Policy & Regulations
Wamendag Sebut Bursa Kripto Bakal Rilis Akhir Tahun 2022
Pemerintah Indonesia selangkah lagi bakal meluncurkan bursa kripto atau bursa berjangka pada akhir tahun 2022. Hadirnya bursa kripto sudah dinantikan cukup lama dan peluncurannya terus mengalami penundaan.
Dikutip DealStreetAsia, Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sebelumnya menargetkan peluncuran bursa kripto pada akhir tahun 2021. Kemudian, ditunda hingga kuartal pertama 2022, namun hingga kini nasibnya belum terang benderang.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menjelaskan penundaan tidak berkaitan dengan masalah yang signifikan. Semua prosedur sudah dijalani dengan baik, namun peluncuran bursa kripto memerlukan banyak persiapan.
“Kami akan memastikan bahwa setiap persyaratan, prosedur, dan langkah-langkah yang diperlukan telah diambil,” kata Jerry saat menghadiri NXC International Summit 2022 di Bali, Rabu (31/08).
Baca juga: Kemendag Dorong Project Aset Kripto Indonesia Bisa Beri Daya Saing
“Ini bukti bahwa kita berhati-hati. Kami tidak ingin terburu-buru karena dapat menyebabkan kami melewatkan sesuatu. Mendirikan sebuah bursa membutuhkan banyak persiapan. Kita perlu melihat entitas mana yang harus masuk bursa. Kedua, kita perlu memvalidasi entitas tersebut. Ketiga, ada model minimal dan persyaratan lain, terkait kustodian penyimpanan, hal-hal teknis.”
Tokocrypto Dukung Pendirian Bursa Kripto
Secara terpisah, CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai, mengatakan bursa dapat menjadi katalis bagi seluruh ekositem kripto di Indonesia yang mengarah ke lebih banyak pelaku usaha, lebih banyak komunitas dan minat dari investor internasional.
“Industri akan tumbuh, kami akan mulai melihat lebih banyak proyek lokal,” kata Kai di Bali.
Tokocrypto adalah salah satu dari 25 Calon Pedagang Aset Kripto yang terdaftar resmi di Bappebti. Indonesia tidak mengakui kripto sebagai mata uang, melainkan menjadi komoditas di bawah Kementerian Perdagangan.
Baca juga: Indonesia Punya Lebih dari 500 Startup Kategori Blockchain
Bappebti mencatat hingga Juli 2022, jumlah investor aset kripto sudah mencapai lebih 15,57 juta dengan nilai transaksi perdagangan di Indonesia tercatat sebesar Rp 232,4 triliun. Sementara, jumlah investor saham per Juli 2022, hanya 4,1 juta.
Kai yakin prospek investasi aset kripto ke depan akan terus tumbuh, ketika market kembali normal dan mungkin mencapai all time high baru. Investasi aset kripto akan kembali bergairah.
-
Market4 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 18 November 2024
-
Market2 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 20 November 2024
-
Event2 days ago
Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial
-
Bitcoin News4 days ago
Bitcoin Masih Murah: Potensi Tembus $100.000