Connect with us

Academy

Tom Lee: Ethereum Dalam Momentum “1971”, Apa Maksudnya?

Published

on

Tom Lee, seorang analis keuangan yang cukup terkenal di Wall Street dan kini ikut berkecimpung di dalam industri kripto dengan menjadi Chairman BitMine Immersion Technologies Inc. menjadi sorotan di kalangan investor kripto setelah pernyataannya yang membandingkan Ethereum (ETH) dengan momen bersejarah tahun 1971.

Pernyataan ini ia lontarkan di Binance Blockchain Week 2025, di mana Lee menekankan bahwa Ethereum sedang memasuki fase transformasional yang mirip dengan “Nixon Shock”, yakni fase ketika Presiden Richard Nixon menghentikan konvertibilitas dolar AS ke emas pada 15 Agustus 1971.

Guna memahami maksud Tom Lee tentang  bagaimana kiaitan momentum 1971 dengan Ethereum, mari kita bedah latar belakang sejarah pada tahun 1971 yuk!

Maksud dari Ethereum Ethereum Dalam Momentum 1971

Tahun 1971 dikenal sebagai tahun yang menandai berakhirnya sistem Bretton Woods (1944–1971), sebuah mekanisme yang menetapkan bahwa Dolar AS dijamin dapat dikonversi menjadi emas dengan harga tetap, yaitu USD 35 per ons.

Sejak konvertibilitas itu dibatalkan oleh Presiden Richard Nixon pada tanggal 15 Agustus 1971 (Nixon Shock), Dolar AS yang sebelumnya didukung oleh cadangan emas resmi berubah menjadi mata uang fiat penuh, yakni uang yang nilainya hanya bergantung pada kepercayaan terhadap pemerintah dan stabilitas ekonomi Amerika Serikat.

Perubahan ini sempat memicu kekhawatiran inflasi, namun justru membuka pintu bagi Wall Street untuk berinovasi. Institusi keuangan kemudian menciptakan produk baru seperti derivatif, obligasi, dan instrumen keuangan kompleks guna mempertahankan status dolar sebagai mata uang cadangan dunia. Hasilnya adalah ekspansi ekonomi global, pertumbuhan pesat pasar keuangan, serta semakin kokohnya dominasi Amerika Serikat dalam sistem finansial internasional.

Lee melihat hal yang sama terjadi di Ethereum sekarang, dimana Ethereum bukan dipandang sebagai “emas digital” seperti Bitcoin, melainkan infrastruktur yang memungkinkan tokenisasi segala aset.

Tom Lee kemudian membandingkan “Nixon Shock” tahun 1971, dengan  regulasi crypto AS tahun 2025 yang sama-sama berpotensi memodernisasi Wall Street, mendorong inovasi keuangan, dan menciptakan kekayaan triliunan di pasar tradisional.

Aturan seperti:

  • GENIUS Act: Undang-undang federal pertama yang mengatur stablecoin (kripto yang nilainya dipatok 1:1 dengan USD), dengan aturan cadangan, penerbit, dan pengawasan. Ini meningkatkan legitimasi dan adopsi.
  • Project Crypto SEC: Inisiatif SEC untuk memperbarui kerangka regulasi sehingga lebih selaras dengan teknologi on-chain yang semakin berkembang, isinya seperti aturan tentang self-custody, kapan token dianggap sekuritas atau bukan), dan mendorong inovasi seperti tokenisasi saham/obligasi.

Perubahan ini memberikan kejelasan regulasi, mengurangi ketidakpastian, dan mendorong institusi besar yang dulu hanya bermain di Wall Street untuk mulai masuk ke dalam kripto.

Tom Lee melihat potensi hal tersebut dapat memicu “supercycle” di mana Ethereum sebagai proyek smart contract terdepan, dapat diuntungkan sebab Ethereum akan menjadi platform blockchain utama yang banyak digunakan ketika adopsi tokenisasi aset dunia nyata (Real World Asset—RWA) menjadi new normal sama seperti uang fiat setelah era Nixon.

Tokenisasi (RWA) sendiri adalah proses mengubah aset fisik atau tradisional menjadi token digital di blockchain, memungkinkan perdagangan 24/7, likuiditas, dan akses global tanpa intermediary. 

Lee menyoroti bahwa sebagian besar infrastruktur RWA saat ini dibangun di Ethereum, termasuk Layer 2 seperti Polygon atau Optimism, yang mendominasi sekitar 70% pasar RWA. 

Ini termasuk tokenisasi saham, obligasi, real estate, dan bahkan dolar AS melalui stablecoins seperti USDT atau USDC. Institusi besar seperti Mastercard, Ripple, dan TON Blockchain telah menyatakan komitmen mereka untuk membangun di Ethereum, dengan pertumbuhan stablecoins mencapai 20-30% per tahun untuk remitansi, treasury, dan settlement lintas batas.

Lee percaya bahwa kedepannya adopsi tokenisasi akan meledak hingga 200x. Alasan utamanya adalah adanya regulasi yang mendukung, seperti GENIUS Act dan Project Crypto dari SEC yang sebelumnya telah dijelaskan di atas, karena dapat memudahkan migrasi aset ke blockchain. 

Baca juga: Trading dengan Pair IDR vs USD, Mana yang Cocok Buat Kamu?

Target Harga: Ethereum Bisa Tembus $62.000

Tom Lee memperkirakan ETH bisa mencapai $62.000 dalam beberapa bulan jika rasio ETH/BTC naik ke 0,25 dengan asumsi BTC mencapai $250.000. Jika hanya kembali ke rata-rata historis delapan tahun, ETH bisa ke $12.000.

Saat ini, ETH di sekitar $3.000 dianggap “grossly undervalued” karena telah keluar dari pola sideways lima tahun. BitMine, perusahaan yang dipimpin Lee sendiri telah mengakumulasi 1,52 juta ETH (sekitar 1,3% suplai total) senilai $6,6 miliar, menjadikannya pemegang treasury ETH terbesar dunia, mereka bertujuan setidaknya menguasai 5% suplai ETH untuk staking dan DeFi.

Secara keseluruhan, apa yang dimaksud Tom Lee dengan Ethereum dalam momentum 1971 adalah momen dimana Ethereum bukan lagi dianggap sebagai altcoin biasa, tapi aset strategis untuk era tokenisasi.

Bagi investor Indonesia, dengan regulasi pemerintah yang mendukung adopsi aset kripto, Ethereum bisa jadi salah satu aset yang dapat kamu pertimbangkan untuk masuk ke dalam portofolio. Selain karena menjadi aset yang konsisten duduk sebagai aset kedua terbesar setelah Bitcoin dari segi kapitalisasi pasar, potensi adopsi tokenisasi aset dunia nyata (RWA) juga semakin lebar.

Bagi kamu yang tertarik untuk memiliki aset kripto Ethereum—di Tokocrypto kamu bisa beli dengan deposit hanya mulai dari Rp50.000 lho! Dapatkan juga potongan biaya trading sampai dengan 20% dengan memasukkan kode TEMUTOKO registrasi. Download dan daftar aplikasinya di sini!

Baca juga: Piala Dunia 2026 Sebentar Lagi, Likuiditas Pasar Siap Tersedot!


Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!

DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli

Tokocrypto Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Sumber:

YahooFinance: Tom Lee Claims Ethereum Will Hit $62,000 in Next Few Months, Ramps up Bitcoin Call to $250,000. Diakses 15 Desember 2025

Bezinga: Tom Lee Calls Ethereum A 1971-Style Gold Moment As ETH Hits New All-Time High, Says ‘Very High Probability’ Of Flipping Bitcoin. Diakses 15 Desember 2025

Trending