Event
Kolaborasi Tokocrypto x IDNFT Dorong Edukasi Web3 dan Blockchain
Dalam kemitraan yang inovatif, Tokocrypto, crypto exchange terkemuka di Indonesia, dan IDNFT, sebagai komunitas penggemar NFT, bergabung untuk meluncurkan program Web3 on Campus. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjelajahi dan memahami potensi Web3, NFT, kripto, dan blockchain di berbagai bidang studi dan mendukung Tridharma Perguruan Tinggi serta memberikan sosialisasi dan edukasi tentang perkembangan industri tersebut di Indonesia.
Kampus pertama yang menjadi tujuan acara Web3 on Campus IDNFT x Tokocrypto adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Acara ini telah terselenggara dengan sangat baik pada Senin, 29 Mei 2023 dengan jumlah peserta lebih dari 280 peserta, baik secara daring maupun luring. Peserta tersebut pun terdiri dari berbagai jurusan, mulai dari Manajemen Bisnis, Desain Komunikasi Visual, Teknik Elektro, Teknik Informatika, Desain Interior, Desain Produk, dan berbagai jurusan lainnya.
Baca juga: Tokocrypto Rilis Proof of Reserves Kuatkan Komitmen Transparansi
Sebagai pelopor industri blockchain di Indonesia, Tokocrypto berkomitmen untuk mendorong perubahan melalui desentralisasi, serta memperluas akses ke teknologi Web3 dan blockchain. Web3 on Campus di ITS Surabaya menjadi event pertama Tokocrypto bersama Binance Academy dan IDNFT.
“Web3, blockchain, dan aset kripto terus berkembang. Kami berjuang agar industri ini dapat membawa banyak perubahan dengan desentralisasi yang lebih luas, sambil memperluas akses dan manfaat bagi masyarakat secara umum. Melihat potensinya yang sangat besar, harapan saya teman-teman yang terlibat di Web3 on Campus dapat menjadi bagian dari industri bahkan mengembangkan proyek-proyek lokal yang berkualitas,” Yudhono Rawis, CEO Tokocrypto.
Fokus Edukasi
Meskipun Indonesia memiliki lebih dari 17 juta investor aset kripto, Tokocrypto menyadari kebutuhan akan pendidikan dan literasi yang lebih baik. Yudho menekankan kesenjangan pengetahuan yang ada dan menyoroti pentingnya program pendidikan inklusif yang dapat menarik minat masyarakat terhadap aset kripto.
“Di Tokocrypto, edukasi dan literasi menjadi inti dari aktivitas harian kami. Kami percaya bahwa dengan menyediakan program pendidikan inklusif, kita dapat menumbuhkan minat dan pemahaman yang lebih besar tentang aset kripto di kalangan masyarakat umum,” tegasnya.
Budi Santosa, Founder IDNFT, menyampaikan harapannya bahwa program ini akan menciptakan lingkungan pembelajaran di mana mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu dapat berinteraksi langsung dengan para ahli di bidang ini. Beliau menekankan, “Keberadaan program Web3 on Campus dapat memberi kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswa di Indonesia untuk belajar langsung dari pakar NFT dan Web3. Dengan begitu, program ini dapat memperkenalkan jalur karir baru dan membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk memanfaatkan NFT, blockchain, crypto, metaverse, dan Web3 di kampus.”
Baca juga: Tokocrypto Komitmen Patuhi Regulasi Terkait Perdagangan Kripto
Target program Web3 on Campus akan diselenggarakan ke lebih dari 10 universitas di Indonesia, selama tahun 2023 ini. “Harapannya program ini juga membuka jalur karir baru dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa,” tutur Budi.
Ada dua sesi yang diselenggarakan dengan berbagai pembicara yang berpengalaman di bidang Web3, Blockchain, Crypto, dan Metaverse. Sesi pertama dimulai dengan pembahasan Potensi Industri Web3, Blockchain, Crypto, dan Metaverse bersama Yanuar (Smart Contract Developer) dan Juliaja Soethahja (IT Project Manager Tokocrypto). Dilanjutkan dengan sesi kedua yaitu, mengenaiPotensi NFT sebagai industri kreatif baru yang dibawakan oleh Thomas Hanandry (Illustrator & NFT Creator) dan Akbar “Madwork” (Graphic Designer & NFT Creator).
Kunci Riset
Juliana Soetjahja, IT Project Manager Tokocrypto, menekankan peluang yang sangat luas yang ditawarkan oleh Web3 dan blockchain. Mengakui perkembangan industri yang terbatas di Indonesia, Juliana mengungkapkan, “Kita harus berusaha menjadi individu yang unggul tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di tingkat global, karena sektor-sektor ini menawarkan potensi yang besar.”
Juliana juga menyadari risiko yang terkait dengan industri blockchain dan Web3, terutama kurangnya regulasi yang memadai. Namun, beliau mendorong para pembelajar dengan mengatakan, “Meskipun benar bahwa blockchain dan Web3 belum memiliki regulasi yang komprehensif, tidak perlu takut untuk mengejar pengetahuan di bidang ini. Industri ini tetap terbuka dan kuncinya ada pada melakukan riset sendiri (DYOR).”
Seiring dengan prediksi bahwa Web3 dan blockchain akan menjadi inovasi industri terbesar dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang, kolaborasi antara Tokocrypto dan IDNFT bertujuan untuk melengkapi mahasiswa Indonesia dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk merangkul teknologi yang sedang muncul ini. Program Web3 on Campus tidak hanya akan membentuk tenaga kerja masa depan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan dan pengembangan ekosistem blockchain di Indonesia.