Connect with us

Business

6 Kartu Kredit untuk Bisnis, Ayo Manfaatkan Keuntungannya!

Published

on

kartu kredit

Founder Virgin Group, Richard Branson, pernah mengatakan bahwa peluang bisnis itu seperti bus, selalu ada yang datang. Melihat dinamika bisnis saat ini, keputusan keuangan yang bijak, termasuk memilih kartu kredit yang tepat, bisa menjadi penentu sukses atau gagalnya bisnis, lho!

Menurut survei Visa pada tahun 2022, 69% dari 2.000 pengguna kartu kredit korporat di Amerika Serikat percaya bahwa credit card dapat meningkatkan produktivitas perusahaan mereka.

Namun, memilih kartu kredit yang terbaik untuk kebutuhan bisnis bisa menjadi tantangan di tengah banyaknya pilihan yang tersedia, terutama jika ini adalah pengalaman pertama kamu dalam memilih credit card bisnis.

Berikut ini adalah 6 kartu kredit bisnis terbaik yang bisa kamu pertimbangkan untuk memanfaatkan segala keuntungannya. Simak selengkapnya di bawah!

1. PAPERCARD

Keunggulan kartu kredit PAPERCARD.

PAPERCARD adalah rekomendasi pertama untuk kamu. Diterbitkan pada 15 Juli 2023 oleh Bank BRI bekerja sama dengan PT Pakar Digital Global atau Paper.id dan didukung oleh jaringan Visa, kartu ini menawarkan segudang keuntungan.

Bagaimana tidak? PAPERCARD memberikan keuntungan menarik secara eksklusif yang bisa menjadi solusi atas transaksi atau operasional bisnis sekaligus memberikan manfaat secara personal.

PAPERCARD memiliki dua jenis kartu kredit, yaitu SPACECARD dan UNIVERSECARD. SPACECARD cocok untuk kebutuhan dasar bisnis, seperti mengatur cash flow dan memantau transaksi secara real-time dengan cashback 0,1% di Paper.id setiap kelipatan transaksi Rp 100.000 dan bebas iuran tahunan selamanya.

Sementara itu, UNIVERSECARD memiliki semua keunggulan dari SPACECARD dan dilengkapi berbagai manfaat tambahan, seperti konversi transaksi ke GarudaMiles (12 GarudaMiles untuk setiap transaksi kelipatan Rp 100 ribu atau Rp 8.333 per mil) dan akses gratis ke Airport Lounge secara eksklusif.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan tambahan tempo pembayaran hingga 55 hari dengan PAPERCARD jenis apa pun. Jadi, kesempatan untuk membayar tagihan bisnis tepat waktu makin besar, cash flow makin lancar, dan hubungan dengan mitra bisnis jadi makin harmonis.

PAPERCARD bisa menjadi pilihan utama karena cocok untuk berbagai skala bisnis, mulai dari mikro, kecil, menengah, hingga besar. Menarik sekali, bukan? Yuk, klik tombol di bawah ini untuk informasi selengkapnya!

Tentang PAPERCARD

Baca juga: Trik Bayar Supplier Tanpa Pusing Jatuh Tempo Pakai Kartu Kredit

2. Mandiri Distribution Card

Untuk kebutuhan bisnis, Mandiri Distribution Card menjadi pilihan yang cocok, terutama bagi kamu yang bergerak di bidang ritel. Fitur Visa Distribution memungkinkan kamu menjalin hubungan dengan agen-agen distribusi di seluruh Amerika, Asia, dan beberapa negara lainnya.

Menariknya lagi, Mandiri Distribution Card memiliki suku bunga bulanan hanya 0,99%. Selain itu, kartu kredit ini juga bisa digunakan untuk berbagai macam transaksi di seluruh dunia yang memiliki logo Visa atau Mastercard.

Namun, credit card ini menawarkan limit yang cukup rendah, hanya sekitar Rp 40 juta saja. Hal ini bisa menjadi kendala jika kamu membutuhkan akses dana yang lebih besar untuk berbagai kebutuhan bisnis. 

3. Danamon Corporate American Express

Selanjutnya ada kartu kredit Danamon Corporate American Express yang bisa menjadi pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan bisnismu. Fitur Central Billing Account menjadi daya tarik utama kartu ini, mempermudah pengelolaan cash flow bisnis kamu.

Kartu kredit ini juga menawarkan diskon hingga 50% di berbagai merchant pilihan dan gratis iuran hingga 3 tahun pertama. Benefit ini bisa kamu manfaatkan untuk menghemat pengeluaran sekaligus meningkatkan arus kas bisnis.

Sayangnya, opsi cicilan 0% dengan jangka waktu hanya 6 bulan mungkin terasa terlalu singkat dibandingkan beberapa credit card lainnya yang menawarkan fasilitas tersebut hingga 12 bulan. Pertimbangkan ini jika kamu membutuhkan cicilan 0% yang lebih lama.

4. OCBC NISP Platinum Business Card

Selanjutnya ada kartu kredit OCBC NISP Platinum Business Card yang menawarkan fasilitas kredit tanpa agunan dengan batas maksimal Rp 1 miliar, program cashback, dan diskon di berbagai merchant pilihan, baik lokal maupun internasional.

Selain itu, kartu kredit ini memberikan akses ke Airport Lounge, layanan concierge, dan bantuan darurat 24/7. Credit card ini juga bisa digunakan di ATM, cabang, dan merchant OCBC NISP.

Namun, kartu kredit ini tidak cocok untuk bisnis yang masih berskala mikro hingga menengah. Jika kamu ingin memiliki credit card ini, setidaknya bisnis harus mencapai minimal Rp 500 juta per bulan dan sudah berjalan minimal dua tahun.

5. Bukopin Business Diamond

Kartu kredit Bukopin Business Diamond menawarkan sejumlah keuntungan menarik yang menjadikannya pilihan yang tepat. Misalnya, cicilan 0% di tahun pertama untuk pembelanjaan di berbagai merchant pilihan.

Dengan cicilan bulanan sebesar 2,90%, Bukopin Business Diamond juga relatif kompetitif di pasaran. Bunga ini tentunya bisa membantu kamu menghemat pengeluaran untuk transaksi belanja yang tidak bisa dilakukan dengan cara cicilan 0% (merchant non-Bukopin).

Namun, credit card ini tidak didukung jaringan ternama seperti Visa dan Mastercard, sehingga penerimaannya sangat terbatas atau tidak diakui secara global.

6. BCA Smartcash

Terakhir, ada kartu kredit BCA Smartcash yang menawarkan fasilitas kredit tanpa agunan dengan limit hingga Rp 100 juta yang bisa kamu manfaatkan untuk menambah modal atau keperluan bisnis lainnya.

Pembayaran tagihan kartu kredit BCA Smartcash bisa dilakukan dengan minimum sebesar 5% dari total tagihan atau minimal hanya Rp 50 ribu saja. Ini memberikan kemudahan bagi kamu yang memiliki keterbatasan cash flow tetapi tetap ingin memiliki credit cardt untuk kebutuhan bisnis.

Sayangnya, kartu kredit ini memiliki persyaratan yang cukup ketat, termasuk kamu harus memiliki omset bisnis mencapai minimal Rp 30 juta per bulan dan sudah beroperasi minimal 2 tahun.

Itulah 6 kartu kredit untuk bisnis terbaik yang bisa kamu pertimbangkan. Pada akhirnya, memilih credit card untuk bisnis harus dilakukan dengan hati-hati; pilihlah yang menyediakan fitur sesuai dengan kebutuhan bisnismu.

Sebelum menentukan pilihan, pastikan kamu memahami semua detailnya, termasuk batas kredit, biaya-biaya terkait, dan bonus atau insentif yang ditawarkan oleh masing-masing kartu. Jadi, kartu kredit mana yang akan kamu pilih untuk bisnis?

*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Tokocrypto

Business

Mengenal Invoice: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Published

on

Invoice atau faktur merupakan dokumen penting dalam dunia bisnis yang digunakan untuk mencatat penjualan barang atau jasa kepada pelanggan. Fungsinya adalah sebagai bukti sah dari transaksi sekaligus permintaan pembayaran resmi kepada pembeli.

Umumnya, invoice memuat informasi penting seperti nama dan alamat perusahaan, nomor telepon, tanggal penerbitan, nomor faktur, detail barang atau jasa yang dijual, jumlah, harga satuan, total tagihan, hingga cara pembayaran.

Selain sebagai bukti transaksi, invoice juga berperan besar dalam membantu kelancaran arus kas, memantau penjualan, dan melacak pembayaran. Dokumen ini juga sering dijadikan referensi dalam pelaporan pajak maupun audit keuangan bisnis.

Yuk, kita pelajari lebih dalam soal invoice di bagian berikutnya!

Apa Itu Invoice?

Mengutip dari Paper.id, invoice adalah dokumen yang mencatat transaksi jual beli barang atau jasa antara penjual dan pembeli. Dokumen ini sekaligus menjadi bukti bahwa transaksi sudah dilakukan dan berfungsi sebagai permintaan pembayaran resmi.

Bagi pelaku usaha, invoice punya peran penting untuk menjaga kelancaran keuangan, mencatat penjualan, dan membantu mengatur administrasi secara rapi.

Jika kamu seorang freelancer, invoice juga sangat berguna untuk mencatat proyek mana yang sudah dibayar dan mana yang belum, sekaligus menjaga keuangan tetap teratur.

Tapi, membuat dan mengelola invoice secara manual bisa memakan waktu dan rawan kesalahan. Karena itu, menggunakan platform invoicing seperti Paper.id bisa jadi solusi yang lebih praktis dan efisien.

Dengan Paper.id, kamu bisa membuat, mengirim, dan memantau invoice secara online. Berbagai jenis invoice pun bisa dibuat dengan cepat dan akurat, mulai dari invoice penjualan, pembelian, hingga invoice yang bersifat rutin.

Paper.id juga mempermudah kamu dalam mengatur arus kas secara langsung, mengecek status pembayaran, dan memberi pengingat otomatis agar klien tidak telat bayar.

Ayo, coba gunakan Paper.id sekarang! Klik di sini untuk mulai mengelola invoice freelance-mu dengan lebih mudah!

5 Komponen yang Wajib Ada dalam Invoice

Secara umum, sebuah invoice harus memuat informasi yang jelas agar kedua belah pihak, yakni penjual dan pembeli, mudah memahami rincian transaksi. Beberapa komponen penting yang harus ada dalam invoice antara lain:

  • Identitas perusahaan: Seperti nama, alamat, dan nomor kontak agar pembeli bisa menghubungi jika ada pertanyaan.
  • Tanggal dan nomor invoice: Menyebutkan tanggal pembuatan dan nomor unik sebagai pembeda antar invoice.
  • Deskripsi barang/jasa: Menjelaskan barang atau layanan yang dijual, lengkap dengan jumlah dan harga per unit.
  • Total biaya: Jumlah akhir yang harus dibayar, termasuk pajak dan biaya tambahan jika ada.
  • Petunjuk pembayaran: Menjelaskan cara pembayaran, metode yang digunakan, dan batas waktu pelunasan.

5 Fungsi Invoice dalam Bisnis

Selain sebagai bukti transaksi, invoice juga memiliki banyak manfaat penting dalam dunia bisnis, seperti:

1. Mengatur arus kas

Invoice membantu memantau pemasukan, memastikan pembayaran diterima tepat waktu, dan mencegah gangguan keuangan akibat keterlambatan bayar.

2. Melacak penjualan

Semua penjualan yang terjadi bisa dicatat dengan rapi dan mudah ditelusuri lewat invoice.

4. Dokumen pajak dan audit

Invoice jadi bukti penting saat menghitung pajak atau saat perusahaan diaudit.

5. Meningkatkan kepercayaan pelanggan

Invoice yang profesional dan terstruktur bisa memberi kesan baik kepada klien serta membangun kepercayaan.

Jenis-Jenis Invoice

Dalam praktik bisnis, ada beberapa tipe invoice yang umum digunakan, antara lain:

1. Invoice penjualan

Dokumen yang digunakan penjual untuk mencatat transaksi penjualan barang atau jasa. Berisi rincian transaksi, total tagihan, syarat pembayaran, dan kontak kedua pihak.

2. Invoice pembelian

Dibuat oleh pembeli sebagai bukti pembelian dari penjual. Di dalamnya tercantum detail pembelian dan ketentuan pembayarannya.

3. Invoice proforma

Berfungsi sebagai estimasi harga sebelum transaksi resmi dilakukan. Umumnya digunakan untuk persetujuan awal atau persiapan pembayaran.

4. Invoice retur

Dikeluarkan saat ada pengembalian barang, entah karena rusak atau salah kirim. Dokumen ini dipakai untuk menyesuaikan nominal tagihan.

5. Invoice konsinyasi

Digunakan dalam sistem konsinyasi, di mana barang dikirim ke pihak ketiga, tapi hak milik masih di tangan penjual sampai barang terjual.

6. Invoice tagihan

Diterbitkan untuk menagih pembayaran dari pelanggan yang belum melakukan pelunasan, biasanya setelah tanggal jatuh tempo.

7. Invoice berkala

Invoice yang digunakan untuk tagihan rutin dalam jangka waktu tertentu, seperti bulanan atau tahunan, biasanya untuk layanan langganan.

Contoh Invoice yang Baik dan Benar

Berikut contoh invoice yang bisa kamu gunakan sebagai referensi:

Contoh Invoice Digital (Sumber: Paper.id)

Baca Juga: 7 Tips Kontrol Pengeluaran Bisnis dengan Kartu Kredit Korporat

Itulah penjelasan lengkap tentang invoice. Dokumen ini punya peran penting dalam operasional bisnis, mulai dari menjaga arus kas tetap lancar, mencatat penjualan, hingga menjadi dokumen penting untuk audit dan pajak.

Namun, jika invoice masih dikelola secara manual, prosesnya bisa jadi lambat dan rawan kesalahan. Di sinilah Paper.id bisa jadi solusi yang tepat dan praktis.

Dengan fitur-fitur lengkap dari Paper.id, kamu bisa membuat, mengirim, dan memantau invoice dengan cepat dan mudah. Jadi, keuangan bisnis pun jadi lebih rapi dan efisien.

Ayo, segera gunakan Paper.id! Daftarkan bisnis kamu sekarang dan nikmati kemudahannya di setiap transaksi.
*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Tokocrypto

Continue Reading

Business

5 Rekomendasi Aplikasi Stok Barang: Kelola Persediaan Lebih Akurat dan Praktis

Published

on

Mengelola stok barang secara manual sering kali memakan waktu, rawan kesalahan, dan memperlambat proses bisnis.

Salah input satu angka bisa membuat kamu kehabisan stok di saat penting atau malah kelebihan barang yang tidak laku. Untungnya, kini sudah ada aplikasi stok barang yang bisa mencatat pergerakan persediaan secara otomatis, real-time, dan akurat.

Berikut adalah lima rekomendasi aplikasi stok barang terbaik tahun 2025 untuk bantu bisnis kamu jadi lebih rapi dan efisien.

1. Paper.id

Aplikasi Stok Barang Terbaik (Sumber: Paper.id)

Paper.id menawarkan fitur manajemen stok yang menyatu dengan invoicing, pembayaran, dan laporan keuangan. 

Cocok untuk kamu yang ingin semua proses bisnis terekam dalam satu sistem.

Beberapa fitur yang bisa kamu nikmati adalah:

  • Stok otomatis ter-update setiap kali terjadi penjualan melalui invoice.
  • Multi-user dengan custom role, cocok untuk bisnis dengan banyak tim atau cabang.
  • Laporan keuangan lengkap mulai dari stok masuk, keluar, hingga laporan keuangan sederhana.
  • Terhubung langsung dengan pembayaran, jadi kamu bisa pantau stok sambil menagih invoice tanpa perlu cek mutasi manual.

Dengan Paper.id, kamu tidak hanya mengatur stok, tapi juga mempercepat arus kas dan memperkecil potensi kesalahan pencatatan. Solusi ini bisa kamu gunakan secara gratis di awal, tanpa biaya besar.

Kalau kamu ingin aplikasi stok barang yang sekaligus bisa terhubung dengan invoicing, pencatatan pembayaran, dan laporan keuangan, Paper.id adalah pilihan paling lengkap. 

Semua proses terintegrasi dalam satu platform, membantu kamu menghemat waktu, menghindari kesalahan, dan menjaga cash flow tetap lancar.

Yuk, kenali lebih lanjut tentang fitur stok barang Paper.id beserta fitur lengkap lainnya, dan jangan lupa juga untuk registrasikan bisnismu agar bisa nikmati kemudahannya dengan cara klik di sini. Gratis!

2. Stock&Track

Stock&Track cocok untuk usaha kecil yang butuh pencatatan stok sederhana. Tampilannya yang minimalis, penggunaannya mudah dipahami, dan tidak membutuhkan pelatihan teknis. 

Kamu bisa mencatat barang masuk, barang keluar, sisa stok, dan melihat histori aktivitas stok dengan mudah. Aplikasi ini cocok untuk toko offline, reseller, dan sejenisnya.

3. iReap POS

Jika kamu menjalankan bisnis toko, minimarket, atau warung, iReap POS bisa jadi pilihan karena punya fitur POS (point of sale) yang terhubung langsung ke sistem stok. 

Setiap penjualan otomatis mengurangi jumlah barang di gudang. 

Kamu juga bisa mencetak laporan harian dan memantau performa produk.

Baca Juga: Expense Tracker: Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaatnya untuk Bisnis

4. EQUIP – Untuk Bisnis Skala Menengah dan Besar

EQUIP cocok untuk perusahaan yang punya banyak gudang, cabang, atau lini produk. 

Fiturnya mendukung barcode scanning, batch control, dan tracking berdasarkan lokasi penyimpanan. 

EQUIP cocok untuk distribusi, manufaktur, atau logistik. Meskipun bisa memberimu visibilitas yang bagus terhadap stok barang bisnismu, aplikasi ini cukup kompleks untuk pemula. 

5. Majoo

Majoo dirancang untuk UMKM yang menjalankan bisnis retail, kuliner, atau jasa. 

Selain fitur POS, Majoo juga menyediakan manajemen stok sederhana, termasuk pencatatan stok masuk-keluar, notifikasi restock, dan laporan penjualan terlaris. 

Kamu bisa langsung melihat produk mana yang harus ditambah dan mana yang kurang laku. Tersedia juga fitur integrasi dengan layanan pesan antar dan marketplace untuk usaha kuliner.

Demikian rekomendasi aplikasi stok barang. Aplikasi ini bukan hanya alat bantu pencatatan, tapi juga fondasi penting untuk operasional bisnis yang efisien dan minim risiko. 

Mulai dari UMKM sampai perusahaan besar, kebutuhan akan kontrol persediaan yang akurat semakin penting di era digital.

Jadi, gunakan aplikasi yang tepat untuk dukung bisnismu makin efisien mulai sekarang, ya!

*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Tokocrypto

Continue Reading

Business

Expense Tracker: Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaatnya untuk Bisnis

Published

on

expense tracker adalah

Pernah merasa keuangan bisnis sering bocor tanpa tahu ke mana perginya? Atau kesulitan mencatat pengeluaran dengan rapi sehingga sulit mengevaluasi keuangan? Jika iya, berarti kamu butuh expense tracker!

Expense tracker adalah sistem yang memudahkan pencatatan setiap pengeluaran bisnis, mulai dari biaya operasional hingga pembelian stok. Dengan sistem yang rapi, kamu bisa lebih mudah mengontrol cash flow, hingga membuat keputusan finansial yang lebih tepat.

Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai apa itu expense tracker, cara kerjanya, apa saja manfaatnya untuk bisnis, hingga rekomendasi aplikasi terbaik di artikel ini!

Apa Itu Expense Tracker?

Expense tracker adalah alat bantu, berupa aplikasi, software, atau fitur yang berfungsi untuk melacak pengeluaran bisnis secara rinci. Dengan menggunakan expense tracker, kamu bisa mengetahui aliran kas bisnismu, termasuk pemasukan, pengeluaran, saldo, dan berbagai transaksi keuangan lainnya.

Aplikasi ini menjadi solusi dari pengelolaan keuangan manual yang sering kali memakan waktu dan merepotkan. Faktanya, banyak pemilik bisnis yang menghabiskan puluhan jam setiap bulan hanya untuk mencatat dan mengecek keuangan secara manual. Padahal, waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk fokus mengembangkan bisnis.

Beberapa expense tracker sederhana hanya berfungsi untuk mencatat dan mengelola keuangan, sementara yang lebih canggih dapat menganalisis pola pengeluaran. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui ke mana uangnya mengalir dan membuat anggaran yang lebih efektif.

Aplikasi Expense Tracker (Sumber: Paper.id)

Salah satunya adalah Paper.id, platform invoicing dan pembayaran ini dilengkapi dengan fitur expense tracker. Kamu bisa buat invoice digital dan rekonsiliasi otomatis, artinya kamu tidak perlu lagi menginput transaksi secara manual.

Kamu bisa terima pembayaran dari buyer dengan 30+ metode pembayaran, termasuk dengan kartu kredit dan cicilan, sehingga mereka dapat tambahan tempo pembayaran 30-45 hari, sementara kamu bisa dapat pembayaran tepat waktu.

Menariknya lagi, di Paper.id kamu bisa atur role akun atau akses pengguna, sehingga data keuangan kamu makin aman dari oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Gunakan Paper.id sekarang dan rasakan manfaatnya dengan klik tombol di bawah!

Gunakan Paper.id Gratis

Baca Juga: 5 Rekomendasi Corporate Card Terbaik untuk Bisnismu

Cara Kerja Expense Tracker

Berikut langkah-langkah cara kerja expense tracker:

1. Mencatat transaksi bisnis

Pencatatan transaksi dalam expense tracker bisa dilakukan secara manual maupun otomatis, misalnya:

  • Manual: Tim keuangan atau akuntansi mencatat pengeluaran secara manual di spreadsheet atau aplikasi akuntansi.
  • Otomatis: Beberapa bisnis menggunakan software yang terhubung langsung dengan rekening bank atau kartu kredit perusahaan untuk mencatat transaksi secara otomatis.

Contoh Pencatatan:

  • Tanggal: 10 Februari 2025
  • Kategori: Biaya Operasional
  • Jumlah: Rp5.000.000
  • Deskripsi: Pembelian bahan baku kopi

2. Mengelompokkan pengeluaran

Setiap pengeluaran diklasifikasikan ke dalam kategori tertentu, seperti biaya operasional (sewa, listrik, gaji karyawan, bahan baku, transportasi), biaya modal (pembelian mesin, investasi software, renovasi), biaya pemasaran (digital marketing, promosi, diskon), hingga biaya lain-lain (pajak, biaya konsultasi, administrasi).

3. Membandingkan dengan anggaran bisnis

Expense tracker akan membantu mengevaluasi apakah pengeluaran masih sesuai anggaran atau sudah melampaui batas.

Contoh perbandingan:

  • Anggaran pemasaran: Rp10.000.000/bulan
  • Pengeluaran saat ini: Rp9.000.000

Jika pengeluaran mencapai Rp12.000.000, berarti ada kelebihan Rp2.000.000 dari anggaran yang ditetapkan.

4. Menganalisis pengeluaran melalui laporan keuangan

Expense tracker menyediakan laporan untuk memantau kondisi keuangan bisnis, seperti:

  • Laporan arus kas: Melihat pergerakan uang masuk dan keluar.
  • Laporan laba rugi: Menilai apakah pengeluaran masih lebih kecil dari pendapatan.
  • Laporan biaya operasional: Mengidentifikasi pos pengeluaran terbesar dalam bisnis.

5. Mengoptimalkan pengeluaran

Setelah mengevaluasi laporan, kamu bisa mengambil langkah strategis, seperti:

  • Mengurangi biaya yang kurang efisien, misalnya mencari supplier dengan harga lebih kompetitif.
  • Meningkatkan efisiensi, seperti menggunakan software akuntansi otomatis.
  • Menyesuaikan anggaran bulan berikutnya berdasarkan tren pengeluaran sebelumnya.

Baca Juga:

Manfaat Expense Tracker untuk Bisnis

Menggunakan expense tracker bisa memberikan banyak keuntungan bagi bisnis kamu dalam mengelola keuangan secara lebih efektif. Berikut beberapa manfaat utamanya:

1. Mencegah pemborosan

Dengan mencatat setiap pengeluaran secara detail, bisnis bisa lebih mudah mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu atau berlebihan, sehingga membantu mengontrol biaya dan memastikan dana digunakan secara optimal.

2. Mempermudah pemantauan keuangan

Expense tracker memungkinkan kamu bisa melihat cash flow secara real-time, sehingga bisa mengetahui kondisi keuangan kapan saja tanpa perlu menunggu laporan manual dari tim keuangan.

3. Membantu perencanaan anggaran yang lebih akurat

Dengan data pengeluaran yang tercatat dengan baik, kamu bisa menyusun anggaran yang lebih realistis dan sesuai dengan kebutuhan operasional. Ini juga membantu menghindari pengeluaran melebihi batas yang sudah ditentukan.

4. Mempercepat proses akuntansi

Expense tracker mengurangi proses pencatatan manual yang memakan waktu, sehingga tim keuangan bisa lebih fokus pada analisis keuangan dan pengambilan keputusan strategis.

5. Mengurangi risiko kesalahan keuangan

Kesalahan pencatatan atau kehilangan bukti transaksi sering terjadi dalam sistem manual. Dengan expense tracker, data tersimpan dengan rapi dan otomatis, sehingga mengurangi risiko kesalahan dalam laporan keuangan.

Baca Juga: 5 Virtual Credit Card Terbaik di Indonesia, Pebisnis Wajib Punya!

Demikian penjelasan mengenai expense tracker secara lengkap. Pada kesimpulannya, expense tracker adalah solusi praktis untuk membantu bisnis mengelola keuangan dengan lebih efisien.

Jika kamu ingin proses pencatatan pengeluaran lebih mudah dan otomatis, gunakan Paper.id! Dengan fitur invoicing dan pembayaran yang terintegrasi, bisnis kamu bisa lebih rapi dalam mengelola transaksi dan keuangan.

Jadi, sudahkah bisnismu menggunakan expense tracker?
*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Tokocrypto

Continue Reading

Trending