Bitcoin News
Bitcoin Tetap Ungguli Emas Meski Turun ke Terendah 3 Bulan Terakhir
Meskipun Bitcoin (BTC) telah mencapai level terendah dalam tiga bulan terakhir, nilainya tetap unggul dibandingkan dengan emas sebagai aset penyimpan nilai. Bitcoin berhasil mempertahankan nilainya yang stabil, dengan keunggulannya terhadap emas semakin besar dalam tahun ini.
Perusahaan analisis on-chain, Glassnode, melakukan perbandingan antara harga Bitcoin dan harga emas. Harga spot Bitcoin saat ini setara dengan 13,3 ons emas, menunjukkan peningkatan sebesar 46 persen dalam setahun.
Dikutip BeInCrypto, sejak awal tahun 2023, nilai Bitcoin telah meningkat sebesar 51,6 persen. Jika melihat pada puncak harga Bitcoin pada pertengahan April, kenaikan tersebut menjadi dua kali lipat dari nilai awalnya. Sementara itu, harga emas hanya naik sebesar 6,2 persen sejak awal tahun, dengan harga saat ini berada di sekitar US$ 1.940 per ons, turun 5 persen dari level tertinggi pada pertengahan April sebesar US$ 2.040 per ons.
Gerak Harga Bitcoin dan Emas
Baca juga: Pasar Kripto dan Bitcoin Sideways, Setelah The Fed Tahan Suku Bunga
Meskipun Bitcoin lebih volatil, aset ini masih tetap dianggap sebagai penyimpan nilai yang handal, terlepas dari fluktuasi harganya saat ini. Dalam satu setengah tahun terakhir, Bitcoin telah mengungguli emas dengan margin mencengangkan sekitar 430 persen sejak mencapai level terendah akibat pandemi COVID-19 pada Maret 2020.
Dalam perbandingan antara keduanya, dapat disimpulkan bahwa keduanya adalah aset penyimpan nilai yang baik dan tempat perlindungan yang aman. Emas menawarkan stabilitas yang lambat, sementara Bitcoin lebih mirip perjalanan roller coaster.
Di sisi lain, dolar AS telah mengalami devaluasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir akibat tingkat inflasi yang tinggi. Menurut data Inflation Tool, inflasi kumulatif dari tahun 1956 hingga 2022 mencapai 976 persen. Artinya, US$ 100 pada tahun 1956 saat ini setara dengan hampir US$ 1.000.
Harga Bitcoin Turun
Baca juga: Pasar Kripto Koreksi: Amankan Investasi dengan Stablecoin
Meskipun inflasi di Amerika saat ini sebesar 4 persen setelah turun dari lebih dari 9 persen tahun lalu, hal ini masih memberikan dampak negatif terhadap nilai dolar. Pada tanggal 14 Juni, The Fed mengumumkan penangguhan kenaikan suku bunga untuk bulan tersebut, sebagai respons terhadap lonjakan inflasi.
Pengumuman ini berdampak buruk pada Bitcoin, yang mengalami penurunan ke level terendah dalam tiga bulan terakhir sebesar US$ 24.879 pada dini hari tanggal 15 Juni. Meskipun Bitcoin telah sedikit pulih dan berada di atas level US$ 25.000 saat ini, sentimen pasar cenderung bearish.
BTC telah keluar dari saluran konsolidasi jangka panjangnya dan saat ini menemukan support pada level saat ini. Jika harga turun di bawah level ini, kemungkinan akan ada lebih banyak support di sekitar US$ 23.600, yang sebelumnya telah berfungsi sebagai level bouncing pada bulan Januari dan Februari.
Pastikan kamu hanya melakukan Nabung kripto di platform terpercaya, seperti Tokocrypto. Dengan berbagai fitur yang mumpuni serta ekosistem yang luas, nabung kripto jadi lebih mudah.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Tokocrypto tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
-
Bitcoin News2 days ago
Tren Bitcoin 25-28 November 2024: Bitcoin Koreksi By Hoteliercrypto
-
Market5 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 20 November 2024
-
Market7 days ago
Market Sinyal Harian: Potensi Pergerakan Kripto pada 18 November 2024
-
Event4 days ago
Tokocrypto dan OCBC Luncurkan Kartu Global Debit Spesial