Connect with us

Highlight 1

Bappebti Rilis Aturan Investasi Bitcoin dan Emas Digital

Published

on

Ilustrasi Bappebti.

Pemerintah menerbitkan aturan mengenai penyelenggaraan perdagangan komoditas digital aset kripto dan emas digital, demi mengantisipasi aliran dana keluar secara ilegal.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, aturan tersebut memberikan kepastian kepada para pelaku dan pemilik aset digital tersebut. Pasalnya, selama ini di Indonesia belum ada payung hukum yang melindungi perdagangan kedua aset tersebut.

“Prinsipnya kita berikan kepastian hukum bagi para pelaku kedua sektor itu. Selain itu pemerintah juga lebih mudah mengawasi transaksinya. Sebab selama ini tanpa ada pengawasan di sektor itu, dugaan saya banyak dana kita yang lari ke luar negeri,” ujarnya, Senin (18/9/2019).

Adapun, Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menerbitkan empat Peraturan Bappebti terkait  dengan penyelenggaraan perdagangan komoditas digital aset kripto dan emas digital.

Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana menyampaikan, keempat peraturan Bappebti tersebut terdiri dari, Peraturan Bappebti No. 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik Komoditi di Bursa Berjangka; Peraturan Bappebti No. 3 Tahun 2019 tentang Komoditi yang Dapat Dijadikan Subjek Kontrak Berjangka, kontrak Derivatif Syariah dan/atau Kontrak Derivatif Lainnya yang Diperdagangkan di Bursa Berjangka.

Selanjutnya aturan peraturan Bappebti No. 4 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Emas Digital di bursa Berjangka; dan Peraturan Bappebti No. 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.

Wisnu mengatakan, peraturan-peraturan ini akan menjadi landasan hukum perdagangan aset kripto sebagai salah satu komoditas yang dapat dijadikan subjek kontrak berjangka, dan/atau kontrak derivatif lainnya yang diperdagangkan di bursa berjangka.

“Selain itu, aturan ini juga  memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan industri perdagangan fisik emas digital melalui bursa berjangka,” jelasnya seperti dikutip dari keterangan resminya.

Penerbitan empat peraturan Bappebti terebut merupakan tindak lanjut Peraturan Menteri Perdagangan No. 99/ 2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Aset Kripto (Crypto Asset) dan Permendag No. 119 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka.

Lebih jauh Wisnu menjelaskan, Peraturan Bappebti No. 2 Tahun 2019 akan menjadi landasan hukum penyelenggaraan pasar fisik komoditi di bursa berjangkan, serta mengatur kelembagaan pasar fisik yang mencakup persyaratan serta hak dan kewajiban lembaga yang ada, yaitu bursa berjangka, lembaga kliring berjangka, pedagang komoditi, tempat penyimpanan (depository), peserta, dan pelanggan.

Selain itu, diatur pula jenis komoditi dan mekanisme pelaksanaan perdagangan komoditi, yang nantinya perlu diatur per jenisnya dan mekanismenya.

Sementara itu, sebagai perlindungan kepada nasabah dan pelanggan, diatur pula pengunaan rekening terpisah untuk penyimpanan dana, serta adanya pengelola tempat penyimpanan untuk penyimpanan komoditi dan pemenuhan penyerahan barang.

Adapun, penyelesaian perselisihan diatur dengan mekanisme penyelesaian keperdataan melalui sarana yang tersedia di bursa berjangka. Sarana itu berupa  mediasi dan pengunaan badan arbitrase

Perdagangan Berjangka Komoditi (BAKTI) atau pengadilan negeri sesuai pilihan forum penyelesaian perselisihan yang disepakati dalam perjanjian oleh para pihak.

Wisnu melanjutkan, peraturan Bappebti No. 3 Tahun 2019 menjadi landasan hukum bagi penetapan aset kripto sebagai salah satu komoditi yang dapat dijadikan subjek kontrak berjangka, dan/atau kontrak derivatif lainnya yang diperdagangkan di Bursa Berjangka, dengan menambah komoditi di bidang aset digital berupa aset kripto.

Selanjutnya, Peraturan Bappebti No. 4 Tahun 2019 akan menjadi landasan operasional penyelenggaraan pasar fisik emas digital di bursa berjangka. Peraturan ini mengatur kelembagaan pasar fisik emas dengan persyaratan yang lebih spesifik (khusus) terkait kelembagaan.

Peraturan ini juga mengatur persyaratan teknis emas yang dapat disimpan di tempat penyimpan emas yang mencakup standar mutu dan kemurnian.

“Untuk mendukung pembentukan harga di bursa berjangka, pedagang fisik komoditi emas digital diwajibkan menjadi anggota bursa dan juga anggota kliring. Dengan kewajiban ini, diharapkan mereka dapat melakukan lindung nilai di bursa berjangka (secara fisik dan futures), dan menjadi market maker [penyedia likuiditas] di bursa berjangka,” lanjutnya.

Wisnu menegaskan, peraturan ini memberikan ruang bagi inovasi perdagangan emas secara digital yang telah ada dengan mengakomodasi para pedagang emas digital melalui kelembagaan Pedagang Fisik Emas Digital.

Highlight 1

Apex Legends Mobile Kedatangan Karakter Crypto, Apa yang Menarik?

Published

on

Ilustrasi karakter Crypto di Apex Legends Mobile. Foto: Apex Legends.

Musim terbaru dari video game, Apex Legends Mobile, akhirnya akan segera hadir. Musim yang dinamakan Hyperbeat ini akan memperkenalkan karakter baru bernama Crypto ke daftar permainan.

Crypto merupakan Legends atau karakter permainan yang mampu melacak musuh maupun objek yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu dia dikenal dengan drone-nya.

Crypto diperkenalkan ke Apex Legends untuk komputer atau PC di Musim 4 tetapi tidak banyak digunakan sejak itu. Crypto sering dipandang sebagai karakter yang malas karena kerjaannya hanya duduk, pasalnya ia harus tetap diam saat drone-nya berkeliaran.

Crypto Punya Kemampuan Lebih

Tetapi, pemain Apex Legends berspekulasi bahwa Crypto akan lebih beruntung di Apex Legends Mobile berkat sistem perk game. Pengembang Apex Legends Mobile telah memaparkan semua yang perlu diketahui pemain tentang kit Crypto dalam sebuah posting blog resmi.

Ilustrasi karakter Crypto di Apex Legends Mobile. Foto:  Apex Legends.
Ilustrasi karakter Crypto di Apex Legends Mobile. Foto: Apex Legends.

Baca juga: Game Shiba Eternity Bikin Harga SHIB Naik, Bakal Rilis di Indonesia

Pengembang mencatat dalam posting blog bahwa ada beberapa perubahan yang datang ke Crypto yang membuat para pemain PC iri. Drone yang dimiliki Crypto akan secara otomatis melacak musuh terdekat selama beberapa waktu di game mobile.

Kemampuan drone Crypto telah mengalami beberapa peningkatan karena Apex Mobile adalah game third-person yang sedikit lebih sulit untuk dikendalikan. Pemain Crypto di smartphone akan mendapat manfaat dari memiliki drone yang melakukan beberapa pekerjaan untuk mereka. Tetapi pola yang lebih dapat diprediksi akan memungkinkan musuh untuk menghancurkan drone jauh lebih cepat.

Kemampuan Crypto di Apex Legends Mobile

  • Passive: Neurolink – Musuh dan jebakan yang terdeteksi oleh pengawasan Anda Drone ditandai untuk pasukan Anda dalam jarak 30 meter.
  • Tactical: Surveillance Drone – Musuh dan jebakan yang terdeteksi oleh pengawasan Anda Drone ditandai untuk pasukan Anda dalam jarak 30 meter.
  • Ultimate: Drone EMP – Drone Anda memicu ledakan EMP yang memberikan kerusakan Shield, memperlambat musuh, dan menonaktifkan jebakan.

Manfaat Crypto di Apex Legends Mobile

Peningkatan nyata pada Crypto hadir dengan fasilitas barunya. Setiap Legends di Apex Mobile memiliki sistem perk, termasuk Crypto. Pengembang telah mengungkapkan manfaat dalam pembaruan terbaru mereka, membuat penggemar bersemangat untuk mencoba legenda pengumpulan-intel ini.

Ilustrasi karakter Crypto di Apex Legends Mobile. Foto:  Apex Legends.
Ilustrasi karakter Crypto di Apex Legends Mobile. Foto: Apex Legends.

Baca juga: Cara Mudah Main Rising Force NFT, Game Penghasil Bitcoin Terkini

  • Self Destruct – Drone melakukan self-destruct selama tiga detik saat dihancurkan, memberikan damage dan memperlambat musuh dalam radius kecil.
  • Hidden User – Saat dalam tampilan drone, Crypto menjadi semi-transparan.
  • System Scan – Drone Crypto dapat mengungkapkan HP dan baju besi musuh setelah tiga detik pemindaian
  • Shut Down – EMP Crypto memberikan kerusakan pada musuh. Pada level rendah, itu tidak akan membunuh mereka dan akan meninggalkan mereka dengan 1 HP.
  • Lag Bomb – Drone meluncurkan bom yang dapat digunakan.
  • Salvage Operation – Crypto dapat menggunakan item jarahan dengan drone-nya.
  • Battle Adaption – Saat Anda melakukan finisher, ia menambahkan 100 poin ke Evo-Shield Crypto.
  • Restart – Sebagai alternatif, menggunakan finisher dapat mereset HP drone sambil menambahkan 30% cooldown EMP.
  • Interogator – Seorang finisher yang sukses akan mengungkapkan lokasi rekan satu tim korban di peta Anda.
Continue Reading

Bitcoin News

Kenali Serba-Serbi Bitcoin Cash dan Perbedaannya dengan Bitcoin

Published

on

Ilustrasi aset kripto Bitcoin.

Jual beli aset kripto hingga saat ini menjadi perbincangan yang sangat hangat. Banyak pihak yang turut meramaikan ranah ini. Bagi yang baru menyelami bidang aset kripto, pasti bingung dengan nama-nama aset yang beredar. Bahkan di antara aset-aset tersebut memiliki nama yang serupa. Sebut saja Bitcoin, Bitcoin Gold (BTG), dan Bitcoin Cash (BCH).

Kendati memiliki kemiripan, ada beberapa hal yang secara mendasar membedakan ketiganya. Untuk mengetahui perbedaannya, Yuk, kita simak sama-sama.

Apa Itu Bitcoin Cash

Di tahun 2017 ada sebuah peristiwa yang dinamakan Hard Fork. Peristiwa ini terjadi karena ada satuan kripto yang terbagi menjadi dua. Alhasil, satuan kripto yang terbagi menjadi dua tersebut menghasilkan kode lama dan kode baru, yang tidak sesuai satu sama lain. Dari peristiwa inilah memunculkan aset kripto yang bernama Bitcoin Cash.

Bitcoin Cash adalah aset kripto yang merupakan hasil dari fork dari Bitcoin. Keduanya memiliki kemiripan satu sama lain. Meski serupa, Tetapi kedua aset kripto ini memiliki perbedaan yang signifikan, yakni Bitcoin Cash memiliki sistem blockchain-nya sendiri. 

Di samping itu, para pendukungnya juga percaya bahwa, aset kripto satu ini lebih mendekati apa yang dicita-citakan oleh sang pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto sebagai mata uang elektronik peer-to-peer yang pernah ia tulis di dalam white paper pada tahun 2008.

Baca juga: Cara Membuat Wallet Bitcoin Untuk Pemula, Simak Caranya Disini!

Bagaimana Cara Bitcoin Cash Bekerja

Kendati memiliki sistem blockchain sendiri, pada dasarnya aset kripto satu ini memiliki cara kerja yang identik dengan Bitcoin. Kedua aset tersebut menggunakan node peer-to-peer atau jaringan komputer yang dibangun dengan bantuan miner atau penambang. Selain itu, aset kripto ini memanfaatkan algoritma yang bernama Secure Hash Algorithm (SHA). 

Perbedaan Bitcoin dengan Bitcoin Cash 

Tidak seperti aset kripto lain, hasil fork dari Bitcoin ini merupakan salah satu yang berhasil. 

Keduanya tentu sama-sama berada di sistem blockchain. Akan tetapi, Bitcoin Cash berada di dalam sistem blockchain yang berbeda. Selain hal tersebut, ada beberapa perbedaan mendasar antara keduanya, apa sajakah itu?

1. Ukuran Block

Perbedaan pertama yang paling mendasar antara kedua aset kripto ini adalah ukuran block-nya. Bitcoin Cash memiliki ukuran block yang lebih besar dibandingkan oleh Bitcoin, yakni sebesar 32MB. Dengan ukuran block yang lebih besar, memungkinkan para trader-nya untuk bertransaksi dengan ukuran yang lebih besar. 

2. Biaya Transaksi

Di samping ukuran block-nya, keduanya memiliki perbedaan di biaya transaksinya. Ukuran block yang besar ini tentu memengaruhi biaya transaksinya. Alhasil, biaya transaksinya aset kripto ini jauh lebih murah. 

3. Hash Rate

Usia dari Bitcoin Cash tentu jauh lebih muda dibandingkan Bitcoin. Dengan demikian, Bitcoin kini menjadi seperti ‘Dollar”-nya aset kripto. Penambangan aset kripto ini tentu dipengaruhi oleh apa yang dinamakan hash rate

Hash Rate Bitcoin pun lebih unggul, dibandingkan oleh Bitcoin Cash. Alhasil, penambang Bitcoin hingga kini juga lebih banyak. 

Cara Membeli Bitcoin Cash

Bagi Anda yang ingin membeli aset kripto ini, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

1. Membeli Bitcoin Cash dari pihak pertama

Pertama, Anda bisa membelinya dari pihak pertama. Apabila Anda pergi ke beberapa negara yang sudah mendukung transaksi dengan menggunakan aset kripto, Anda bisa mendapatkan aset kripto ini di ATM (Anjungan Tunai Mandiri/Automated Teller Machine).

2. Mendapatkan secara gratis

Apabila Anda beruntung, Anda bisa mendapatkan aset kripto ini secara gratis. Karena didapat secara gratis, tentu jumlahnya tidak sebanyak ketika Anda membelinya. Anda bisa mendapatkannya secara gratis di situs resminya. 

3. Membeli dari pihak ketiga

Cara ketiga agar Anda bisa mendapatkan aset kripto satu ini adalah dengan membelinya dari pihak ketiga. Pihak ketiga ini bisa Anda beli di beberapa situs seperti Coinbase. 

4. Berjualan

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa beberapa negara sudah melayani transaksi dengan menggunakan Bitcoin Cash. Transaksi dengan metode ini tentu memungkinkan Anda membuka usaha dengan menggunakan transaksi ini. Nah, dari sinilah Anda bisa mendapatkan aset kripto satu ini.

Baca juga: Apakah Bitcoin Jadi Mata Uang di Singapura? Simak Faktanya!

Namun, tak bisa dipungkiri juga, nanti di masa depan justru karena kelebihan-kelebihannya, aset kripto ini bisa jadi akan lebih populer dibanding aset lainnya. Dengan ini, Anda bisa memahami aset kripto lebih dalam. Untuk informasi lebih banyak tentang aset kripto, Anda bisa mengunjungi situs resmi Tokocrypto. Dan jangan lupa untuk bergabung di Telegram dan Discord Tokocrypto sekarang juga!

Continue Reading

Bitcoin News

Yuk, Buat Mining Makin Mudah dengan Kalkulator Bitcoin!

Published

on

kalkulator bitcoin

Bagi Anda yang memahami seluk-beluk dunia kripto, pasti sudah tak asing lagi dengan berbagai istilah di dalamnya. Namun, jika Anda baru terjun ke dunia kripto, Anda mungkin akan bingung saat menemukan istilah seperti mining

Mining merupakan salah satu cara untuk mendapatkan Bitcoin. Saat ini, ada banyak cara yang dapat membantu Anda melakukan mining. Salah satunya adalah dengan kalkulator Bitcoin. Apa itu Bitcoin dan kegiatan mining? Lalu, apa itu kalkulator Bitcoin yang dapat membantu kegiatan mining? Simak pembahasannya di sini!

Serba-Serbi Bitcoin 

Teknologi yang semakin berkembang dengan pesat menciptakan hal baru, yang kini salah satunya adalah aset digital atau aset kripto. Salah satu aset kripto yang populer hingga saat ini adalah Bitcoin. Mata uang digital ini dibuat dan disimpan secara online. Hingga saat ini, Bitcoin tidak memiliki otoritas yang mengatur peredarannya. Teknologi blockchain-lah yang mengesahkan seluruh transaksi Bitcoin dalam jaringannya. Peredarannya pun transparan sehingga publik dapat merasa aman.

Bitcoin muncul pada akhir 2008 lalu. Seorang pengguna dengan nama Satoshi Nakamoto mengeluarkan makalah berjudul ‘Bitcoin: A Peer-to Peer Electronic Cash System’.  Dari sanalah berkembangnya Bitcoin. Hingga akhirnya pada 2009, Bitcoin resmi dirilis dan bahkan dapat digunakan secara anonim.

Sampai akhir 2009, Bitcoin belum memiliki nilai tukar. Namun, berkat kepopulerannya yang terus meningkat, pada 2015 lalu, satu Bitcoin bernilai setara dengan 384 Dolar Amerika. Nilai tukar Bitcoin pun semakin meningkat sejak 2017.

Baca juga: 4 Cara Simpan Bitcoin yang Aman pada Wallet Kripto

Konsep Mining Bitcoin 

konsep mining bitcoin

Bitcoin bisa dimiliki dengan kegiatan ‘menambang’ atau mining. Aset kripto ini diperoleh dan disimpan dalam sebuah jaringan yang bisa diakses kapan saja. Orang akan menggunakan mesin komputer untuk melakukan proses perhitungan rumit dengan imbalan Bitcoin tersebut. 

Untuk melakukan kegiatan mining ini, Anda membutuhkan komponen yang beragam seperti perangkat yang canggih dan daya listrik besar. Jika Anda memiliki alat yang memadai, maka menghasilkan Bitcoin akan mudah dilakukan. Namun, jika tidak, maka kegiatan ini akan sangat memakan waktu dan hasilnya belum tentu setimpal dengan modal yang Anda keluarkan. Karenanya, muncullah metode kalkulator Bitcoin yang bisa membantu Anda dalam melakukan mining

Apa Itu Kalkulator Bitcoin?

contoh kalkulator mining bitcoin

Kalkulator Bitcoin adalah sebuah layanan yang dapat Anda gunakan untuk memberikan gambaran keuntungan serta pengeluaran yang dibutuhkan ketika mining Bitcoin. Saat ini, sudah banyak platform atau website yang memberikan layanan ini dengan mudah dan gratis. 

Anda akan melihat simulasi perhitungan keuntungan yang dihasilkan saat melakukan mining berdasarkan hashrate, harga Bitcoin, dan daya listrik yang digunakan. Hashrate sendiri adalah daya komputasi yang digunakan saat mining. Anda bisa menggunakan website coinwarz atau 99bitcoins untuk melakukan perhitungan ini.

Jika Anda menggunakan layanan yang mereka berikan, Anda akan mendapat gambaran jelas. Anda bisa memahami apakah mining yang Anda lakukan sudah menggunakan cara tepat. Tak hanya tepat, namun juga menguntungkan bagi Anda. 

Baca juga: Berikut Jenis Asic Miner yang Bisa Dipakai Untuk Mining Aset Kripto!

Komponen Kalkulator Bitcoin

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, perhitungan kalkulator Bitcoin didasari oleh beberapa komponen atau faktor. Hashrate dan harga Bitcoin akan sangat memengaruhi keuntungan mining.

Hashrate di jaringan Bitcoin setidaknya tumbuh 0,452% setiap hari. Meskipun hashrate meningkat setiap hari, harga Bitcoin bisa saja membantu menutupi sebagian kerugian. Kenaikan harga Bitcoin per harinya tak lebih tinggi dari hashrate. Perlu Anda pahami juga bahwa kalkulator Bitcoin ini hanya memprediksi dalam jangka waktu tertentu, setidaknya satu tahun saja saat block rewards berada di angka 6.25

Nah, apakah Anda sudah mulai mendapatkan gambaran apa itu kalkulator Bitcoin dan kegunaannya? Anda bisa mendapatkan lebih banyak pengetahuan mengenai Bitcoin dan dunia kripto lewat Tokocrypto! Kunjungi website Tokocrypto dan jangan lupa untuk bergabung di komunitas Tokocrypto di Telegram dan Discord sekarang juga!

Continue Reading

Popular