Connect with us

Market

Menanti Upaya SEC Membuka Pintu Besar untuk Revolusi Kripto

Published

on

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) gugatan kasus Ripple. Sumber: REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo.

Pada awal September 2025, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menancapkan tonggak sejarah baru dalam regulasi aset digital.

Dalam agenda regulasi terbaru mereka, SEC memperkenalkan serangkaian inisiatif yang tidak hanya akan menyederhanakan aturan, tapi juga membuka jalan bagi masuknya kripto ke perdagangan arus utama.

Dari Penindakan ke Inovasi

Ketua SEC, Paul Atkins, menegaskan bahwa ini adalah “hari baru” bagi lembaga tersebut, dengan fokus yang diperbarui pada mendukung inovasi, pembentukan modal, efisiensi pasar, dan perlindungan investor.

Agenda musim semi 2025 ini menyoroti peraturan yang sedang dipertimbangkan terkait penawaran dan penjualan aset kripto, termasuk pemberian “safe harbors” dan pengecualian tertentu yang bertujuan memberikan kepastian hukum kepada pasar yang sebelumnya abu-abu.

Baca Juga: Selamat! SEC Setujui ETF Kripto Multi‑Aset Untuk XRP, SOL, ADA

Safe Harbor dan Deregulasi Broker-Dealer

Salah satu perubahan radikal adalah usulan kerangka “safe harbor” yang mampu mengurangi beban regulasi bagi perusahaan kripto.

Langkah ini memungkinkan startup kripto beroperasi dengan lebih leluasa: apakah dalam penawaran token seperti ICO, airdrop, atau reward jaringan—dengan kepastian hukum yang lebih besar.

Selain itu, aturan broker-dealer dikaji ulang agar prosedur pelaporan dan kepatuhan tidak lagi membebani lembaga keuangan dalam domain kripto.

Kripto di Bursa Terkurasi: ATS dan National Exchanges

SEC tengah merancang perubahan terhadap Exchange Act, memungkinkan perdagangan aset kripto di sistem perdagangan alternatif (ATS) maupun bursa saham nasional.

Ini akan menjadi perubahan fundamental: kripto tidak lagi hanya diperdagangkan di platform non-regulasi, tetapi bisa hadir di jalur resmi Wall Street.

Reuters juga melaporkan bahwa agenda ini mencakup definisi baru penawaran digital aset serta potensi pengecualian atau safe harbor bagi perdagangan di bursa saham.

Kolaborasi SEC dan CFTC: Klarifikasi di Zona Abu-Abu

Pada 2 September 2025, SEC dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) mengumumkan inisiatif bersama: memperjelas aturan bagi transaksi kripto spot ritel yang memanfaatkan leverage, margin, atau pembiayaan.

Tujuannya adalah kolaborasi lintas-regulator agar risiko pasar dapat dikelola dengan lebih baik dan melindungi investor dari praktik-perikatan yang tidak jelas.

Project Crypto: Transformasi Besar Menuju Integrasi On-Chain

Sebelumnya, pada 31 Juli 2025, melalui inisiatif “Project Crypto,” SEC di bawah pimpinan Atkins memperkenalkan visi futuristik: menjadikan pasar AS bergerak on-chain.

Rencana ini mencakup klasifikasi aset kripto, menuju kecocokan regulasi untuk DeFi, ekosistem all-in-one (trading, staking, lending), serta tokenisasi aset tradisional seperti saham dan reksa dana.

Pendekatan ini jelas menunjukkan dorongan kuat ke arah integrasi digital finance dan teknologi blockchain.

Mendorong Inovasi, Mengurangi Beban

Keseluruhan agenda ini mencakup upaya mengurangi beban kepatuhan, menyederhanakan jalur pengumpulan modal (capital formation), serta memperbarui mekanisme pengungkapan dan audit yang selama ini dirasa berlebihan.

Reforma ini dapat mendorong arus masuk modal institusional dan mendorong lahirnya inovasi tanpa hambatan regulasi tak jelas.

Kenapa Ini Begitu Vital?

Kepastian hukum bagi startup dan investor menjadi krusial, safe harbor, menjawab itu. Akses ke bursa arus utama memberi likuiditas dan legitimasi baru untuk aset digital.

Selain itu, sinergi SEC–CFTC menunjukkan bahwa pemerintah bergerak menuju koordinasi yang efektif dalam zona abu-abu.

Adanya Project Crypto menandakan era baru di mana sistem keuangan tradisional dan blockchain semakin terintegrasi.

Baca Juga: Bitcoin Ungguli Wall Street: $86 Miliar Cadangan Kripto Korporasi

Risiko dan Tantangan

Meski penuh harapan, ada tantangan nyata. Apakah institusi keuangan global siap menerima perdagangan kripto di bursa?

Apakah keamanan dan perlindungan investor tetap menjadi prioritas? Masa transisi ini juga akan diuji kemampuan legislasi dan implementasi di level federal maupun negara bagian.

Dengan agenda ini, SEC sedang menuntun kripto dari zona “divisi pengejaran hukum” ke “zona kolaborasi dan inovasi.”

Jika ketentuan ini terealisasi, era baru integrasi kripto ke Wall Street kemungkinan besar akan terbuka lebar.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

Trending