Academy

Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini

Published

on

Bagi kamu, pemula yang baru saja ingin masuk ke dunia kripto, konsep kripto, blockchain, smart contract, dan lain sebagainya, mungkin terdengar rumit dan sukar untuk dimengerti.

Tapi… Sebenarnya jika kamu mempelajari konsepnya terlebih dahulu secara seksama, konsep aset kripto dan blockchain tidak terlalu susah lho untuk dimengerti.

Berikut adalah beberapa konsep dasar kripto yang bisa kamu baca dan pelajari terlebih dahulu dengan bahasa yang mudah dimengerti untuk orang awam.

Oiya, untuk memudahkan kamu dalam belajar dan memahami, kamu juga bisa langsung membeli aset kripto dengan modal serendah Rp20.000 aja lho di Tokocrypto, lebih lengkap klik di sini ya!

Mengenal Apa itu Kripto?

Kripto atau dalam bahasa inggris sering disebut cryptocurrency, adalah aset digital yang beroperasi menggunakan teknologi blockchain.

Teknologi blockchain ini berfungsi sebagai buku besar terdistribusi yang mencatat setiap transaksi secara transparan, aman, dan tidak dapat diubah—sehingga menjadikan kripto aman.

Meskipun cryptocurrency sering disebut dengan mata uang kripto, di Indonesia sendiri kripto dikategorikan sebagai komoditas, bukan mata uang dan hanya dapat diperdagangkan melalui Pedagang Fisik Aset Kripto yang sah di Indonesia, terdaftar, dan diawasi oleh OJK seperti aplikasi Tokocrypto.

Karena sifat digitalnya, aset kripto juga dapat dikirim kepada teman dan keluarga di mana pun mereka berada.

Apa Bedanya Kripto dengan E-money?

Sekilas mungkin kamu akan berfikir kalau aset kripto itu mirip seperti e-money atau PayPal, dan kamu tidak salah kok! 

Keduanya sama-sama memungkinkan kita untuk melakukan pembayaran digital tanpa uang tunai. Namun, perbedaan besarnya terdapat pada proses transaksi.

Jika e-wallet atau PayPal masih bergantung pada lembaga terpusat seperti bank atau perusahaan penyedia layanan untuk memverifikasi dan menyetujui setiap transaksi.

Dalam sistem aset kripto, tidak ada entitas terpusat seperti bank atau perusahaan penyedia layanan.

Tapi… kamu, teman, dan ribuan orang lain dapat bertindak layaknya bank sendiri dengan menjalankan perangkat lunak gratis dan menjadi node dari blockchain.

Artinya, transaksi kripto tidak membutuhkan pihak ketiga sebagai perantara, melainkan divalidasi oleh jaringan komputer global melalui mekanisme kriptografi. 

Jadi  untuk mengirim aset kripto kamu tidak harus melakukan verifikasi data seperti memberikan data diri, email, hingga kata sandi, kamu hanya butuh dompet kripto dan internet.

Untuk lebih lengkap mari pelajari konsep blockchain!

Apa itu Blockchain?

Mendengar istilahnya saja pasti kamu sudah terbayang bukan, apa itu blockchain? Seperti namanya blockchain adalah blok digital yang saling terhubung (seperti rantai) dan berfungsi sebagai buku besar terdistribusi. Supaya kamu lebih terbayang, coba perhatikan ilustrasi blockchain di bawah ini:

Singkatnya, blockchain ini jadi database sederhana yang menyimpan data setiap transaksi, tapi memiliki karakteristik penyimpanan data unik, dimana data yang disimpan dalam block (kotak) akan membentuk rangkaian database seperti rantai.

Karakteristik dari blockchain, kurang lebih seperti ini:

  1. Pertama, blockchain hanya bisa ditambahkan data, tidak bisa dihapus atau pun diubah. Jadi kamu tidak bisa mengubah atau menghapus data sesuka hati.
  2. Kedua, setiap entri atau blok di dalam database ini terhubung secara kriptografis ke blok sebelumnya.
  3. Untuk setiap entri data baru kamu harus memberikan sidik jari digital alias hash dari entri sebelumnya. Jadi kamu ingin merubah satu blok data, maka semua blok data yang saling terhubung tersebut juga harus diubah. Itulah kenapa hacker disebut tidak mungkin meretas dan mengubah data yang ada di blockchain.

Karena kamu tidak bisa mengubah data yang sudah masuk ke dalam rangkaian blockchain, kamu harus berhati-hati ketika melakukan entri data, seperti ketika melakukan transaksi atau mengirim ke orang lain.

Kurang lebih seperti itulah gambaran sederhana mengenai apa itu blockchain secara singkat, untuk lebih lengkapnya kamu bisa mempelajari lebih dalam melalui beberapa artikel di bawah ini:

Apa itu Blockchain? Penjelasan Lengkap (pengertian, sejarah, cara kerja, serta kelebihan dan kekurangan teknologi blockchain sebagai fondasi kripto)

Apa itu Web 3.0 dan Apa Manfaatnya? (generasi internet berbasis blockchain yang memberi kendali data lebih besar pada pengguna)

Apa Bedanya Blockchain dengan Bitcoin? (perbedaan mendasar antara blockchain sebagai teknologi dan Bitcoin sebagai aset kripto yang berjalan di atasnya)

Apa itu Proof of Work? (mekanisme konsensus blockchain yang digunakan untuk memvalidasi transaksi dan menjaga keamanan jaringan kripto seperti Bitcoin)

Apa itu Proof of Stake? (mekanisme konsensus blockchain yang lebih hemat energi, menggunakan sistem staking untuk memverifikasi transaksi di blockchain terbaru)

Mengenal Koin Kripto dan Token Kripto

Koin kripto atau token kripto? Keduanya masih sama kok, sama-sama merupakan bentuk digital dari aset yang menggunakan teknologi blockchain.

Tenang tidak usah bingung…. koin kripto atau token kripto, keduanya adalah aset yang bisa digunakan untuk alat tukar, dan dimanfaatkan untuk berbagai transaksi dan ekosistem blockchain.

Perbedaannya, koin kripto berjalan di atas blockchain miliknya sendiri dan berfungsi sebagai “bahan bakar” utama jaringan.Sementara itu, token kripto dibangun di atas blockchain lain untuk untuk berbagai keperluan seperti stablecoin, governance, staking, hingga akses ke aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Beberapa contoh koin kripto: Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), BNB, dan Solana (SOL).

Beberapa contoh koin kripto: Tether (USDT), USDC, dan Toko Token (TKO).

Lebih lengkap, kamu bisa pelajari koin/token besar terlebih dahulu dengan klik tautan di bawah ini:

Belajar Apa itu Bitcoin (BTC)(aset kripto pertama di dunia yang diluncurkan pada 2009, berfungsi sebagai mata uang digital terdesentralisasi dan pionir teknologi blockchain)

Belajar Apa itu Ethereum (ETH) (mata uang kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, sekaligus platform blockchain yang mendukung smart contract dan aplikasi terdesentralisasi / dApps)

Belajar Apa itu Token Tether (USDT) (stablecoin populer yang nilainya dipatok 1:1 terhadap dolar AS, digunakan untuk mengurangi volatilitas di pasar kripto dan mempermudah perdagangan)

Belajar Apa itu Binance Coin (BNB)(aset kripto asli dari ekosistem Binance, digunakan untuk biaya transaksi, diskon trading, dan berbagai layanan di ekosistem Binance)

Apa itu Trading dan Investasi Kripto?

Setelah mempelajari secara singkat mengenai landasan penting dalam dunia kripto, seperti apa itu kripto, blockchain, dan koin/token kripto, kini kamu sudah semakin siap untuk mulai masuk ke dunia trading dan investasi kripto! Tapi… apa sih sebenarnya trading dan investasi kripto itu?

Trading dan investasi kripto adalah salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan dari dunia kripto.

Investasi kripto lebih menekankan pada strategi jangka panjang.  Investor membeli aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, atau proyek blockchain potensial lainnya, lalu menyimpannya selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Tujuannya adalah mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai aset seiring adopsi teknologi blockchain dan meningkatnya permintaan pasar. 

Sedangkan Trading kripto merupakan kegiatan membeli dan menjual koin atau token dalam periode tertentu, seperti menit, jam, hingga hari untuk meraih keuntungan dari selisih harga beli dan jual yang disebabkan oleh pergerakan harga.

Tentunya bagi trader profesional aktivitas membeli dan menjual aset kripto ini tidak hanya berdasarkan spekulasi semata. Sama seperti perdagangan saham atau forex trader biasanya mempelajari analisa teknikal dan fundamental terlebih dahulu.

Analis teknikal digunakan untuk menganalisis harga historis, grafik, dan data pasar lainnya untuk menemukan peluang yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Sedangkan analisa fundamental lebih ke potensi dan perkembangan aset kripto itu sendiri ke depannya.

Kamu bisa mempelajari beberapa artikel berikut untuk memahami lebih lanjut apa itu trading kripto:

Cara Mudah Trading Crypto untuk Pemula (panduan langkah awal memahami exchange, aset kripto populer, serta tips dasar trading) 

Panduan Lengkap Membuat Strategi Crypto untuk Pemula (strategi praktis menyusun rencana trading untuk pemula) 

Cara Membaca Candlestick untuk Pemula (penjelasan dasar pola candlestick, cara membaca pergerakan harga, serta mengenali sinyal bullish dan bearish untuk mendukung keputusan trading)

Kenapa Investasi Kripto Sering Dianggap Potensial?

Pertama, investasi kripto menawarkan peluang pertumbuhan jangka panjang yang besar karena teknologi blockchain yang mendasarinya masih dalam tahap awal.

Kedua, dengan berinvestasi dalam kripto, kita dapat melakukan diversifikasi portofolio investasi kita sehingga mengurangi risiko.

Terakhir, investasi kripto memberikan akses ke inovasi dan peluang di sektor keuangan digital. Teknologi blockchain telah mengubah cara bertransaksi dan melakukan pembayaran, dan hal ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi ekonomi digital di masa depan.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa investasi selalu melibatkan risiko, jadi lakukan riset dan kelola risiko dengan bijak sebelum berinvestasi.

Lebih lengkap, kamu bisa bisa belajar investasi dengan membaca artikel-artikel berikut:

Cara Berinvestasi Bitcoin (panduan praktis memahami langkah awal cara membeli Bitcoin, dan memilih bursa exchange terpercaya untuk pemula) 

Cara Menghasilkan Passive Income dari Aset Kripto untuk Pemula (cara mendapatkan penghasilan pasif dari kripto, mulai dari staking, lending, hingga yield farming, lengkap dengan risikonya)

Cara Membangun Portofolio Crypto (strategi menyusun portofolio aset kripto yang sesuai profil risiko)

Penipuan Kripto yang Sering Terjadi dan Cara Menghindarinya (jenis scam kripto yang marak, ciri-ciri umum penipuan, serta tips aman agar terhindar dari kerugian di dunia aset digital)

Apa yang Diperlukan untuk Mulai Trading atau Investasi Kripto?

Sama seperti ketika kita ingin membeli barang, langkah pertama yang penting adalah memilih toko yang terpercaya.

Sebab jika kamu sembarangan dalam memilih toko, bisa saja barang yang kamu dapatkan palsu, kualitasnya buruk, atau bahkan kita tertipu.

Hal yang sama berlaku ketika ingin mulai trading atau investasi kripto. Kita perlu memastikan “toko” tempat kamu membeli aset digital (kripto) dalam hal ini exchange kripto—sudah resmi, aman, dan diawasi regulator, dengan begitu kamu bisa fokus investasi atau trading tanpa khawatir soal keamanan.

Contohnya untuk memulai trading atau investasi kripto, kamu bisa menggunakan Tokocrypto yang terdaftar di Bappebti (sekarang pengawasan beralih ke OJK sejak 2025), dan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keamanan data user. 

Tokocrypto meraih sertifikasi ISO 27017 dan ISO 27001, yang merupakan standar internasional untuk manajemen keamanan informasi. Untuk memastikan keamanan dan transparansi, Tokocrypto juga merilis Proof of Reserves (PoR) atau Bukti Cadangan dengan mengimplementasikan audit Merkle Tree dan zk-SNARKs.

Setelah memilih exchange, kamu perlu membuat akun dan melakukan Know Your Customer (KYC). Proses ini biasanya melibatkan unggah KTP, foto diri, dan data pribadi untuk memastikan keamanan transaksi.

Jika sudah, tak usah khawatir soal modal… Soalnya di Tokocrypto, kamu bisa deposit hanya dengan modal minimal sebesar Rp50.000 dan pembelian mulai dari Rp1.700!

Lebih lengkap kamu bisa mengikuti tutorial cara mendaftar dan verifikasi KYC melalui video di bawah ini: 

Kenapa Harus Kripto?

Banyak aset selain kripto yang bisa kamu pilih, tapi kenapa sih harus kripto?

  1. Desentralisasi

Cryptocurrency beroperasi di atas teknologi blockchain yang memungkinkan transaksi terjadi secara desentralisasi. Ini berarti tidak ada otoritas tunggal yang mengendalikan atau mengatur mata uang tersebut. Ini dapat memberikan kebebasan dan kontrol lebih besar kepada individu dalam mengelola keuangan mereka.

  1. Keamanan

Teknologi kriptografi yang mendasari cryptocurrency memberikan tingkat keamanan yang tinggi dalam transaksi dan penyimpanan. Transaksi yang dilakukan dengan cryptocurrency sulit dipalsukan dan sering kali dapat dilakukan secara anonim atau pseudonim.

  1. Transaksi Internasional

Cryptocurrency dapat memfasilitasi transaksi lintas batas tanpa perlu melibatkan mata uang konvensional atau perantara keuangan seperti bank. Ini dapat mempermudah perdagangan internasional dan transfer uang antar negara.

  1. Biaya Rendah

Beberapa cryptocurrency memiliki biaya transaksi yang lebih rendah daripada metode pembayaran tradisional seperti kartu kredit atau transfer bank. Ini bisa menguntungkan dalam transaksi kecil atau transaksi yang melibatkan mata uang asing.

  1. Akses Keuangan Global

Cryptocurrency dapat memberikan akses ke layanan keuangan bagi mereka yang tidak memiliki akses tradisional ke perbankan. Orang-orang di daerah terpencil atau negara dengan infrastruktur keuangan yang terbatas dapat memanfaatkan cryptocurrency untuk menyimpan nilai dan melakukan transaksi.

  1. Inovasi Finansial

Teknologi blockchain yang mendasari cryptocurrency telah memicu banyak inovasi di sektor keuangan. Ini termasuk konsep seperti DeFi (Decentralized Finance) yang berupaya menggantikan layanan keuangan tradisional dengan protokol desentralisasi.

Istilah Pada Crypto Yang Harus Kamu Ketahui

Jadi trader atau investor kripto belum afdol rasanya kalau kamu belum paham istilah-istilah yang sering digunakan oleh komunitas kripto.

Supaya tidak bertanya-tanya saat berdiskusi atau mengikuti berita terbaru, yuk simak beberapa istilah yang perlu kamu tau!

1.    Blockchain : Ini adalah dasar teknologi di balik cryptocurrency. Blockchain adalah buku besar digital terdesentralisasi yang merekam semua transaksi secara kronologis dan aman.

2.    Cryptocurrency : Mata uang digital yang menggunakan kriptografi untuk keamanan. Contoh populer termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan banyak lainnya.

3.    Bitcoin : Cryptocurrency pertama yang diperkenalkan oleh seseorang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Bitcoin merupakan salah satu aset digital paling terkenal dan berharga.

4.    Altcoin : Istilah untuk semua cryptocurrency selain Bitcoin. Contoh altcoin termasuk Ethereum, Ripple, Litecoin, dan banyak lainnya.

5.    Wallet (Dompet) : Tempat di mana kamu dapat menyimpan, mengirim, dan menerima cryptocurrency. Wallet dapat berupa software (software wallet) atau perangkat keras fisik (hardware wallet).

6.    Private Key (Kunci Pribadi) : Sebuah kode rahasia yang memungkinkan akses ke cryptocurrency yang disimpan dalam wallet kamu. Ini harus dijaga dengan sangat baik, karena siapa pun yang memiliki kunci pribadi dapat mengakses aset kamu.

7.    Public Key (Kunci Publik) : Kode yang berkaitan dengan kunci pribadi dan digunakan untuk menerima cryptocurrency dari orang lain. Ini aman untuk dibagikan kepada orang lain.

8.    Exchange : Platform di mana kamu dapat membeli, menjual, dan menukar cryptocurrency dengan mata uang tradisional atau cryptocurrency lainnya.

9.    Mining (Penambangan) : Proses yang digunakan untuk memvalidasi dan mencatat transaksi dalam blockchain. Orang yang melakukan penambangan disebut “miner” dan mereka dihargai dengan cryptocurrency sebagai imbalan atas upaya mereka.

10. Fork : Ketika sebuah blockchain terbagi menjadi dua cabang yang berbeda karena perubahan dalam perangkat lunak atau aturan protokol. Fork bisa bersifat “hard” (memisahkan sepenuhnya) atau “soft” (tidak memisahkan sepenuhnya).

11. ICO (Initial Coin Offering) : Model pendanaan di mana proyek-proyek cryptocurrency baru menjual token mereka kepada investor untuk mengumpulkan dana dalam tahap awal.

12. Token : Asset digital yang dapat mewakili berbagai hal, termasuk hak akses, kepemilikan, atau fungsi tertentu dalam ekosistem blockchain.

13. Smart Contract : Protokol komputer yang secara otomatis mengeksekusi, mengontrol, atau memfasilitasi pemenuhan kontrak secara otomatis ketika kondisi tertentu terpenuhi.

14. Decentralized Finance (DeFi) : Eksperimen keuangan yang berlangsung di atas blockchain yang bertujuan menggantikan layanan keuangan tradisional dengan protokol desentralisasi.

15. Whale : Istilah yang merujuk pada individu atau entitas yang memegang jumlah besar cryptocurrency.

16. Market Cap (Capitalization) : Nilai total semua token suatu cryptocurrency yang beredar, dihitung dengan mengalikan harga per token dengan total pasokan token.

17. Halving (Bitcoin Halving) : Acara yang terjadi setiap empat tahun di jaringan Bitcoin, di mana hadiah bagi para miner baru dikurangi menjadi setengahnya. Halving dapat mempengaruhi pasokan dan harga Bitcoin.

18. Whitepaper : Dokumen teknis yang merinci konsep, tujuan, dan mekanisme di balik proyek cryptocurrency.

19. DYOR (Do Your Own Research) : Prinsip untuk selalu melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau transaksi di dunia cryptocurrency.

20. HODL : Sebuah typo yang menjadi populer dan mengacu pada strategi “hold” (menahan) cryptocurrency daripada menjualnya, bahkan saat harga turun.

Selain istilah-istilah di atas, masih banyak lho istilah kripto terbaru yang harus kamu tau! Supaya tidak ketinggalan, yuk gabung komunitas Tokocrypto di telegram 👉 https://t.me/TokocryptoOfficial

Day Trader, Swing Trader, dan Scapling — Apa Bedanya?

Sekilas trading memang terlihat sederhana, membeli di harga rendah dan menjual di harga tinggi dalam kurun waktu tertentu. Tapi, trading juga memiliki beberapa jenis lho!

  1. Day Trader : Membeli dan menjual cryptocurrency dalam satu hari. Tujuannya adalah mengambil keuntungan dari pergerakan harga jangka pendek.
  2. Swing Trader : Memegang aset untuk beberapa hari hingga beberapa minggu untuk mengambil keuntungan dari tren harga yang lebih besar.
  3. Scalper : Mengambil keuntungan dari pergerakan harga sangat kecil dengan melakukan banyak transaksi dalam waktu singkat.

Sudah Siap Masuk ke Dunia Kripto? Jangan Lupakan 5 Hal Ini!

Baik trading maupun investasi cryptocurrency memerlukan pengetahuan yang kuat tentang pasar kripto. Risiko yang melekat dalam kedua pendekatan tersebut membutuhkan pendekatan yang hati-hati dan rencana keuangan yang baik.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1.    Pendidikan : Pelajari tentang analisis teknis, analisis fundamental, dan tren pasar. Pemahaman yang kuat akan membantu kamu membuat keputusan yang lebih cerdas.

2.    Rencana Keuangan : Tentukan berapa banyak uang yang siap kamu investasikan atau risiko untuk trading. Jangan menginvestasikan lebih dari yang kamu mampu untuk kehilangan.

3.    Diversifikasi : Jangan menginvestasikan semua dana kamu dalam satu aset. Diversifikasi portofolio dapat membantu mengurangi risiko.

4.    Emosi dan Psikologi : Pasar kripto dapat sangat emosional. Penting untuk tetap tenang dan berpegang pada rencana kamu, terlepas dari fluktuasi harga.

5.    Risiko dan Reward : Pahami risiko yang terkait dengan trading dan investasi. Setiap keputusan harus mempertimbangkan potensi imbalan dan risiko.

Penutup

Terdapat juga kerugian dan tantangan terkait dengan cryptocurrency, seperti volatilitas harga yang tinggi, potensi penyalahgunaan untuk aktivitas ilegal, dan kekhawatiran terkait regulasi dan perlindungan konsumen. Setiap individu harus memahami dengan baik apa yang mereka lakukan ketika terlibat dalam transaksi atau investasi dalam cryptocurrency.

Agar membantu kamu terhindar dari kerugian, wajib hukumnya untuk mencari sumber informasi yang dapat diandalkan dan terus mendalami pengetahuan kamu tentang cryptocurrency seiring dengan perkembangan teknologi dan tren di industri ini.

Tetaplah berhati-hati dan selalu lakukan riset kamu sendiri sebelum membuat keputusan trading atau investasi. Jika kamu tidak yakin, pertimbangkan untuk mencari saran dari profesional keuangan atau konsultan yang berpengalaman dalam pasar kripto.

Baca berita terkini tentang aset kripto dan tren terbaru di Tokonews. kamu bisa mendaftar di aplikasi Tokocrypto atau follow sosial media Tokocrypto untuk mendapatkan notifikasi berita terbaru.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli

Tokocrypto berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan.

Trending

Exit mobile version