Altcoin News
Token AI Meroket di Tengah Kemunduran DeepSeek
Pasar token AI mengalami lonjakan signifikan setelah sempat mengalami kerugian besar akibat dominasi DeepSeek. Namun, serangkaian tantangan baru bagi DeepSeek telah mengubah sentimen pasar, memicu pemulihan bagi berbagai token AI lainnya.
DeepSeek di Bawah Tekanan
Pada hari Rabu, Alibaba meluncurkan Qwen 2.5, model AI terbaru yang diklaim lebih unggul dibandingkan DeepSeek-V3. Langkah ini mengguncang kepercayaan investor terhadap keberlanjutan DeepSeek dalam industri AI. Selain itu, OpenAI menuduh DeepSeek menggunakan teknik “distilasi” untuk melatih model AI mereka menggunakan output OpenAI, yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap ketentuan layanan OpenAI.
CEO OpenAI, Sam Altman, turut mengomentari situasi ini melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), dengan menyatakan bahwa DeepSeek memang memiliki model yang mengesankan dari segi harga, namun OpenAI akan segera merilis model yang lebih unggul. Pernyataannya semakin memperkuat ketidakpastian terkait masa depan DeepSeek.
Teknik “distilasi” yang digunakan oleh DeepSeek memungkinkan model yang lebih kecil untuk meniru kinerja model AI yang lebih besar dengan biaya yang lebih rendah. Namun, teknik ini menimbulkan berbagai perdebatan etis dan hukum dalam komunitas penelitian AI.
Selain itu, DeepSeek menghadapi tekanan regulasi setelah otoritas perlindungan data Italia memulai penyelidikan terhadap penggunaan data pribadinya. Hal ini menyebabkan aplikasi DeepSeek diblokir dari toko aplikasi Apple dan Google di Italia. Sejumlah pihak menilai langkah ini sebagai upaya untuk menekan persaingan AI global.
Pasar Token AI Pulih
Dengan meredanya kegembiraan awal terhadap DeepSeek, investor mulai kembali melirik proyek AI lainnya. Koin AI Age of Ultima, yang sempat mengalami penurunan drastis, mulai menunjukkan pemulihan. Selain itu, token Protokol Virtual melonjak lebih dari 8%, sementara AIXBT dan Ai16z mengalami kenaikan lebih dari 10%.
Sebelumnya, peluncuran asisten AI DeepSeek dengan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan model lain menyebabkan aksi jual besar-besaran pada saham teknologi AS. Nvidia, misalnya, kehilangan kapitalisasi pasar hingga $589 miliar akibat dampak tersebut. Selain itu, beberapa perusahaan kripto dan penambang mata uang digital berbasis AI juga mengalami penurunan tajam dalam valuasi mereka.
Namun, setelah lonjakan awal ini, pasar mulai menyadari berbagai risiko yang terkait dengan model AI baru tersebut. Beberapa koin meme palsu yang mengatasnamakan DeepSeek bahkan mulai bermunculan di bursa terdesentralisasi. Meskipun DeepSeek telah menegaskan bahwa mereka tidak memiliki keterkaitan dengan mata uang kripto apa pun, para penipu tetap memanfaatkan euforia pasar untuk menarik investor yang kurang berhati-hati.
Koreksi pasar menunjukkan bahwa hype terhadap inovasi AI tidak selalu menghasilkan keuntungan jangka panjang yang stabil. Sementara DeepSeek masih berusaha mempertahankan posisinya, proyek-proyek AI lain justru memperoleh momentum baru. Dengan meningkatnya tekanan regulasi dan tantangan etika, masa depan DeepSeek tetap tidak pasti, sementara token AI lain justru menikmati kebangkitan yang tak terduga.
Baca juga: Tren Bitcoin 27-31 Januari 2025: Bitcoin Koreksi tapi Alt Meroket
Investasi dan trading kripto aman hanya di Tokocrypto. Ikuti Google News Tokonews untuk update berita crypto dan download aplikasi trading bitcoin & crypto sekarang!
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.
Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.