Harga Bitcoin Naik Lebih dari 12% Sepekan, Melonjak di Atas Rp 480 Juta

Pelaku pasar terpantau bahagia karena harga Bitcoin (BTC) telah naik lebih dari 12% dalam sepekan terakhir pada Senin (23/10) pagi. Harga BTC menyentuh US$ 30.616 atau sekitar Rp 488 juta karena optimisme terhadap SEC yang menyetujui aplikasi ETF Bitcoin spot terus mendorong selera pembeli terhadap BTC.

Harga Bitcoin (BTC) telah menguji ulang tingkat harga US$ 30.000 setelah kebangkitan berkelanjutan dari minggu sebelumnya. Meskipun Bitcoin tetap menjadi aset digital yang paling terlihat di pasar, altcoin, yang dipimpin oleh Ethereum (ETH) juga mencatatkan peningkatan yang mengesankan dalam beberapa waktu terakhir.

Namun, Bitcoin, dengan harganya yang terus meningkat, telah mendapatkan kembali dominasinya yang hilang di pasar, melewati ambang batas rata-rata dan memperluas pangsanya menjadi 51.5% pada saat penulisan artikel ini.

Angka dominasi ini merupakan Bitcoin tertinggi yang pernah tercatat dalam kurun waktu sekitar tiga tahun terakhir. Dominasi Bitcoin pada awal tahun ini anjlok hingga 38%, karena pangsa Ethereum meningkat drastis. Dari bulan Januari hingga saat ini, Bitcoin telah menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam hal tingkat dominasinya pada periode Year-to-Date (YTD).

Sentimen Pendorong Bitcoin

Baca juga: JPMorgan Ungkapkan Perkiraan Tanggal Persetujuan ETF Bitcoin Spot

Meningkatnya dominasi terbukti bahwa Bitcoin tetap mendapat sorotan positif di kalangan investor, memanfaatkan positifnya ekosistem Ripple setelah kemenangan hukumnya melawan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Awal pekan ini, regulator menolak gugatannya terhadap dua eksekutif perusahaan, Brad Garlinghouse dan Chris Larsen, mengakhiri gugatan yang sudah berlangsung hampir tiga tahun.

Meskipun XRP telah menjadi penerima manfaat utama dari tren ini, Bitcoin juga tetap mempertahankan kejayaannya di tengah prospek pasar yang positif karena kemenangan Ripple dianggap sebagai kemenangan bagi semua pihak.

Minat terhadap Bitcoin juga dipicu oleh meningkatnya ekspektasi akan persetujuan ETF spot. Berdasarkan sejumlah proyeksi, SEC kemungkinan akan menyetujui produk ETF Bitcoin spot pada akhir tahun ini, atau paling lambat pada tahun 2024.

Dengan penolakan regulator pasar untuk mengajukan banding atas keputusan pengadilan dalam gugatannya terhadap Grayscale Investments dalam upaya untuk mengubah Bitcoin Trust menjadi ETF spot, banyak yang tetap optimis bahwa komisi tersebut mungkin telah mencapai akhir karena menyangkut persetujuan ETF Bitcoin spot.

Peristiwa halving Bitcoin yang akan datang juga merupakan pemicu potensial lainnya yang telah membantu mata uang digital kembali ke tingkat dominasinya yang tinggi.

Analisis Harga Bitcoin

Baca juga: Cara Penggunaan ATM Bitcoin: Langkah-Langkah Praktis

Pergerakan Bitcoin berada di atas EMA 50 hari dan 200 hari , mengirimkan sinyal harga bullish. Penembusan BTC dari level tertinggi hari Senin (23/10) di US$ 30.636 akan mendukung pergerakan menuju level resistensi US$ 31.143.

Kemajuan menuju SEC yang menyetujui ETF BTC spot tetap menjadi pendorong bagi BTC dan pasar yang lebih luas. Namun, investor harus mempertimbangkan ancaman yang masih ada dari tindakan keras pemerintah AS terhadap ruang aset digital AS. Laporan penggunaan kripto dalam pendanaan terorisme menyoroti pasar kripto.

Penembusan di bawah level dukungan US$ 30.107 akan membuat penjual bergerak di level dukungan US$ 29.193. Pembacaan RSI 14 Harian di 75,36 menunjukkan BTC di wilayah overbought.

Pastikan kamu hanya melakukan investasi dan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah.

DISCLAIMER: Setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab pribadi Anda. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi Anda.