Connect with us

Blockchain

Miris! NFT Tweet Pertama Jack Dorsey Dijual Rp 689 Miliar, hanya Ditawar Tertinggi Rp 4 Juta

Published

on

Pendiri Twitter, Jack Dorsey.

Penjualan NFT tweet pertama Jack Dorsey di second market memunculkan fenomena baru yang cukup miris. Pasalnya, NFT yang langka tersebut hanya ditawar tertinggi dengan harga sekitar $ 280 (setara Rp 4 juta) di second market melalui pelelangan.

Dilaporan Coindesk, pengusaha kripto kelahiran Iran, Sina Estavi, membeli NFT tweet pertama Jack Dorsey, seorang pendiri Twitter seharga $ 2,9 juta (Rp 41 juta) pada Maret 2021. Kemudian, ia ingin menjual kembali NFT tersebut dengan perkiraan harga mencapai $ 48 juta (Rp 689 Miliar).

Pada Kamis (7/4) pekan lalu, dia mengumumkan di Twitter bahwa ingin menjual NFT tersebut, dan menjanjikan 50% dari hasilnya (yang dipikir akan melebihi $ 25 juta) untuk amal melalui badan amal, GiveDirecly.

Ternyata, lelang yang berlangsung seminggu itu ditutup pada hari Rabu (13/4), dengan hanya mengumpulkan tujuh total penawaran mulai dari 0,0019 ETH (hampir $ 6) hingga 0,09 ETH (sekitar $ 280).

NFT tweet pertama Jack Dorsey yang hanya ditawar murah di second market.
NFT tweet pertama Jack Dorsey yang hanya ditawar murah di second market.

Baca juga: Daftar Orang Terkaya di Dunia Berkat Kripto dan Blockchain, Berapa Hartanya?

Belum Mau Dijual

Mendapatkan penawaran yang tidak sesuai harapan membuat Estavi enggan menjual NFT tweet pertama Jack Dorsey itu ke penawar tertinggi. Ia menjelaskan masih memiliki waktu dua hari untuk menerima tawaran lain yang lebih tinggi dan sesuai harapan, atau itu tidak akan dijual.

“Batas waktu yang saya tetapkan sudah berakhir, tetapi jika saya mendapatkan tawaran yang bagus, saya mungkin akan menerimanya, saya mungkin tidak akan pernah menjualnya,” kata Estavi kepada CoinDesk melalui pesan WhatsApp pada hari Rabu (13/4).

Terpantau hingga Kamis (14/4) pukul 13.00 WIB di situs OpenSea, penawaran terbaru tercatat sekitar $ 6.235 (Rp 89,4 juta) atau setara 2 Ethereum.

Pasar NFT sedang Turun?

Menurut laporan Protocol, pasar NFT sedang mengalami tahun yang sulit setelah lonjakan pertumbuhan transaksi pada tahun 2021. Volume perdagangan jatuh pada tahun 2022, dengan kekhawatiran tentang penipuan dan hype mematikan beberapa pembeli.

illustrasi non fungible token
Ilustrasi NFT.

Aktivitas baru-baru ini pulih, tetapi tidak jelas apakah beberapa NFT akan memulihkan nilainya. Sebagian besar orang memandang NFT membingungkan, karena NFT sama dengan penunjuk ke aset digital, bukan aset itu sendiri.

NFT paling baik dianggap sebagai tanda terima atau sertifikat kepemilikan, mekanisme untuk memulihkan kelangkaan ke dunia digital. Tetapi, konsep NFT dari sebuah tweet sangat membingungkan bagi sebagian orang.

Sebuah tweet yang dijadikan NFT pada dasarnya dikendalikan oleh pengguna yang menulisnya dan Twitter adalah perusahaannya, bukan pemilik NFT. Jack Dorsey pun yang merupakan pemilik dari tweet tersebut, dapat menghapus tweet-nya kapan saja, membuat NFT itu tidak berharga.

Baca juga: Apa Itu Aset Kripto Troy (TROY) dan VeThor (VTHO)?

Popular