Academy

Apa Itu Moving Averages?

Published

on

Pengertian Mengenai Moving Averages (Rata-Rata Bergerak)

Analisis Teknikal bukanlah hal baru dalam dunia perdagangan dan investasi. Mulai dari portofolio konvensional hingga mata uang digital seperti Bitcoin dan Ethereum, penggunaan indikator Analisis Teknikal (TA) memiliki tujuan yang sederhana: memanfaatkan data yang ada untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi demi mencapai hasil yang diinginkan. Dalam menghadapi perkembangan pasar yang semakin kompleks, dekade terakhir telah melahirkan berbagai jenis indikator TA, tetapi hanya sedikit yang memperoleh popularitas dan kegunaan yang konsisten seperti Moving Average (MA).

Meskipun terdapat banyak variasi dari moving averages, tujuan utama mereka adalah memberikan kejelasan pada grafik perdagangan. Ini dicapai dengan menghaluskan grafik untuk menciptakan indikator tren yang mudah dibaca. Karena MA ini bergantung pada data masa lalu, mereka sering dianggap sebagai indikator yang mengikuti tren dengan keterlambatan. Namun demikian, mereka tetap memiliki kekuatan untuk mengatasi kebisingan pasar dan membantu mengidentifikasi arah pergerakan pasar.

Perbedaan Jenis Moving Averages

Ada beberapa jenis MA yang dapat digunakan oleh pedagang, baik itu pedagang harian, pedagang slingshot (swing trading), maupun pedagang jangka panjang. Meskipun memiliki variasi, MA umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori utama: Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA). Bergantung pada kondisi pasar dan tujuan perdagangan, pedagang dapat memilih indikator yang paling sesuai dengan tujuan mereka.

Simple Moving Average (SMA)

SMA mengambil data dari periode waktu tertentu dan menghitung harga rata-rata dari aset tersebut. Perbedaan utama antara SMA dan harga rata-rata historis adalah bahwa dengan SMA, data lama akan segera digantikan oleh data yang lebih baru. Dengan kata lain, jika SMA menghitung data dalam jangka waktu 10 hari, semua data akan secara berkala diperbarui hanya untuk mencakup 10 hari terakhir.

Penting untuk diingat bahwa semua data dalam SMA dihitung dengan rata-rata, tanpa memperhatikan kapan data tersebut dimasukkan. Pedagang yang percaya bahwa data terbaru lebih relevan sering menganggap bahwa perhitungan rata-rata SMA dapat merugikan analisis teknikal. Inilah mengapa Exponential Moving Average (EMA) diciptakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Exponential Moving Average (EMA)

EMA mirip dengan SMA, namun mereka memberikan analisis teknikal yang lebih sensitif terhadap fluktuasi harga masa lalu. Perbedaannya terletak pada rumus yang digunakan, yang memberikan bobot dan nilai yang lebih besar pada harga yang lebih baru. Meskipun keduanya memiliki nilai dan digunakan secara luas, EMA lebih responsif terhadap fluktuasi harga yang tiba-tiba.

Karena EMA merespons perubahan lebih cepat daripada SMA, mereka lebih dipercayai oleh pedagang yang melakukan perdagangan jangka pendek. Penting bagi pedagang dan investor untuk memilih jenis MA yang sesuai dengan strategi dan tujuan mereka, serta mengatur parameter sesuai kebutuhan.

Cara Menggunakan Moving Averages

Karena MA mengandalkan data harga masa lalu, mereka memiliki periode keterlambatan. Semakin lama periode data yang digunakan, semakin besar keterlambatan yang terjadi. Sebagai contoh, MA yang menganalisis harga selama 100 hari terakhir akan merespons informasi baru lebih lambat daripada MA yang menggunakan data 10 hari terakhir. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa data yang baru dimasukkan akan memiliki dampak yang lebih kecil pada nilai keseluruhan.

Kedua jenis MA ini dapat memberikan keuntungan, tergantung pada pengaturan transaksi. Periode data yang lebih lama lebih cocok untuk investor jangka panjang karena mereka kurang responsif terhadap fluktuasi harga yang singkat. Di sisi lain, pedagang jangka pendek sering memilih periode data yang lebih pendek untuk dapat merespons perubahan pasar dengan cepat.

Di pasar tradisional, MA 50, 100, dan 200 adalah yang paling umum digunakan. Pedagang saham sering memantau MA 50 dan 200 hari, dan setiap pergerakan yang melintasi garis ini dianggap sebagai sinyal perdagangan penting, terutama jika diikuti oleh penyebrangan MA. Hal yang sama berlaku untuk perdagangan mata uang digital, karena pasar ini sangat fluktuatif dan selalu aktif 24/7. Oleh karena itu, pengaturan MA dan strategi perdagangan dapat berubah sesuai dengan profil pedagang.

Advertisement

Sinyal Penyebrangan

Secara umum, MA yang naik menunjukkan tren naik, sementara MA yang turun menunjukkan tren turun. Namun, MA tidak selalu menjadi indikator yang kuat dan handal. Oleh karena itu, mereka sering digunakan dalam kombinasi untuk mengidentifikasi sinyal bullish atau bearish.

Sinyal penyebrangan terjadi ketika dua jenis MA berpotongan di grafik. Penyebrangan naik (dikenal sebagai Golden Cross) terjadi ketika MA jangka pendek melintasi MA jangka panjang dari bawah ke atas, mengindikasikan awal tren naik. Sebaliknya, penyebrangan turun (atau Death Cross) terjadi ketika MA jangka pendek melintasi MA jangka panjang dari atas ke bawah, mengindikasikan awal tren turun.

Faktor Pertimbangan Lainnya

Contoh-contoh di atas berdasarkan pada jangka waktu harian, tetapi penggunaan MA tidak terbatas pada itu. Bagi mereka yang terlibat dalam perdagangan harian, fokus lebih pada kinerja aset dalam jangka waktu yang lebih singkat, seperti dua atau tiga jam, bukan dua atau tiga bulan. Berbagai periode waktu dapat digunakan dalam perhitungan MA sesuai dengan strategi perdagangan, asalkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Salah satu kelemahan utama dari MA adalah keterlambatan dalam memberikan sinyal. Karena MA mempertimbangkan pergerakan masa lalu, mereka seringkali memberikan sinyal terlambat. Sebagai contoh, penyebrangan naik dapat memberikan sinyal untuk membeli, tetapi hanya setelah harga mengalami kenaikan yang signifikan. Ini berarti bahwa meskipun tren naik berlanjut, potensi keuntungan dapat hilang selama periode antara kenaikan harga dan sinyal penyebrangan. Bahkan lebih berbahaya, sinyal penyebrangan emas yang salah dapat membuat pedagang membeli di puncak harga sebelum harga mengalami penurunan (sinyal pembelian yang salah ini sering disebut sebagai bull trap).

MA adalah indikator TA yang kuat dan sangat umum digunakan. Kemampuannya untuk menganalisis tren pasar dengan memanfaatkan data dapat memberikan wawasan tentang bagaimana pasar bergerak. Penting untuk diingat bahwa MA dan sinyal penyebrangan sebaiknya tidak digunakan sebagai satu-satunya indikator, dan kombinasi beberapa indikator TA selalu lebih aman untuk menghindari sinyal yang salah.


Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”

Sumber: Binance Academy Indonesia

Popular

Exit mobile version