Beberapa waktu yang lalu, Bitcoin (BTC) jatuh sebesar 3% hanya dalam waktu beberapa menit saja, turun dari Rp 120 juta ke Rp 116 juta dalam periode waktu yang singkat. Di beberapa bursa, ini menandai level Low baru untuk aksi harga terbaru, secara tradisional merupakan sebuah tanda Bearish.
Meskipun penurunan 3% ini, analis mengatakan bahwa langkah ini mungkin sebenarnya lebih Bullish daripada Bearish, karena BTC berhasil bangkit kembali ke Rp 119 juta hanya beberapa menit setelah terjun seperti yang ditunjukkan pada grafik di bawah.
Pedagang Cryptocurrency, Credible Crypto, yang menyebut penurunan Bitcoin menjadi $ 6.000 (Rp 81 juta) kemudian naik kembali ke level $ 8.000 (Rp 109 juta) pada pertengahan Desember, mengatakan dalam cuitannya bahwa aksi harga baru-baru ini adalah tanda yang jelas “Bulls sedang mengisi bahan bakar.” Pengisian bahan bakar maksudnya ialah mempersiapkan dorongan lain yang lebih tinggi.
Dia juga menambahkan bahwa kunci utama ada di harga $8.900-$9.000 (Rp 121 juta- 122 juta), jika BTC bisa mencapai harga tersebut $9.500 (129 juta-an) bukan-lah mimpi. Jika tidak, kemungkinan BTC ke harga $8.000 (Rp 109 juta) mungkin terjadi.
Baca juga: Mau Sukses Mengerjakan Bisnis Online? Hindari Kesalahan Ini
Baca Juga: 27 Aplikasi Penghasil Pulsa dan Penghasil Uang Gratis Di 2020
Ini telah digaungkan oleh trader Cryptomer, yang mencatat bahwa BTC bersiap untuk rally sebesar 7% untuk kembali ke level $ 9.200 (Rp 125 juta). Dia melihat fakta bahwa salah satu indikator Bitcoin telah memegang level Support kunci, menunjukkan pantulan kuat kembali ke level tertinggi sebelumnya yang kemungkinan sedang berlangsung.