Connect with us

Academy

Panduan Cara Kerja Blockchain

Published

on

Panduan Mengenal Lebih Jauh Cara Kerja Teknologi Blockchain. Sumber: Binance Academy.

Selamat datang di artikel informatif ini yang akan mengupas secara mendalam tentang cara kerja blockchain. Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi blockchain telah menjadi salah satu inovasi paling revolusioner dalam dunia teknologi.

Blockchain adalah suatu sistem yang menggunakan konsep rantai blok terdesentralisasi untuk merekam transaksi dan informasi dengan tingkat keamanan tinggi. Dalam artikel ini, kami akan membahas prinsip dasar blockchain, menggambarkan bagaimana jaringan terdesentralisasi ini beroperasi, dan memberikan wawasan mendalam tentang mengapa teknologi ini menjadi landasan bagi banyak aplikasi baru.

Teknologi blockchain telah menarik perhatian banyak orang dari berbagai latar belakang, mulai dari pemula hingga ahli teknologi. Pada dasarnya, blockchain adalah basis data yang dibangun dengan cara yang unik dan inovatif.

Setiap transaksi atau data yang masuk ke dalam blockchain direkam dalam bentuk blok, dan setiap blok tersebut dihubungkan dengan blok sebelumnya melalui kriptografi. Keamanan dan keandalan blockchain bergantung pada mekanisme konsensus yang melibatkan partisipasi banyak pihak, yang juga berkontribusi dalam memverifikasi dan mencatat transaksi secara bersama-sama.

Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang komponen kunci dalam teknologi blockchain, serta memberikan contoh aplikasi nyata yang menunjukkan potensi luar biasa dari sistem ini dalam berbagai bidang industri.

Apa Itu Blockchain?

Pada dasarnya, blockchain adalah suatu sistem basis data yang dibangun secara unik dan inovatif. Data atau transaksi dimasukkan ke dalam blok dan setiap blok dihubungkan dengan blok sebelumnya melalui kriptografi. Keamanan dan keandalan sistem ini berasal dari mekanisme konsensus yang melibatkan partisipasi banyak pihak untuk memverifikasi dan mencatat transaksi bersama-sama.

Sejarah Singkat Blockchain

Ide dasar tentang blockchain muncul pada awal tahun 1990-an ketika ilmuwan komputer Stuart Haber dan fisikawan W. Scott Stornetta menggunakan teknik kriptografi dalam rantai blok untuk mengamankan dokumen digital dari manipulasi data.

Advertisement

Konsep ini mengilhami banyak orang, termasuk penciptaan Bitcoin sebagai mata uang kripto pertama, yang secara luas dikenal sebagai penerapan pertama dari teknologi blockchain.

Baca lebih lengkap tentang sejarah blockchain.

Cara Kerja Blockchain

Dalam konteks aset kripto, blockchain bekerja sebagai daftar catatan data terdesentralisasi yang dikelola dalam blok-blok transaksi yang telah dikonfirmasi.

Jaringan blockchain terdiri dari sejumlah komputer yang tersebar di seluruh dunia, dan setiap peserta (node) memiliki salinan data blockchain yang sama. Mereka berkomunikasi untuk mencapai kesepakatan tentang kebenaran transaksi dan memastikan integritas seluruh jaringan.

Transaksi aset kripto berlangsung dalam jaringan global peer-to-peer, sehingga Bitcoin menjadi mata uang digital terdesentralisasi tanpa batas dan kebal terhadap penyensoran.

Sistem blockchain dianggap “trustless” (tanpa trust), karena tidak ada otoritas tunggal yang mengendalikan transaksi. Setiap transaksi harus diverifikasi oleh sejumlah peserta dalam jaringan, dan semua partisipan memastikan keabsahan transaksi tersebut.

Algoritme Hashing dan Proof-of-Work

Inti dari hampir semua blockchain adalah proses mining yang mengandalkan algoritme hashing. Misalnya, Bitcoin menggunakan algoritme SHA-256 (Secure Hash Algorithm 256-bit) yang menghasilkan output berukuran tetap, tidak peduli seberapa besar panjang inputnya. Fungsi hash ini bersifat deterministik, artinya input yang sama akan menghasilkan output yang sama.

Advertisement

Sifat satu arah dari fungsi hash membuatnya hampir mustahil untuk menghitung input dari outputnya. Hal ini menciptakan keamanan dalam sistem, karena mengubah data di blok sebelumnya akan mengubah hash output dan mempengaruhi semua blok setelahnya.

Mining adalah proses di mana para miner mencoba untuk menemukan hash output yang memenuhi kriteria tertentu, biasanya dengan memulai dengan sejumlah angka nol tertentu. Para miner mencoba berulang kali dengan nilai nonce yang berbeda untuk mencapai hash yang diinginkan. Proses mining memastikan keamanan dan integritas blockchain dengan mencegah perubahan data yang tidak sah.

Kesimpulan

Blockchain adalah inovasi teknologi yang menarik minat banyak orang dari berbagai latar belakang. Sistem ini merupakan basis data terdesentralisasi yang memanfaatkan rantai blok dan kriptografi untuk mencatat transaksi dan informasi dengan keamanan tinggi. Melalui proses mining dengan algoritme hashing, blockchain mencapai konsensus di antara para pesertanya dan memastikan validitas setiap transaksi.

Teknologi blockchain tidak hanya terbatas pada mata uang kripto, tetapi juga memiliki potensi luar biasa dalam berbagai bidang industri. Dengan model desentralisasi yang memungkinkan peer-to-peer, sistem ini menghadirkan kemungkinan baru dalam dunia digital. Selain model Proof-of-Work, teknologi blockchain juga dapat diterapkan dengan model lain seperti Proof-of-Stake yang mengurangi konsumsi daya dan dapat menskalakan lebih banyak pengguna.

Semoga artikel ini memberikan wawasan lebih dalam tentang cara kerja teknologi blockchain, dan memperkaya pemahaman Anda tentang salah satu inovasi paling menarik dalam dunia teknologi saat ini.

Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”

Sumber: Binance Academy Indonesia

Advertisement

Popular