Academy
Manfaat Blockchain untuk Identitas Digital
Di era yang didominasi oleh teknologi, pentingnya identitas digital menjadi jelas. Lonjakan transaksi online telah menimbulkan keprihatinan tentang keamanan data pribadi. Inilah saat yang tepat bagi teknologi blockchain untuk menunjukkan potensinya, dengan kemampuan revolusioner dalam mengelola dan melindungi identitas digital. Sebagai dasar bagi mata uang kripto, blockchain telah mengalami perkembangan pesat dalam menjawab tantangan keamanan identitas di dunia digital.
Di tengah munculnya berbagai aplikasi teknologi blockchain, pengelolaan dan verifikasi identitas digital telah menjadi salah satu fokus yang menjanjikan. Hanya dalam tahun 2018, miliaran orang di seluruh dunia merasakan dampak dari pelanggaran data pribadi yang terjadi. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk penyimpanan, pengiriman, dan verifikasi informasi sensitif secara aman. Dalam hal ini, sistem blockchain menawarkan solusi berharga untuk tantangan yang sering dihadapi oleh basis data terpusat.
Daftar Isi
Bagaimana cara blockchain menerapkan sistem identitas digital?
Pada dasarnya, ketika suatu informasi direkam dalam jaringan blockchain, keabsahan dan keotentikannya dijamin oleh sejumlah node yang membentuk jaringan. Dengan kata lain, “klaim” dari banyak pengguna mendukung integritas data yang tercatat.
Dalam skenario semacam ini, node dalam jaringan dapat dikontrol oleh pihak berwenang atau institusi yang memiliki kewenangan untuk memverifikasi dan mengesahkan catatan digital. Pada dasarnya, setiap node memiliki hak suara dalam memutuskan keabsahan data, sehingga informasi tersebut dapat digunakan sebagaimana dokumen resmi, tetapi dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Peran kriptografi
Penting untuk diingat bahwa sistem identitas berbasis blockchain tidak memerlukan berbagi informasi sensitif secara langsung atau eksplisit. Sebaliknya, data digital dapat dibagi dan keasliannya dapat diverifikasi melalui penggunaan teknik kriptografi, tanda tangan digital, dan bukti pengetahuan nol.
Dengan menggunakan algoritma hashing, setiap dokumen dapat diubah menjadi hash, serangkaian karakter alfanumerik yang unik. Hash ini, yang merepresentasikan seluruh informasi yang digunakan untuk menghasilkannya, berfungsi sebagai sidik jari digital. Lebih penting lagi, institusi pemerintah atau pihak tepercaya lainnya dapat memberikan tanda tangan digital untuk secara resmi mengesahkan dokumen ini.
Sebagai contoh, seorang warga menyerahkan dokumen mereka kepada pihak berwenang, yang kemudian menghasilkan hash unik (sidik jari digital). Pihak berwenang ini juga menciptakan tanda tangan digital yang mengkonfirmasi validitas hash tersebut, sehingga dokumen ini dapat digunakan sebagai dokumen resmi.
Selain itu, bukti pengetahuan nol memungkinkan untuk berbagi kredensial atau identitas tanpa mengungkap informasi pribadi. Ini berarti meskipun data tetap terenkripsi, keabsahannya masih dapat diverifikasi. Dengan kata lain, Anda dapat menggunakan bukti pengetahuan nol untuk membuktikan bahwa Anda cukup tua untuk mengemudi atau masuk ke dalam sebuah klub tanpa harus mengungkap tanggal lahir Anda.
Kedaulatan Identitas
Konsep kedaulatan identitas merujuk pada model di mana setiap individu pengguna memiliki kendali penuh atas data mereka, yang dapat disimpan dalam dompet pribadi, mirip dengan dompet kripto. Dalam kerangka ini, seseorang dapat memutuskan kapan dan bagaimana informasi mereka dibagikan.
Sebagai contoh, seseorang dapat menyimpan informasi kartu kredit mereka dan menggunakan kunci pribadi untuk menandatangani transaksi yang mengizinkan pengungkapan informasi tersebut. Hal ini memungkinkan mereka membuktikan kepemilikan sah atas kartu kredit tersebut.
Meskipun teknologi blockchain umumnya dikaitkan dengan penyimpanan dan pertukaran mata uang digital, ia juga mampu digunakan untuk berbagi dan mengesahkan dokumen pribadi serta tanda tangan. Sebagai contoh, seseorang dapat menyajikan tanda pengenal mereka sebagai investor terakreditasi, lalu mentransfer konfirmasi tersebut ke pialang melalui protokol bukti pengetahuan nol.
Hasilnya, pialang dapat yakin bahwa investor tersebut memang terakreditasi, meskipun mereka tidak memiliki informasi detail tentang kekayaan bersih atau pendapatan investor tersebut.
Potensi Manfaat
Implementasi kriptografi dan teknologi blockchain dalam konteks identitas digital dapat memberikan setidaknya dua manfaat utama. Yang pertama adalah pengguna mendapatkan kendali yang lebih kuat atas bagaimana dan kapan data pribadi mereka digunakan. Ini akan secara signifikan mengurangi risiko yang terkait dengan penyimpanan informasi sensitif dalam pangkalan data terpusat.
Selain itu, jaringan blockchain dapat menyediakan tingkat privasi yang lebih tinggi melalui penggunaan kriptografi. Seperti yang telah dijelaskan, protokol bukti pengetahuan nol memungkinkan pengguna untuk membuktikan keabsahan dokumen mereka tanpa harus mengungkapkan rincian informasi pribadi.
Manfaat kedua adalah bahwa sistem identitas digital berbasis blockchain dapat lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan pendekatan konvensional. Sebagai contoh, penerapan tanda tangan digital dapat mempermudah verifikasi klaim yang dibuat mengenai seorang pengguna. Selain itu, teknologi blockchain dapat mempersulit upaya pemalsuan informasi dan secara efektif melindungi berbagai jenis data dari tindakan penipuan.
Potensi Batasan
Meskipun blockchain memiliki berbagai aplikasi yang menjanjikan, ada sejumlah tantangan yang terlibat dalam menggunakan teknologi ini untuk sistem identifikasi digital. Salah satu masalah utama adalah fakta bahwa sistem ini masih rentan terhadap ancaman seperti pencurian identitas sintetis.
Identitas sintetis melibatkan pencampuran informasi valid dari beberapa individu untuk menciptakan identitas palsu yang tampak autentik. Beberapa sistem mungkin gagal membedakan dan mengenali identitas palsu ini sebagai tervalidasi. Penipuan semacam ini sering digunakan dalam kasus penipuan kartu kredit.
Namun, masalah ini dapat diatasi dengan penggunaan tanda tangan digital, sehingga dokumen palsu tersebut tidak dapat diterima sebagai catatan yang sah dalam rantai blok. Sebagai contoh, pemerintah dapat memberikan tanda tangan digital untuk setiap dokumen, serta tanda tangan digital umum untuk semua dokumen yang terkait dengan individu tertentu.
Poin lain yang penting adalah potensi serangan 51%, yang terutama berlaku untuk jaringan blockchain yang lebih kecil. Serangan 51% memiliki potensi untuk memanipulasi ulang blockchain, yang pada dasarnya mengubah sejarahnya.
Masalah ini sangat relevan untuk blockchain publik, di mana siapa saja dapat berpartisipasi dalam proses verifikasi dan validasi blok. Untungnya, blockchain pribadi dapat mengurangi risiko serangan semacam itu karena hanya entitas yang tepercaya yang diizinkan sebagai validator. Namun, ini juga bisa berarti model yang lebih terpusat dan kurang demokratis.
Kesimpulan
Meskipun ada keterbatasan dan tantangan, teknologi blockchain memiliki potensi besar untuk mengubah cara verifikasi, penyimpanan, dan berbagi data digital. Meskipun banyak perusahaan dan startup tengah menjelajahi potensi ini, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Namun, di masa mendatang, akan semakin banyak layanan yang berfokus pada pengelolaan identitas digital, dan blockchain memiliki potensi untuk menjadi pusatnya.
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”
Sumber: Binance Academy Indonesia
-
Market5 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 18 November 2024
-
Market3 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 20 November 2024
-
Event3 days ago
Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial
-
Bitcoin News5 days ago
Bitcoin Masih Murah: Potensi Tembus $100.000