Connect with us

Blockchain

Jajal Web3, Google Akan Saingi Amazon dan Microsoft

Published

on

Google mulai masuk industri Web3.

Divisi komputasi awan Google mengumumkan bahwa mereka sedang membangun unit baru untuk menjajal pengembangan Web3 dan bersiap menjadi rival AWS Amazon dan Microsoft Azure yang lebih dulu masuk ke internet generasi ketiga tersebut.

Google memutuskan masuk ke Web3 untuk mendukung pengembangan blockchain dan aplikasi berbasis blockchain yang semakin meningkat di industri kripto. Kebutuhan ini berkembang bersamaan dengan aktivitas dan adopsi Web3 dalam sektor ekonomi tradisional.

Wakil Presiden Google Cloud, Amit Zavery, dalam email-nya menjelaskan sementara sebagian besar dunia masih dalam tahap menjajaki Web 3.0, bagi Google ini adalah pasar dengan potensi ekonomi luar biasa. Zevery menyatakan banyak pengguna Google yang memintanya agar Google meningkatkan dukungan untuk teknologi Web3 terkait kripto.

Google Kembangkan Kartu Bitcoin (BTC)
Ilustrasi Google dan Bitcoin. FOto: Getty Images.

Baca juga: Tokocrypto Market Signal 11 Mei 2022: Investor Panik, Tren Bearish Lanjut

Dengan membawa unit Web3 ke front line-nya, Google ingin menjadikan Google Cloud sebagai pilihan platform nomor satu bagi pengembangan blockchain. Google Cloud adalah rangkaian layanan komputasi awan mesin pencari. Semua proyek terkait Google berjalan di Google Cloud.

Zavery menambahkan bahwa Google akan menempatkan dirinya sebagai penyedia teknologi untuk aplikasi atau entitas berbasis blockchain secara keseluruhan. Sedangkan search engine-nya belum menjadi peserta langsung di bidang kripto.

Sementara CEO Google, Sundar Pichai, menyebut industri blockchain sebagai sesuatu yang “menarik dan kuat”. Google percaya bahwa aplikasi blockchain akan menemukan jalannya ke dalam layanan dan industri keuangan tradisional seperti yang dapat dilakukan Web3.

Baca juga: Tiga Alasan Kenapa Harga Aset kripto Turun di Awal Mei 2022

Advertisement

Sumber

Popular