Connect with us

Academy

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Blockchain

Published

on

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Blockchain. Sumber: Binance Academy.

Selamat datang di artikel kami yang akan membahas tentang teknologi “Blockchain”: Kelebihan dan Kekurangannya. Di era digital yang semakin maju, teknologi blockchain telah menjadi salah satu inovasi revolusioner yang menarik perhatian berbagai pihak. Kami akan membahas secara komprehensif mengenai keunggulan dan kendala yang dimiliki teknologi ini.

Mari kita bahas manfaat unggul yang ditawarkan oleh teknologi blockchain. Pertama-tama, keamanan yang tinggi menjadi salah satu daya tarik utama. Blockchain berfungsi sebagai basis data terdesentralisasi yang merekam dan menyimpan data dalam blok-blok terhubung secara kronologis dengan enkripsi kriptografi. 

Sifat desentralisasi ini menjadikannya kuat terhadap kegagalan teknis dan serangan jahat. Ribuan perangkat dalam jaringan menyimpan salinan database, sehingga tidak ada satu titik lemah yang dapat menyebabkan kegagalan atau ancaman pada keseluruhan sistem.

Namun, kelebihan tersebut juga membawa beberapa kekurangan. Efisiensi blockchain dibandingkan dengan database terpusat masih terbatas, dan kapasitas penyimpanannya memerlukan peningkatan. Database tradisional yang terpusat mungkin lebih efisien dalam hal ini.

Kelebihan Teknologi Blockchain

Sekarang, mari kita ulas lebih dalam mengenai keunggulan teknologi blockchain.

Terdistribusi

Teknologi blockchain berbasis pada jaringan node terdistribusi. Setiap node menyimpan salinan database dan replika data secara otomatis terjadi pada banyak perangkat. Keunggulan ini membuat sistem blockchain kuat terhadap kegagalan teknis dan serangan cyber. Jaringan tetap aman dan tersedia meskipun beberapa node mengalami masalah.

Di sisi lain, database konvensional yang bergantung pada beberapa server menjadi rentan terhadap gangguan dan serangan karena kegagalan pada satu server dapat mengganggu keseluruhan sistem.

Advertisement

Stabilitas

Salah satu karakteristik utama blockchain adalah ketidakmungkinan untuk memutarbalikkan blok yang sudah terkonfirmasi. Ini berarti data yang telah dimasukkan ke dalam blockchain sulit untuk dihapus atau diubah. 

Hal tersebut menjadikan teknologi blockchain sangat cocok untuk menyimpan data keuangan atau informasi lain yang memerlukan jejak audit yang transparan dan tidak dapat dimanipulasi. Setiap perubahan pada blockchain dapat terlacak dan secara permanen disimpan dalam buku kas terdistribusi dan publik.

Contohnya, bisnis dapat menggunakan blockchain untuk mencegah tindakan penipuan dari karyawan. Dengan teknologi ini, semua transaksi finansial yang terjadi di perusahaan akan tercatat secara aman dan stabil, sehingga sulit bagi karyawan untuk menyembunyikan transaksi mencurigakan.

Sistem Tanpa Asas Percaya

Teknologi blockchain menciptakan sistem pembayaran yang tidak bergantung pada pihak ketiga seperti bank, perusahaan kartu kredit, atau penyedia layanan. Transaksi diverifikasi oleh jaringan node terdistribusi melalui proses penambangan. Maka dari itu, blockchain sering disebut sebagai sistem “tanpa asas percaya”.

Dengan menghilangkan peran pihak ketiga, teknologi blockchain mengurangi biaya transaksi dan risiko mempercayai organisasi lain. Hal ini meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam berbagai aspek kehidupan.

Namun, tetap ada beberapa kendala yang perlu diperhatikan dalam pengembangan dan penerapan teknologi blockchain.

Kekurangan Teknologi Blockchain

Artikel ini akan membahas tentang beberapa kekurangan yang dimiliki oleh teknologi blockchain. Meskipun teknologi ini telah membuktikan diri sebagai inovasi yang efisien, ada beberapa potensi serangan dan tantangan yang perlu diperhatikan.

Advertisement

Serangan 51%

Salah satu kelemahan potensial dari teknologi blockchain adalah serangan 51%. Serangan semacam ini dapat terjadi jika suatu entitas berhasil mengontrol lebih dari 50% kekuatan hash dalam jaringan blockchain. Dengan begitu, entitas tersebut dapat dengan sengaja mengacaukan jaringan dengan mengeluarkan atau memodifikasi urutan transaksi.

Meskipun secara teoritis mungkin, hingga saat ini belum ada serangan 51% yang berhasil terhadap blockchain Bitcoin. Semakin besar jaringannya, semakin tinggi tingkat keamanannya, dan kemungkinan besar tidak akan ada penambang yang akan menginvestasikan sumber daya besar untuk menyerang Bitcoin karena imbalan bagi penambang yang jujur lebih menguntungkan.

Modifikasi Data

Stabilitas adalah salah satu keunggulan blockchain, namun, hal ini juga menjadi kelemahan. Setelah data ditambahkan ke dalam blockchain, sangatlah sulit untuk mengubahnya. Jika ada kebutuhan untuk mengubah data atau kode blockchain, seringkali diperlukan hard fork, dimana rantai baru digunakan dan rantai lama ditinggalkan.

Kunci Pribadi

Blockchain menggunakan sistem kriptografi public-key atau kunci publik yang memungkinkan pengguna memiliki kepemilikan atas unit mata uang digital atau data blockchain lainnya. Setiap akun memiliki dua kunci yang sesuai: kunci publik yang dapat dibagikan dan kunci pribadi yang harus dirahasiakan.

Sayangnya, jika seorang pengguna kehilangan kunci pribadinya, maka akses ke dana tersebut juga hilang dan tidak ada cara untuk memulihkannya. Pengguna bertanggung jawab seperti memiliki bank mereka sendiri, tetapi ini juga berarti risiko besar jika kunci pribadi hilang.

Inefisiensi

Teknologi blockchain, terutama yang menggunakan algoritma konsensus Proof of Work, cenderung tidak efisien. Persaingan ketat dalam penambangan menyebabkan hanya satu penambang yang berhasil menemukan blok setiap sepuluh menit, sehingga upaya penambang lain menjadi sia-sia.

Upaya untuk meningkatkan tenaga komputasi demi peluang lebih besar dalam menemukan hash blok yang valid menyebabkan konsumsi energi yang besar. Jaringan Bitcoin, misalnya, menggunakan lebih banyak energi daripada beberapa negara seperti Denmark, Irlandia, dan Nigeria.

Advertisement

Penyimpanan

Buku kas blockchain dapat tumbuh menjadi sangat besar ukurannya. Misalnya, blockchain Bitcoin saat ini membutuhkan sekitar 200GB tempat penyimpanan. Laju pertumbuhan ukuran blockchain dapat melebihi perkembangan kapasitas hard disk, sehingga risiko kehilangan node meningkat jika buku kas terlalu besar untuk diunduh dan disimpan oleh individu.

Kesimpulan

Meskipun teknologi blockchain memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, potensi dan manfaatnya tetap menjadi daya tarik bagi berbagai industri. Meski adopsi secara massal masih memerlukan waktu, banyak sektor telah mulai mencoba dan mengalami kelebihan dan kekurangan dari teknologi ini. 

Masa depan akan memberikan peluang bagi bisnis dan badan pemerintahan untuk bereksperimen dengan pengaplikasian baru dan menemukan area di mana teknologi blockchain memberikan nilai tambah yang signifikan.

Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam mengenai aset kripto atau cryptocurrency, bisa baca artikel “Belajar Crypto untuk Pemula Mulai Dari Sini.”

Sumber: Binance Academy Indonesia

Popular