Connect with us

Market

Market Aset Kripto Masih Mendung di Awal September ‘Ceria’

Published

on

Ilustrasi market kripto Bitcoin.

Mengawali bulan September 2022, market aset kripto terpantau masih diselimuti oleh awan mendung. Sejumlah aset kripto big cap atau berkapitalisasi besar kompak terjebak di zona merah.

Melansir CoinMarketCap pada hari Kamis (1/9) pukul 09.00 WIB, nilai Bitcoin turun tipis 0,69% ke level US 20.176 dalam 24 jam terakhir. Sementara, Ethereum juga turun lebih dalam 1,15% ke harga US$ 1.568 dalam sehari terakhir. Altcoin lainnya, seperti BNB, XRP, Cardano (ADA) hingga Dogecoin (DOGE) juga bernasib sama.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, melihat market aset kripto terpantau mengalami pergerakan yang beragam. Salah satunya Bitcoin (BTC) kembali mengalami penurunan tipis pada hari Kamis (1/9), namun masih tetap mempertahankan level psikologisnya.

“Secara keseluruhan market masih terpantau bearish, mengingat bagaimana tingginya aktivitas penjualan, dibanding akumulasi. Setelah bolak-balik menguat dan melemah beberapa hari terakhir, harga aset kripto terpantau turun tipis pada Kamis pagi,” kata Afid.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono. Foto: Tokocrypto.

Baca juga: Tokocrypto Market Signal 31 Agustus 2022: Kripto Gerak Sideways Cenderung Kritis

Penyebab Market Kripto Lesu

Afid mengungkap ada beberapa penyebab dari lesunya market aset kripto di awal bulan September ini. Pertama, investor tengah menjaga jarak dengan market setelah mencemaskan pengetatan kebijakan moneter The Fed, setelah pejabat otoritas moneter tersebut silih berganti menyuarakan sikap hawkish-nya.

“Kemungkinan besar The Fed berkomitmen untuk meneruskan sikap suku bunga tinggi demi mengekang inflasi AS. Proyeksi The Fed akan mengerek suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin di rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) bulan ini,” jelasnya.

Selanjutnya, pergerakan market kripto yang melemah mengindikasikan gejolak yang tinggi di mana investor sepertinya sedang bingung menentukan posisi masuk atau keluar. Karena market yang bergerak sideways naik-turun dengan cepat.

Advertisement

Faktor ketiga, keraguan investor bertambah melihat pelemahan yang terjadi di pasar saham AS yang menunjukan performa yang buruk dalam beberapa hari terakhir.

Ilustrasi market aset kripto.
Ilustrasi market aset kripto.

Baca juga: Proyek Kripto Metaverse yang Bisa Dilirik di Tahun 2022

“Masih banyak investor kripto yang berpedoman pada situasi kinerja indeks saham AS untuk mendapatkan gambaran selera risiko investor secara luas. Terlebih pagi ini indeks dolar AS (DXY) perlahan kembali menguat 108.9 atau naik 0.29%,” tutur Afid.

Faktor Keempat, sentimen buruk kembali datang dari perkembangan terbaru pemberian ganti rugi Mt. Gox ke penggunanya. Dalam dokumen baru yang dirilis Rabu (31/8), salah satu pihak penjamin Mt. Gox, Nobuaki Kobayashi, mengatakan korban peretasan Mt. Gox diharapkan bisa mendaftarkan klaim ganti ruginya hingga 15 September mendatang.

“Setelah proses itu selesai, Mt. Gox diramal akan segera mendistribusikan Bitcoin dalam jumlah besar tersebut. Hal itu akan ditakutkan investor, karena bisa terjadi aksi jual yang besar,” imbuhnya.

Analisis Gerak Bitcoin dan Ethereum

Dari segi analisis teknik, Bitcoin (BTC) masih berjuang sedikit menguat di atas US$ 20.000. Level resistance ada di US$ 20.701 masih menjadi target naik terdekat. Sementara, support ada di US$ 19.520, jika terjadi koreksi.

Sementara, Ethereum (ETH) masih berjuang di kisaran US$ 1.500 dalam beberapa hari terakhir jelang The Merge. level resistance berada pada harga US$ 1.606 dan support terdekat US$ 1.424. Titik support selanjutnya berada pada level US$ 1.356 sebagai tahanan apabila harga kembali turun.

Advertisement

Popular