Connect with us

Market

Natal Berdarah Pengguna Trust Wallet, Dana Kripto Menguap US$7 Juta

Tivan

Published

on

Ilustrasi dompet kripto, Trust Wallet. Foto: Trust Wallet.

Pengguna Trust Wallet mengalami kerugian sekitar US$7 juta atau setara lebih dari Rp100 miliar akibat peretasan yang terjadi pada Hari Natal. Insiden ini menargetkan ekstensi browser Trust Wallet versi 2.68 dan berdampak pada pengguna desktop. Pendiri Binance sekaligus pemilik Trust Wallet, Changpeng Zhao (CZ), memastikan bahwa seluruh dana yang hilang akan diganti.

Dalam pernyataan resmi melalui platform X pada Kamis, Trust Wallet mengungkapkan bahwa ekstensi browser mereka telah dikompromikan akibat insiden keamanan. Perusahaan meminta pengguna segera memperbarui ke versi 2.89 untuk mencegah risiko lebih lanjut.

Dilaporkan Cointelegraph, sehari kemudian, CZ menegaskan melalui unggahan di X bahwa kerugian pengguna akibat peretasan tersebut akan ditanggung sepenuhnya oleh Trust Wallet. Trust Wallet sendiri mengklaim melayani sekitar 220 juta pengguna di seluruh dunia.

Hacker Serang Trust Wallet

Perusahaan keamanan siber SlowMist mengungkapkan bahwa serangan ini telah direncanakan sejak awal Desember. Menurut salah satu pendirinya, Yu Xian, pelaku mulai mempersiapkan serangan sejak 8 Desember, menanamkan backdoor pada 22 Desember, lalu mulai memindahkan dana pada 25 Desember hingga akhirnya terdeteksi.

Tidak hanya mencuri aset kripto, kode backdoor tersebut juga dilaporkan mengambil dan mengirimkan data pribadi pengguna ke server milik penyerang. Temuan ini memicu kekhawatiran serius terkait keamanan data pengguna Trust Wallet.

Detektif on-chain ZachXBT menyebutkan bahwa ratusan pengguna terdampak oleh insiden ini. Sejumlah pengamat industri kripto bahkan menilai terdapat indikasi kuat keterlibatan orang dalam, mengingat penyerang mampu mengunggah versi baru ekstensi Trust Wallet ke situs resmi.

Penasihat blockchain antar-pemerintah Anndy Lian menyatakan bahwa serangan semacam ini “tidak wajar” dan peluang keterlibatan insider “sangat tinggi”. CZ pun mengakui bahwa peretasan tersebut “kemungkinan besar” melibatkan orang dalam.

Para pengamat industri kripto menyuarakan kekhawatiran internal 

SlowMist juga menyoroti bahwa pelaku terlihat sangat memahami kode sumber ekstensi Trust Wallet, sehingga mampu menyisipkan backdoor secara efektif untuk mengakses informasi sensitif pengguna.

Meski menimbulkan kerugian besar, insiden Trust Wallet ini masih tergolong kecil dibandingkan peretasan dompet kripto lain. Pada Februari 2024, salah satu pendiri Axie Infinity, Jeff Zirlin, kehilangan US$9,7 juta Ether akibat dugaan eksploitasi dompet pribadi.

Namun demikian, data Chainalysis menunjukkan bahwa peretasan dompet pribadi semakin menjadi ancaman serius. Pada 2025, 37% dari total nilai kripto yang dicuri berasal dari kompromi dompet pribadi, jika peretasan besar Bybit senilai US$1,4 miliar dikecualikan.

Kasus Trust Wallet kembali menegaskan meningkatnya risiko keamanan di industri kripto, sekaligus memicu sorotan tajam terhadap keamanan internal penyedia layanan dompet digital.

Baca juga: Cara Transfer Aset Kripto dari Trust Wallet ke Tokocrypto


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli

Tokocrypto Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Trending