Academy
Mengenal Lebih Jauh Threshold Network (T)?
Threshold Network (T) adalah konsep yang mendukung kedaulatan pengguna di dalam ekosistem web3 melalui penerapan teknologi kriptografi ambang batas (threshold cryptography) pada jaringan node terdesentralisasi.
Saat ini, pengguna sering kali dihadapkan pada dilema antara privasi dan kenyamanan. Untuk mendapatkan layanan atau fasilitas tertentu, kita sering kali harus mengorbankan privasi dengan mengungkapkan data pribadi seperti lokasi, nomor jaminan sosial, riwayat pembelanjaan, dan lain sebagainya. Dampak dari kompromi ini bisa sangat nyata dan merugikan, seperti kebocoran data kredensial login, penyusupan ke akun bank, manipulasi jumlah penonton melalui profil data, dan algoritme yang mengenali kita lebih baik daripada diri kita sendiri. Tetapi, bagaimana jika ada cara untuk menghindari ini?
Threshold Network bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan memanfaatkan teknologi kriptografi ambang batas. Pendekatan ini memungkinkan aset digital untuk lebih bermanfaat tanpa perlu melibatkan otoritas terpusat.
Daftar Isi
Bagaimana Threshold Network Bekerja?
Teknologi kriptografi ambang batas membagi operasi sensitif ke beberapa entitas independen, seperti node dalam jaringan. Untuk berhasil melakukan operasi, dibutuhkan ambang batas atau jumlah minimum entitas yang perlu bekerja sama. Konsep ini tidak hanya meningkatkan keamanan dan ketersediaan sistem informasi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pihak terpercaya tunggal yang bisa menyebabkan kegagalan sistem.
Meskipun ada kemungkinan adanya entitas jahat di dalam jaringan, sistem akan tetap beroperasi dengan aman selama jumlah minimum peserta yang mematuhi aturan tetap terpenuhi. Sebagai contoh, dalam sistem kustodian yang terpusat, satu entitas jahat saja sudah cukup untuk merusak keseluruhan sistem. Tetapi dengan kriptografi ambang batas, Threshold Network dapat melindungi dari titik kegagalan tunggal tersebut.
Ekosistem Threshold
Threshold Network merupakan hasil penggabungan antara NuCypher dan Keep Network, menciptakan satu jaringan terdesentralisasi yang menyediakan layanan kriptografi ambang batas bagi aplikasi web3. Layanan yang ditawarkan oleh Threshold Network termasuk layanan proxy re-encryption untuk manajemen rahasia yang dikendalikan oleh pengguna, kontrol akses dinamis, dan tBTC v2, sebuah jembatan terdesentralisasi antara Bitcoin dan Ethereum yang memungkinkan pertukaran aset secara permissionless.
Proxy Re-encryption (PRE)
Saat ini, platform Web3 yang dibangun di atas blockchain publik bisa menimbulkan risiko privasi bagi pengguna. Untuk mengatasi masalah ini, Threshold Network menawarkan solusi dalam bentuk layanan Proxy Re-encryption (PRE), yang merupakan protokol enkripsi yang memungkinkan pengguna untuk mempertahankan privasi data mereka dalam aplikasi terdesentralisasi.
PRE adalah middleware kriptografi yang memungkinkan entitas proksi untuk mengubah data terenkripsi dari satu kunci enkripsi ke kunci enkripsi lainnya tanpa mengungkapkan data teks biasa. Node dalam Threshold Network berperan sebagai entitas proksi ini dan menggunakan kriptografi ambang batas untuk mengenkripsi ulang data dengan aman dan kooperatif sesuai dengan persyaratan akses yang ditetapkan oleh pemilik data.
PRE memungkinkan pengguna untuk menyimpan data terenkripsi di mana pun, sementara mempertahankan kemampuan untuk membagikan data tersebut dan mengendalikan akses secara kriptografis. Melalui PRE, aplikasi web3 dapat menjaga privasi pengguna sambil tetap beroperasi di blockchain publik.
tBTC v2
Sebelumnya, solusi untuk menghubungkan Bitcoin ke Ethereum memerlukan pengguna untuk mempercayai pihak ketiga untuk melakukan pertukaran token. Tetapi dengan tBTC v2, sebuah jembatan terdesentralisasi sepenuhnya antara Bitcoin dan Ethereum, pengguna dapat mengakses DeFi dan aplikasi web3 lainnya tanpa perlu memercayai pihak ketiga.
tBTC v2 menggunakan sekelompok operator independen yang dipilih secara acak untuk mengamankan Bitcoin yang disetorkan melalui kriptografi ambang batas. Operator ini bekerja sama untuk mengelola akses atau tindakan apa pun terkait dengan Bitcoin pengguna. Dengan memastikan mayoritas operator setuju, tBTC v2 terhindar dari risiko kontrol tunggal atau manipulasi. Selain itu, tBTC v2 bersifat permissionless, memungkinkan akses terbuka untuk semua orang tanpa adanya batasan.
DAO Threshold dan Token T
Threshold Network dijalankan oleh komunitas dan dikelola melalui DAO, yang terdiri dari tiga cabang utama: DAO Pemilik Token, DAO Staker, dan Dewan Terpilih. Token T menggerakkan ekosistem Threshold, memungkinkan pemilik token untuk berpartisipasi dalam keputusan tata kelola dan menjalankan node terdesentralisasi di jaringan. Selain itu, terdapat juga guild yang dipimpin oleh komunitas untuk mengelola berbagai aspek dalam ekosistem Threshold.
Kesimpulan
Threshold Network memberikan layanan kriptografi ambang batas yang mendukung kedaulatan pengguna di blockchain. Dengan layanan seperti PRE dan tBTC v2, Threshold Network memungkinkan pengguna untuk mempertahankan privasi mereka sambil tetap mengakses berbagai aplikasi web3 dan DeFi. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web Threshold.
Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”
Sumber: Binance Academy
-
Market5 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 18 November 2024
-
Market3 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 20 November 2024
-
Event3 days ago
Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial
-
Bitcoin News5 days ago
Bitcoin Masih Murah: Potensi Tembus $100.000