Blockchain

Transaksi Stablecoin Dominasi Blockchain Ethereum

Published

on

Menurut analisis terbaru dari Messari, stablecoin mendominasi blockchain Ethereum daripada mata uang aslinya yakni Ether (ETH).Meskipun Ethereum memiliki cryptocurrency sendiri, namun tetap ada ribuan token yang berjalan di platform tersebut. Beberapa di antaranya adalah stablecoin, aset nilainya dijamin oleh mata uang fiat seeprti dolar AS atau emas yang kini justru mendominasi.

Normalnya sebagian besar nilai ditransfer di Ethereum adalah Ether. Tapi sekarang United State Dollar Tether (USDT) di blockchain tersebut lebih banyak di transfer dibandingkan ETH itu sendiri.

“Ekonomi Ethereum sekarang didominasi oleh transfer nilai yang stabil,” tweet  Ryan Watkins, seorang analis riset di Messari.

Dia mengatakan flip terjadi pada pertengahan 2019, dan kesenjangan tersebut telah melebar sejak itu. Stablecoin USDT sebetulnya juga tersedia di blockchain Bitcoin lewat Omni Layer.

Tetapi perusahaan tetapi perusahaan eponymous di belakang token mulai memigrasi token ke Ethereum pada April 2019. Setelah beberapa bulan, jumlah Tether pada Bitcoin mulai menurun dengan cepat. Baru-baru ini, Tether telah mulai mengeluarkan koin di blockchain Tron, dengan masuknya USDT pada bulan November 2019.

Dalam sebuah tweet pada bulan November, analis data CoinMetrics mengatakan bahwa nilai transfer Tether di Ethereum adalah dua atau tiga kali lipat dari transfer Ether.

“Sebagai perbandingan, rasio ini tidak pernah tumbuh di atas 0,4 pada Bitcoin,” tulisnya.

Awalnya masuknya aktivitas stablecoin di Ethereum mulai menyumbat jaringan. Tetapi para penambang mulai beradaptasi perlahan dengan meningkatkan ukuran blok.

Karena itu, jaringan pun mulai berhasil dalam mengatasinya. Namun jika Tether terus mencetak lebih banyak koin di Ethereum, bisa jadi akan lebih banyak hal yang perlu di khawatirkan di masa mendatang.

Baca juga : Stablecoin Dalam Tahap Uji Coba untuk Bantuan Bencana

Manfaat Menggunakan Stablecoin

Dominasi penggunaan stablecoin di Ethereum mungkin bukanlah hal aneh mengingat beberapa manfaat yang ia berikan. Manfaat pertama dari stablecoin dibandingkan aset digital lainnya adalah kekebalan mereka terhadap fluktuasi harga yang tiba-tiba.

Menurut definisi, stablecoin dirancang untuk menawarkan stabilitas, karena terikat pada aset.  Penerbit dapat mematok stablecoin ke komoditas yang diperdagangkan di bursa (seperti minyak atau emas), aset crypto lainnya, atau mata uang fiat.

Hal ini membuat fluktuasi harga yang signifikan kecil kemungkinan untuk terjadi, meskipun tetap ada beberapa yang tidak bisa dihindari.  Kemudian, pengguna masih dapat mengakses manfaat cryptocurrency tanpa mengorbankan stabilitas harga, membuat transaksi sederhana menjadi lebih mudah.

Nilai tambah utama ini menciptakan jembatan antara cryptocurrency dan sistem keuangan tradisional untuk memberikan keuntungan bagi pengguna yang menggunakan mata uang fiat dan aset digital.

Pengembangan stablecoin memiliki serangkaian keuntungan yang dapat merevolusi pembayaran internasional, serta cara orang menyimpan dan menggunakan uang.

Sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular

Exit mobile version