Connect with us

Altcoin News

Sri Lanka Bentuk Komite Rancang Kebijakan Mata Uang Kripto

Published

on

Sri Lanka Bentuk Komite Rancang Kebijakan Mata Uang Kripto

Pemerintah Sri Lanka telah mengumumkan pembentukan komite untuk merancang kebijakan mata uang digital, blockchain dan kripto di negaranya. Komite ini dibentuk untuk mempelajari bagaimana aturan dan kebijakan terkait mata uang digital di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Uni Eropa, Uni Emirat Arab dan Filipina. 

Komite khusus ini pertama kali diusulkan oleh Namal Rajapaksa salah satu anggota kabinet Sri Lanka. Tugas komite juga akan memeriksa undang-undang dan peraturan yang berkaitan dengan anti pencucian uang, pendanaan terorisme, kegiatan kriminal, dan kebijakan yang berkaitan. 

Anggota dari komite berasal dari lembaga fintech termasuk Sujeewa Mudalige dari PricewaterhouseCoopers (PwC) dan Sandun Hapugoda dari Mastercard serta perwakilan dari Bank Sentral Sri Lanka dan Bursa Efek Kolombo.

Sri Lanka Tertinggal Soal Adopsi Kripto

Menurut laporan terbaru dari perusahaan analisis blockchain, Chainalysis, wilayah Asia Tengah dan Tenggara telah muncul sebagai salah satu pengadopsi kripto tercepat di dunia. Sri Lanka, negara kepulauan di selatan India, telah tertinggal di belakang negara-negara Asia lainnya dalam hal adopsi cryptocurrency

Ilustrasi cryptocurrency.

Ilustrasi cryptocurrency.

Baca juga: Game Duckie Land Tawarkan Cara Baru Bertani Virtual di Metaverse

Untuk saat ini, Sri Lanka hanya memiliki satu perusahaan saja yang menerima cryptocurrency sebaga alat pembayaran, yaitu startup ecommerce, Kapruka.com. Banyak juga para ahli yang mewakili lembaga pemerintahan dan perusahaan swasta akan membantu Sri Lanka dalam menyusun kebijakan, aturan, dan peraturan agar lebih menarik investasi ke dalam sektor perbankan digital dan teknologi blockchain. Selain itu juga agar menciptakan kondisi untuk perusahaan pertambangan kripto di Negara Sri Lanka. 

GemPay, Alat Pembayaran Bitcoin Pertama di Sri Lanka

Setelah munculnya komite yang akan mengatur kebijakan terkait dengan cryptocurrency di Sri Lanka. Salah satu perusahaan di Sri Lanka, GemVault Fintech (PVT) Ltd. meluncurkan aplikasi bernama GemPay dengan tujuan agar pedagang dapat menerima Bitcoin dan kripto yang lain sebagai alat pembayaran toko online dan ritel para pedagang di Sri Lanka.  

GemPay memungkinkan para pedagang untuk menerima pembayaran Bitcoin dan kripto yang lain dengan aman, tanpa harus mempelajari pengetahuan teknis di balik jaringan blockchain atau khawatir tentang fluktuasi harga yang cepat di pasar kripto. GemPay menangani seluruh transaksi dan hanya memasukkan pedagang dalam Rupee Sri Lanka (LKR) ke rekening bank lokal mereka seperti pembayaran kartu kredit/debit. 

Advertisement

GemPay juga memiliki potensi untuk menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Sri Lanka. Pasar pariwisata global saat ini sudah sangat umum menggunakan kripto sebagai alat pembayaran liburan. Dalam fase uji coba, GemPay awalnya hanya menerima Bitcoin, Ethereum dan USDT (ERC-20), serta akan ada penambahan kripto lainnya dalam waktu dekat. 

analisa teknikal

Ilustrasi cryptocurrency.

Baca juga: Daftar Bukti Nyata Manfaat Positif dari Aset Kripto

Kondisi Perekonomian Sri Lanka

Krisis COVID-19 memberikan dampak yang mendalam dan bertahan lama pada kesejahteraan di Sri Lanka. Ekonomi berkontraksi sebesar 3,6 persen pada 2020 di tengah kondisi saat negara berusaha mengendalikan penyebaran virus. Penerimaan yang rendah dikarenakan stimulus fiskal rendah berdampak terhadap kegiatan ekonomi dan peningkatan utang. 

Perekonomian sudah menunjukkan tanda-tanda pelemahan sebelum pandemi COVID-19. Pertumbuhan rata-rata hanya 3,1 persen antara 2017 dan 2019. Reformasi struktural untuk menggeser model pertumbuhan menuju partisipasi sektor swasta yang lebih luas, orientasi ekspor, dan integrasi ke dalam rantai nilai global berjalan lambat. 

Selain itu, aktivitas ekonomi juga terganggu oleh guncangan makro ekonomi yang sering terjadi, termasuk dari krisis politik pada 2018 dan serangan Minggu Paskah pada 2019. Sri Lanka sangat rentan terhadap sentimen pasar keuangan global karena profil pembayaran utangnya membutuhkan akses yang sering ke pasar keuangan.

Dengan mulainya perdagangan kripto di Sri Lanka diharapkan dapat mengubah pola ekonomi perdagangan lama yang berbasis otoritas negara menjadi otoritas pasar dan komunitas. Dapat menciptakan perdagangan produk digital. Selain itu transaksi berbasis blockchain juga termasuk transaksi yang aman dan cepat. Dengan hal ini maka perekonomian Sri Lanka diharapkan dapat tumbuh menjadi lebih baik.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular