Connect with us

Market

JPMorgan Siap Terima Bitcoin dan Ethereum Jadi Agunan Pinjaman

Tivan

Published

on

JPMorgan: Kasus FTX Buka Regulasi Aset Kripto Dipercepat.

Dunia keuangan tradisional dan aset digital kembali berpotongan. Raksasa perbankan asal Amerika Serikat, JPMorgan Chase & Co., dikabarkan akan mengizinkan klien institusionalnya menggunakan Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) sebagai agunan untuk pinjaman sebelum akhir tahun ini.

Langkah strategis ini menandai babak baru integrasi kripto ke dalam sistem keuangan Wall Street yang selama ini dikenal konservatif.

Baca Juga: Pionir! JP Morgan Beri Pinjaman Dengan Jaminan Bitcoin dan Ethereum

Langkah Bersejarah untuk Wall Street

Program baru ini akan menggunakan penyedia kustodian eksternal untuk menyimpan aset kripto yang dijaminkan oleh para klien.

Artinya, lembaga keuangan besar kini dapat menggunakan kepemilikan Bitcoin dan Ethereum mereka sebagai jaminan untuk mendapatkan likuiditas, tanpa harus menjual aset digital tersebut.

Sebelumnya, JPMorgan sudah mengambil langkah awal dengan menerima ETF berbasis kripto sebagai bentuk jaminan dalam beberapa transaksi pembiayaan.

Namun, kebijakan terbaru ini memperluas jangkauan hingga ke aset kripto itu sendiri, bukan hanya instrumen turunannya.

Kebijakan tersebut diharapkan dapat membuka peluang baru bagi perusahaan investasi, hedge fund, dan lembaga keuangan yang memiliki eksposur besar terhadap aset digital namun membutuhkan akses pembiayaan tanpa mengorbankan kepemilikan jangka panjangnya.

Dari Skeptis Menjadi Progresif

Langkah ini menjadi sorotan tajam di kalangan analis, mengingat CEO JPMorgan, Jamie Dimon, selama bertahun-tahun dikenal sebagai salah satu kritikus paling keras terhadap Bitcoin.

Ia bahkan sempat menyebut kripto sebagai “penipuan” pada 2017. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, JPMorgan perlahan mengubah pendekatannya.

Bank ini telah meluncurkan JPM Coin, sistem blockchain internal untuk transaksi antarbank, serta memperluas layanannya dalam aset digital melalui divisi Onyx.

Dengan menerima Bitcoin dan Ethereum sebagai agunan, JPMorgan secara efektif mengakui nilai ekonomi dan fungsionalitas kripto dalam ekosistem keuangan modern.

Banyak pihak melihat langkah ini sebagai sinyal bahwa institusi keuangan besar kini tidak lagi bisa mengabaikan peran aset digital dalam pengelolaan modal global.

Dampak bagi Pasar Kripto dan Lembaga Keuangan

Kebijakan JPMorgan ini berpotensi menjadi catalyst positif bagi pasar kripto, khususnya untuk Bitcoin dan Ethereum.

Langkah tersebut memberikan legitimasi tambahan bagi kedua aset digital terbesar dunia itu, sekaligus memperkuat kepercayaan investor institusional terhadap stabilitas dan keamanannya.

Selain itu, keputusan ini bisa mempercepat adopsi skema pinjaman berbasis kripto (crypto-backed lending) di sektor keuangan tradisional.

Selama ini, model semacam itu lebih banyak dijalankan oleh perusahaan fintech dan platform DeFi seperti Aave, MakerDAO, dan BlockFi.

Kini, dengan masuknya nama besar seperti JPMorgan, konsep tersebut berpotensi menjadi mainstream di kalangan lembaga keuangan global.

Analis memperkirakan bahwa langkah JPMorgan akan meningkatkan likuiditas pasar kripto, karena institusi tidak perlu lagi menjual aset digital mereka untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek.

Hal ini juga dapat mengurangi tekanan jual di pasar, yang sering menjadi pemicu volatilitas ekstrem pada harga Bitcoin dan Ethereum.

Baca Juga: Pionir! JP Morgan Beri Pinjaman Dengan Jaminan Bitcoin dan Ethereum

Titik Balik Kolaborasi TradFi dan Kripto

Kebijakan JPMorgan Chase untuk menerima Bitcoin dan Ethereum sebagai agunan pinjaman menandai pergeseran paradigma besar di sektor keuangan global.

Dari lembaga yang dulu skeptis terhadap kripto, kini JPMorgan justru menjadi pionir di antara bank-bank besar dunia dalam mengintegrasikan aset digital ke dalam sistem pembiayaan tradisional.

Jika langkah ini berjalan sukses, bukan tidak mungkin bank-bank besar lainnya seperti Goldman Sachs, Citigroup, atau Morgan Stanley akan mengikuti jejak serupa.

Integrasi antara keuangan tradisional (TradFi) dan aset digital pun semakin nyata — menjadikan tahun 2025 sebagai momentum penting dalam perjalanan adopsi kripto secara institusional.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli

Tokocrypto Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Trending