Metaverse
Hong Kong Kembangkan Kampus Metaverse Pertama, Ijazah NFT
Hong Kong University of Science and Technology (HKUST) mengumumkan peluncuran kampus virtual reality (VR) pertamanya sebagian memasuki dunia metaverse. Konsep yang dinamakan MetaHKUST, ini akan membuat mahasiswa HKUST menerapkan pembelajaran mendalam di ruang kelas metaverse.
Peluncuran ini menandai dimulainya rencana HKUST untuk mengembangkan kampus virtual metaverse pertama di dunia. HKUST akan memulai debutnya dengan menggabungkan proses belajar mengajar di dua kampus mereka yang berada di Hongkong dan Guangzhou, China pada 1 September mendatang. Kegiatan belajar akan dilakukan dalam dua konsep metaverse dan dunia nyata.
“Banyak mahasiswa mungkin berada di luar negeri dan tidak dapat menghadiri (pembukaan tahun ajaran baru), jadi kami akan menyelenggarakannya di metaverse,” kata Chair Professor of Computational Media & Arts, HKUST Guangzhou Campus, Pan Hui dikutip The Crypto Times.
Baca juga: Telkom Kembangkan Metanesia, Dunia Metaverse Serba Bisa
Ciptakan Ekosistem Edukasi Metaverse
Peluncuran kelas metaverse HKUST adalah batu loncatan untuk membangun MetaHKUST. MetaHKUST sedang dibangun dengan tujuan menghubungkan dua kampus untuk lingkungan belajar bersama tanpa batasan.
“Mahasiswa Guangzhou dapat duduk di ruang kuliah dan melihat teman sekelas mereka, tetapi ketika mereka memakai kacamata, mereka dapat melihat teman-teman dari Hong Kong duduk di sebelah mereka. Ini adalah perasaan persatuan dan partisipasi,” kata Hui.
MetaHKUST adalah rencana pengembangan jangka panjang. Selama tahap awal, infrastruktur fisik seperti ruang kelas Extended Reality (XR), sensor, kamera, dan alat visualisasi akan dipasang, sementara anggota Universitas akan diundang untuk mengambil bagian dalam pemindaian kampus fisik secara crowdsource untuk membantu menyediakan gambar yang diperlukan untuk membangun gedung.
Baca juga: Sempat Diblokir Kominfo, Bisakah Transfer Dana Paypal ke Kripto di Indonesia?
Mahasiswa Dapat Ijazah Bentuk NFT
Setelah ekosistem terbentuk, kedua anggota Universitas dapat menghasilkan konten seperti avatar mereka sendiri, NFT, token, atau karya seni virtual untuk dunia virtual. Beberapa di antaranya juga dapat dilihat atau digunakan di kampus fisik dengan teknologi Augmented Reality (AR).
Pertukaran informasi dan prosedur administrasi juga diharapkan menjadi lebih nyaman, sehingga ijazah atau transkrip nilai mahasiswa yang diamankan dengan blockchain dapat diberikan dalam bentuk NFT.