Connect with us

Ripple News

Harga XRP Anjlok 22% Pasca Hakim Tolak Kesepakatan Ripple-SEC

Published

on

Harga XRP mengalami penurunan tajam sebesar 22% setelah Hakim Distrik AS, Analisa Torres, menolak permohonan bersama antara Ripple Labs dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk menyelesaikan kasus hukum yang telah berlangsung sejak 2020.

Penolakan ini menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan investor dan memperpanjang ketidakpastian hukum yang membayangi masa depan XRP.

Baca Juga: Analisis Harga XRP: Uji Ketahanan di Level $2,20

Latar Belakang Kasus Ripple-SEC

Pada Desember 2020, SEC menggugat Ripple dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah mengumpulkan dana sebesar $1,3 miliar melalui penjualan XRP yang dianggap sebagai sekuritas yang tidak terdaftar.

Ripple langsung membantah tuduhan ini, menyatakan bahwa XRP adalah mata uang kripto dan bukan sekuritas.

Pada Juli 2023, Hakim Torres memutuskan bahwa penjualan XRP di bursa publik tidak memenuhi definisi sekuritas, memberikan kemenangan parsial bagi Ripple.

Penolakan Kesepakatan dan Dampaknya

Pada 16 Mei 2025, Ripple dan SEC mengajukan permohonan bersama untuk menyelesaikan kasus ini, termasuk pengurangan denda dari $125 juta menjadi $50 juta dan pencabutan larangan penjualan XRP kepada investor institusional.

Namun, Hakim Torres menolak permohonan ini dengan alasan prosedural, menyatakan bahwa permohonan tersebut “tidak sesuai prosedur” karena kasus ini sedang dalam proses banding di pengadilan yang lebih tinggi.

Penolakan ini menyebabkan harga XRP turun tajam, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian hukum yang berkelanjutan.

Reaksi Pasar dan Investor

Penolakan kesepakatan ini memicu aksi jual besar-besaran di pasar, dengan volume perdagangan XRP meningkat tajam.

Banyak investor yang khawatir bahwa ketidakpastian hukum yang berkelanjutan akan terus menekan harga XRP.

Beberapa analis mencatat bahwa meskipun XRP memiliki fundamental yang kuat, ketidakpastian regulasi menjadi hambatan utama bagi pemulihan harga.

Langkah Selanjutnya dan Tanggal Penting

SEC diharuskan untuk mengajukan pembaruan status penyelesaian kepada Pengadilan Banding Sirkuit Kedua paling lambat 16 Juni 2025.

Pembaruan ini akan memberikan gambaran tentang arah negosiasi antara SEC dan Ripple, serta potensi penyelesaian di masa depan.

Jika tidak ada kemajuan, kasus ini kemungkinan akan berlanjut ke proses banding yang lebih panjang, memperpanjang ketidakpastian bagi XRP dan pasar kripto secara keseluruhan.

Baca Juga: Cek Harga XRP Di Sini

Penolakan kesepakatan antara Ripple dan SEC oleh Hakim Torres menambah lapisan kompleksitas dalam kasus hukum yang telah berlangsung lama ini.

Sementara beberapa kemenangan hukum sebelumnya tetap berlaku, ketidakpastian yang berkelanjutan mengenai status regulasi XRP terus membayangi pasar.

Investor disarankan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan hukum selanjutnya, terutama menjelang tenggat waktu 16 Juni 2025, yang dapat menjadi titik balik penting dalam kasus ini.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Popular