Bitcoin News
Prediksi Nilai Bitcoin Setelah Tembus Harga Rp 445 Juta

Nilai Bitcoin akhirnya menembus level US$ 30.000 atau sekitar Rp 445 juta yang merupakan level psikologi terkuat saat ini. Saat posisi nilai ini terjadi banyak para trader melenyapkan jutaan posisi short. Bagaimana prediksi Bitcoin ke depan?
Dalam dua hari terakhir, posisi short Bitcoin senilai US$ 107 juta telah dilikuidasi di seluruh bursa kripto utama, menurut situs analitik derivatif kripto, CoinGlass. Sekitar US$ 60 juta dalam posisi short ini telah dilikuidasi pada hari Selasa (11/4)saja.
Pada hari Selasa, Bitcoin (BTC) naik sebesar 1,95%. Menyusul reli 4,57% pada hari Senin (10/4), BTC mengakhiri hari di US$ 30.190.
Sentimen Pendorong Bitcoin
Dua hari ini sedang mengalami masa tenang, tanpa indikator ekonomi AS untuk mempengaruhi sentimen investor. Kurangnya statistik membuat pasar terus bertaruh pada kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin di bulan Mei mendatang.
Menurut CME FedWatchTool, ada peluang 69,2% dari kenaikan suku bunga 25 basis pada bulan Mei, naik dari 44,8% pada 4 April. Pergeseran sentimen terhadap The Fed membebani Indeks Komposit NASDAQ, yang turun 0,43% pada hari Selasa.
Faktor penyumbang lain untuk kembali reli di atas US$ 30.000 termasuk diamnya SEC menjelang sidang sub-komite aset digital pada 18 April di Capitol Hill. Selain itu juga ketidaksepakatan antara Ketua SEC, Gary Gensler dan Ketua CFTC, Rostin Behnam tentang klasifikasi kripto sebagai sekuritas dan komoditas harus memberikan perhatian yang lebih besar pada dengar pendapat.

Baca juga: Bagaimana Upgrade Ethereum Shanghai Bisa Pengaruhi Harga ETH?
Hakim yang memimpin kasus terkait kripto telah menyoroti masalah yang dihadapi investor maupun trader. Ketidaksepakatan di antara regulator, komentar Hakim yang menguntungkan, dan dukungan aset kripto yang meningkat di luar perbatasan AS telah meredam efek peraturan SEC dengan penegakan hukum.
Sentimen Jangka Pendek
Pasar kripto akan dihadapi oleh hari yang sibuk di kalender ekonomi AS. Laporan CPI AS dan risalah rapat FOMC akan mempengaruhi pergerakan pasar beberapa hari ke depan.
Setelah Laporan Pekerjaan AS, pasar bertaruh pada kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan Mei. Laporan CPI dan risalah rapat FOMC dapat memperkuat kenaikan suku bunga menjadi 5,25%.
Sementara Laporan CPI kemungkinan akan menjadi pendorong utama, investor harus memantau berita kripto untuk aktivitas regulasi dan komentar anggota parlemen.
Pertemuan IMF/World Bank Spring Meetings akan berlangsung pada Rabu (12/4). Kripto cenderung menjadi topik hangat. Bersamaan dengan Pemerintahan AS, IMF telah mengambil sikap anti-kripto, dengan seruan untuk meningkatkan pengawasan regulasi yang mungkin menjadi tema umum.
Namun, pembaruan dari kasus SEC vs Ripple yang sedang berlangsung dan berita terkait Binance dan Coinbase perlu dipertimbangkan.
Prediksi Harga Bitcoin

Baca juga: 6 Tips Mengatur Uang THR untuk Investasi Aset Kripto Bagi Pemula
Dikutip FX Empire, Indikator teknis prediksi pergerakan harga Bitcoin bisa dilihat dari analisis teknikalnya. BTC perlu menghindari pivot US$ 30.088 untuk menargetkan Level Resistensi Utama Pertama (R1) di US$ 30.596. Pergerakan melalui tertinggi di US$ 30.494 akan menandakan sesi bullish yang diperpanjang.
Jika reli diperpanjang, BTC kemungkinan akan menguji Level Resistensi Utama Kedua (R2) di US$ 31.003. Level Resistensi Utama Ketiga (R3) berada di US$ 31.918.
Namun bila terjadi penurunan melalui pivot akan memainkan Level Dukungan Utama Pertama (S1) di US$ 29.681. Namun, kecuali aksi jual yang memicu risiko, BTC harus menghindari di bawah US$ 29.500 dan Level Dukungan Utama Kedua (S2) di US$ 29.173. Level Dukungan Utama Ketiga (S3) berada di US$ 28.258.
Pastikan kamu hanya melakukan trading kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, trading kripto jadi lebih mudah. Anda juga bisa menyimak berbagai informasi terbaru mengenai kripto dengan mengunjungi website Tokocrypto, Instagram, Twitter, serta komunitas Tokocrypto.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Bitcoin News
Badai Pasti Berlalu! Bitcoin Terkoreksi, Waktunya Serok?

Durasi pemulihan harga Bitcoin (BTC) rupanya hanya berlangsung singkat. Setelah sempat naik tipis, raja dari seluruh aset kripto itu kembali menunjukkan volatilitasnya.
Pada perdagangan terbaru, harga BTC tercatat berada di level $107,323.60 per BTC, mengalami penurunan -1.39% dalam 24 jam terakhir.
Kapitalisasi pasar Bitcoin kini berada di angka $2,137.29 miliar USD, dengan volume perdagangan harian yang relatif tinggi mencapai $51.23 miliar USD.
Koreksi ini menempatkan Bitcoin masih jauh dari rekor tertingginya di $124,457.12, meskipun tetap bertahan sebagai aset kripto paling dominan di pasar global.
Baca Juga: Harga Bitcoin Merangkak Naik, Sinyal Baru di Tengah Tekanan Pasar Global
Tren Pergerakan Harga BTC
Jika ditarik dalam rentang waktu yang lebih panjang, pergerakan harga Bitcoin menunjukkan tren fluktuatif:
- Hari ini: turun -1.39% atau -$1,515.21.
- 30 hari terakhir: anjlok -5.87% atau sekitar -$6,689.97.
- 60 hari terakhir: masih melemah tipis -1.49%.
- 90 hari terakhir: justru mencatat kenaikan +1.9%, menandakan ada fase rebound di periode sebelumnya.
Kendati harga sempat menguat di kuartal lalu, tekanan jual kembali membayangi BTC dalam beberapa minggu terakhir.
Faktor Penyebab Penurunan Harga Bitcoin
Ada sejumlah alasan yang mendorong koreksi harga Bitcoin saat ini:
- Tekanan Likuiditas Global
Kenaikan suku bunga acuan dari bank sentral di beberapa negara besar membuat investor lebih berhati-hati. Likuiditas yang ketat mendorong investor melepas aset berisiko, termasuk Bitcoin. - Tekanan Teknis Pasar
Dengan harga yang sempat menyentuh level psikologis di atas $109,000, banyak trader jangka pendek memilih melakukan aksi ambil untung (profit taking). Hal ini menimbulkan tekanan jual yang cukup signifikan dalam 24 jam terakhir. - Ketidakpastian Regulasi
Pasar kripto masih dibayangi berbagai isu regulasi. Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia terus memperketat aturan main industri kripto. Setiap kebijakan baru sering kali menimbulkan kepanikan sesaat di kalangan investor. - Sentimen Negatif dari Altcoin
Beberapa altcoin besar, termasuk Ethereum (ETH), juga mengalami penurunan. Efek domino ini ikut menarik Bitcoin ke bawah karena korelasi yang cukup erat di antara aset kripto papan atas.
BTC Masih Perkasa
Meski harga BTC terkoreksi, data pasar menunjukkan Bitcoin masih mendominasi:
- Sirkulasi pasokan: 19.91 juta BTC, atau 94.83% dari total maksimum 21 juta BTC.
- Kapitalisasi pasar yang diencerkan sepenuhnya: mencapai $2,253.35 miliar USD.
- Volume perdagangan 24 jam: tinggi, di kisaran $52 miliar USD, menunjukkan pasar masih aktif dan likuid.
Angka-angka ini mengindikasikan bahwa meski harga terkoreksi, minat investor terhadap Bitcoin tetap kuat.

Prospek Jangka Pendek
Jika harga tidak mampu bertahan di atas level support $107,000, Bitcoin berisiko melanjutkan penurunan ke kisaran $105,000–$103,000.
Namun, jika mampu rebound dan menembus kembali resistance di $109,000, peluang untuk kembali menguji level psikologis $110,000 masih terbuka lebar.
Baca Juga: Bitcoin Terperosok ke $108 Ribu, Market Cap Menyusut
Koreksi Bitcoin kali ini mempertegas sifat volatilitas yang melekat pada aset kripto. Meskipun BTC tengah berada dalam fase penurunan, fundamentalnya tetap kuat sebagai aset digital paling langka dengan pasokan terbatas.
Investor jangka panjang biasanya melihat koreksi seperti ini sebagai peluang akumulasi, sementara trader jangka pendek harus lebih waspada terhadap pergerakan harga yang cepat.
Bitcoin masih menjadi pusat perhatian global, dan setiap pergerakannya selalu membawa dampak besar bagi seluruh ekosistem kripto.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.
Bitcoin News
Bitcoin Dominance Turun ke 57%, Ethereum Kian Tancap Gigi

Bitcoin (BTC) masih menjadi ikon utama pasar kripto, tetapi dominasinya perlahan mulai terkikis. Pangsa pasar BTC yang sempat bertengger di atas 65% pada akhir Juni kini merosot ke kisaran 57–58% per akhir Agustus 2025, menurut data terbaru. Penurunan ini menandakan pergeseran arus modal yang semakin kuat ke altcoin seperti Ethereum (ETH) dan Hyperliquid (HLP).
Ethereum & Hyperliquid Jadi Penantang Serius
Ethereum semakin mengukuhkan statusnya sebagai aset alternatif utama. Pasar berjangka dan opsi ETH mencatat rekor volume perdagangan baru, menunjukkan minat investor institusional maupun ritel yang mulai lebih condong ke ETH dibanding BTC.
Sementara itu, Hyperliquid (HLP) mencatat lonjakan luar biasa. Volume spot harian platform ini menembus $3,4 miliar, menjadikannya salah satu pusat perdagangan BTC terbesar. Bahkan, volume bulanan Hyperliquid telah melampaui Robinhood selama tiga bulan berturut-turut, sebuah capaian yang mempertegas pergeseran besar dalam ekosistem likuiditas kripto.
Musim Altcoin Mulai Berkembang
Merosotnya dominasi Bitcoin memperkuat keyakinan bahwa altseason berikutnya tengah berkembang. ETH dan HLP telah membuktikan posisinya sebagai pilihan utama, namun muncul pula Remittix (RTX) sebagai kandidat baru yang siap menarik perhatian investor.
Berbeda dari altcoin yang sekadar mengandalkan hype, Remittix memiliki fondasi utilitas dunia nyata, akses bursa yang semakin luas, peluncuran produk nyata, serta kampanye komunitas berskala besar. Faktor-faktor ini membuat RTX dipandang bukan hanya sebagai aset spekulatif, tetapi juga pencipta nilai jangka panjang melalui adopsi global.
Data Terbaru Dominasi Bitcoin

- Bitcoin: 57,1% (turun dari 65,1% di Juni 2025)
- Ethereum: 14,3% (naik dari 11,8% bulan lalu)
- Altcoin lain: 28,6%
Jika dibandingkan dengan posisi terendah tahunan pada Desember 2024 (53,9%), dominasi BTC masih relatif tinggi, namun tren pelemahannya kini semakin jelas.
Apa Artinya Bagi Pasar?
Menurunnya dominasi Bitcoin biasanya menandakan meningkatnya spekulasi pada altcoin. Investor cenderung mengalihkan modal ke aset lain dengan potensi keuntungan lebih besar. Namun, tren ini juga membawa risiko volatilitas yang lebih tinggi.
Dengan kondisi saat ini, pasar tampaknya sedang menuju fase di mana Ethereum, Hyperliquid, dan bahkan proyek baru seperti Remittix bisa menjadi motor utama pertumbuhan, sementara Bitcoin berperan sebagai aset lindung nilai utama.
Baca juga: Saga (SAGA): Protokol Layer 1 untuk Masa Depan Blockchain
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekaran
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.
Bitcoin News
Harga Bitcoin Merangkak Naik, Sinyal Baru di Tengah Tekanan Pasar Global

Harga Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah mencatatkan kenaikan tipis namun signifikan di tengah tekanan pasar yang cukup tinggi.
Berdasarkan data terbaru, Bitcoin diperdagangkan di level $108,976.17 per BTC, naik 0.32% dalam 24 jam terakhir.
Kenaikan ini menandai adanya sinyal pemulihan jangka pendek meskipun dalam periode 30 hari terakhir harga masih mencatat penurunan sebesar -5.55%.
Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai $2.17 triliun dan volume perdagangan 24 jam sebesar $44.40 miliar, Bitcoin masih menjadi aset kripto dengan dominasi tertinggi di pasar global.
Dari total pasokan maksimum 21 juta BTC, saat ini sudah beredar sekitar 19.91 juta BTC, atau sekitar 94.83% dari total suplai.
Fakta ini semakin menegaskan kelangkaan Bitcoin yang kian dekat dengan status aset digital paling terbatas di dunia.
Baca Juga: Bitcoin Terperosok ke $108 Ribu, Market Cap Menyusut
Sinyal Pemulihan Setelah Tekanan Mingguan
Meski kenaikan harga harian terbilang tipis, pergerakan positif ini penting karena datang setelah Bitcoin mengalami tren menurun selama sepekan terakhir, yakni -5.15%.
Perlu dicatat, dalam 30 hari terakhir, harga Bitcoin juga sempat terkoreksi cukup dalam hingga -6,402.35 dolar (-5.55%).
Namun, pergerakan positif harian menunjukkan bahwa tekanan jual mulai melemah. Investor tampak mulai melakukan aksi beli kembali di kisaran support $108,000 hingga $109,000.
Level ini menjadi penting karena jika mampu dipertahankan, peluang untuk menguji kembali resistance psikologis di level $110,000 terbuka lebar.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga
Ada beberapa faktor utama yang menjadi pemicu kenaikan Bitcoin meski dalam kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian:
- Aksi Beli Investor Institusional
Volume perdagangan yang tetap tinggi, lebih dari $44 miliar dalam 24 jam terakhir, mengindikasikan adanya aktivitas besar dari investor institusional. Lembaga keuangan besar yang memanfaatkan momen koreksi harga untuk akumulasi kembali memberi dorongan pada stabilitas pasar. - Optimisme Terhadap ETF Bitcoin Spot
Kehadiran ETF Bitcoin spot di berbagai negara masih menjadi katalis penting. Meski volatilitas tetap tinggi, ketersediaan instrumen investasi yang lebih mudah diakses oleh investor ritel maupun institusional memperkuat prospek jangka panjang Bitcoin. - Sentimen Global terhadap Inflasi dan Suku Bunga
Pasar tradisional saat ini sedang menanti kepastian kebijakan moneter global. Ekspektasi bahwa bank sentral besar, termasuk The Federal Reserve, akan menahan kenaikan suku bunga memberi ruang bagi aset berisiko seperti Bitcoin untuk kembali naik. - Kelangkaan Pasokan dan Momentum Halving
Dengan suplai yang sudah beredar mencapai 94.83%, ruang ketersediaan Bitcoin semakin sempit. Hal ini diperkuat dengan siklus halving yang akan datang, yang secara historis selalu menjadi katalis kenaikan harga besar dalam jangka menengah hingga panjang.

Risiko yang Masih Menghantui
Meski ada tanda-tanda positif, Bitcoin belum sepenuhnya keluar dari tekanan. Beberapa faktor yang masih berpotensi menghambat laju kenaikan antara lain:
- Koreksi lanjutan setelah kenaikan singkat, karena pasar kripto dikenal dengan volatilitas tinggi.
- Ketidakpastian regulasi global, terutama dari Amerika Serikat yang terus memperketat pengawasan industri aset digital.
- Tekanan ekonomi makro, seperti potensi resesi atau krisis geopolitik, yang bisa memicu investor beralih kembali ke aset aman seperti emas dan obligasi.
Prospek Jangka Pendek Bitcoin
Jika Bitcoin mampu mempertahankan level support di kisaran $108,000, peluang untuk melanjutkan kenaikan ke area $110,000–$112,000 terbuka lebar.
Sebaliknya, jika gagal menahan tekanan jual, harga bisa kembali tertekan menuju area $106,000.
Namun secara jangka panjang, faktor fundamental seperti kelangkaan pasokan, dukungan institusional, serta penerimaan global terhadap aset digital masih menjadi katalis utama yang mendukung potensi kenaikan lebih besar.
Baca Juga: Harga Bitcoin Drop ke $110 Ribu, Pasar Kripto Masuki Fase Konsolidasi
Kenaikan tipis Bitcoin hari ini menjadi sinyal penting bahwa aset kripto terbesar ini masih memiliki daya tarik yang kuat di tengah tekanan pasar.
Dukungan institusional, optimisme terhadap ETF, serta momentum kelangkaan pasokan menjadi faktor kunci yang membuat Bitcoin tetap kokoh di atas level $100,000.
Dengan kapitalisasi pasar lebih dari $2.17 triliun, Bitcoin bukan hanya sekadar aset digital, melainkan instrumen finansial global yang terus membentuk arah ekonomi digital masa depan.
Lonjakan harga kali ini bisa jadi hanya awal dari pergerakan lebih besar yang akan datang.
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.
-
Bitcoin News3 days ago
Tren Bitcoin 1-5 September 2025: September Bearish?
-
Market6 hours ago
Market Sinyal Kripto: Analisis Teknikal dan Peluang 1 September 2025
-
Market6 days ago
5 Aset Kripto yang Jadi Sponsor Klub Sepak Bola Top Dunia
-
Altcoin News6 days ago
3 Altcoin yang Potensial di Minggu Terakhir Agustus 2025
-
Altcoin News2 days ago
Fear and Greed Index Turun ke 39! Pasar Kripto Panik
-
Altcoin News5 days ago
5 Altcoin yang Potensial Siap Tumbuh Pesat pada 2025
-
Academy3 days ago
Riset Kripto 25-29 Agustus 2025: Altcoin Mengungguli Kenaikan Bitcoin
-
Altcoin News3 days ago
Ethereum Teratas di Pasar Layer 1, Ungguli Solana dan Bitcoin