Connect with us

Blockchain

Startup Kripto di Asia Berpotensi Jadi Unicorn, meski Bear Market

Published

on

Ilustrasi startup. Foto: Pixabay.

Sebuah laporan bersama oleh dua lembaga keuangan terkemuka, KPMG dan HSBC, mengungkapkan bahwa lebih dari seperempat dari 6472 startup yang beroperasi di kawasan Asia Pasifik memiliki bisnis inti mereka dalam industri kripto.

Di antara perusahaan-perusahaan tersebut, lima muncul dalam daftar 100 startup teratas dengan potensi untuk menjadi unicorn, sebuah gelar startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Potensi ini juga bisa terjadi di dalam ekosistem industri startup kripto di Indonesia.

Laporan ini telah memasukan daftar startup kripto unicorn yang berbasis di China, Conflux Network; Memsonics, platform DeFi yang berbasis di Singapura Stader Labs; Catheon Gaming, platform game blockchain Hong Kong; Dan Maicoin, pedagang kripto asal Taiwan.

Menurut laporan itu, ruang kripto masih memiliki potensi untuk menghasilkan startup unicorn yang dominan. Beberapa perusahaan unicorn saat ini di ruang kripto termasuk Ripples, OpenSea, Dapper Labs, Chainalysis, dan lainnya.

Ilustrasi startup. Foto: Pixabay.
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay.

Baca juga: Bank Indonesia Mau Rilis CBDC, Apa Itu Rupiah Digital?

Metaverse akan Jadi Kunci

Head of tech, media, and telecoms (TMT) for KPMG Asia-Pacific, Darren Yong, memberi pendapat bahwa metaverse menjadi faktor penentu dalam perusahaan Web3 mencapai potensi mereka. Para pakar memperkirakan bahwa metaverse dapat tumbuh menjadi pasar bernilai US$ 13 triliun pada tahun 2030.

“Akan ada kebangkitan aplikasi,” kata Yong. “Kami percaya bahwa perusahaan blockchain dan aset kripto secara lebih luas akan pulih di beberapa titik. Mereka akan muncul sebagai Amazon berikutnya.”

Terlepas dari fungsionalitas di metaverse, faktor kunci yang dapat menentukan perkembangan industri adalah perkembangan dalam transaksi lintas batas. Transaksi lintas batas yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih efisien akan menempatkan perusahaan DeFi di jalur menuju status unicorn.

Advertisement
Ilustrasi metaverse.
Ilustrasi metaverse.

Baca juga: Prediksi Titik Balik Kripto Momen Super Bullish

Potensi Industri Aset Kripto di Indonesia

Meski market tengah dalam fase bearish, industri aset kripto di Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar. Bappepti mencatat hingga Juni 2022, transaksi untuk aset kripto sudah mencapai Rp 212 triliun. Meski, angka tersebut jauh lebih kecil dibanding tahun lalu, lantaran beberapa nilai aset kripto mengalami penurunan.

Sementara, jumlah investor aset kripto kini sudah mencapai 15,1 juta investor, masih jauh lebih besar dibandingkan investor saham. Sementara, jumlah pedagang aset kripto yang resmi terdaftar di Bappebti sudah mencapai 25 perusahaan, tumbuh dari 11 perusahaan di penghujung tahun 2021 lalu.

“Kami menyambut baik pertumbuhan jumlah calon pedagang aset kripto yang terdaftar resmi di Indonesia. Jika dari market atau masyarakat melihat akan semakin banyak kompetitor, namun kami melihat ini sebagai bukti bahwa industri kripto di Indonesia terus tumbuh dan sehat, serta punya potensi untuk berkembang, karena menarik banyak pemain untuk masuk ke industri ini,” jelas VP Growth Tokocrypto, Cenmi Mulyanto.

Ilustrasi ekosistem blockchain, TokoVerse by Tokocrypto.
Ilustrasi ekosistem blockchain, TokoVerse by Tokocrypto.

Baca juga: Strategi Investor Kripto dalam Hadapi Gejolak Market

Prospek ke depan, industri kripto masih menjanjikan dan akan terus tumbuh, bersamaan dengan adopsi teknologi blockchain yang semakin luas. Kripto nantinya tidak akan dilihat lagi sebagai instrumen investasi, namun sebagai backbone ekosistem yang bisa menyelimuti banyak sektor.

Oleh karena itu, Tokocrypto tidak hanya fokus mengembangkan bisnis exchange yang sudah dimulai sejak 2017. Kami melebarkan lini bisnis dengan menciptakan ekosistem blockchain, TokoVerse, yang meliputi project kripto (TKO), NFT marketplace (TokoMall), program akselerator startup (TokoLabs), crypto hub (T-Hub), aplikasi edukasi (Kriptoversity) dan lainnya.

“Investor bisa melihat industri aset kripto di Indonesia lebih luas lagi. Dampaknya akan besar tidak hanya sebagai instrumen investasi, tetapi membangun industri blockchain yang bisa meliputi banyak sektor. Kami terus menguatkan edukasi dan literasi aset kripto dan ekosistem blockchain kepada masyarakat di segala golongan usia. Diharapkan fokus utama kami ini, bisa membuahkan hasil yang baik dan ciptakan trust kepada masyarakat,” pungkas Cenmi.

Advertisement

Popular