Bitcoin memasuki bulan cerah di Februari, harga sudah melewati Rp 139 juta dan Rp 140 juta sudah didepan mata. Kenaikan tersebut tidak bisa dihentikan karena fundamental yang kuat dan momen halving yang akan terjadi di bulan Mei.
Pada saat pers, harga Bitcoin naik 2.3 persen, menjadi Rp 137 juta menurut pialang cryptocurrency lokal, Indodax. Namun, pialang luar sudah mematok di Rp 138 juta-Rp 139 juta.
Sementara momentum Bullish telah berhenti untuk sementara waktu, para analis mengatakan bahwa penutupan mingguan Bitcoin yang akan datang kemungkinan akan menjadi katalis untuk langkah yang lebih besar lagi dalam beberapa minggu mendatang.
Dalam edisi terbaru dari buletin Decentrader, penulis dan pedagang cryptocurrency Filb Filb telah menarik perhatian ke level $ 9.550 (Rp 130 juta) untuk Bitcoin dengan memposting grafik di bawah ini, yang menunjukkan bahwa titik harga ini selalu menjadi titik belok untuk pasar.
Ia men-tweet:
Bidcoin finish week strong.
Would have been happy with anything north of 9550, so a thick 10k is.. noice. pic.twitter.com/MKU3AncrSz
— filbfilb (@filbfilb) February 10, 2020
Filb Filb bukan satu-satunya yang mengharapkan lebih banyak dari sini.
https://twitter.com/CanteringClark/status/1226677702742171648
Josh Rager, co-founder dari Blockroots.com, memprediksi harga All Time High ( harga tertinggi) akan dikisaran $75.000-$85.000 (1 miliar-1.1 miliar). Dia tidak percaya BTC akan menjadi <$300.000, tidak dalam beberapa tahun mendatang.