Connect with us

Altcoin News

Roblox Semakin Populer, Bisakah Kripto Metaverse Comeback?

Published

on

4 tahun yang lalu, istilah metaverse sempat menjadi buzzword yang mendominasi ruang diskusi teknologi dan kripto. Dari raksasa teknologi hingga brand ternama, semua berlomba menciptakan dunia virtual yang diyakini sebagai masa depan internet. Namun, setelah hype tersebut meredup, fokus publik kini bergeser ke kecerdasan buatan (AI).

Menariknya, di tengah perubahan tren ini, Roblox justru terus melesat dan mencapai puncak popularitas baru. Platform game yang juga berfungsi sebagai ruang sosial ini berhasil menarik perhatian jutaan pemain di seluruh dunia, terutama anak muda.

Di sisi lain, proyek kripto berbasis gaming atau narasi metaverse dalam konteks kripto seakan semakin tenggelam dengan di tengah perkembangan AI yang semakin mencuri perhatian setiap harinya. 

Lalu bisakah hype Roblox memicu kembalinya narasi metaverse di pasar kripto? Mari kita ulas!

Roblox Tembus 100 Juta Pemain Harian

Pengguna aktif harian Roblox. Sumber: statista.com

Roblox baru saja merilis laporan kinerja kuartal kedua 2025 dengan hasil yang mengejutkan. Dimana  jumlah pemain aktif harian mencapai 111,8 juta, meningkat 41% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini bahkan lebih tinggi daripada pengguna aktif harian pada masa karantina COVID-19.

Meningkatnya jumlah pemain aktif ini juga membuat Roblox memproyeksikan pendapatan tahunannya menjadi USD 5,87–5,97 miliar. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa dunia virtual ala Roblox memiliki daya tarik ekonomi nyata, meski narasi metaverse kripto yang dulu sempat menghebohkan masih belum kembali menjadi arus utama.

Baca juga: 5 Altcoin Terbaik dengan Utilitas Nyata Berdasarkan Pendapatan Jaringan

Tren Roblox di Kalangan Anak Muda

Illustrasi mendaki gunung di Roblox. Sumber: youtube.com/@LUXXARIS

Roblox kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan digital generasi muda. Lebih dari 50% pengguna Roblox berusia di bawah 17 tahun, menjadikan Roblox bukan hanya tempat bermain, tetapi juga sarana berkreasi dan bersosialisasi seperti melakukan pendakian gunung secara virtual, hingga membangun identitas digital bagi para brand yang ingin lebih dekat dengan anak muda.

Sebut saja brand-brand seperti: Nike (Nike land), Spotify (Spotify Island), danGucci (Gucci Garden), bahkan brand lokal brand lokal pun banyak tap-in untuk lebih mendekatkan diri dengan anak muda secara interaktif.

Roblox nampalnya mulai bisa menutup celah antara dunia nyata dan virtual—sebuah konsep yang sangat identik dengan metaverse.

Roblox dan Metaverse

Konsep metaverse dipandang sebagai dunia digital tiga dimensi yang imersif, sosial, dan berkelanjutan, di mana pengguna dapat berinteraksi, bekerja, bermain, dan berkreasi layaknya di dunia nyata—namun melalui avatar atau identitas digital mereka. 

Dalam Roblox pengguna dapat menciptakan avatar, membeli item digital dengan mata uang Robux, berinteraksi, menghadiri konser virtual, hingga bekerja atau belajar. Dari semua fitur yang ditawarkan, bisa dikatakan Roblox muncul sebagai platform yang paling mendekati visi Metaverse.

Baca juga: Menggali Potensi Metaverse dalam Transformasi Industri Jasa Keuangan

4 Tahun yang Lalu, Narasi Metaverse Booming

Kenaikan pasar kripto metaverse.

Jika kita mundur ke tahun 2021–2022, dunia kripto sempat diguncang euforia metaverse yang dipicu oleh Facebook secara resmi mengganti nama perusahaannya menjadi Meta dan mengumumkan fokus besar pada pengembangan dunia virtual. 

Harga token dari proyek seperti Decentraland (MANA) dan The Sandbox (SAND) melonjak tajam, sementara brand global berbondong-bondong membuka kantor virtual. Dikutip dari Bloomberg, di tengah FOMO ini banyak perusahaan bahkan menunjuk “Chief Metaverse Officer” untuk menggarap strategi di dunia virtual.

Sayangnya, banyak perusahaan yang berinvestasi besar-besaran di metaverse pada 2022 tidak melihat return investasi dalam kembali dengan cepat. 

Sebagai gantinya, mereka mulai mengalihkan fokus ke kecerdasan buatan (AI), yang dinilai lebih praktis, cepat diadopsi, dan memberikan dampak bisnis yang lebih nyata. Meta, misalnya, mengalihkan miliaran dolar dari divisi metaverse ke proyek AI, menandai perubahan arah strategi teknologi secara global.

Dengan Hype Roblox, Bisakah Narasi Metaverse Kembali?

Semakin populernya Roblox membuka peluang menarik. Meski bukan berbasis blockchain, Roblox berhasil membuktikan bahwa konsep metaverse masih relevan. Dengan jumlah pemain yang masif dan ekosistem ekonomi internal yang tumbuh pesat, Roblox dapat menjadi contoh nyata bagaimana metaverse bisa berkembang secara organik.

Pertanyaannya, apakah Roblox bisa memicu kebangkitan narasi metaverse kripto?

Untuk menjawabnya, mari kita bandingkan dengan salah satu pemain utama di sektor metaverse berbasis blockchain, yaitu The Sandbox (SAND).

Menurut data terbaru dari MMOStat, jumlah pemain aktif harian The Sandbox (SAND) berada di kisaran 15.000 pengguna—angka yang jauh lebih kecil dibandingkan Roblox dengan lebih dari 111,8 juta. Sementara itu, laporan dari Messari menunjukkan bahwa pada kuartal pertama 2025, The Sandbox mencatat rata-rata 148,6 pembeli aktif harian untuk aset non-LAND dan 12,1 pembeli aktif harian untuk aset LAND (Aset virtual dalam The Sandbox).

Menariknya, aktivitas pembelian aset non-LAND melonjak tajam menjelang peluncuran Alpha Season 5, dengan puncaknya mencapai 10.906 pembeli harian. Menandakan bahwa komunitas Sandbox tetap aktif dan partisipatif setiap kali ada event baru.

Meskipun jumlah pengguna memang melonjak setiap kali ada event baru, tetapi Sandbox nampaknya masih tetap tertinggal jauh jika dibandingkan naiknya popularitas Roblox.

Dengan kata lain, hype Roblox membuktikan bahwa metaverse masih diminati, tapi belum cukup untuk menghidupkan kembali narasi metaverse kripto—setidaknya untuk saat ini. Apalagi, industri teknologi saat ini sedang terpukau oleh perkembangan AI, yang membuat perhatian publik dan investor tertuju ke sana.

Baca juga: Film Demon Slayer Ramai Dibajak, Bisakah Blockchain Jadi Solusi?

Penutup

Roblox jelas unggul dari sisi basis pengguna dan adopsi brand, namun Roblox belum menawarkan interoperabilitas, kepemilikan aset, atau ekonomi terbuka sebagaimana yang dijanjikan oleh metaverse berbasis Web3 seperti The Sandbox. 

Mungkin, inilah celah yang masih bisa dieksplorasi oleh proyek metaverse kripto untuk bangkit kembali di masa depan.

Jika kamu tertarik dengan proyek metaverse berbasis blockchain, kamu bisa melirik aset kripto seperti SAND, MANA, EGLD, dan masih banyak lagi—yang bisa kamu beli bebas biaya trading di Tokocrypto dengan minimal deposit Rp50.000.


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. 

Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Konten ini hanya bersifat informasi, bukan ajakan menjual atau membeli.

Sumber:

Clow, Simone. “Is Roblox the Metaverse?” LinkedIn, 4 Maret 2024.

Evan Zakhary. “The Sandbox Q1 2025 Brief” Messari, 2025

Sumber gambar: Hypbeast.com

Popular