keseluruhan. Namun, beberapa token kripto tertentu terkadang memiliki karakteristik unik dan tidak berkaitan langsung dengan pergerakan Bitcoin, sehingga AI akan cenderung sulit untuk memprediksi pergerakan harga ditambah lagi dengan pola historis yang masih pendek.
Strategi AI Trading yang Digunakan
Meskipun AI di pasar kripto dan saham sama-sama menggunakan strategi berbasis data, tetapi strategi yang cocok digunakan tentu akan berbeda, berikut contohnya:
Crypto:
- High-Frequency Trading (HFT): Eksekusi ratusan transaksi mikro dalam hitungan detik.
- Sentiment Analysis: Membaca tren media sosial untuk sinyal awal pergerakan harga.
- Arbitrage Cross-Exchange: Membeli di exchange dengan harga lebih rendah, menjual di exchange lain dengan harga lebih tinggi.
Saham:
- Value Investing Signals: Mengidentifikasi saham undervalued atau overvalued berdasarkan fundamental.
- High-Frequency Trading (HFT): Eksekusi ratusan transaksi mikro dalam hitungan detik.
- Pair Trading: Membandingkan dua saham yang berkorelasi untuk memanfaatkan penyimpangan harga.
- Algorithmic Market-Making: Menyediakan likuiditas dengan spread kecil di pasar yang lebih stabil.
Baca juga: Intip 4 Strategi AI Trading Crypto yang Bisa Dicoba!
Tantangan AI Trading di Masing-Masing Pasar
Crypto:
- Data sering terdistorsi oleh praktik seperti wash trading.
- Manipulasi harga lebih mudah dilakukan di token dengan kapitalisasi kecil.
- Risiko keamanan seperti hacking API atau smart contract.
- Volume palsu akibat spoofing bisa memicu pembelian di momentum yang salah.
Saham:
- Data historis yang panjang dapat menyebabkan overfitting model AI.
- Volatilitas yang rendah membuat profit kecil lebih sulit dioptimalkan.
- Waktu pasar yang terbatas membatasi peluang intraday.
Siap untuk trading dengan bantuan AI? Yuk deposit di Tokocrypto mulai dari Rp20.000 dan pelajari cara mudah gunakan AI trading di sini: Cara Mudah Implementasi AI Trading dengan ChatGPT dan Incite AI untuk Pemula.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda.
Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.
-
Event3 days ago
Event Tokocrypto Minggu Ini
-
Bitcoin News6 days ago
Tren Bitcoin 7-11 July 2025: Lets Go All Time High by Hoteliercrypto
-
Altcoin News3 days ago
Invesco dan Galaxy Ajukan ETF Solana, Harga SOL Bakal Meledak?
-
Altcoin News2 days ago
3 Altcoin yang Patut Dicermati di Minggu Kedua Juli 2025