Market
Market Kripto Tertekan, Menanti Data Baru Inflasi AS
Badai kembali menghantam market aset kripto. Pergerakan market pada Rabu (10/8) siang terpantau terkoreksi, dan ini mengakhiri reli kencang yang sudah berlangsung sejak awal pekan lalu. Apa penyebab market lesu ini?
Melansir situs CoinMarketCap pada Rabu (10/8) pukul 12.00 WIB, dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap, kompak alami penurunan cukup dalam ke zona merah dalam 24 jam terakhir. Misalnya, nilai Bitcoin (BTC) anjlok 3,82% ke US$ 22.963 per keping dalam sehari terakhir.
Sementara, Ethereum (ETH) turun lebih dalam 5,53% ke US$ 1.680 di waktu yang sama. XRP, Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) punya nasib yang lebih buruk karena anjlok masing-masing 4,03%, 7,29% dan 3,71%.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, melihat sejauh ini mulai kehabisan bensin untuk melaju sejak Selasa (9/8) sore. Ada beberapa penyebab market berbalik arah, seperti volume perdagangaan yang belum menunjukan peningkatan yang signifikan hingga antisipasi perilisan data inflasi AS untuk bulan Juli.
“Sepertinya keyakinan investor sudah mulai goyah setelah melihat bahwa penguatan aset kripto sejatinya tak dibarengi dengan kenaikan volume perdagangan. Kemudian, dari sisi teknikal investor gagal mempertahankan nilai BTC di level psikoogisnya US$ 23.000. Lalu, yang utama adalah siap-siap perilisan CPI atau data inflasi AS,” kata Afid.
Baca juga: BlackRock Mantap Masuk ke Market Kripto Incar Investor Kaya
Afid menambahkan pelemahan aset kripto pagi ini sejalan dengan volume perdagangan harian yang cukup rendah dibanding hari-hari sebelumnya. Hal tersebut jadi indikasi investor tengah memasang sikap bertahan atau wait and see.
Investor sedang galau atau memang kurang yakin dengan arah pergerakan harga aset kripto saat ini, sehingga susah bersikap terlalu bullish dalam price actions. Terlebih perilisan data inflasi Juli AS akan dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus.
“Jika data inflasi AS melebihi proyeksi 8,7%, maka ada kemungkinan The Fed akan semangat mengerek suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin di rapat FOMC berikutnya. Dampaknya, situasi pemulihan ekonomi akan melambat dan pasar investasi berisiko, seperti kripto akan terus tertekan,” jelasnya.
Baca juga: Industri Kripto dan Blockchain Tetap Jadi Incaran Venture Capital
Analisis Pergerakan Bitcon dan Ethereum
Dari perspektif teknikalnya, perdagangan Bitcoin turun di bawah garis trennya, bisa dinyatakan sebuah sinyal bahwa ada keyakinan terbatas dalam pergerakan harga lebih rendah.
Jika bitcoin gagal merebut kembali tren di level US$ 22.930, tampaknya akan diposisikan mengalami penurunan yang signifikan. Level support terdekat kini berada dikisaran US$ 22.000.
Sementara, Ethereum sangat penting bagi untuk mempertahankan zona dukungan US$ 1.690-US$ 1.700 untuk terus bull. Namun, tekanan market saat ini dapat mendorong ETH ke level US$ 1.580.
-
Market4 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 18 November 2024
-
Market2 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 20 November 2024
-
Event2 days ago
Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial
-
Bitcoin News4 days ago
Bitcoin Masih Murah: Potensi Tembus $100.000